Berikut ini akan diuraikan mengenai beberapa pranata sosial dalam keluarga dan kehidupan sehari-hari. Cermatilah.
1. Pranata Keluarga
Pranata keluarga mempunyai fungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Misalnya, untuk melanjutkan keturunan, afeksi, dan sosialisasi.
Selain itu, pranata keluarga mempunyai fungsi nyata sebagai berikut:
a) mengatur masalah hubungan seksual secara sah (halal) dalam melanjutkan keturunan;
b) perawatan anak-anak;
c) hubungan persaudaraan, darah, dan kekerabatan; dan
d) berbagai macam organisasi kekeluargaan.
Selain fungsi nyata, dalam pranata keluarga pun terdapat fungsi tersembunyi, yaitu:
a) mengatur masalah ekonomi;
b) melaksanakan pengendalian sosial terhadap anggota keluarga;
c) untuk mewariskan gelar kebangsaan; dan
d) untuk melindungi anggota keluarga.
2. Pranata Ekonomi
Perlu kamu ketahui bahwa semua masyarakat mempunyai pranata. Intuisi ekonomi berpusat pada masalah produksi, distribusi, dan konsumsi. Fungsi pranata ekonomi adalah mengatur proses produksi, distribusi, dan pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat.
Dalam pranata ekonomi, distribusi, produksi, dan konsumsi merupakan tiga fungsi nyata. Sedangkan, fungsi tersembunyinya adalah dalam proses produksi, terutama kadang terjadi pengrusakan terhadap lingkungan, begitu juga dalam proses konsumsi.
3. Pranata Politik
Pranata politik menurut Kamanto Soenarto, merupakan badan yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
Pranata politik merupakan intuisi atau pranata yang mempunyai kegiatan dalam suatu negara yang berkaitan dengan proses untuk menentukan dan melaksanakan tujuan negara, dalam hal ini pemerintah suatu negara.
Dalam pranata politik terdapat fungsi nyata sebagai berikut:
a) untuk memelihara ketertiban yang ditimbulkan dari dalam;
b) untuk menjaga dan memelihara keamanan karena pengaruh luar;
dan
c) untuk meningkatkan kesejahteraan umum.
Selain itu, pranata politik mempunyai fungsi yang tersembunyi, yaitu sebagai salah satu kriteria untuk membuat stratifikasi sosial.
4. Pranata Pendidikan
Pranata pendidikan adalah suatu pranata yang menangani masalah atau proses sosialisasi yang intinya mengantarkan seseorang kepada suatu kebudayaan.
Lembaga atau pranata pendidikan lahir ketika kebudayaan mulai menjadi kompleks sehingga dipandang perlu tentang pewarisan kebudayaan dan pengetahuan yang tidak bisa dilakukan dalam lingkungan keluarga, terutama mengenai pewarisan pendidikan formal.
Adapun fungsi nyata dalam pranata ini adalah:
a) mempersiapkan generasi penerus untuk kehidupannya kelak;
b) menolong individu dalam mengembangkan potensi dirinya;
c) pewarisan kebudayaan;
d) untuk meningkatkan cita rasa keindahan para siswa; dan
e) untuk meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani masyarakat.
Sedangkan, salah satu fungsi tersembunyinya adalah menjadi saluran atau sarana mobilitas sosial dalam masyarakat.
5. Pranata Agama
Menurut Emile Durkheim, agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal-hal suci dan mempersatukan semua penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat. (Sosiologi I untuk Kelas 2 SMU, Drs. Taufik Rohman Dhohiri).
Agama melalui kitab sucinya berupaya untuk memberikan petunjuk arahan kepada manusia dalam menjalankan roda kehidupannya, juga memberikan arahan bagaimana supaya dapat selamat di dunia dan akhirat.
Untuk itulah, agama menjadi salah satu aspek kehidupan semua kelompok sosial dan merupakan fenomena yang menyebar mulai dari bentuk perkumpulan manusia (kelompok), dalam ruang lingkup yang bersifat agamis.
Pranata pendidikan
adalah suatu pranata
yang menangani
masalah atau proses
sosialisasi yang
intinya mengantarkan
seseorang kepada suatu
kebudayaan.
„
„
Sumber: image.g oogle.com Gambar 11.4 Emile DurkheimCoba kamu cermati kondisi Indonesia saat ini. Adakah fungsi-fungsi pranata sosial yang masih dihormati dan dilaksanakan? Hikmah apa yang bisa kamu pelajari setelah mempelajari hubungan sosial dan pranata sosial?
K
ilasan MateriHubungan sosial dapat diartikan sebagai aksi dan reaksi antara individu yang satu dengan individu yang lain atau dapat juga diartikan sebagai hubungan yang terjadi antara kelompok yang satu dengan yang lain.
Kontak sosial dapat terjadi antara individu dengan individu atau antara kelompok dengan kelompok.
Komunikasi adalah tindakan antara individu dengan individu atau antara kelompok dengan kelompok.
Komunikasi adalah tindakan seseorang untuk menyampaikan pesan dari satu pihak kepada pihak lain secara lisan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan sosial adalah imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati.
Menurut Koentjaraningrat, pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
Berdasarkan pertimbangan disadari atau tidaknya suatu pranata oleh masyarakat, fungsi pranata dibedakan menjadi fungsi nyata dan fungsi tersembunyi.
Adapun fungsi nyata dari agama adalah sebagai berikut:
a) Menyangkut pola keimanan yang menentukan sifat hubungan
antara manusia secara vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa.
b) Ritual yang merupakan realisasi dari pola keimanan.
c) Menyatukan para pemeluknya dalam satu ikatan.
d) Tempat pengendalian negara secara aktual.
Adapun fungsi tersembunyi dari pranata agama adalah terciptanya kondisi lingkungan yang agamis, yaitu lingkungan yang berusaha dan berserah diri kepada Tuhan YME, mensyukuri apa yang diperoleh dan digunakan sebagai bekal beribadah kepada Tuhan YME.
Itulah pranata-pranata yang ada di masyarakat. Secara umum, pranata tersebut mengatur hubungan antara manusia dengan manusia, dan juga mengatur hubungan antara manusia sebagai makhluk dengan Tuhan YME sebagai khalik (pencipta). Tanpa adanya pranata sosial sudah dipastikan manusia akan kehilangan jati dirinya dan akan hidup layaknya hewan, makhluk yang tak bermoral.
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Tindakan yang dilakukan berdasarkan kebiasaan turun temurun tanpa menyadari alasannya, dapat digolongkan dalam jenis tindakan ....
a. afektif b. tradisional c. subjektif d. rasional
2. Pernyataan berikut yang tidak merupakan
contoh tindakan sosial adalah ....
a. Dika mengkhayalkan pria idolanya
b. Iwan mengikuti pertandingan sepak
bola
c. Reni membantu ibu menjaga adik
d. Sinta berlari mengejar Rita
3. Ciri-ciri tindakan sosial yang bersifat rasional
berorientasi nilai adalah ....
a. bersifat nonrasional
b. tingkat rasional paling tinggi
c. ditandai oleh dominasi perasaan
d. tanpa refleksi intelektual
4. Suatu tindakan dapat dikatakan sebagai tindakan sosial apabila ....
a. terjadi saling mempengaruhi satu sama
lain
b. berorientasi pada atau dipengaruhi oleh orang lain
c. dilakukan dengan penuh kesadaran
d. dikerjakan dengan orang lain sebagai
objek
5. Pernyataan berikut ini yang merupakan contoh interaksi sosial adalah ....
a. Ridwan berdoa dengan khusuk
b. Lisa melukis pemandangan
c. Rika memandangi potret kekasihnya
d. Pak Seno menerangkan masalah
Sosiologi
Uji Kemampuan
6. Pernyataan yang bukan merupakan ciri-ciri
interaksi sosial adalah ....
a. berpedoman pada norma-norma yang
berlaku
b. tidak ada reaksi dari pihak lain
c. ditentukan oleh dimensi waktu
d. ada komunikasi sebagai pengantar
interaksi
7. Syarat terjadinya interaksi sosial adalah ....
a. aksi dan reaksi
b. komunikasi dan stimulus
c. kontak dan komunikasi
d. kontak dan respon
8. Jika suatu interaksi sosial terjadi, maka secara otomatis tindakan sosial berlangsung sebab ....
a. interaksi sosial dan tindakan sosial
tidak dapat dipisahkan
b. interaksi sosial merupakan dasar dari
tindakan sosial
c. manusia berinteraksi melalui komu-
nikasi
d. manusia berhubungan di dalam interaksi
9. Pernyataan yang merupakan contoh kontak
primer langsung adalah ....
a. Mia menelepon Ani
b. Rita berkirim surat pada ibu
c. Mitra berkirim salam lewat radio
d. Andi berjabat tangan dengan Nina
10. Nurmansyah minta tolong kepada Sammy agar menyampaikan salam untuk Indri. Kontak sosial demikian termasuk kontak ....
a. sekunder
b. sekunder langsung
c. primer tidak langsung
R
uang Berpikir1. Coba perhatikan gaya berpakaian dan tingkah laku teman-temanmu di sekolah. Apakah
mereka melakukan imitasi? Jika ya, seperti apakah bentuk imitasi tersebut? Seandainya kamu adalah guru BK (Bimbingan dan Konseling) apa yang akan kamu lakukan agar imitasi teman-temanmu itu menjadi baik? Uraikan langkah-langkah kamu dalam menyelesaikan satu permasalahan terhadap temanmu yang melakukan imitasi yang salah!
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pranata sosial!
2. Jelaskan pengertian pranata sosial menurut Koentjaraningrat!
3. Jelaskan fungsi pranata sosial!
4. Sebutkan tiga ciri pranata sosial!
Standar Kompetensi:
Memahami pranata dan penyimpangan sosial.
Kompetensi Dasar:
Mendeskripsikan upaya pengendalian penyimpangan sosial.
Pengendalian Penyimpangan Sosial Peta Konsep Peta Konsep Pengertian pengendalian sosial
Ruang lingkup dan sifat pengendalian sosial
Cara pengendalian sosial
Sarana pengendalian sosial Peran lembaga/pranata sosial
12
Bab
12
Pengendalian
Penyimpangan Sosial
Dalam kehidupan bermasyarakat, pengendalian sosial sangatlah diperlukan karena hal ini merupakan salah satu upaya agar perilaku anggota masyarakat dapat disesuaikan dengan kaidah dan norma yang berlaku.
Berdasarkan pada sifatnya yang behavioris, manusia selalu mengalami gejolak perubahan. Ada perubahan yang bersifat positif, tetapi ada juga yang berubah ke arah yang negatif. Untuk itulah, upaya pengendalian dalam masyarakat sangat diperlukan karena apabila terjadi pelanggaran terhadap kaidah-kaidah yang berlaku akan menimbulkan terjadinya pertentangan kepentingan sehingga akan menimbulkan kegoncangan-kegoncangan dalam masyarakat.
Oleh karena itu, jadikanlah agama sebagai penuntun hidup. Apabila seseorang hendak menyimpang, tuntut dan bimbinglah ia ke jalan yang benar.
Setelah mempelajari bab ini, maka kamu dapat memahami dan mengetahui upaya pengendalian penyimpangan sosial. Cermatilah uraiannya.
A. Pengertian Pengendalian Sosial
Menurut Roucek, pengendalian merupakan suatu istilah kolektif yang mengacu pada proses terencana ataupun tidak, yang mengajarkan, membujuk atau memaksa individu untuk menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan dan nilai-nilai kehidupan kelompok. Atau dapat juga diartikan bahwa pengendalian sosial adalah suatu proses baik yang direncanakan atau tidak yang bertujuan untuk mengajak, membimbing, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dan kaidah- kaidah yang berlaku.