• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Lembaga/Pranata Sosial

Dalam dokumen smp8ips SudutBumi Kurtubi (Halaman 182-188)

Dalam rangka mengendalikan perilaku yang menyimpang, peran dari pranata-pranata sosial sangat penting. Siapakah pranata-pranata sosial tersebut?

a. Polisi

Polisi merupakan pranata sosial yang bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban umum, juga bertindak untuk mencegah dan mengatasi perilaku yang menyimpang. Tindakannya menyelidiki, menangkap, dan memeriksa warga negara yang melakukan tindakan penyimpangan sosial. Perilaku yang ditangani oleh pihak kepolisian adalah perilaku-perilaku warga yang melawan hukum tertulis. Upaya polisi dalam menanggulangi penyimpangan terhadap hukum adalah dengan melakukan penyuluhan hukum, penangkapan, pemeriksaan, dan pengawasan.

b. Tokoh agama/masyarakat

Tokoh agama/tokoh masyarakat adalah mereka yang dianggap memiliki kemampuan, pengetahuan, perilaku, usia atau kedudukan yang dianggap sebagai tokoh atau pemimpin masyarakat. Biasanya, mereka secara alami diangkat oleh masyarakat dengan ciri/kharismatis tersendiri. Peran tokoh tersebut di antaranya adalah jika terjadi penyimpangan terhadap nilai/norma di dalam masyarakat.

Dari kelima sarana pengendalian sosial yang telah kamu pelajari, sarana pengendalian sosial manakah yang utama sehingga benar-benar dapat mengendalikan para pelaku penyimpangan sosial? Kemukakan pendapatmu!

A

ktivitas Siswa

A

ktivitas Siswa Gambar 12.3 Polisi Sumber: image.g oogle.com Gambar 12.4 Tokoh agama Sumber: image.g oogle.com

Hikmah apa yang bisa kamu pelajari dengan mempelajari bab ini?

K

ilasan Materi

Pengendalian sosial adalah suatu proses, baik yang direncanakan atau tidak, yang bertujuan

untuk membimbing, mengajak, bahkan memaksa warga masyarakat agar mematuhi nilai dan kaidah-kaidah yang berlaku.

Sifat pengendalian sosial adalah preventif (pencegahan) dan represif (setelah terjadi pelanggaran).

Cara pengendalian sosial yang dapat dilakukan adalah cara persuasif (mengajak atau menganjurkan) dan cara kurasif (mengancam atau kekerasan).

Sarana pengendalian sosial yang ada adalah pendidikan (formal ataupun informal), desas- desus (berita atau gosip), hukuman, teguran (kritik sosial), dan agama.

Pranata sosial yang harus berperan dalam rangka pengendalian sosial adalah polisi, tokoh agama atau tokoh masyarakat, pengadilan, dan adat istiadat.

Gambar 12.6 Adat istiadat

c. Pengadilan

Pengadilan merupakan pranata sosial yang membuat keputusan hukum terhadap warga masyarakat yang melakukan penyimpangan- penyimpangan sosial. Pengadilan memiliki peranan untuk menyelesaikan perselisihan antara dua pihak. Keputusan pengadilan yang berupa hukuman konkret diperlukan untuk memelihara kepastian dan wibawa hukum di masyarakat.

d. Adat istiadat

Adat istiadat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, dan diulang-ulang serta menjadi kebiasaan dalam kehidupan manusia terus menerus dan menjadi kelaziman yang diikuti atau dilakukan sejak dahulu kala. Adat istiadat merupakan pranata yang berperan dalam mengendalikan perilaku yang menyimpang karena adat sebagai lembaga yang berisi norma atau nilai perbuatan yang harus dilakukan. Pelaku penyimpangan terhadap nilai-nilai adat istiadat akan mendapatkan cemoohan, cacian, dan pengucilan dari masyarakat. Adat istiadat sifatnya tidak tertulis, tetapi dianggap hukum dasar dalam masyarakat karena telah diketahui dan digunakan secara terus menerus.

Gambar 12.5 Pengadilan Sumber: image.g oogle.com Sumber: image.g oogle.com

A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Peranan nilai dan norma dalam pengen- dalian sosial adalah ....

a. sebagai alat pengontrol tingkah laku

anggota masyarakat

b. mengajak masyarakat untuk ber-

prestasi dalam pembangunan

c. meningkatkan hubungan sosial dalam

masyarakat

d. m e m i c u a g r e s i v i t a s d a l a m masyarakat

2. Pengendalian sosial dalam masyarakat dapat

dilakukan dengan cara .... a. sosialisasi

b. enkulturasi c. provokasi d. asimilasi

3. Berikut ini merupakan tujuan dari pengen-

dalian sosial, kecuali ....

a. mengarahkan tingkah laku individu

b. mengajar masyarakat untuk mematuhi

nilai dan norma

c. membimbing masyarakat agar meng-

ikuti kaidah-kaidah yang berlaku

d. mengekang masyarakat dalam ber-

interaksi atau bergaul

4. Contoh pengendalian sosial dalam masyarakat

yang dilakukan melalui pengawasan dari individu terhadap kelompok adalah .... a. polisi mengontrol masyarakat agar

tercipta keamanan dan ketertiban

b. kakak mengajari adik sopan santun

c. bapak memberi nasihat kepada

kakak

d. ibu guru mendidik para siswa tentang

etika dan moral

5. Pendidikan agama di sekolah merupakan salah satu usaha untuk mencegah para siswa melakukan pelanggaran nilai-nilai ataupun norma-norma sosial dalam masyarakat. Usaha ini termasuk pengen-dalian sosial yang bersifat ....

a. preventif c. membujuk

b. represif d. kuratif

6. Pengendalian sosial yang bersifat represif mencakup contoh-contoh di bawah ini, kecuali ....

a. pendidikan moral sejak dini dalam keluarga

b. menghukum siswa yang bolos sekolah

c. memberi hukuman penjara seumur

hidup bagi pengedar narkotika

d. siswa yang terlibat tawuran dihukum

jemur di bawah terik matahari

7. Penanaman nilai-nilai peraturan, rasa kesetia-

kawanan, dan cinta perdamaian melalui organisasi kepramukaan merupakan salah satu cara pengendalian sosial yang dilakukan melalui sarana ....

a. desas-desus b. pendidikan c. sanksi

d. interaksi sosial

8. Pernyataan-pernyataan berikut merupakan

cara-cara pengendalian sosial menurut Koentjaraningrat, kecuali ....

a. mempertebal keyakinan

b. memberi ganjaran

c. mempersuasif

d. mengembangkan rasa malu

R

uang Berpikir

Kajilah dengan guru dan temanmu. Langkah-langkah apa yang akan kamu lakukan dalam rangka mengendalikan diri agar penyimpangan sosial tidak kamu lakukan?

9. Salah satu alat pengendalian sosial pada kelompok primer, seperti keluarga atau kelompok bermain adalah ....

a. hukum perdata

b. hukum pidana

c. peraturan pemerintah

d. celaan dan pengucilan

10. Wujud nyata dari pelaksana sanksi yang merupakan salah satu sarana pengendalian sosial adalah ....

a. konvensi dan adat istiadat

b. nilai dan norma sosial

c. hukuman penjara dan denda

d. hukum perdata dan pidana

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk behavioris!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pengertian pengendalian sosial!

3. Sebutkan empat ruang lingkup pengendalian sosial!

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sifat preventif dalam pengendalian sosial!

Standar Kompetensi:

Memahami kegiatan perekonomian Indonesia.

Kompetensi Dasar:

Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi, serta peranan pemerintah dalam upaya penanggulangannya.

Ketenagakerjaan di Indonesia

Peta Konsep

Peta Konsep

Pengertian tenaga kerja Masalah angkatan kerja dan tenaga kerja di indo-

nesia Peranan pemerintah dalam permasalahan tenaga kerja Masalah penganggu- ran Sebab-sebab terjadin- ya pengangguran Jenis-jenis pengang- guran Akibat pengangguran Pengertian kesempatan kerja

13

Bab

13

Ketenagakerjaan di

Indonesia

Gambar 13.2 Pelatihan tenaga kerja

Sumber: image.g

oogle.com

„Penduduk yang

termasuk usia kerja

adalah penduduk

dengan usia 15 - 64

tahun.

Masalah ketenagakerjaan merupakan salah satu masalah yang sangat dominan hampir untuk seluruh negara, baik negara maju maupun negara berkembang. Dalam bidang (proses) produksi, selain modal, peranan sumber daya alam dan kewirausahaan serta faktor tenaga kerja sangatlah penting karena selain sebagai faktor produksi, juga merupakan mitra usaha bagi pengusaha. Selain itu, permasalahan tenaga kerja biasanya dari segi hak-haknya. Kadang, terjadi kekerasan fisik akibat penuntutan hak-haknya.

Oleh karena itu, kamu sebagai pelajar, teruslah menuntut ilmu agar suatu saat kelak kamu menjadi seorang tenaga kerja yang profesional.

Apa sajakah permasalahan tenaga kerja di Indonesia? Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasinya? Bacalah bab ini dengan seksama.

A. Pengertian Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah penduduk usia produktif atau yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja maupun aktif mencari kerja yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Mengenai usia minimal untuk tenaga kerja setiap negara memiliki batasan umur yang tidak sama. Misalnya, di India batasan umur usia kerja adalah 14 sampai dengan 60 tahun. Di Amerika, sejak 1967 menentukan batas umur minimum bagi pencari kerja adalah 16 tahun tanpa batas umur maksimum.

Tenaga kerja (man power), terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Golongan angkatan kerja adalah:

a) golongan yang sedang bekerja; dan

b) golongan yang menganggur dan mencari pekerjaan.

Sedangkan, yang tergolong bukan angkatan kerja adalah:

a) golongan yang sedang duduk di bangku sekolah;

b) golongan yang sedang mengurus rumah tangga; dan

c) golongan yang usianya telah lanjut.

Dalam rangka memberdayakan usia tenaga kerja, pemerintah mengambil langkah guna memberikan kesempatan dalam meningkatkan sumber daya manusia, khususnya usia tenaga kerja (produktif) dengan cara sebagai berikut:

a) pelatihan tenaga kerja;

b) pemagangan; dan

c) perbaikan gizi dan kesehatan.

Penduduk yang termasuk usia kerja adalah penduduk dengan usia 15 - 64 tahun. Sebagiannya termasuk golongan angkatan kerja dan sebagian lagi bukan angkatan kerja. Golongan angkatan kerja, artinya

Gambar 13.1 Tenaga kerja

Sumber: image.g

penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja, belum bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Menurut ketentuan pemerintah Indonesia, penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang telah berusia 15 tahun sampai dengan 65 tahun. Usia kerja yang tidak termasuk pada angkatan kerja terdiri dari tiga unsur, yaitu:

a) ibu rumah tangga;

b) pelajar dan mahasiswa; dan

c) pensiunan.

Jumlah angkatan kerja suatu negara tergantung pada jumlah penduduknya, dan struktur penduduk berdasarkan jenis kelamin dan usia. Makin besar jumlah angkatan kerja yang benar-benar aktif bekerja, makin kecil beban ketergantungan. Sebaliknya, makin kecil jumlah angkatan kerja yang aktif bekerja, makin besar beban ketergantungan bagi pemerintah.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi angkatan kerja adalah:

a) jumlah penduduk;

b) struktur penduduk;

c) usia penduduk; dan

d) tingkat pendidikan.

B. Masalah Angkatan Kerja dan Tenaga

Dalam dokumen smp8ips SudutBumi Kurtubi (Halaman 182-188)