• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Jenis-Jenis Sayuran Unggulan Sumatera Utara

Sayuran sangat penting dikonsumsi untuk kesehatan masyarakat. Nilai gizi makanan dapat diperbaiki karena sayuran merupakan sumber vitamin, mineral, protein nabati dan serat. Menurut hasil Seminar Gizi tahun 1963 dan Workshop of Food tahun 1968, setiap orang memerlukan sayuran sebanyak 150 gam bersih/orang/hari dalam menu makanannya.

Sayuran dapat berbentuk rumput, perdu, semak atau pohon. Bentuk

bunga, buah atau biji. Ada enam komoditi yang menjadi fokus tulisan, yaitu kentang, tomat, kol/kubis, wortel, bawang merah, dan daun bawang.

a. Kentang

Kentang merupakan tanaman semusim yang berbentuk perdu dan memiliki akar tunggang. Kentang sangat digemari oleh hampir semua orang karena rasanya enak serta banyak kandungan vitaminnya. Vitamin yang terkandung dalam kentang adalah vitamin B, C dan A. Di Indonesia kentang merupakan tanaman sayuran mewah, akan tetapi di luar negeri kentang merupakan bahan makanan sumber karbohidrat yang sangat penting, yaitu sebagai makanan pokok.

Kentang dapat digolongkan menurut warna umbinya, kentang kuning, kentang putih dan kentang merah. Ada beberapa varietas yang termasuk kentang kuning, yaitu egenheimer, patrones, rapan 106 dan thung 151 C. varietas yang termasuk kentang putih adalah donate, radosa dan sebago. Sedangkan untuk kentang merah adalah desire, arka dan red pontiac.

Kentang yang paling banyak ditanam adalah cipanas, desire, partonaes, donate, cosima, rapan 106 dan thung 151 C. Kentang yang paling digemari adalah kentang kuning karena rasanya enak, gurih dan tidak berair dan sering disebut kentang granola.

Umumnya tanaman kentang dapat dipanen setelah berumur 3-4 bulan.

Pemanenan disarankan dengan cara membongkar guludan atau gundukan seminggu sesudah mati, yang dicirikan dengan daun dan ujung batang kering sehingga kulit umbinya kuat. Cara panen seperti ini dimaksudkan agar umbi tidak terluka sehingga mutunya dapat terjaga. Tanaman kentang yang baik dapat

menghasilkan 15-30 ton/ha. Kentang dipasarkan dipasaran lokal dan di luar negeri (ekspor), yaitu ke Malaysia dan Singapura dalam bentuk segar dan olahan.

b. Tomat

Tanaman tomat biasanya berbentuk perdu, kecuali tomat liar yang batangnya panjang sehingga bisa melilit. Buah tomat muda berwarna hijau dan tidak enak, sedangkan tomat matang warnanya merah dan dagingnya lunak.

Tomat merupakan sayuran yang paling digemari karena rasanya enak, segar dan sedikit asam. Selain itu, tomat yang telah tua dan berwarna merah merupakan sumber vitamin A, C dan B. kandungn vitamin A nya lebih tinggi 2-3 kali dari semangka.

Ada beberapa spesies tomat yang biasanya dibudidayakan diantaranya tomat apel, tomat porselin, tomat sayur, tomat kentang dan tomat keriting.

- Tomat apel, berbuah dengan bentuk bulat, kuat dan sedikit keras seperti buah pir

- Tomat porselin atau tomat sayur, berbuah bulat pipih, lunak, bentuk tidak teratur dan sedikit beralur-alur di dekat tangkainya. Tomat jenis ini paling banyak dijual di pasar.

- Tomat kentang, berbuah bulat besar dan padat seperti apel, hanya ukurannya lebih kecil dari tomat apel.

- Tomat keriting, berbuah dengan bentuk agak lonjong dank keras. Daunnya rimbun keriting seperti terserang penyakit virus keriting dan berwarna hijau kelam.

4.000 ha. Produksi tomat sudah diperdagangankan ke luar negeri seperti Malaysia dan Singapura. Tomat tipe apel dan gondola (roma) adalah jenis tomat yang disenangi konsumen luar negeri.

c. Kol/kubis

Kol atau kubis merupakan tanaman semusim atau lebih yang berbentuk perdu. Tanaman kubis berbatang pendek dan beruas-ruas, sebagai bekas tempat duduk daun dan memiliki akar tunggang. Kubis dikonsumsi dalam bentuk daun, umbi, bunga dan krop (daun yang menggulung ke dalam). Kubis mengandung vitamin C, A dan B. Rasa daunnya segar, renyah dan sedikit pedas. Ada beberapa jenis tanaman kubis yang diusahakan, diantaranya kubis krop, kubis daun, kubis umbi, kubis tunas dan kubis bunga. Pada saat ini yang dikembangkan secara komersial adalah kubis putih dan kubis bunga.

Tanaman kubis dapat dipanen hasilnya setelah kropnya besar dan padat penuh. Umur tanaman tersebut sekitar 3-4 bulan. Pemanenan harus tepat waktu, jika tidak kropnya akan pecah (retak) dan kadang-kadang mejadi busuk. Tananam yang terawat baik dan tidak terserang hama dan penyakit dapat menghasilkan krop 10-40 ton per ha, tergantung jenis kubis. Untuk kubis telur dapat mencapai 30-40 ton per ha, sedang untuk kubis tunas 10-15 ton per ha.

Hasil komoditi kubis merupakan komoditi ekspor terutama dari tanah Karo. Pasar luar negeri menghendaki kubis berbentuk bulat, berukuran sedang dan beratnya 1,5 - 2 kg per krop.

d. Wortel

Wortel merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput, batangnya sangat pendek hampir tidak terlihat. Akar tunggangnya berubah menjadi umbi dan disekitar umbi tumbuh akar samping. Wortel yang baik hampir tidak memiliki akar samping kecuali pada ujung umbi. Umbi wortel berbentuk bulat panjang dang langsing. Umbi wortel berwarna kuning kemerahan karena mengandung karoten (provitamin A), selain itu wortel juga mengandung vitamin B dan C.

Wortel banyak digemari karena rasanya enak, gurih, renyah, dan sedikit manis.

Ada beberapa jenis wortel, yaitu tipe imperator, chantenay, dan nantes.

Tipe imperator memiliki ciri umbi berbentuk bulat panjang dengan ujungnya runcing seperti kerucut. Tipe chantenay memiliki ciri umbinya berbentuk bulat panjang dengan ujungnya tumpul. Sedangkan tipe nantes adalah peralihan dari tipe imperator dan chantanay. Wortel tipe imperator kurang disukai karena rasanya kurang manis

Tanaman wortel dapat dipanen setelah berumur 3 bulan. Pemanenan yang terlambat akan menyebabkan umbi menjadi keras sehingga menurunkan kualitasnya. Tanaman yang terawat dengan baik dapat menghasilkan 20-30 ton per ha. Produksi wortel umumnya ditujukan untuk pasar lokal karena harganya tinggi.

e. Bawang merah

Bawang merah merupakan tanaman semusim yang berbentuk rumput, berbatang pendek dan berakar serabut. Daunnya panjang berongga seperti pipa.

Ada beberapa jenis bawang merah, yaitu bawang merah biasa atau brambang atau shalot dan bawang merah besar atau bawang bombay atau bawang timur. Kedua jenis bawang ini dapat dibedakan dari daun, misalnya bawang brambang memiliki daun hijau muda, berbentuk bulat panjang, berongga seperti pipa dan jika dipotong melintang akan berbentuk lingkaran. Bawang brambang berumbi kecil berdiameter 3-4 cm, rasanya pedas karena kadar atsirinya tinggi, sedangkan bawang bombay memiliki daun berwarna hijau tua, panjang, berbentuk setengah bulat dan berlubang seperti pipa dan jika dipotong melintang akan berbentuk setengah lingkaran. Bawang bombay berumbi besar dengan diameter 5-8 cm. Rasanya tidak pedas dan agak manis.

Tanaman bawang merah dapat dipanen setelah berumur 2,5 – 3,5 bulan dan 60 persen daun-daunnya kering dan pangkalnya lemas. Pemanenen dilakukan dengan cara mencabut tanaman tersebut. Berat hasil yang diperoleh sekitar 4-5 kali berat bibit yang digunakan. Tanaman yang baik dapat menghasilkan 10-40 ton per ha. Hasil produksi bawang merah merupakan komoditi ekspor, biasanya dalam bentuk olahan. Umbi dapat bertahan lama setelah dijemur dan disimpan ditempat yang kering tidak terkena sinar matahari langsung.

f. Daun bawang

Bawang daun merupakan tanaman setahun yang berbentuk rumput.

Disebut daun bawang atau bawang daun karena yang dikonsumsi adalah bagian daun yang muda. Pangkal daunnya berbentuk batang semu dan bersifat merumpun. Batangnya pendek dan berbentuk cakram. Bawang daun mengandung vitamin C, banyak vitamin A dan sedikit vitamin B.

Ada dua jenis bawang daun, yaitu bawang bakung dan bawang prei.

Bawang bakung sering disebut sibol atau bawang semprong sedangkan bawang prei sering disebut leek. Kedua jenis ini dapat dibedakan, daun bawang bakung bulat panjang dan berlubang seperti pipa, sedangkan bawang prei memiliki daun panjang, pipih dan liat.

Bawang daun dapat dipanen setelah berumur 2,5 bulan. Tanaman ini dipanen dengan cara mencabut seluruh rumpunnya, tetapi untuk yang akan dijadikan bibit harus tetap ditinggal di kebun. Pemanenan dapat ditangguhkan sampai harga pasar baik. Tanaman ini dapat menghasilkan 10 ton bawang daun per ha. Produksi bawang daun lebih ditujukan untuk pasar lokal tapi tidak menutup kemungkinan untuk pasar ekspor.

Dokumen terkait