• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-jenis Tindak Tutur yang Dipakai dalam Berinteraksi

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis-jenis Tindak Tutur yang Dipakai dalam Berinteraksi

Tindak tutur yang dipakai dalam interaksi sosial di pasar tradisional Aksara Medan yaitu tindak ilokusi (representatif, direktif, ekspresif, komisif, deklarasi) dan tindak perlokusi. Tindak tutur yang paling dominan yang terdapat dalam interaksi sosial di pasar tradisional Aksara Medan adalah tindak tutur direktif (pertanyaan, memohon, menyuruh, menantang dan lain-lain).

Tindak tutur representatif (kadang-kadang disebut asertif) yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya (misalnya memberitahukan, menyatakan, melaporkan, mewujudkan dan lain-lain).

Contoh: A : berapa cabe

seperempat? direktif B : enam setengah representatif A : tomat? direktif B : enam ribu representatif

A : cabe seperempat, tomat

setengah ya direktif

Tindak tutur direktif yaitu tindak ujaran yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu, (misalnya: pertanyaan, memohon, menyuruh, menyarankan, menantang) dan lain-lain.

Contoh:

B : Bu, cari apa ya? Masuk Bu, masuk Bu….

direktif (ajakan) A : ada baju seragam SMP? direktif/pertanyaan B : ada Bu, Ibu pilih aja direktif

A : berapa ini sepasang? direktif/pertanyaan

B : enam puluh representatif/memberitahukan

A : ah, mahal kali, kurang ya direktif/menantang B : kurang dikitlah Bu, bagus bahannya

Bu

representatif

A : empat lima ya direktif

B : biar jadi Bu, lima puluh ga kurang lagi representatif

A : bungkuslah direktif

B : yang lain apalagi Bu? komisif/menawarkan

A : itu aja deklarasi/memutuskan

Tindak tutur eksresif yaitu tindak ujaran yang dilakukan dengan maksud untuk menyatakan atau menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap suatu keadaan (misalnya ucapa terima kasih, meminta maaf, ucapan selamat, mengkritik, mengeluh).

Contoh:

A : beras ini berapa sekilo? direktif/pertanyaan

B : enam ribu representatif/memberitahukan

A : minyak goreng biasa berapa? direktif/pertanyaan

B : dua belas representatif/memberitahukan

A : kog, semua harga pada naik? ekspresif/keluhan B : ya bu, BBM uda naik, jadi semua

barang-barang harganya naiklah Bu!

representatif/melaporkan

A : kasih beras dua kilo, minyak setengah ya

direktif/meminta B : yang lain apa Bu? komisif/menawarkan

A : itu aja deklarasi/memutuskan

Tindak tutur komisif yaitu tindak ujaran yang mengikat penuturnya untuk melaksanakan apa yang disebutkan di dalam ujarannya (misalnya berjanji, penawaran, mengancam, menyetujui, bersumpah).

Contoh:

B : Bu, cari apa ya? Masuk Bu, masuk Bu….

direktif/ajakan A : ada baju seragam SMP? direktif/pertanyaan B : ada Bu, Ibu pilih aja direktif

A : berapa ini sepasang? direktif/pertanyaan

B : enam puluh representatif/memberitahukan A : ah, mahal kali, kurang ya direktif/menantang

B : kurang dikitlah Bu, bagus bahannya Bu

representatif

A : empat lima ya direktif

B : biar jadi Bu, lima puluh ga kurang lagi

representatif

A : bungkuslah direktif

B : yang lain apalagi Bu? komisif/menawarkan

A : itu aja deklarasi/memutuskan

Tindak tutur deklarasi yaitu tindak ujaran yang dilakukan si penutur dengan maksud untuk menciptakan hal (status, keadaan dan sebagainya) yang baru. (Misalnya memutuskan, membatalkan, melarang, mengizinkan).

Contohnya:

A : bawal berapa? direktif/pertanyaan

B : tiga puluh representatif/memberitahukan

A : kurang ya, dua lima aku ambil sekilo direktif (memohon) B : ga bisa, baru ikannya bu representatif

Tabel 1. Proposisi Tindak Tutur

No Jenis Tindak Tutur Jumlah Persentase

1. Representatif (asertif) 35 28,5 2. Direktif 61 46,6 3. Ekspresif 12 9,7 4. Komisif 2 1,6 5. Deklarasi 13 10,6 T o t a l 123 100%

Dari tabel di atas dapat diambil simpulan bahwa tindak tutur direktif paling dominan (49,6%) dipakai dalam interaksi sosial di pasar tradisional Aksara Medan.

Pemakaian tindak tutur direktif yang dominan terjadi karena tindak direktif tindak ujaran yang dilakukan penutur dengan maksud agar si pendengar/ mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan dalam ujaran itu.

Dalam data percakapan di pasar tradisional Aksara banyak ditemukan tuturan tindak direktif (pertanyaan, memohon, menyuruh, menantang dan sebagainya). Misalnya dalam tuturan “Apa ikannya Bu? Lele, ikan masa, nila (Data 4).

Tindak ujaran yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu (agar membeli lele, ikan mas, atau nila).

Dalam tuturan “baru, ibu lihat insangnya” (Data 2). Mitra tutur diharapkan melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu (melihat insang ikan).

Dalam tuturan “kurang ya, dua lima aku ambil sekilo (Data 3) Penutur bermaksud untuk meminta/memohon agar diberikan oleh mitra tuturnya (agar harganya boleh dikurangi menjadi Rp. 25.000,00 sekilo).

Tabel 2. Proposisi Fungsi Ujar

No Jenis Fungsi Ujar Jumlah Persentase

1. Pernyataan 38 44,7

2. Pertanyaan 45 52,9

3. Tawaran 2 2,3

4. Perintah - -

T o t a l 85 100%

Tabel 2 menunjukkan bahwa fungsi ujar yang lebih dominan adalah dalam bentuk pertanyaan (52,9%). Hal ini terjadi karena di dalam satu percakapan terdapat beberapa bentuk pertanyaan.

Tabel 3. Proposisi Modus

No Jenis Modus Jumlah Persentase

1. Deklaratif/declarative 79 63,7

2. Interrogatif/interrogative 45 36,29

3. Imperatif/imperative - -

Dalam interaksi di pasar Aksara modus yang lebih dominan adalah dalam bentuk deklaratif/declarative 36,7%.

Karena fungsi ujar bentuk question/pertanyaan menjadi RSQ (jawaban terhadap pertanyaan) dinyatakan modus dalam bentuk deklaratif/declarative.

Data Percakapan 1 Jenis Tindak Tutur

A : dencis berapa sekilo? direktif/pertanyaan B : enam belas ribu representatif/memberi tahukan A : enam belas? Kurang ya direktif/menantang

B : ga kurang lagi deklarasi/memutuskan

A : Asetengah kilo ya direktif/meminta

Analisis: tuturan enam belas? merupakan tindak ujaran direktif/ menantang yang menyatakan harganya kemahalan. Jadi tindak ujaran yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu.

Data Percakapan 2 Jenis Tindak Tutur A : baru ikannya ini Pak? ilokusi, perlokusi

B : baru, ibu lihat insangnya direktif

A : berapa sekilo? direktif/pertanyaan

B : dua puluh sekilo representatif/memberitahukan

A : ga kurang Pak? direktif

B : ga kurang lagi deklarasi/memutuskan

A : setengah aja direktif/meminta

Analisis:

1. Maksud dan fungsi ilokusi dari tuturan baru ikannya ini Pak? Mempunyai maksud ejekan dari ikan tersebut.

3. Direktif karena mitra tutur diharapkan melakukan tindakan yang disebut di dalam tuturan itu (melihat insang ikan).

Data Percakapan 3 Jenis Tindak Tutur

A : bawal berapa? direktif/pertanyaan

B : tiga puluh representatif/memberitahukan

A : kurang ya, dua lima aku ambil sekilo direktif (memohon) B : ga bisa, baru ikannya bu representatif

A : ga jadilah deklarasi/membatalkan

Analisis

1. Memohon merupakan tindak ujaran direktif. Fungsi ilokusi memohon penutur bermaksud untuk meminta atau memohon agar diberikan mitra tuturnya (agar harganya boleh dikurangi menjadi Rp. 25.000,00 sekilo).

2. Tuturan gak bisa, baru ikannya Bu! Memiliki fungsi representatif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakan penuturnya (memberitahukan/menginformasikan tentang ikannya baru).

Data Percakapan 4 Jenis Tindak Tutur

B : apa ikannya bu? direktif

lele, ikan mas, nila

A : lele berapa direktif/pertanyan

B : dua belas repersentatif/pemberitahuan

A : ga sebelas aja? direktif/memohon

B : ga bisa deklarasi (memutuskan)

A : sekilolah deklarasi (memutuskan)

Analisis:

1. Direktif yaitu tindak ujaran yang dilakukan penuturnya dengan maksud agar si pendengar melakukan tindakan yang disebutkan di dalam ujaran itu (agar membeli lele, ikan mas, dan nila).

2. Memohon merupakan tindak ujaran direktif. Fungsi ilokusi memohon di sini penutur bermaksud untuk meminta/memohon sesuatu agar diberikan oleh mitra tuturnya (agar diberikan harga ikan lele sebelas ribu).

Data Percakapan 5 Jenis Tindak Tutur A : teri berapa seons? direktif/pertanyaan

B : lima ribu representatif/memberitahukan

A : seons ya direktif/meminta

Data Percakapan 6 Jenis Tindak Tutur A : berapa udang sekilo? direktif/pertanyaan

B : empat puluh representatif/memberitahukan A : empat puluh? wah, murah kali ya ilokusi, perlokusi

ga jadilah Pak! deklarasi/membatalkan Analisis

1. Maksud dan fungsi ilokusi dari tuturan empat puluh? Bukan tujuannya bertanya, tuturan wah, murah kali ya bisa berarti ejekan yang berarti harganya terlalu mahal.

2. Tindak perlokusi si pendengar itu menjadi kesal.

3. Tuturan ga jadilah merupakan tindak ujaran deklarasi (membatalkan). Data Percakapan 7 Jenis Tindak Tutur A : daging berapa Pak? direktif/pertanyaan

B : enam puluh representatif/memberitahukan A : kasih seperempat lah direktif/meminta

B : makasih ekspresif

A : sama-sama ekspresif

Data Percakapan 8 Jenis Tindak Tutur A : ayam berapa? direktif/pertanyaan

B : paha, dada lapan belas representatif/memberitahukan A : naik lagi ayam ya, ga kurang dek? ekspresif/keluhan

B : ga kurang lagi bu! deklarasi/memutuskan A : kasih paha aja sekilo,

potong-potong ya

direktif/menyuruh

Analisis:

Tuturan naik lagi ya ayam ya, ga kurang dek merupakan keluhan bagian dari tindak ekspresif.

Data Percakapan 9 Jenis Tindak Tutur A : ikan mas berapa? direktif/pertanyaan

B : sekilo dua dua representatif/memberitahukan

A : ga kurang da? direktif

B : ga biasa harganya representatif A : pilih sekilo dua ekor ya da,

bersihkan ya da

direktif/menyuruh

B : makasi ya da ekspresif

Analisis:

1. Tuturan ga biasa harganya memiliki fungsi representatif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakan penuturnya (memberitahukan bahwa harganya masih seperti biasa/harganya belum naik).

2. Menyuruh merupakan tindak ujaran direktif. Fungsi ilokusi menyuruh di sini penutur bermaksud untuk meminta/menyuruh mitra tuturnya agar membersihkan dan memilih ikan sekilo dua ekor.

Data Percakapan 10 Jenis Tindak Tutur A : berapa cabe seperempat? direktif/pertanyaan

B : enam setengah representatif/memberitahukan

A : tomat? direktif/pertanyaan

B : enam ribu representatif/memberitahukan

A : cabe seperempat, tomat setengah ya direktif/meminta

Data Percakapan 11 Jenis Tindak Tutur A : cantik cabenya ya da! Ini cabe

gunung da?

ekspresif/memuji

A : berapa seperempat? direktif/pertanyan

B : enam setengah representatif/memberitahukan

A : kurang ya da direktif

B : enam ribulah deklarasi/memutuskan

Data Percakapan 12 Jenis Tindak Tutur A : beras ini berapa sekilo? direktif/pertanyaan

B : enam ribu representatif/memberitahukan

A : minyak goreng biasa berapa? direktif/pertanyaan

B : dua belas representatif/memberitahukan

A : kog, semua harga pada naik? ekspresif/keluhan B : ya bu, BBM uda naik, jadi semua

barang- barang harganya naiklah Bu!

representatif/melaporkan

A : kasih beras dua kilo, minyak setengah ya

direktif/meminta B : yang lain apa Bu? komisif/menawarkan

A : itu aja deklarasi/memutuskan

B. makasih Bu! ekspresif

Analisis:

1. Keluhan/kritikan merupakan bagian dari tindak ekspresif. Tindak ekspesif yaitu tindak ujaran penutur (pembeli) mengeluh, mengkritik dalam tuturan kog semua harga pada naik.

2. Tindak tutur representatif (melaporkan) berarti memberitahukan atau menginformasikan kepada mitra tuturnya tentang kenaikan BBM sehingga harga-harga sudah pada naik.

Data Percakapan 13 Jenis Tindak Tutur A : kelapa yang uda diparut berapa

Pak?

direktif/pertanyaan

B : dua setengah representatif/memberitahukan A : kasih satu pilih yang tua ya Pak direktif/menyuruh

B : makasih bu ekspresif

Data Percakapan 14 Jenis Tindak Tutur A : ada minyak goreng putih Pak? direktif/pertanyaan

B : ada representatif/memberitahukan

A : berapa sekilo direktif/pertanyaan

B : tiga belas representatif/memberitahukan

A : ga kurang? direktif

B : ga bisa, minyak udah naik bu representatif/melaporkan A : kasih seperempat ya direktif/pertanyan

Analisis:

Representatif yaitu tindak tutur yang mengikat penuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya (melaporkan) bahwa minyak sudah naik.

Data Percakapan 15 Jenis Tindak Tutur A : Ci, berapa kuetiaw sekilo? direktif/pertanyaan B : kuetiaw enak…..lima ribu representatif/memberitahukan A : lima ribu? Kasih sekilo aja representatif/direktur

Data Percakapan 16 Jenis Tindak Tutur A : jeruk ini berapa direktif/pertanyaan

B : enam ribu representatif/memberitahukan

A : pear? direktif/pertanyaan

B : dua belas representatif/memberitahukan

A : jeruk aja dua kilo deklarasi/memutuskan

B : makasih ya bu ekspresif

Data Percakapan 17 Jenis Tindak Tutur A : Pak, ada gelas duralex panjang? direktif/pertanyaan

B : ada representatif/memberitahukan

A : berapa selusin? direktif/pertanyaan

B : enam puluh representatif/memberitahukan

A : ga kurang Pak? direktif/memohon

B : ga kurang lagi Bu deklarasi/memutuskan A : bisa beli setengah lusin? direktif/memohon

B : bisa Bu, setengah lusin tiga puluh representatif/memberitahukan A : kasih setengah lusin aja ya Pak direktif/meminta

Data Percakapan 18 Jenis Tindak Tutur A : Tas ini berapa? direktif/pertanyaan

B : seratus ribu Bu! representatif/memberitahukan A : seratus ribu? Murah kali ilokusi, perlokusi B : jadi mau berapa Bu? tawarlah

Bu….

dari tadi Bu, kami belum buka dasar,

sepi kali penjualan sekarang, jadi ibu mau berapa?

direktif/menyuruh

representatif/menyatakan representatif/menyatakan A : empat puluh ya, kalau bisa saya

ambil

direktif/memohon B : tambah dikit lagilah Bu, biar jadi perlokusi

A : empat puluhlah deklarasi/memutuskan B : ambillah Bu, makasih….Jual ya Bu direktif/ekspresif

Analisis:

1. Maksud dan fungsi ilokusi dari tuturan seratus ribu? Murah kali mempunyai maksud sindiran yang harganya terlalu mahal.

2. Tindak perlokusi si pendengar itu jadi sedih.

3. Tuturan dari tadi Bu, kami belum buka dasar, sepi kali penjualan sekarang mengisyaratkan bahwa terdapat ungkapan keluhan meruapakan bagian dari tindak ekspresif dari penutur kepada mitra tuturnya yang merasakan sepi kali penjualan sehingga dirinya mengeluh.

4. Tindak perlokusi karena digunakan untuk membujuk mitra tuturnya agar mau membeli tas.

5. Direktif karena mitra tuturnya diharapkan melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu.

Data Percakapan 19 Jenis Tindak Tutur A : Bagus kali ya mode pakaian ini

berapa harganya?

ilokusi, perlokusi direktif/pertanyaan

B : tujuh lima representatif/memberitahukan

A : ga kurang? direktif

B : kurang dikit ya direktif

A : empat puluh ya direktif

B : ga bisa, tambahlah dek biar jadi perlokusi

A : enggaklah deklarasi/membatalkan

Analisis:

1. Maksud dan fungsi dari tuturan bagus kali ya mode pakaian ini bisa berarti pujian atau ejekan. Pujian kalau memang mode pakaian itu bagus, dan ejekan kalau memang mode pakaian itu tidak bagus.

2. Tindak perlokusi si pendengar itu menjadi sedih atau muram dan dapat jua mengucapkan terima kasih.

3. Direktif karena mitra tutur diharapkan melakukan tindakan yang disebutkan di dalam tuturan itu (harga pakaian sedikit saja dikurangi).

4. Tindak tutur perlokusi karena digunakan untuk membujuk mitra tutur agar mau membeli pakaian.

Data Percakapan 20 Jenis Tindak Tutur B : Bu, cari apa ya? Masuk Bu, masuk

Bu….

direktif (ajakan) A : ada baju seragam SMP? direktif/pertanyaan B : ada Bu, Ibu pilih aja direktif

A : berapa ini sepasang? direktif/pertanyaan

B : enam puluh representatif/memberitahukan A : ah, mahal kali, kurang ya direktif/menantang

B : kurang dikitlah Bu, bagus bahannya Bu

representatif

A : empat lima ya direktif

B : biar jadi Bu, lima puluh ga kurang lagi

A : bungkuslah direktif

B : yang lain apalagi Bu? komisif/menawarkan

A : itu aja deklarasi/memutuskan

Analisis:

1. Peristiwa tutur dalam bentuk ajakan merupakan bagian dari fungsi tindak tutur direktif. Dalam aktivitas ini penutur memiliki maksud untuk mengajak pendengar untuk melakukan sesuatu (mengajak masuk).

2. Representatif yaitu tindak tutur yang mengikat tindak tuturnya kepada kebenaran atas apa yang dikatakannya (bahannya bagus).

Dokumen terkait