• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Keragaan Usahatani Padi di GP3A Mitra Tani

6.2. Pelaksanaan Program Pemberdayaan GP3A Mitra Tani

6.2.1. Jenis Kegiatan Pelatihan pada Program Pemberdayaan GP3A Mitra Tani

Secara umum program pemberdayaan GP3A terdiri dari berbagai kegiatan seperti kegiatan motivasi, pelatihan, penyerahan kewenangan, fasilitasi, bimbingan teknis, pendampingan, kerjasama pengelolaan dan audit pengelolaan irigasi. Dari berbagai kegiatan diatas, kegiatan pelatihan merupakan kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan dan berkesinambungan setiap tahunnya. Kegiatan pelatihan diberikan satu kali dalam setahun dengan diikuti oleh seluruh anggota GP3A sebagai peserta pelatihan. Jumlah peserta pelatihan dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 14. Jumlah Peserta Pelatihan Program Pemberdayaan GP3A Mitra Tani. No Nama P3A Lokasi Jumlah

Peserta Jenis Usaha 1 Hegar Mukti Ds Barengkok 22 Padi

2 Mekar Tani Ds

Leuwimekar 21 Padi 3 Cinta Damai Ds Cibeber 1 20 Padi 4 Laksana

Paritas Ds Leuwiliang 20 Padi

5 Sugih Tani Ds Karehkel 25 Padi/Sayuran Organik & Ternak Kelinci

TOTAL 108

Kebutuhan untuk kegiatan pelatihan antara lain calon peserta, calon instruktur, lokasi pelatihan, waktu pelatihan, materi pelatihan, media pelatihan, metode pelatihan, instansi/panitia penyelenggara pelatihan, dan pembiayaan. Kegiatan pelatihan yang dilakukan di GP3A Mitra Tani adalah Pelatihan pendampingan, pelatihan operasi partispatif, dan pelatihan pemeliharaan dan rehabilitasi jaringan irigasi. Kegiatan – kegiatan tersebut secara detail dijelaskan dibawah ini.

a. Pelatihan Pendampingan.

Pelatihan ini dilakukan agar dapat membantu peserta anggota GP3A Mitra Tani untuk belajar, memecahkan masalah, dan mengorganisasi diri dalam melakukan kegiatan usahataninya. Selain itu, pelatihan pendampingan dapat menumbuhkan kreativitas dan kemmpuan refleksi, serta mengubah kesadaran dan perilaku masyarakat dengan mampu memahami realitas kehidupan mereka serta mengambil langkah untuk melakukan perubahan guna memperbaiki situasi yang ada.

Pendampingan bertujuan untuk memfasilitasi dan memberdayakan peserta anggota GP3A Mitra Tani agar dapat membebaskan diri dari ketergantungan baik mental maupun fisik untuk mencapai kemampuan berdikari, berpikir progresif dan transformatif, merencanakan dan mewujudkan perubahan sistematis, dan mendapatkan hasil yang rasional.

Pendamping berperan sebagi fasilitator dan koordinator dan berfungsi netral terhadap persoalan yang dibahas dalam proses diskusi dan tidak berwenang menentukan keputusan. Pendamping juga harus bisa menjamin adanya komunikasi yang baik dalam kelompok dan harus bisa merangsang peserta anggota GP3A Mitra Tani untuk berfikir kritis, mengidentifikasi masalah, dan menemukan pemecahan masalahnya.

Proses pelatihan pendampingan dilakukan dengan cara menyelenggarakan forum yang melibatkan seluruh peserta anggota GP3A Mitra Tani. Teknik perlakuan dalam forum yang dilakukan oleh pendamping adalah membuka acara, menanyakan informasi, memberikan informasi, menanyakan pendapat, memberikan pendapat, unjuk kata, memperjelas danmembuat intisari. Sedangkan proses pengelolaan yang harus diperhatikan adalah memberi kepercayaan,

mengajak, menetapkan standar, mendialogkan kesulitan, menunjukkan perasaan diri sendiri dan kelompok, penyelarasan, dan melakukan penilaian.

b.Pelatihan Operasi Partisipatif.

Kegiatan pelatihan ini diberikan kepada peserta anggota GP3A Mitra Tani agar semua anggota dapat ikut berperan aktif dalam upaya pengaturan air pada jaringan irigasi yang meliputi penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, konservasi. Kegiatan tersebut dilakukan melalui praktek membuka dan menutup pintu bangunan irigasi, menyusun rencana tata tanam, menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasi pintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau dan mengevaluasi.

Anggota GP3A Mitra Tani dapat berperan serta dalam operasi jaringan irigasi primer dan sekunder sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan antara lain :

1. Kegiatan pengumpulan data.

Mencatat data luas jenis tanaman, luas panen, dan kerusakan tanaman. 2. Perencanaan Operasi.

Menyampaikan usulan rencana tata tanam

Menyampaikan usulan rencana pembagian dan pemberian air irigasi Menyepakati secara tertulis rencana tahunan operasi

Menyepakati rencana pembagian dan pemberian air irigasi 3. Pelaksanaan Operasi

Menerima alokasi air irigasi, mengusulkan peninjauan kembali apabila ada alokasi air yang tidak sesuai dengan rencana penyediaan air

Melaporkan kondisi kekurangan/ kelebihan air setiap periode operasi Membantu melaksanakan pekerjaan operasi seperti membuka atau

menutup pintu, dan memberikan pelumasan pintu air.

Menyampaikan usulan kebutuhan air irigasi berdasarkan luas dan jenis tanaman setiap periode operasi

4. Monitoring dan evaluasi operasi.

Melaporkan adanya pengambilan air irigasi secara tidak resmi Melaporkan kejadian perusakan bangunan, saluran, dan pintu air Melaporkan konflik air dan mengupayakan penylesaiannya

c. Pelatihan Pemeliharaan dan Rehabilitasi Irigasi.

Kegiatan ini sangat penting dilakukan oleh peserta anggota GP3A Mitra Tani karena pemeliharaan jaringan irigasi merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan dengan sebaik – baiknya agar fungsi pelayanan irigasi dapat berfungsi secara berkelanjutan dan tidak cepat mengalami penurunan.

Adapun peran serta anggota GP3A Mitra Tani dalam melaksanakan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi diwujudkan mulai dari pemikiran awal, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan jaringan. Kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pemeliharan jaringan irigasi yang dilakukan secara praktek oleh peserta anggota GP3A Mitra Tani antar lain :

1. Anggota GP3A bersama petugas melakukan penelusuran untuk mengidentifikasikan kerusakan – kerusakan, lalu kerusakan tersebut diusulkan rencana perbaikan dengan skala prioritas.

2. Penyusunan jenis – jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan anggota GP3A. 3. Seluruh anggota GP3A Mitra Tani dapat berperan serta dalam pelaksanaan

pemeliharaan jaringan irigasi dalam bentuk tenaga, bahan atau biaya sesuai kemampuannya.

4. Seluruh anggota GP3A Mitra Tani ikut berperan aktif dalam pengamanan jaringan irigasi.

5. Seluruh anggota GP3A Mitra Tani ikut melakukan pengawasan atas pelaksanaan pemeliharaan jarinagan irigasi dalam bentuk penyampaian laporan penyimpangan pelaksanaan kepada dinas terkait.

Jenis – jenis pemeliharaan saluaran irigasi yang dapat dilakukan peserta anggota GP3A terdiri dari :

1. Pengamanan jaringan irigasi.

Pengamanan jaringan irigasi merupakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi terjadinya kerusakan jaringan irigasi yang disebabkan oleh daya rusak air, hewan, atau oleh manusia seperti pengambilan batu/ pasir pada badan sungai, memandikan hewan pada saluran,mendirikan bangunan atau menanam pohon di tanggul saluran. Setiap kegiatan yang membahayakan atau merusak jaringan irigasi dilakukan tindakan

pencegahan berupa pemasangan papan larangan, papan peringatan, atau perangkat pengamanan lainnya.

2. Pemeliharaan rutin.

Pemeliharaan rutin merupakan kegiatan perawatan dalam rangka mempertahankan kondisi jaringan irigasi yang dilaksanakan secara terus menerus tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Kegiatan pemeliharaan rutin meliputi pemberian minyak pelumas pada bagian pintu, membersihkan saluran dan bangunan dari tanaman liar/ semak – semak dan sampah/kotoran. Pembuangan endapan lumpur di bangunan ukur, menutup lubang – lubang bocoran kecil di saluran atau bangunan.

3. Pemeliharaan berkala.

Pemeliharaan berkala merupakan kegiatan perawatan dan perbaikan yang dilaksanakan secara berkala yang direncanakan dan dilaksanakan oleh dinas yang berwenang, dan dapat bekerja sama dengan anggota GP3A Mitra Tani secara swakelola berdasarkan kemampuan lembaga tersebut dan dapat pula dilaksanakan secara kontraktual. Pemeliharaan berkala dapat dibagi menjadi tiga, yaitu yang bersifat perawatan (pengecatan pintu, pembuangan lumpur), pemeliharaan bersifat perbaikan (perbaikan bendung, perbaikan saluran, perbaikan bangunan ukur dan pintu air), dan pemeliharaan yang bersifat penggantian (penggantian pintu, penggantian alat ukur).

4. Penanggulangan/perbaikan darurat.

Perbaikan darurat dilakukan akibat bencana alam atau kerusakan berat akibat terjadinya kejadian luar biasa (seperti penjebolan tanggul, longsoran tebing yang menutup jaringan, tanggul putus, dan lain – lain) dan perlu penanggulangan secara konstruksi tidak permanen, agar jaringan tetap berfungsi.

Dokumen terkait