• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS MUSIBAH TAHUN

PEMBANGUNAN UNSUR PENUNJANG TRANSPORTAS

JENIS MUSIBAH TAHUN

TAHUN 2007 KETERANGAN 1. Pelayaran −Selamat −Meninggal −Luka Berat −Luka Ringan −Hilang 2.536 1.985 154 7 12 378 3.692 2.812 268 4 9 599 Tahun 2007 Jumlah kejadian 173 kali dengan jumlah korban 3.692 orang 2. Penerbangan −Selamat −Meninggal −Luka Berat −Luka Ringan −Hilang 907 868 18 12 7 2 551 348 24 0 75 104 Tahun 2007 Jumlah kejadian 12 kali dengan jumlah korban 551 orang 3. Lain – lain −Selamat −Meninggal −Luka Berat −Luka Ringan −Hilang 2.460 708 713 232 549 258 1.180 106 436 240 318 80 Tahun 2007 Jumlah kejadian 131 kali dengan jumlah korban 1.180 orang

Sumber: Badan Sarnas, 2008

Dari tabel di atas. dapat disimpulkan bahwa jumlah musibah yang ditangani Badan SAR Nasional jumlahnya sangat bervariasi. Lamanya waktu penanganan operasi SAR sangat bergantung kepada sarana dan prasana pendukung operasi di lapangan. Disamping itu faktor medan dan alam sangat mempengaruhi keberhasilan peranan operasi SAR di lapangan.

Dalam upaya meningkatkan tindak awal penanganan operasi SAR agar team rescue dapat tiba dilokasi dengan tepat dan cepat pada Tahun Anggaran 2007 melalui program Penyelenggaraan Pimpinan Kenegaraan dan kepemerintahan seta Program Pencarian dan Penyelamatan dengan anggaran murni sebesar Rp. 190,8 miliar dan Pinjaman Luar Negeri sebesar 35 miliar telah

dilaksanakan untuk kegiatan pengadaan 2 unit rescue boat

ukuran 28 M dan 36 M, pengadaan truk angkut personil sebanyak 24 unit, pengadaan 1 unit rescue hoist, pengadaan 1 set

emergency floating, pengadaan 5 paket alat selam, pengadaan 5 set hydraulic rescue tool, pembangunan mess rescuer pada 12

lokasi Kantor SAR, pengadaan 5 unit rescue car, pengadaan

motor all train 40 unit, pengadaan genset berikut power house

pada 20 lokasi kantor SAR, Pembebasan tanah untuk perluasan

kantor SAR seluas 20.978 M2, pembangunan gedung

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

kantor SAR seluas 1.210 M2,pembangunan gudang pada 4 lokasi

kantor SAR serta pengadaan peralatan SAR dan pengadaan 1 set avionic pesawat helicopter BO-105, disamping dipergunakan untuk kegiatan belanja pegawai dan belanja barang untuk mendukung kegiatan operasional.

B. SASARAN

1. Sekretariat Jenderal

a. Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa

Transportasi

Sasaran Pusat Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Transportasi adalah :

1) Terwujudnya pelaksanaan kajian kemitraan dan

investasi infrastruktur sektor transportasi

2) Terwujudnya pelaksanaan kajian pelayanan jasa

transportasi

3) Terwujudnya pelaksanaan kajian pedoman evaluasi

pengelolaan lingkungan hidup sektor transportasi.

4) Terwujudnya pelaksanaan kegiatan penunjang Pusat

Kajian Kemitraan dan Pelayanan Jasa Transportasi.

b. Sekretariat Jenderal (diluar Pusat Kajian Kemitraan

dan Pelayanan Jasa Transportasi)

Sasaran adalah terwujudnya :

1) Dokumen rencana dan program sebagai acuan dalam

penyelenggaraan perhubungan;

2) Pengelolaan SDM Aparatur melalui pendekatan

manajemen SDM yang professional;

3) Tata kelola keuangan Negara, penyusunan laporan

keuangan yang akurat/lengkap dan akuntabel, inventarisasi barang milik Negara/revaluasi asset yang efektif dan efisien serta intensifikasi dan ekstensifikasi PNBP serta tersusunnya Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) di lingkungan Dephub;

4) Melakukan pembinaan dan koordinasi penyusunan

rencana pelaksanaan anggaran, intensifikasi dan ekstesifikasi PNBP, tata laksana keuangan negara, inventarisasi barang milik Negara / revaluasi aset, pengadaan barang dan jasa dan pemanfaatan barang milik negara yang belum dimanfaatkan.

5) Reformasi kelembagaan dan peraturan perundang-

undangan di bidang perhubungan;

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

VIII-10

6) Kerjasama luar negeri baik dalam skala regional maupun global;

7) Hubungan pers dan media serta hubungan antar

lembaga yang harmonis, efektif dan efisien;

8) Sistem informasi manajemen perhubungan yang

handal dan dinamis.

2. Inspektorat Jenderal

Sasaran Inspektorat Jenderal adalah terwujudnya :

a. Terwujudnya kehandalan pengendalian perencanaan

pengawasan oleh Inspektorat Jenderal Departemen Perhubungan;

b. Terwujudnya koordinasi dan pengawasan lintas sektoral

serta pembinaan teknis pengawasan perhubungan;

c. Terwujudnya sistem informasi dan peraturan di bidang

pengawasan;

d. Terwujudnya audit khusus terprogram, non terprogram,

audit gabungan Itjen-Bawasda serta survai transportasi;

e. Terwujudnya analisis dan evaluasi hasil pengawasan dan

pelaksanaan tindak lanjut hasil audit di lingkungan Departemen Perhubungan;

f. Terwujudnya pendidikan teknis dan fungsional;

g. Terwujudnya tertib administrasi anggaran di lingkungan

Inspektorat Jenderal Departemen Perhubungan;

h. Terwujudnya sarana dan prasarana kerja.

3. Badan Penelitian dan Pengembangan

Sasaran Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan adalah meningkatnya kuantitas dan kualitas hasil penelitian dan pengembangan serta pemanfaatannya untuk perumusan kebijakan Perhubungan dengan prioritas penelitian dan pengembangan pada pemecahan isu-isu strategis yang berkembang dan kebijakan umum Sistranas.

4. Badan Pendidikan dan Pelatihan

Sektor transportasi merupakan sektor yang dalam imple- mentasinya selalu melibatkan banyak pihak/lintas sektor dan multidisiplin. Dengan demikian upaya untuk memfokus- kan perhatian terhadap aspek sumber daya manusia dan aspek sosial yang melingkupinya dalam meningkatkan keselamatan transportasi perlu suatu rumusan dan kajian yang melibatkan banyak pihak. Oleh karena itu Sasaran pembangunan Badan Diklat Perhubungan diarahkan kepada upaya penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

bidang transportasi guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih maju. Untuk mendukung perwujudan masyarakat yang lebih maju maka penyelenggaraan Diklat Perhubungan difungsikan melalui penyediaan tenaga pendidik, sarana dan prasarana diklat, kurikulum dan silabus yang berlaku secara nasional dan internasional, serta restrukturisasi dan refor- masi kelembagaan dan sistem manajemen diklat.

Dengan memperhatikan arah penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tersebut diatas, sasaran pembangunan Badan Diklat Perhubungan sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas/kuantitas Tenaga Pengajar melalui

Program Beasiswa S2, S3, TOT dan Penyelenggaraan Ika- tan Dinas serta Diklat Penyegaran bagi pegawai;

b. Penyempurnaan regulasi / peraturan – peraturan yang

terkait dengan Diklat serta menindaklanjuti KM. 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan dan Pelatihan Tran- sportasi dan paket Undang-Undang Transportasi (Darat, Laut, Udara dan Perkeretaapian);

c. Pembangunan, Peningkatan dan Modernisasi sarana dan

prasarana diklat secara bertahap sebagai upaya pengembangan dan pembentukan kompetensi, attitude dan budaya kerja SDM transportasi;

d. Pengembangan Kurikulum dan Silaby Diklat (Harmo-

nization, Compliance and Demand Fullfillment Curriculum) berbasis kompetensi dan perkembangan teknologi informasi;

e. Penyempurnaan Kelembagaan Diklat Perhubungan dan

Pembentukan Badan Layanan Umum dalam rangka meningkatkan kinerja Keuangan dan Operasional UPT Diklat Perhubungan;

f. Peningkatan kerjasama dengan pihak ketiga antara lain

operator, pemerintah daerah dalam hal penyelenggaraan diklat dan penempatan lulusan diklat.

5. Badan SAR Nasional

Sasaran Badan SAR Nasional adalah terwujudnya : a. Tertib administrasi di lingkungan Basarnas;

b. Kecukupan Sarana dan prasarana SAR;

c. Penyelenggaraan operasi SAR.

C. STRATEGI

Pembangunan pendukung transportasi tahun 2009 dilaksa- nakan dengan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Sekretariat Jenderal

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

VIII-12

a. Pusat Kajian Kemitraan Pelayanan Jasa Transportasi

1)Mengupayakan setiap pelaksanaan kegiatan dapat

menghasilkan rekomendasi yang implementatif.

2)Mendorong percepatan penyediaan infrastruktur trans-

portasi melalui kerjasama pemerintah swasta.

b. Sekretariat Jenderal (diluar Pusat Kajian Kemitraan

Pelayanan Jasa Transportasi)

1)Menyusun kerangka makro perencanaan dan kebijakan

penyelenggaraan perhubungan sesuai dengan prin- sip-prinsip good governance;

2)Merumuskan dan mengkoordinasikan penyusunan

peraturan perundang-undangan dan kerjasama luar negeri;

3)Merumuskan kebijakan pentarifan dengan memper-

timbangkan aspek pasar, kepentingan produsen, konsumen dan pemerintah;

4)Membangun SDM Aparatur Departemen Perhubungan

yang profesional, netral, akuntabel, beretika sesuai dengan nilai-nilai Lima Citra Manusia Perhubungan;

5)Melakukan kajian kelembagaan dan ketatalaksanaan

menuju kelembagaan dan ketatalaksanaan yang verba- sis kinerja dan kemanfaatan hasil (Out Come);

6)Melakukan tata laksana keuangan Negara, inventari-

sasi barang milik Negara/ revaluasi asset, pengadaan barang/jasa, pemanfaatan barang milik negara yang belum dimanfaatkan, serta intensifikasi dan ekstensi fikasi PNBP serta tersusunnya Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) di lingkungan Dephub;

7)Membangun citra publik (image building) melalui

harmonisasi fungsi kehumasan dan hubungan antar lembaga;

8)Melakukan pembinaan dan pengembangan sistem

informasi manajemen perhubungan melalui penggu- naan data base dan sistem pengolahan data.

2.Inspektorat Jenderal

a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan audit, untuk mendu-

kung terlaksananya tugas, pokok dan fungsi Inspektorat Jenderal dengan penyusunan rencana, evaluasi program kerja audit dan penyusunan LAKIP serta pelaksanaan Waskat;

b. Meningkatkan analisis dan evaluasi pengawasan;

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

c. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral;

d. Mengembangkan sistem informasi data dan kepustakaan

di bidang pengawasan;

e. Meningkatkan keberhasilan pemantauan tindak lanjut

hasil audit;

f. Meningkatkan kualitas review laporan keuangan di

lingkungan Departemen Perhubungan;

g. Melaksanakan pantauan dan penyajian data kegiatan

angkutan lebaran, haji, natal dan tahun baru;

h. Meningkatkan kualitas SDM yang handal dalam bidang

pengawasan dan dapat menguasai penggunaan perangkat teknologi informasi;

i. Mewujudkan tertib administrasi keuangan dan kegiatan;

j. Menyediakan sarana dan prasarana pengawasan yang

memadai.

3.Badan Penelitian dan Pengembangan

a. Melaksanakan penelitian kebijakan peningkatan pela-

yanan transportasi nasional; peningkatan Keselamatan dan Keamanan Transportasi; peningkatan Pembinaan Pengusahaan Transportasi Nasional; Peningkatan kua- litas Sumber Daya Manusia dan Iptek; peningkatan Pemeliharaan dan Kualitas Lingkungan Hidup serta Penghematan Penggunaan Energi; peningkatan Penye- diaan Dana Pembangunan Transportasi; dan pening- katan Kualitas Administrasi Negara di Sektor Trans- portasi;

b. Meningkatkan kualitas SDM melalui keikutsertaan dalam

seminar/workshop, pelatihan-pelatihan yang diseleng- garakan baik di dalam maupun di luar negeri;

c. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian dan

pengembangan, secara terkoordinasi melalui pening- katan kerjasama dengan BUMN, BUMD, perusahaan swasta, masyarakat, akademisi, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota dan lembaga penelitian lain;

d. Mengembangkan kerjasama yang aktif dengan lembaga

penelitian internasional dalam rangka inovasi dalam system transportasi;

e. Mengupayakan agar tersedia data base transportasi, data

hasil penelitian, informasi teknologi dan inovasi dalam bidang transportasi tersedia bagi peneliti, perusahaan jasa transportasi dan bagi berbagai tingkat pemerintahan;

f. Meningkatkan pemanfaatan teknologi baru dalam

kegiatan penelitian dan pengembangan;

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

VIII-14

g. Meningkatkan kualitas dan kuantitas referensi text book dan akses informasi melalui internet pada perpustakaan Badan Litbang Perhubungan;

h. Mengembangkan prasarana penelitian dalam rangka

antisipasi lebih dini perubahan strategis dan pemecahan masalah-masalah transportasi melalui penyediaan balai-balai litbang baik di pusat maupun daerah dalam mendukung perwujudan Sistranas.

4.Badan Pendidikan dan Pelatihan

a. Meningkatkan frekuensi dan jenis Diklat Perhubungan

dengan indikator tersedianya tenaga kerja bidang transportasi yang professional dan berdaya saing tinggi sesuai kriteria dan standar profesi secara nasional dan internasional.

b. Melakukan pembinaan, restrukturisasi dan reformasi

manajemen penyelenggaraan diklat perhubungan dengan indikator penyelenggaraan program diklat sektor transportasi yang efektif dan efisien.

c. Melaksanakan pembangunan/peningkatan/moder ni-

sasi sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan dengan indikator terpenuhinya standar sarana prasarana sesuai konvensi nasional dan internasional.

d. Melakukan pengembangan institusi penyelenggaraan

diklat Perhubungan dengan indikator perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia.

e. Melakukan evaluasi dan mengembangkan

kurikulum dan silabus Diklat dengan indikator lulusan Diklat Transportasi yang memiliki kompetensi, disiplin, tang- gung jawab dan integritas yang tinggi sehingga mampu bersaing dalam era globalisasi baik di pasar nasional maupun internasional.

f. Melakukan akreditasi institusi Diklat Perhubungan

(pemerintah, BUMN, Swasta) dengan indikator terciptanya lulusan Diklat Perhubungan yang dapat memenuhi standar minimum.

g. Melakukan perluasan dan pemerataan kesempatan

memperoleh pendidikan yang bermutu tinggi bagi seluruh rakyat Indonesia menuju terciptanya manusia Indonesia yang berkualitas tinggi dengan peningkatan anggaran pendidikan secara berarti.

h. Mencukupi kebutuhan tenaga kependidikan

(kuantitas dan kualitas) serta meningkatkan kemampuan akademik, professional dan jaminan kesejahteraan tenaga pendidik, sehingga tenaga pendidik mampu

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

berfungsi secara optimal, agar dapat dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi, disiplin, tanggung jawab dan integritas yang tinggi.

i. Melaksanakan pembaharuan sistem pendidikan

trans- portasi termasuk kurikulumnya dengan mengembangkan pendidikan untuk memperoleh gelar akademis dan pendidikan yang berbasis kompetensi.

j. Memberdayakan lembaga pendidikan baik sekolah

maupun diluar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai, sikap dan kemampuan serta meningkatkan partisipasi keluarga dan masyarakat yang didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai serta berbasis pada kompetensi.

k. Melakukan pembaharuan dan pemantapan sistem

pendidikan nasional berdasarkan prinsip desentralisasi, otonomi keilmuan dan manajemen.

l. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang

diselenggarakan baik oleh masyarakat maupun peme- rintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghadapi perkembangan IPTEK dan seni.

m. Mengembangkan kualitas sumber daya manusia

sedini mungkin secara terarah, terpadu dan menyeluruh melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh kompo- nen bangsa agar generasi muda dapat berkembang secara optimal disertai dengan hak dukungan dan lindungan sesuai dengan potensinya.

5. Badan SAR Nasional

a. Mengupayakan terwujudnya penyelenggaraan operasi SAR

yang efektif dan efisien melalui upaya tindak awal yang maksimal;

b. Mengupayakan pengerahan potensi SAR yang didukung

oleh SDM yang profesional;

c. Mengupayakan fasilitas SAR yang memadai;

d. Mengupayakan prosedur kerja SAR yang mantap.

D. PROGRAM PEMBANGUNAN

Pembangunan pendukung transportasi tahun 2009 dilaksa- nakan dalam beberapa program sebagai berikut :

1. Sekretariat Jenderal

a. Pusat Kajian Kemitraan Pelayanan Jasa Transportasi

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

VIII-16

TABEL VIII-2

PROGRAM PENDUKUNG PENGEMBANGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA

NO KEGIATAN SATUAN JUTA Rp

1 Kajian Kinerja Operasional Kapal Penye- berangan Dalam Rangka Peningkatan Pela- yanan kepada Pengguna Jasa

Paket 611.059

2 Kajian Pelayanan Aksesibilitas Angkutan Jalan Menuju Bandara di Indonesia

Paket 610.934

3 Pemantauan dan Evaluasi Fasilitas Keamanan Terminal Penumpang Angkutan Laut

Paket 610.690

4 Pemantauan dan Evaluasi Infrastruktur Kepe- labuhanan Yang Dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

Paket 613.859

5 Pemantauan dan Evaluasi Pelayanan Angkutan Penumpang Haji di Bandara Embarkasi/ Debarkasi Tahun 2009

Paket 1.293.74 8

6 Evaluasi Pemenuhan Standar Pelayanan Jasa

Groundhandling di Bandara

Paket 711.329

7 Monitoring dan Sosialisasi P4GN Paket 385.725 8 Pemantauan dan Evaluasi Tindak Lanjut Hasil

Penilaian Unit Pelayanan Publik Departemen Perhubungan

Paket 908.978

9 Pembinaan Jabatan Fungsional PEDAL Dephub Paket 521.607 10 Capacity Building Tata Cara Pengelolaan KPS

Sektor Transportasi

Paket 284.970

11 Sinkronisasi Program Pembangunan Infra- struktur Transportasi dengan Pola KPS

Paket 610.690

12 Kajian Pemanfaatan Jalan Lintas Selatan Dalam Upaya Mengurangi Beban Jalan Lintas Utara Pulau Jawa

Paket 584.226

13 Kajian Pengembangan Angkutan Kereta Api Barang Dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi Komponen Biaya Transportasi

Paket 512.226

14 Kajian Penyusunan Model dan Kriteria Kela- yakan Proyek KPS Pembangunan Infrastruktur Transportasi

Paket 563.226

15 Kajian Peluang KPS pada Pemba- ngunan/Pengembangan Pelabuhan Berdasar- kan UU No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran

Paket 572.336

16 Kajian Penyusunan Konsep Pedoman Pembentukan BLU Dalam Rangka Pengembangan UPT Transportasi Laut

Paket 643.464

17 Kajian Gangguan Lingkungan terhadap Pelayanan Operasional Penerbangan (Bird Strike, Layang-layang, dll)

Paket 798.280

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

18 Kajian Konsepsi Bandara yang Berwawasan Lingkungan Dalam Rangka Antisipasi Perubahan Iklim

Paket 818.743

19 Kajian Dampak Perubahan Harga BBM Terhadap Daya Saing Penerbangan Nasional

Paket 797.990

Sumber : PKK PJT, Setjen, 2008

b. Sekretariat Jenderal (diluar Pusat Kajian Kemitraan

Pelayanan Jasa Transportasi)

Dokumen terkait