• Tidak ada hasil yang ditemukan

SASARAN, PRIORITAS, ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

1. Sasaran dan Prioritas Pembangunan Tahun 2009

Sasaran pembangunan Departemen Perhubungan diarahkan kepada upaya penyelenggaraan transportasi guna mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai serta adil dan demokratis. Guna mendukung perwujudan kesejahteraan masyarakat, pelayanan trans- portasi difungsikan melalui penyediaan jasa transportasi guna mendorong pemerataan pembangunan, melayani kebutuhan masyarakat luas dengan harga terjangkau, baik di perkotaan maupun di perdesaan, mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah pedalaman dan terpencil, serta untuk memperlancar mobilitas orang, distribusi barang dan jasa serta mendorong pertumbuhan sektor-sektor ekonomi nasional. Dalam rangka mendukung perwujudan Indonesia yang aman dan damai, diupayakan penyediaan aksesibilitas transportasi di wilayah konflik, wilayah perbatasan dan wilayah terisolasi untuk mendorong kelancaran mobilitas orang, distribusi barang dan jasa, serta mempercepat pengembangan wilayah dan mempererat hubungan antar wilayah dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Guna mendukung Indonesia yang adil dan demokratis, pembangunan transportasi pada tahun 2009 diarahkan untuk menjembatani kesenjangan antar wilayah dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan. Trans- portasi antar wilayah akan membuka peluang kegiatan perdagangan antar wilayah dan mengurangi perbedaan harga antar wilayah, meningkatkan mobilitas tenaga kerja untuk mengurangi konsentrasi keahlian dan keterampilan pada beberapa wilayah, sehingga mendorong terciptanya kesempatan melaksanakan pembangunan antar wilayah. Pemerataan pelayanan transportasi secara adil dan demokratis terkait dengan peluang yang sama bagi setiap orang untuk berperanserta dalam penyelenggaraan transportasi. Dengan memperhatikan arah penyelenggaraan transportasi seperti tersebut di atas, sasaran pembangunan Departemen Perhubungan pada tahun 2009 adalah mewujudkan sasaran yang telah diformulasikan dalam rencana strategis Departemen Perhubungan 2005-2009 sebagai berikut:

a. Terwujudnya pemulihan fungsi sarana dan prasarana perhubungan agar mampu memberi dukungan maksimal bagi kegiatan pemulihan ekonomi nasional;

b. Terwujudnya keberkelanjutan reformasi dan restruk-

turisasi (kelembagaan, sumber daya manusia dan

peraturan perundang-undangan/regulatory reform) di

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

bidang perhubungan dalam rangka memberikan peluang yang sama secara adil dan demokratis kepada masyarakat untuk berperanserta dalam penyelenggaraan perhu- bungan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance; c. Tersedianya aksesibilitas pelayanan jasa perhubungan di

kawasan perdesaan, pedalaman, kawasan tertinggal, kawasan terpencil dan kawasan perbatasan untuk menciptakan suasana aman dan damai;

d. Tersedianya tambahan kapasitas pelayanan jasa

perhubungan yang berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan sasaran pembangunan Departemen Perhubungan tahun 2009, skenario pagu anggaran setiap program pembangunan Departemen Perhubungan tahun 2009 disusun berdasarkan 8 (delapan) prioritas sebagai berikut :

a. Terselenggaranya dukungan kelancaran transportasi

untuk mensukseskan Pemilu tahun 2009;

b. Terselenggaranya dukungan sektor transportasi untuk

kelancaran distribusi bahan pokok kebutuhan masya- rakat dan komoditas strategis lainnya sehubungan dengan perubahan iklim terkait dengan isu pemanasan global (global warming);

c. Terwujudnya keselamatan transportasi sebagai imple-

mentasi dari program Roadmap to Zero Accident;

d. Mendukung program pengentasan kemiskinan melalui

upaya penyediaan aksesibilitas dan kegiatan kepe- rintisan baik transportasi darat, perkeretaapian, laut dan udara;

e. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana

transportasi terutama untuk kegiatan yang tidak dapat diselesaikan dalam 1(satu) tahun anggaran : pengu-

rangan backlog sarana dan prasarana perkeretaapian;

dan penambahan kapasitas terkait dengan peningkatan permintaan jasa transportasi;

f. Penyediaan dana pendamping pinjaman dan hibah luar

negeri sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mengupayakan pinjaman secara bilateral;

g. Pembangunan di daerah pasca bencana dalam rangka

normalisasi dan pemulihan fungsi infrastruktur trans- portasi;

h. Pembangunan kawasan perbatasan/pulau-pulau terluar

dalam rangka mempertahankan kedaulatan NKRI.

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

2. Arah Kebijakan Pembangunan

Arah kebijakan pembangunan sektor transportasi tahun 2009 adalah meningkatkan kinerja keselamatan dan pelayanan, sehingga pelayanan jasa transportasi dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Upaya tersebut antara lain meliputi :

a. Meningkatkan keselamatan operasional baik sarana

maupun prasarana transportasi;

b. Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pela-

yanan jasa transportasi baik dikawasan perkotaan maupun daerah perbatasan, terisolir dan belum ber- kembang.

c. Penyediaan pelayanan jasa transportasi yang berkualitas;

d. Melanjutkan reformasi peraturan perundangan agar

dapat mendorong keikutsertaan investasi swasta dan memperjelas hak dan kewajiban masing-masing pihak yang terkait;

e. Melakukan restrukturisasi kelembagaan terhadap

penyelenggara transportasi baik ditingkat pusat maupun daerah;

f. Melakukan optimalisasi penggunaan dana pemerintah

baik untuk operasional, pemeliharaan, rehabilitasi maupun investasi melalui penyusunan prioritas program yang diwujudkan dalam suatu kegiatan.

Arah kebijakan masing-masing sub sektor adalah sebagai berikut:

a. Transportasi Darat

Arah kebijakan transportasi darat meliputi: (1) Memulihan kondisi pelayanan angkutan umum jalan raya; (2) Meningkatkan pelayanan angkutan sungai, danau dan penyeberangan sebagai pendukung moda transportasi lainnya; (3) Melanjutkan kewajiban peme- rintah memberikan pelayanan angkutan perintis untuk wilayah terpencil; (4) Melanjutkan kegiatan operasional unit pelaksana teknis dan tugas serta fungsi pemerintah lainnya seperti merestrukturisasi kelembagaan UPT (Balai Besar Perhubungan Darat di daerah); (5) Meningkatkan keselamatan transportasi darat secara komprehensif dan terpadu; (6) Mengembangkan transportasi darat secara berkelanjutan; (7) Memadukan pengembangan kawasan dengan sistem transportasi kota; (8) Mendorong pengembangan angkutan massal berbasis jalan di wilayah perkotaan.

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

b. Transportasi Kereta api

Arah kebijakan pembangunan transportasi perkere- taapian tahun 2009 meliputi: (1) Mewujudkan program revitalisasi perkeretaapian nasional; (2) Mengoperasikan kembali jalur-jalur KA yang tidak beroperasi; (3) Mewu- judkan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaannya yang merupakan derivasi UU No. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian; (4) Meningkatkan peranserta Pemerintah Daerah dan swasta dalam investasi di bidang perkeretaapian; (5) Meningkatkan peran angkutan kereta api perkotaan khususnya di wilayah Jabotabek; (6) Mewujudkan keterpaduan transportasi antar dan intra moda; (7) Meningkatkan keselamatan angkutan dan kualitas pelayanan melalui pemulihan kondisi prasarana dan sarana perkeretaapian termasuk pengujian dan sertifikasi; (8) Menyiapkan SDM Perkeretaapian yang handal diantaranya melalui sertifikasi kompetensi.

c. Transportasi laut

Arah kebijakan pembangunan transportasi laut tahun 2009 adalah: (1) Meningkatkan Pelayanan Transportasi Laut Nasional; (2) Meningkatkan Keselamatan dan Keamanan dalam Penyelenggaraan Transportasi Laut Nasional; (3) Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. serta (4) Melanjutkan arah kebijakan tahun 2008 yakni memperlancar kegiatan bongkar-muat dan menghilangkan ekonomi biaya tinggi di pelabuhan, memulihkan fungsi prasarana dan sarana transportasi laut, melengkapi fasilitas keselamatan pelayaran, menambah dan memperbaiki pengelolaan prasarana dan sarana transportasi laut khususnya untuk pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri.

d. Transportasi Udara

Arah kebijakan pembangunan transportasi udara adalah: (1) Meningkatkan pembinaan, pengawasan melalui peningkatan kemampuan pengawasan para inspektur penerbangan, teknisi penerbangan dan menegakkan peraturan guna meningkatkan penyelenggaraan transportasi udara yang berkualitas; (2) Memenuhi / menyelesaikan tindak lanjut hasil audit ICAO tentang penyelenggaraan Transportasi Udara di Indonesia; (3) Memenuhi kebutuhan persyaratan mini-mum keamanan dan keselamatan Penerbangan terhadap sarana dan prasarana Transportasi Udara; (4) Menyediakan pelayanan angkutan udara perintis; (5) Meningkatkan sarana dan prasarana Transportasi Udara di daerah terisolir, perbatasan, dan rawan bencana secara

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

bertahap; (6) Menyelesaikan penyusunan peraturan pelaksana hasil revisi UU Penerbangan dan peraturan perundang-undangan lainnya; (7) Menyelesaikan pem- bentukkan lembaga/unit tunggal Navigasi Penerbangan dan lembaga / unit kerja lainnya yang dibutuhkan; (8)Menerapkan tatanan kebandarudaraan nasional yang efisien dan efektif yang menunjang wawasan nusantara dan ketahanan nasional.

e. Penunjang Transportasi

Pada tahun 2009 Arah Kebijakan penunjang transportasi yang akan dilakukan meliputi: menyusun peraturan di bidang transportasi, mensosialisasikan peraturan bidang transportasi, meningkatkan KSLN Perhubungan, kajian perencanaan, mengevaluasi kebijakan bidang trans- portasi, kajian strategis perhubungan dan transportasi intermoda, menyusun evaluasi dan operasional; peman- tauan kinerja keuangan; menyusun pembinaan kinerja kepegawaian; dan meningkatkan peran dan kinerja Pusdatin; serta membina dan menindak serta menegakkan hukum berupa pengenaan sanksi admi- nistratif terhadap SDM pelayaran, khususnya Nahkoda dan Perwira kapal yang terbukti salah atau lalai dalam penerapan standar profesi kepelautan.

Rencana Kerja Departemen Perhubungan Tahun 2009

BAB III

Dokumen terkait