BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas
(Clasroom Action Research) karakteristik yang khas dari penelitian ini yakni tindakan (aksi) yang berulang-ulang untuk memperbaiki proses pembelajaran,
terutama pada aspek pengajaran guru.
Istilah penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu sebuah kegiatan
penelitian yang dilakukan di kelas. Ciri-ciri penelitian tindakan kelas adalah
adanya tindakan yang nyata, tindakan dilakukan pada situasi yang alami yang
ditujukan untuk memecahkan masalah praktis. Tindakan tersebut merupakan
suatu kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dan
dilaksanakan dalam rangkaian siklus kegiatan (Hopkins. 2008: 44).
B. Desain Penelitian
Pelaksanaan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini
dengan model gabungan Sanford dan Kemmis, yang dikembangkan oleh
Direktorat Ketenagaan Ditjen Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan
penelitian tindakan adalah sebuah proses investigasi terkendali yang siklis
dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi atau situasi
Proses siklus dalam penelitian tindakan ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Adaptasi Depdiknas, 1999
Gambar 3.1 Bagan Model Gabungan Sanford dan Kemmis.
Bagan di atas menggambarkan aktivitas dalam PTK yang diawali
dengan (1) perencanaan tindakan (Planning), (2) pelaksanaan tindakan
(Acting), (3) mengobservasi dan mengevaluasi proses hasil tindakan
(Observation and evaluation), (4) Refleksi (Reflection), dan seterusnya sampai dicapainya kualitas pembelajaran yang diinginkan.
C. Setting Penelitian :
1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SMA Negeri 9
Sendawar Kutai Barat, yang beralamat di Kampung Lambing Kec, Muara
Lawa Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
2. Obyek Penelitian
Obyek dari penelitian ini adalah Motivasi dan hasil belajar, pada materi
Sistem Pencernaan.
3. Subyek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI-IPA semester
genap tahun pelajaran 2012/2013, sebanyak 33 siswa, dengan jumlah
siswa laki-laki 9 orang dan siswa perempuan 24 orang.
4. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai April tahun
2013.
D. Rancangan Tindakan
Rancangan tindakan ini direncanakan dengan dua siklus yang tiap-tiap
siklus terdiri atas 3 kali pertemuan dengan beberapa tahap yaitu: tahap
perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan evaluasi, dan tahap
1. Pra Tindakan
a. Identifikasi masalah, langkah ini diawali dengan menganalisis hasil
belajar siswa berdasarkan hasil ulangan harian pada materi sistem
pencernaan dari tahun sebelumnya.
b. Menjaring motivasi awal siswa menggunakan kuesioner sebelum
tindakan penelitian dan menjaring motivasi akhir siswa sesudah
tindakan.
c. Observasi, kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran
awal tentang kegiatan belajar mengajar Biologi dikelas XI IPA SMA
Negeri 9 Sendawar Kutai Barat.
d. Analisis studi pustaka sesuai dengan permasalahan dan judul
penelitian.
e. Menyelesaikan rancangan penelitian dengan bimbingan dosen,
hingga memperoleh persetujuan untuk melakukan penelitian. Dari
dosen yang bersangkutan.
f. Permintaan izin untuk melakukan penelitian kepada Sekretariat
Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sanata
Dharma (USD) Yogyakarta, Surat Ijin dapat dilihat pada lampiran 1.
g. Menghubungi pihak SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat, dengan
menemui kepala sekolah, bagian kurikulum dan guru mata pelajaran
Biologi dengan menyerahkan surat izin penelitian dari Universitas
2. Siklus I
a. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan
berupa penyiapan pembelajaran menggunakan media animasi, yaitu:
1) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa untuk
memetakan para siswa berdasarkan jenis kelamin, kemampuan
dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-
kelompok yang beranggotakan 6-7 siswa.
2) Pada siklus I akan dibahas tentang Sistem Pencernaan pada
Manusia.
3) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tentang
sistem pencernaan makanan pada manusia dengan menggunakan
media animasi yang akan digunakan dalam Kegiatan Belajar
Mengajar (KBM).
4) Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai instrumen
pembelajaran.
5) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
a) Lembar evaluasi hasil belajar siswa.
b) Lembar kuesioner motivasi belajar siswa.
b. Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, pembelajaran dilaksanakan menggunakan
media animasi sesuai dengan rencana tindakan, kegiatan yang
dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Guru Biologi SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat bertindak
sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa.
2) Siswa dimotivasi untuk merangsang minat dan sikapnya dalam
pembelajaran
3) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
4) Mengorganisasikan siswa supaya masuk dalam kelompok
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 anggota/siswa.
Setelah itu diberi LKS untuk berdiskusi sambil mengamati
animasi yang ditayangkan dan selajutnya perwakilan anggota
kelompok mempresentasikan hasil diskusi diselingi tanya jawab
untuk mengukur pemahaman.
5) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang
dengan menggunakan media animasi pada materi sistem
c. Observasi dan evaluasi (Observation and evaluation)
Tahap observasi, dilaksanakan bersamaan dengan tahap
tindakan. Di dalam tahap ini peneliti/observer mengadakan
pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu
hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Hasil belajar aspek
kognitif menggunakan lembar tes tertulis sedangkan aspek afektif
dan psikomotor menggunakan lembar observasi. Pengamatan juga
menggunakan kamera foto dan direkam dengan menggunakan video camcorder.
Observasi dimaksudkan untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran Biologi materi sistem pencernaan yang dilaksanakan
guru dan siswa. Peneliti dan observer mengamati, mengenali dan
mendokumentasikan proses, hasil pengaruh dan masalah baru yang
mungkin saja muncul selama tindakan kelas dilakukan. Data hasil
kuesioner motivasi sebelum dan sesudah tindakan, hasil tes kognitif,
lembar observasi aspek afektif dan aspek psikomotor ini akan
dijadikan bahan analisis dan dasar refleksi terhadap tindakan yang
telah dilakukan dan bagi penyusunan rencana tindakan berikutnya.
d. Refleksi (Reflection)
Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses
belajar mengajar, kuesioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi
dibahas dan didiskusikan setelah dibahas dan didiskusikan,
pembelajaran berlangsung dan apa saja yang belum dapat dicapai
pada siklus I. Refleksi dilakukan secara kolaboratif antara peneliti
dengan observer dan hasil refleksi, dirumuskan kembali antara guru
dengan peneliti guna memperoleh perbaikan rencana pembelajaran
untuk tindaklanjut pada siklus berikutnya yaitu pada siklus II.
3. Siklus II
a. Perencanaan (Planning)
1) Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan siklus
hasil dan refleksi pada siklus I.
2) Peneliti dan guru menggali data hasil dari refleksi siklus I
mengenai karakteristik siswa untuk memetakan kembali
kelompok baru siswa, kelompok baru beranggotakan 4-5 orang,
kelompok ini dibentuk secara acak, berdasarkan kemampuan
masing-masing siswa yang memiliki kompetensi tinggi, rendah
dan sedang dijadikan dalam satu kelompok.
3) Menyiapkan seluruh instrumen pembelajaran dan instrumen
pengumpulan data.
b. Pelaksanaan (Acting)
1) Guru Biologi SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat bertindak
sebagai guru yang membimbing dan mengarahkan siswa.
2) Melakukan apersepsi dengan menyajikan materi Biologi yang
3) Siswa dimotivasi untuk merangsang minat dan sikapnya dalam
pembelajaran
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan
5) Mengorganisasikan siswa supaya masuk dalam kelompok
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 anggota/siswa.
Setelah itu diberi LKS untuk berdiskusi sambil mengamati
animasi yang ditayangkan dan selajutnya perwakilan anggota
kelompok mempresentasikan hasil diskusi diselingi tanya jawab
untuk mengukur pemahaman.
6) Melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dirancang
dengan menggunakan media animasi pada materi gangguan dan
kelainan pada sistem pencernaan manusia, dan sistem
pencernaan hewan ruminansia.
c. Observasi dan evaluasi (Observation and evaluation)
Tahap observasi siklus II, secara operasional masih sama
seperti pada siklus I. Pada tahap ini peneliti/observer mengadakan
pengamatan atas dampak dan hasil dari pelaksanaan tindakan pada
aspek afektif dan psikomotor menggunakan lembar observasi.
Pengamatan juga menggunakan kamera foto dan direkam dengan
menggunakan video camcorder. Sedangkan pengisian kuesioner motivasi dilakukan sesudah tindakan pembelajaran akhir siklus II
d. Refleksi (Reflection)
Tahap ini hasil yang diperoleh dari observasi selama proses
belajar mengajar, kuesioner, hasil tes, dan hasil lembar observasi
dibahas setelah itu ditarik kesimpulan apakah tindakan berhasil atau
tidak. Diharapkan pada akhir siklus ini motivasi dan hasil belajar
siswa kelas XI IPA SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat meningkat.
E. Instrumen Penelitian
Suparno (2007:55) menyatakan bahwa instrumentasi adalah seluruh
proses untuk mengumpulkan data. Sedangkan, instrumen adalah alat yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Bentuknya dapat
berupa tes tertulis, angket, wawancara, dokumentasi, observasi.
Pada penelitian ini ada dua macam instrumen yang digunakan, yaitu
instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Silabus
dapat dilihat pada lampiran 4, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6, juga dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) siklus I dan siklus II dilihat pada
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Tes
Tes digunakan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik, tes
tersebut berhubungan dengan fungsinya mengukur tingkat kemajuan
atau perkembangan yang dicapai oleh peserta didik setelah
menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Pada
setiap akhir siklus guru memberikan tes untuk mengukur
kemampuan siswa terhadap penguasaan materi sistem pencernaan.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes akhir siklus I dan
tes akhir siklus II.
Tes akhir siklus pada setiap siklus, bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan siswa setelah diajarkan materi
pelajaran. Tes akhir siklus I dan siklus II terdiri dari 20 soal obyektif
(A) dengan bobot tiap soal jika jawaban benar adalah 1 dan jika
salah 0, 5 soal uraian (B) dengan rentang skor 1 – 6. Kisi-kisi soal
siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran 9. Soal tes akhir siklus I dan siklus II dapat dilihat pada lampiran 10 dan 11 serta dilengkapi panduan skoring pada lampiran 12. Dengan cara demikian maka akan diketahui perkembangan hasil belajar siswa
pada aspek kognitif.
b. Non-tes
Teknik non-tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
langsung berdasarkan lembar observasi untuk menilai aspek afektif
dan psikomotor siswa selama proses pembelajaran menggunakan
media animasi pada materi sistem pencernaan. Lembar observasi
aspek afektif dan psikomotor siswa siklus I dan siklus II dapat dilihat
padalampiran 13 dan 14.
Sedangkan kuesioner motivasi yang digunakan ada dua
macam. Kuisoner yang pertama adalah kuesioner yang digunakan
untuk mengukur motivasi belajar awal siswa sebelum diberikan
tindakan dan kuesioner yang kedua adalah kuesioner yang digunakan
untuk mengukur motivasi belajar akhir siswa setelah diberi tindakan.
Kisi-kisi dan lembar kuesioner dapat dilihat pada lampiran 15, 16 dan 17.