BAB II KAJIAN PUSTAKA
C. Media Pembelajaran
4. Media Animasi
terdiri dari media audio-visual yang dapat bergerak dan menggambarkan
suatu proses pencernaan manusia, gangguan dengan kelainan pada
sistem pencernaan manusia dan sistem pencernaan makanan hewan
ruminansia. Animasi tersebut merupakan penggabungan dari beberapa
sumber animasi yang disusun ulang oleh peneliti yang dibuat dalam
bentuk format swf (Sock wave flash). E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui apakah penggunaan media animasi pada sistem
pencernaan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti sendiri, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah
pengetahuan mengenai media pembelajaran yang tepat dalam proses
belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan motivasi dan hasil belajar
agar pembelajaran lebih berkualitas.
2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam meningkatkan
motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan
di kelas, sehingga tercipta ketertarikan siswa dalam pembelajaran
Biologi.
3. Bagi siswa dapat digunakan untuk melatih diri agar lebih aktif dalam
kegiatan belajar mengajar sehingga diharapkan motivasi dan hasil belajar
Biologi dapat meningkat.
4. Bagi institusi pendidikan, penelitian ini berfungsi sebagai referensi bagi
peningkatan dan perbaikan kualitas pendidikan yang dilaksanakan.
5. Bagi peneliti lain agar menjadi motivasi untuk mengadakan penelitian
yang lebih mendalam tentang penggunaan media yang tepat dan sesuai
dengan materi yang disampaikan sehingga motivasi dan hasil belajar
7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Menurut Sardiman (2007:75) motivasi dalam belajar dapat
diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari
kegiatan belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Dikatakan
keseluruhan karena pada umumnya ada beberapa motif yang
bersama-sama menggerakkan siswa untuk belajar.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non
intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
sehingga siswa merasa senang dan semangat dalam belajar. Siswa yang
memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan
kegiatan belajar.
2. Fungsi Motivasi
Menurut (Angkowo dan Kosasih, 2007:35) motivasi akan
menentukan intensitas usaha siswa untuk melakukan sesuatu termasuk
Dalam kehidupan ini motivasi yang ada pada manusia
mempunyai tiga fungsi dasar yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat sehingga motivasi berfungsi
sebagai penggerak atau motivasi sebagai pendorong dari setiap
kegiatan belajar.
b. Menentukan arah perbuatan, kegiatan pembelajaran yakni kearah
tujuan belajar yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi kegiatan pembelajaran, yakni menentukan
kegiatan-kegiatan apa yang harus dikerjakan yang sesuai guna mencapai
tujuan pembelajaran dengan menyeleksi kegiatan-kegiatan yang
tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut.
3. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Uno (2007:4) dari sudut sumber yang menimbulkannya,
motif dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Motif intrinsik
Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan ransangan dari luar
karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, atau sesuai
atau sejalan dengan kebutuhannya. Motif intrinsik dapat ditimbulkan
dengan menumbuhkan dan mengembangkan minat terhadap bidang
studi yang relevan. Sebagai contoh, memberitahukan sasaran yang
hendak dicapai dalam bentuk tujuan instruksional pada saat
pembelajaran akan dimulai yang menimbulkan motif keberhasilan
b. Motif ekstrinsik
Motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu,
misalnya dalam bidang pendidikan terdapat minat yang positif
terhadap kegiatan pendidikan yang timbul karena melihat
manfaatnya.
Berikut beberapa hal yang dapat menimbulkan motif ekstrinsik,
antara lain (Uno, 2007:4) :
1) Pendidik memerlukan anak didiknya, sebagai manusia yang
berpribadi, menghargai pendapatnya, pikirannya, perasaannya,
maupun keyakinannya.
2) Pendidik menggunakan berbagai metode dalam melaksanakan
kegiatan dalam pendidikannya.
3) Pendidik senantiasa memberikan bimbingan dan juga
pengarahan kepada anak didiknya dan membantu apabila
mengalami kesulitan, baik yang bersifat pribadi maupun yang
akademis.
4) Pendidik harus mempunyai pengetahuan yang luas dan
penguasaan bidang studi atau materi yang diajarkan kepada
peserta didiknya.
5) Pendidik harus mempunyai rasa cinta dan sifat pengabdian
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan
akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar
yang menarik. Hakekat motivasi belajar adalah dorongan internal dan
ekternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukung. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai
berikut (Uno, 2007:10): (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (b)
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan
cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya
kegiatan menarik dalam belajar; dan (f) adanya lingkungan belajar yang
kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan
baik.
B. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah tingkat kemampuan atau prestasi siswa mengolah
materi pelajaran. Menurut Sudjana (2009:22), hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Horward Kingsley (Sudjana 2009:22) membagi tiga
macam hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu :
1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar).
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan
pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang
mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain
yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem
lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor
dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan
pengetahuan, penanaman konsep, keterampilan dan pembentukan sikap.
Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi
dicapai melalui tiga kategori aspek antara lain kognitif, afektif,
psikomotor Winkel, (1996), dalam Angkowo dan Kosasih (2007:53).
Dengan perinciannya adalah sebagai berikut:
a. Aspek Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam
aspek kemampuan yaitu ;
1) Ingatan atau pengetahuan
Yang dimaksud dengan ingatan atau hafalan ialah tingkat
kemampuan yang hanya meminta responden untuk mengetahui
responden hanya dituntut untuk mnyebutkan kembali (ingatan)
atau menghafal.
2) Pemahaman
Yang dimaksud dengan pemahaman ialah kemampuan yang
mengharapkan responden mampu memahami arti atau konsep,
situasi dan fakta yang diketahuinya.
3) Penerapan
Yang dimaksud dengan penerapan ialah kemampuan yang
mengharapkan responden dituntut untuk menerapkan atau
menggunakan apa yang telah diketahuinya dalam situasi yang
baru baginya; dapat berupa ide, teori atau petunjuk teknis.
4) Analisis
Yang dimaksud dengan analisis ialah kemampuan yang mampu
menguraikan suatu situasi tertentu ke dalam komponen atau
unsur pembentukannya.
5) Sintesis
Yang dimaksud dengan sintesis ialah penyatuan unsur-unsur
atau bagian-bagian ke dalam bentuk menyeluruh dan dituntut
responden kreatif.
6) Evaluasi
Yang dimaksud dengan evaluasi adalah responden diminta untuk
situasi berdasarkan suatu kriteria tertentu kegiatan penilaian
dapat dilihat dari segi tujuannya, dan gagasannya.
b. Aspek Afektif
Berkenaan dengan sikap dan nilai. Aspek afektif meliputi lima
aspek kemampuan yaitu :
1) Stimulasi
Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang
dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala,
dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima
stimulasi kontrol dan seleksi gejala rangsangan dari luar.
2) Jawaban
Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap
stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan
reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar
kepada dirinya.
3) Penilaian
Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan
menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima
nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
4) Organisasi
Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain,
5) Karakteristik
Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang
dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya.
c. Aspek Psikomotor
Meliputi keterampilan motorik, tampak dalam bentuk keterampilan
(skill) dan kemampuan bertindak individu ada enam aspek yaitu: 1) Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)
2) Keterampilan pada gerakan dasar
3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan audity dan motoris
4) Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan,
dan ketepatan
5) Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang
komplek
6) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non discursive
seperti gerakan ekspresif dan interpretatif.
C. Media pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara kharifah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus,
pengertian media dalam proses pembelajaran cenderung diartikan sebagai
alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan
sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan,
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat
terdorong terlibat dalam proses pembelajaran (Angkowo dan Kosasih,
2007:10).
Media menurut AECT (Assosiation of Education and Communication Tecnology) adalah segala sesuatu yang dipergunakan orang untuk menyalurkan pesan (Uno, 2007:113). Kemudian Asosiasi Pendidikan
Nasional (National Education Assosiation/NEA) memberikan batasan media sebagai bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak, audio visual, serta
peralatannya (Angkowo dan Kosasih, 2007:10).
Sedangkan menurut Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk
belajar. Menurut Marshall Mcluhan (dalam Harjanto, 2005:246), media
adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang
lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia. Menurut Olson
(dalam Miarso, 2005:457) media sebagai teknologi untuk menyajikan,
merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui rangsangan
indera tertentu, disertai penstrukturan informasi.
1. Manfaat Media
Secara umum manfaat media pembelajaran, menurut
Sestyaningrum (2009:20) adalah memperlancar interaksi antara guru
Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran
adalah:
a. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan.
Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar
guru dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan
informasi diantara siswa dimanapun berada.
b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik.
Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan
dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga
membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih
hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif.
Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif,
sedangkan tanpa media guru cenderung bicara satu arah.
d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga.
Dengan media tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara
maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Guru tidak
harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab
dengan menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran.
e. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Media pembelajaran dapat membantu siswa menyerap materi belajar
dari guru saja, siswa kurang memahami pelajaran, tetapi jika
diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh, merasakan dan
mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih baik.
f. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja
dan kapan saja.
Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa
dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru. Perlu kita
sadari waktu belajar di sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak
justru di luar lingkungan sekolah.
g. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan
proses belajar.
Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong
siswa untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri
sumber-sumber ilmu pengetahuan.
h. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.
Guru dapat berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki
waktu untuk memberi perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya,
seperti membantu kesulitan belajar siswa, pembentukan kepribadian,
memotivasi belajar, dan lain-lain.
2. Landasan penggunaan media pembelajaran
Ada beberapa tinjauan tentang landasan penggunaan media
pembelajaran antara lain landasan filosofis, psikologis, teknologis, dan
empiris.
a. Landasan filosofis
Landasan Filosofis adalah guru menganggap siswa sebagai anak
manusia yang memiliki kerpribadian, harga diri, motivasi, dan
memiliki kemampuan pribadi yang berbeda dengan yang lain, maka
baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak, proses
pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan
humanis.
b. Landasan psikologis
Dengan memperhatikan kompleks dan uniknya proses belajar, maka
ketepatan pemilihan media dan metode pembelajaran akan sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Di samping itu, persepsi
siswa juga sangat mempengaruhi hasil belajar.
Oleh sebab itu, dalam pemilihan media, di samping
memperhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar,
memahami makna persepsi serta faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap penjelasan persepsi hendaknya diupayakan secara optimal
agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Untuk maksud tersebut, perlu: (1) diadakan pemilihan media
yang tepat sehingga dapat menarik perhatian siswa serta memberikan
kejelasan obyek yang diamatinya, (2) bahan pembelajaran yang akan
c. Landasan teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek perancangan,
pengembangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses dan
sumber belajar.
Jadi, teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks
dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan
organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan,
melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan
masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunya tujuan
dan terkontrol.
Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah
dilakukan dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem
pembelajaran yang telah disusun dalam fungsi disain atau seleksi,
dan dalam pemanfaatan serta dikombinasikan sehingga menjadi
sistem pembelajaran yang lengkap. Komponen-komponen ini
termasuk pesan, orang, bahan, media, peralatan, teknik, dan latar.
d. Landasan empiris
Temuan-temuan penelitan menunjukan bahwa terdapat interaksi
antara media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa dalam
menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapatkan
keuntungan yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan
Siswa yang memiliki tipe belajar visual akan lebih
memperoleh keuntungan bila belajar menggunakan media visual,
seperti gambar, diagram, video, atau film. Sementara siswa yang tipe
belajar auditif, akan lebih suka belajar dengan media audio, seperti
radio, rekaman suara, atau ceramah guru. Akan lebih tepat dan
menguntungkan siswa dari kedua tipe belajar tersebut jika
menggunakan media audio-visual.
Berdasarkan landasan rasional empiris tersebut, maka
pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar
kesukaan guru tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara
karakteristik pembelajaran, karakteristik materi pelajaran, dan
karakteristik media itu sendiri.
3. Jenis – Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam, “menurut Heinich,
Molenda, Russel (dalam Angkowo dan Kosasih, 2007:12) jenis media
yang lazim dipergunakan dalam pembelajaran antara lain: media
nonproyeksi, media proyeksi, media audio, media gerak, media
komputer, komputer multimedia, hipermedia, dan media jarak jauh.
a. Media grafis
Termasuk didalamnya media visual, yakni pesan yang akan
disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual
(menyangkut indera penglihatan). Media grafis ini meliputi:
gambar/foto, sketsa, diagram, bagan, grafik, kartun, poster,
peta/globe, papan panel, dan papan buletin.
b. Media audio
Media jenis ini berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang
akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif,
baik verbal maupun non verbal. Contoh : Radio, tape recorder, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
c. Media proyeksi diam
Media audiovisual diam adalah media yang penyampaian pesannya
dapat diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan
tetapi gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit
memiliki unsur gerak. Contoh: film bingkai, film rangkai, overhead proyektor (transparansi), transvisi, dan Opaque Projector (proyektor tak tembus cahaya).
d. Media Audio Visual Bergerak
Serangkaian gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak.
e. Multimedia Interaktif
Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan
menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu
unit atau paket. Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah
bahwa siswa tidak hanya memperhatikan media atau objek saja,
melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti
pembelajaran.
Sedikitnya ada tiga macam interaksi. Interaksi yang pertama
ialah yang menunjukkan siswa berinteraksi dengan sebuah program,
misalnya siswa diminta mengisi blanko pada bahan belajar
terprogram. Bentuk interaksi yang kedua ialah siswa berinteraksi
dengan mesin, misalnya mesin pembelajaran, simulator,
laboratorium bahasa, komputer, atau kombinasi diantaranya yang
berbentuk video interaktif.
4. Media animasi
Media animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah
sedemikian rupa sehingga menghasilkan gerakan. Penggunaan animasi
tidak terlepas pada peran alat bantu komputer. Animasi dapat dihasilkan
melalui grafik komputer tiga dimensi ataupun dua dimensi. Penggunaan
animasi dengan bantuan komputer sebagai media pembelajaran memiliki
banyak kelebihan. Salah satunya adalah dapat menambah kesan realisme
dan merangsang siswa untuk merespon dengan adanya warna, musik dan
gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu.
Animasi bisa berupa gerak sebuah objek dari satu tempat ke tempat yang
lain, perubahan warna, atau perubahan bentuk (Sinau, 2009: 1).
Pengertian animasi juga dipaparkan oleh Reiber dalam
(Nurtjahjawilasa, 2004: 15) bahwa animasi merupakan salah satu bagian
penting pada multimedia. Animasi dapat digunakan untuk menarik
perhatian siswa jika digunakan secara tepat. Adanya animasi dalam
proses penyampaian materi, membuat proses pembelajaran menjadi lebih
menyenangkan dan lebih mudah dimengerti. Hal ini dikarenakan animasi
memiliki beberapa kelebihan diantaranya penyederhanaan gambar
sehingga akan lebih mudah dipahami.
Media animasi pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar
yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran di sekolah
khususnya mata pelajaran IPA (Biologi). Tujuan dari pengembangan
media animasi pembelajaran adalah untuk mengembangkan suatu media
animasi pembelajaran yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam
Adapun kelemahan dan kelebihan dalam menggunakan media
animasi dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut:
Tabel. 2.1
Kelemahan dan Kelebihan Media Animasi
No Kelebihan dan kelemahan media animasi Kelebihan kelemahan 1 Membawa bersama butiran
informasi ke dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan.
Pengembangannya
memerlukan adanya ahli yang profesional, tidak sembarang orang dapat membuatnya 2 Memberikan penekanan,
karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan
Pengembangan memerlukan waktu yang cukup lama.
3 Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan.
Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih.
4 Peningkatan keterampilan dan kemampuan dalam mengamati dan menjelaskan konsep.
Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas
5 Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap pembelajaran yang lebih baik.
No Kelebihan dan kelemahan media animasi Kelebihan kelemahan 6 Pembelajaran interaktif
dengan live-action animasi, simulasi, video, audio, grafik, umpan balik, saran ahli, menyenangkan
7 Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak
8 Fleksibilitas dan keselamatan 9 Menghilangkan frustasi 10 Praktis
11 Konsisten
12 Menarik dan menahan perhatian
(Agina, 2003: 1-4).