• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

1. Motivasi Awal

Sebelum tindakan penelitian, peneliti dibantu oleh guru meminta para

siswa untuk mengisi kuesioner motivasi awal siswa. Dengan perolehan

skor rata-rata sebesar 78,23% kategori tinggi. Nilai motivasi awal siswa

sebelum tindakan penelitian, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.1

Nilai Motivasi Awal Siswa

Interval Kategori ∑ Siswa Motivasi Awal % 81 – 100 Sangat Tinggi 9 37,5%

66 – 80 Tinggi 15 62,5% 56 – 65 Cukup - 0% 46 – 55 Rendah - 0% 0 - 45 Sangat Rendah - 0%

Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi awal siswa sebelum

tindakan penelitian. Dari data tersebut tampak bahwa persentase siswa

yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat tinggi adalah

37,5%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria

tinggi adalah 62,5%, persentase siswa yang memiliki motivasi belajar

dengan kriteria cukup adalah 0%, persentase siswa yang memiliki

motivasi belajar dengan kriteria rendah adalah 0%, dan persentase siswa

yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria sangat rendah adalah 0%.

Daftar skor motivasi belajar awal siswa dapat dilihat pada lampiran 18.

2. Siklus I

a. Perencanaan

Sebelum melakukan tindakan, peneliti mempersiapkan semua hal

yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Hal yang

dipersiapkan seperti; Animasi Sistem Pencernaan, Silabus, Rencana

Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), Lembar Observasi

Siswa untuk penilaian aspek afektif dan psikomotorik. tanda

pengenal siswa, dan mempersiapkan kamera.

Kemudian peneliti bersama guru melakukan pemetaan

berdasarkan jenis kelamin dan hasil belajar siswa sebelum

implementasi tindakan. Pemetaan bertujuan untuk membagi siswa

dalam kelompok yang heterogen berdasarkan jenis kelamin dan hasil

belajar sehingga setiap anggota kelompok saling membantu dan

kelompok yang masing-masing anggota kelompok terdiri dari 6-7

siswa. Daftar anggota kelompok siklus I dapat dilihat pada lampiran 19.

b. Pelaksanaan

Setelah semua perencanaan telah selesai dipersiapkan, dilanjutkan

dengan pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan merupakan

implementasi rancangan yang dilaksanakan oleh guru pelajaran

Biologi. Selama tindakan berlangsung peneliti bertindak sebagai

observer yang akan mengamati selama proses tindakan berlangsung.

Pelaksanaan siklus I dimulai pada tanggal 5 Maret 2013.

Guru menyiapkan media, alat, bahan pembelajaran dan

menyapa siswa. Mengecek kehadiran dan kesiapan siswa mengikuti

pembelajaran. Guru melakukan apersepsi, memotivasi siswa, dan

melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah ada. Dalam

siklus I pertemuan pertama LKS menggunakan LKS 01, dan

pertemuan kedua menggunakan LKS 02.

Guru mengorganisasikan siswa supaya masuk kedalam

kelompok yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah itu siswa diberi

LKS sambil mengamati animasi menggunakan laptop/netbook pada

Gambar 4.1. Siswa Mengamati Animasi dalam Mengerjakan LKS

Setelah selesai siswa mengerjakan LKS, guru menunjuk

kelompok 4 untuk presentasi hasil diskusi.

Gambar 4.2. Presentasi Kelompok

Pada saat presentasi, sesi tanya-jawab kelompok lain juga

terlibat aktif baik dalam hal bertanya ketika ada beberapa hal yang

belum dimengerti atau menyanggah pendapat dari kelompok yang

presentasi. Kelompok lain juga aktif dalam memberikan

informasi-informasi yang bermanfaat pada materi pembelajaran sistem

Setelah selesai presentasi, guru meluruskan dan

menambahkan konsep yang belum dimengerti oleh siswa.

Gambar 4.3. Guru Menambahkan Konsep

Diakhir pembelajaran guru mengajak siswa merangkum

materi yang telah dipelajari pada pertemuan tersebut, dan melakukan

tanya jawab berdasarkan hasil pengisian LKS. Guru juga

menginformasikan adanya evaluasi hasil belajar tentang materi yang

telah dipelajari pada pertemuan berikutnya.

c. Observasi dan Tes

1) Data Hasil Observasi

Peneliti bertindak sebagai observer melakukan observasi

terhadap kegiatan siswa menggunakan lembar Observasi.

Diperoleh skor rata-rata aspek afektif sebesar 75,28% dan skor

rata-rata aspek psikomotor sebesar 77,43%. Berikut data hasil

observasi yang telah dilakukan oleh peneliti selama proses

Tabel 4.2

Data Hasil Observasi Siswa Siklus I

Kategori AFEKTIF PSIKOMOTOR

∑ Siswa Skor% ∑ Siswa Skor%

Tinggi (T) 18 75 19 79,17 Sedang (S) 6 25 5 20,83 Rendah (R) - 0 - 0

Tabel diatas menunjukkan bahwa, pada aspek afektif

terdapat 18 (sebesar 75%) siswa masuk dalam kategori tinggi

dan 6 (sebesar 25%) siswa masuk dalam kategori sedang. Pada

aspek psikomotor terdapat 19 (sebesar 79,17%) siswa masuk

dalam kategori tinggi dan 5 (sebesar 20,83%) siswa masuk

dalam kategori sedang dengan skor. Daftar hasil observasi siswa

pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 20.

2) Tes Hasil Belajar Siklus I

Pada akhir pertemuan siklus I (Jumat, 26 Maret 2013) peneliti

mengadakan tes akhir siklus I untuk mengetahui nilai kognitif

siswa. Data tes hasil belajar siswa dalam siklus I pada tabel

Tabel 4.3

Data Tes Akhir Siklus I

Aspek Pencapaian Hasil Belajar Nilai Tertinggi 88

Nilai Terendah 53

∑ Siswa Tuntas ≥ 60 18

∑ Siswa Tidak Tuntas < 60 6

Skor Rata-rata 67,21

% KKM 75%

Tabel diatas menunjukkan bahwa, terdapat 18 siswa

telah tuntas dan 6 siswa yang tidak tuntas. Rata-rata hasil belajar

siswa adalah 67,21 dengan persentase pencapaian KKM sebesar

75%. Daftar nilai tes siswa pada siklus I dapat dilihat pada

lampiran 21.

d. Refleksi

Berdasarkan analisis nilai tes dan observasi diperoleh nilai

minimal siswa dari hasil tes siklus I dengan persentase ketuntasan

klasikal siswa sebesar 75%. Meskipun persentase tersebut sudah

mencapai indikator keberhasilan, masih ada 6 dan 5 siswa, yang

memperoleh nilai sedang pada penilaian aspek afektif dan

3. Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, secara umum kegiatan yang

dilakukan peneliti sama dengan kegiatan perencanaan pada siklus I.

Kemudian peneliti bersama guru melakukan pemetaan berdasarkan

refleksi siklus I. Dari evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I

diperoleh data siswa yang memiliki kognitif dalam kategori tinggi,

sedang, dan rendah.

Berdasarkan data tersebut siswa yang memiliki nilai kognitif

berbeda digabung dalam satu kelompok tanpa memperhatikan jenis

kelamin, suku, ras, dan agama. Tujuan dari pembentukan kelompok

tersebut adalah supaya setiap anggota kelompok siswa yang

memiliki nilai kognitif tinggi bisa membantu siswa yang memiliki

nilai kognitif sedang dan rendah. Pada siklus II guru dan peneliti

membentuk membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing

kelompok beranggotakan antara 4-5 siswa, daftar anggota kelompok

siklus II dapat dilihat pada lampiran 22.

b. Pelaksanaan

Pada pertemuan siklus II, peneliti bertindak sebagai guru dan dan

teman peneliti sebagai observer hal ini disebabkan guru mata

pelajaran Biologi berhalangan hadir dalam pertemuan siklus II.

Berikut adalah deskripsi pembelajaran Biologi materi sistem

Guru mengorganisasikan siswa supaya masuk kedalam

kelompok yang telah ditentukan. Setelah itu siswa diberi LKS sambil

mengamati animasi menggunakan laptop/netbook pada

masing-masing kelompok.

Gambar 4.4. Siswa menjawab LKS dari berbagai literatur

Setelah selesai siswa mengerjakan LKS, peneliti menunjuk

salah satu siswa, untuk presentasi didepan kelas menyampaikan

hasil diskusi kelompok.

Gambar 4.5. Siswa presentasi didepan kelas

Siswa lain juga terlibat aktif baik dalam hal bertanya ketika

ada beberapa hal yang belum dimengerti atau menyanggah pendapat

meluruskan dan menambahkan konsep yang belum dimengerti oleh

siswa. Guru mengajak siswa merangkum materi yang telah dipelajari

pada pertemuan tersebut, dan melakukan tanya jawab berdasarkan

hasil pengisian LKS. Peneliti juga menginformasikan adanya

evaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari pada saat

evaluasi dalam pertemuan berikutnya. Peneliti menutup

pembelajaran dan mengucapkan salam.

c. Observasi dan Tes

1) Data Hasil Observasi

Peneliti melakukan observasi terhadap kegiatan siswa

menggunakan lembar Observasi. Diperoleh skor rata-rata aspek

afektif sebesar 77,71% dan skor rata-rata aspek psikomotor

sebesar 85,42%. Berikut data hasil observasi yang telah

dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran siklus II :

Tabel 4.4

Data Hasil Observasi Siswa Siklus II

Kategori

AFEKTIF PSIKOMOTOR

∑ Siswa Skor ∑ Siswa Skor

Tinggi (T) 24 100% 24 100% Sedang (S) - 0% - 0% Rendah (R) - 0% - 0%

Tabel diatas menunjukkan bahwa, pada aspek afektif

terdapat 24 (sebesar 100%) siswa masuk dalam kategori tinggi.

dalam kategori tinggi. Daftar hasil observasi siswa pada siklus II

dapat dilihat pada lampiran 23.

2) Pada akhir pertemuan siklus II (Jumat, 12 April 2013) peneliti

mengadakan tes akhir siklus II untuk mengetahui pencapai

indikator. Data tes hasil belajar siswa dalam siklus II pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.5

Data Tes Akhir Siklus II

Aspek Pencapaian Hasil Belajar Nilai Tertinggi 98

Nilai Terendah 60

∑ Siswa Tuntas ≥ 60 24

∑ Siswa Tidak Tuntas < 60 0

Skor Rata-rata 79,21

% KKM 100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa, 24 siswa telah

tuntas. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 79,21 dengan

persentase pencapaian KKM sebesar 100%. Daftar nilai tes

siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 24.

d. Refleksi

Refleksi siklus II ini dilakukan oleh peneliti dan teman

peneliti, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh teman

peneliti, proses pembelajaran menggunakan media animasi siklus

media animasi walaupun hanya menggunakan netbook/laptop,

berjalan baik sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya.

Berdasarkan refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan

pada siklus II telah mengalami perbaikan, baik dalam proses

pembelajaran maupun hasil tes siswa. Melalui perbaikan tersebut

dapat dilihat adanya peningkatan hasil belajar siswa ditinjau dari

aspek kognitif pada siklus I ketuntasan klasikal sebesar 75%,

meningkat pada siklus II menjadi 100%. Ditinjau dari aspek afektif

peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 75,28%

meningkat pada siklus II menjadi 77,71% dan peningkatan hasil

belajar siswa ditinjau dari aspek psikomotor pada siklus I 77,43%

meningkat pada siklus II menjadi 85,42%.

Dokumen terkait