• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

C. Saran

Adapun saran bagi SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat dan bagi

peneliti yang akan melakukan penelitian berikutnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi SMA Negeri 9 Sendawar Kutai Barat, sekolah dapat menambah

sarana dan prasarana sekolah seperti Viewer/LCD, kabel roll, dan

meningkatkan jaringan internet/wifi diruang kelas, sebagai upaya

peningkatan dan perbaikan kualitas pendidikan yang dilaksanakan.

2. Bagi guru dapat dijadikan sebagai media alternatif dalam meningkatkan

motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran yang dilaksanakan

di kelas, sehingga tercipta ketertarikan siswa dalam pembelajaran

3. Bagi siswa dapat digunakan untuk melatih diri agar lebih aktif dalam

kegiatan belajar mengajar sehingga diharapkan motivasi dan hasil belajar

Biologi dapat lebih meningkat.

4. Bagi peneliti lain jika mengukur motivasi siswa hendaknya menggunkan

lebih banyak instrumen misalnya mengunakan wawancara, observasi dan

75

DAFTAR PUSTAKA

Agina, A.M. 2002/ 2003. Keuntungan dan Kerugian dari Teknologi Animasi dalam Pendidikan dan Pelatihan. Enschede-The Netherland: University of Twente.

Angkowo, R dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo

Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hatminingsih, Asteria Tri. 2008. Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi di SMK Sanjaya. Skripsi: USD.

Hopkins, D. 2008. A Teacher’s Guide to Classroom Research 4rth ed. Open University Press. London

Latuheru, J.D. 1988. Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Masa Kini.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Miarso, Yusufhadi. 2005. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Nurtjahjawilasa. 2004. Penggunaan Media Animasi dan Media Carta pada Pembelajaran Panca Indra. Skripsi FPMIPA UPI. Dalam; http://repository.upi.edu/skripsilist.php. Diakses [30 Oktober 2012].

Praptamasari, Francisca.D 2006. Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dengan Model Pembelajaran Jigsaw pada Pembelajaran Fisika Kelas VIII SMP Kanisius Wonogiri Pokok Bahasan Tekanan.

Skripsi: USD.

Sardiman, A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada

Sestyaningrum, L. 2009. Penggunaan Media Internet Guna Meningkatkan Motivasi, Partisipasi dan Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi untuk Mendukung Pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 6 Yogyakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi: USD.

Sinau. 2009. Tutorial Flash untuk Media Pembelajaran. Dalam: sinauflash.blogspot.com. diakses [30 Oktober 2012].

Sudjana, N. 2009. Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya.

Suharsimi, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Taniredja, T, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Pengembangan Profesi Guru Praktik, Praktis, dan Mudah. Bandung: Alfabeta, cv.

Uno, Hamzah. 2007. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Wayan. S.I. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif. Pendidikan Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Ganesa.

77

78

MATERI SISTEM PENCERNAAN SIKLUS I

Scan Animasi Pertemuan Pertama

Scan 1. Alat-alat pencernaan.

Scan 2. Rongga Mulut Scan 3. Esofagus

Scan 4. Lambung Scan 5. Usus halus Scan 6. Usus besar

Scan 7. Rektum, dan anus Scan 8. Kelenjar Pencernaan

Scan 9. Kelenjar-kelenjar pencernaan

Scan 10. Kelenjar ludah Scan 11. Kelenjar pankreas dan hati

Scan Animasi Pertemuan Kedua

Scan 1. Susunan alat-alat Pencernaan manusia.

Scan 2. Pencernaan mekanik (makanan

dihancurkan oleh gigi)dan kimiawi (Kelenjar saliva menghasilkan air liur yang terdapat enzim ptialin)

Scan 3. Bolus masuk melalui esofagus menuju lambung dengan gerakan peristaltik.

Scan 1. Susunan alat-alat Pencernaan manusia.

Scan 2. Pencernaan mekanik (makanan

dihancurkan oleh gigi)dan kimiawi (Kelenjar saliva menghasilkan air liur yang terdapat enzim ptialin)

Scan 3. Bolus masuk melalui esofagus menuju lambung dengan gerakan peristaltik.

Scan 4. Pencernaan mekanik (melalui gerakan peristaltik lambung)dan kimiawi (lambung menghasilkan asam lambung (HCl). Scan 5. Kelenjar Pencernaan (Empedu mengeluarkan pigmen yang berupa bilirubin dan biliverdin, pankreas menghasilkan hormon insulin dan glukagon.

Scan 6. Usus halus terdiri dari tiga bagian, yaituduodenum, jejunum, dan ileum

Scan 7. Usus besar (tempat absorbsi air), rektum dan anus.

A. Sistem pencernaan pada manusia

Sistem pencernaan atau sistem gastrointestine adalah sistem organ dalam hewan multiseluler yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Pada dasarnya sistem pencernaan pada tubuh manusia dibagi menjadi tiga bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dari mulut hingga lambung, kemudian proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di usus dan yang terakhir adalah proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus.

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan dan organ-organ lain di luar saluran pencernaan. Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ mulai dari rongga mulut, esofagus, lambung, usus halus, usus besar, rektum, anus. Sementara organ pencernaan diluar saluran pencernaan yaitu pankreas, hati dan empedu.

Gambar. 1 Sistem Pencernaan Manusia Sumber : ht t p:/ / ww w .open.edu

Sistem pencernaan mulai dari mulut sampai anus berfungsi sebagai berikut:

 Menerima makanan

 Memecah makanan menjadi zat-zat gizi (suatu proses yang disebut pencernaan)

 Menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah

 Membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna tubuh

1. Rongga Mulut

Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. Pada mulut terdapat:

a. Gigi

Gigi (dentis) merupakan bagian yang mengolah makanan saat kita makan. Melalui gigi, makanan dapat kita gigit, potong, sobek, kunyah dan dihaluskan. Gigi mencerna makanan

secara mekanik.

Berdasarkan bentuknya, gigi manusia meliputi gigi seri, gigi taring, gigi geraham depan (premolar) dan gigi geraham belakang (molar). Gigi seri (dentis insisivus) merupakan gigi yang berada pada bagian depan. Bentuknya tegak dengan tepi yang tajam, seperti sekop atau tatah. Gigi seri berfungsi untuk memotong makanan. Berikutnya adalah gigi taring (dentis kaninus). Bentuknya lebih tinggi dan runcing. Fungsi gigi taring adalah menyobek dan menarik makanan. Di belakang gigi taring terdapat gigi geraham depan dan gigi geraham belakang. Bentuk kedua gigi ini lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan kecil. Fungsinya adalah untuk menghancurkan dan menghaluskan. Secara struktural, gigi memiliki beberapa bagian. Bagian yang tampak dari luar dinamakan puncak gigi atau mahkota gigi. Bagian yang tertanam di dalam rahang dinamakan akar gigi. Batas antara puncak dan akar gigi serta tertanam di dalam gusi dinamakan leher gigi. Selain bagian tersebut, bagian mahkota gigi dilapisi oleh lapisan keras yang mengandung kalsium dan berfungsi sebagai pelindung. Lapisan demikian dinamakan email. Di bawah email terdapat dentin yang sedikit lebih halus dan berwarna kekuningan. Di bagian tengah gigi terdapat pulpa atau rongga gigi. Pada bagian ini terdapat pembuluh darah untuk memelihara seluruh gigi, dan saraf yang mendeteksi tekanan, panas, dingin, dan sakit. Pembuluh darah dan saraf tersebut menjulur hingga akar gigi. Akar gigi memiliki konstruksi yang kuat karena ditutupi oleh jaringan semacam tulang yang disebut semen. Akar gigi yang menancap pada tulang rahang tersebut ada yang berjumlah satu dan dua.

b. Lidah

Lidah berada pada dasar mulut yang memiliki peran mengatur letak makanan serta mengecap rasa makanan. Pengecapan tersebut dilakukan oleh kuncup-kuncup pengecap.

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah merupakan kelenjar yang ada di rongga mulut. Mempunyai fungsi untuk memproduksi larutan mukus ke dalam mulut yang disebut ludah atau air liur atau saliva. Secara normal air liur diproduksi sebanyak 1 - 1,5 liter setiap hari. Air liur mempunyai komposisi air 97 - 98 %, glukoprotein, ptialin (amilase), dan garam-garam alkali. Amilase atau ptialin merupakan enzim yang berfungsi mengubah amilum menjadi maltosa atau glukosa. Hal ini dapat dibuktikan apabila kamu makan roti tawar, lama kelamaan akan terasa manis.

Air liur memiliki dua fungsi, yaitu pencernaan secara mekanis dan secara kimiawi. Secara mekanis, air liur berfungsi membasahi, melumasi makanan menjadi lunak dan berbentuk pasta sehingga mudah di telan. Sedangkan, secara kimiawi, air liur berfungsi melarutkan makanan yang kering sehingga bisa dirasakan, menjaga pH mulut, membunuh bakteri dan mencegah agar mulut tidak kering.

Kelenjar ludah di dalam mulut ada tiga, yaitu:

1) Kelenjar submandibularis, terdapat di bawah rahang bagian tengah.

2) Kelenjar sublingualis, terdapat di bawah dasar rongga mulut.

3)

Kelenjar parotis, terletak di bawah bagian depan telinga.

2. Esofagus

Kerongkongan atau esophagus merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan mulut dengan lambung. Pada ujung kerongkongan setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Makanan didorong melalui kerongkongan oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltik ini merupakan gerak yang berfungsi mendorong makanan dari mulut ke arah lambung. Selain menggerakkan makanan sepanjang esofagus, gerak peristaltik memastikan seluruh makanan bercampur dengan baik juga pada bagian ini hidrolisis karbohidrat oleh enzim amilase masih terjadi.

Gambar. 5 Proses penelanan makanan Sumber : http://stik3s.blogspot.com 3. Lambung

Lambung adalah kelanjutan dari esofagus yang berbentuk kantung seperti kacang kedelai. Lambung ini terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan pilorus. Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi

masuknya isi lambung ke dalam esofagus. Lambung berfungsi sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim dan senyawa kimia lainnya. Enzim-enzim dan senyawa kimia yang dihasilkan lambung adalah:

Tabel 11. Senyawa Kimia yang Dihasilkan Lambung

No Senyawa Kimia

Fungsi

1 HCL 1. Menciptakan suasana yang sangat asam yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.

2. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri

3. Merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesitokinin pada usus halus

2 Lipase Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol, namun lipase di lambung sedikit sekali dihasilkan

3 Pepsinogen Prekusor enzim pepsin yang berperan memecah protein menjadi pepton.

4 Renin Mengendapkan protein pada susu (kasein), dan hanya dimiliki oleh bayi

5 Mukus Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat HCl

Gambar. 6 Lambung Sumber : http://stik3s.blogspot.com

4. Usus Halus

Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung. Lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari (duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus. Makanan masuk ke dalam duodenum melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa dicerna oleh usus halus. Jika penuh, duodenum akan mengirim sinyal kepada lambung untuk berhenti mengalirkan makanan. Duodenum menerima enzim pankreatik dari pankreas dan empedu dari hati. Cairan tersebut (yang masuk ke dalam duodenum melalui lubang yang disebut sfingter Oddi) merupakan bagian yang penting dari proses pencernaan dan penyerapan.

Gerakan peristaltik juga membantu pencernaan dan penyerapan dengan cara mengaduk dan mencampurnya dengan enzim dan zat lain yang dihasilkan oleh usus.

Beberapa senti pertama dari lapisan duodenum licin, tetapi sisanya memiliki lipatan-lipatan, tonjolan-tonjolan kecil (vili) dan tonjolan yang lebih kecil (mikrovili). Vili dan mikrovili menyebabkan luas permukaan dari lapisan duodenum bertambah, sehingga menambah jumlah zat yang diserap.

Daerah lain dari usus halus, yang terletak di bawah duodenum, terdiri dari jejunum dan ileum. Bagian ini terutama bertanggung jawab atas penyerapan lemak dan zat gizi lainnya. Penyerapan ini diperbesar oleh permukaannya yang luas karena terdiri dari lipatan-lipatan vili dan mikrovili. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta hepatica. Dinding usus melepaskan lendir (yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang mencerna protein, gula dan lemak.

Kepadatan dari isi usus berubah secara bertahap, seiring dengan perjalanannya melalui usus halus. Di dalam duodenum, air dengan cepat dipompa ke dalam isi usus untuk melarutkan keasaman lambung. Ketika

melewati usus halus bagian bawah, isi usus menjadi lebih cair karena mengandung air, lendir dan enzim-enzim. Enzim enzim tersebut ada yang dihasilkan oleh usus halus dan ada juga yang dihasilkan oleh pankreas. Enzim-enzim yang dihasilkan oleh usus halus diantaranya:

Tabel 12. Enzim-enzim yang Dihasilkan Usus Halus

No Enzim / senyawa kimia

Fungsi

1 Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

2 Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin.

Erepsin mengubah pepton menjadi asam amino

3 Sekretin Merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke usus halus

4 Kolesitokinin Merangsang hati untuk menghasilkan cairan empedu kedalam usus halus

Sumber: www.medicastore.com

Selain itu senyawa dan enzim yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah:

Tabel 13. Enzim dan Senyawa Kimia yang Dihasilkan Pankreas

No Enzim / senyawa kimia

Fungsi

1 Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

2 Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta

mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. 3 Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida 4 Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan

gliserol

5 Tripsinogen Tripsin yang belum aktif, tripsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino

6 Kimotripsin Mengubah pepton menjadi asam amino 7 Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi

No Enzim / senyawa kimia

Fungsi

8 Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah 9 Glukagon Menaikan kadar gula darah

Sumber: www.medicastore.com

Proses pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana basa yang prosesnya sebagai berikut:

1) Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan dinetralkan oleh bikarbonat dari pankreas.

2) Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh amilase pankreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukosa hasil pencernaan kemudian diserap oleh usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

3) Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kemotripsin, dan erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.

4) Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan (diemulsikan) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh limfe.

Gambar. 7 Usus Halus Sumber :

http://stik3s.blogspot.com

Gambar. 8 Penampang Usus Halus Manusia

Sumber : http://stik3s.blogspot.com

5. Usus Besar

Usus besar merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari pada usus halus. Usus besar dibagi menjadi empat bagian yaitu:

Kolon asendens (kanan), Kolon transversum, Kolon desendens (kiri),

Kolon sigmoid (berhubungan dengan rektum).

Sementara apendiks (usus buntu) merupakan suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens, pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Usus besar menghasilkan lendir dan berfungsi menyerap air dan elektrolit dari tinja. Oleh karena itu ketika mencapai usus besar, isi usus berbentuk cairan, tetapi ketika mencapai rektum bentuknya menjadi padat. Banyaknya bakteri yang terdapat di dalam usus besar berfungsi mencerna beberapa bahan dan membantu penyerapan zat-zat gizi. Bakteri di dalam usus besar juga berfungsi membuat zat-zat penting, seperti vitamin K dan vitamin H (biotin). Bakteri ini penting untuk fungsi normal dari usus. Beberapa penyakit serta antibiotik bisa menyebabkan gangguan pada bakteri-bakteri di dalam usus besar. Akibatnya terjadi iritasi yang bisa menyebabkan dikeluarkannya lendir dan air, dan terjadilah diare.

Gambar. 9 Usus Besar Manusia dan bagiannya Sumber : http://stik3s.blogspot.com

6. Rektum dan Anus

Rektum adalah sebuah ruangan yang berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus. Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi, yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar. Orang dewasa dan anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda buang air besar.

Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingterani) menjaga agar anus tetap tertutup.

91

MATERI SISTEM PENCERNAAN SIKLUS II

Scan Animasi Pertemuan Ketiga

Kelainan/penyakit pada Sistem Pencernaan Manusia

Apendisitis / Usus Buntu

Jerjadinya Penyumbatan Pada usus Buntu

Maka usus buntu akan mengalami peradangan yang disebabkan oleh bakteri

Diare

Pergerakan Feses sangat cepat

Feses secara tidak terkontrol akan keluar secara terus menerus

Wasir

Anus yang masih dalam keadaan normal

Terjadinya Pembengkakan pembuluh Vena bagian luar

Wasir

vena bagian dalam membesar dan turun, akibat gesekan dari feses

Sembelit

Feses masuk ke usus besar terlalu banyak

terjadinya penyerapan air sangat tinggi oleh usus besar

Sembelit

Geralakan peristaltik usus besar sangat lambat akibat diet sembarangan

Terjadinya penumpukan feses pada usus besar hingga sulit untuk keluar.

Maag

bagian-bagian lapisan dalam lambung

Akibat lambung kosong maka bakteri H. Pylori akan mengikis lapisan lendir lambung hingga kering

Maag

Apabila lapisan lendir lambung kering, asam lambung meningkat maka lambung akan terasa perih

Maag akut/kronis dinding lambung akan jebol/bolong dan terjadi pendarahan.

Scan Animasi Pertemuan Keempat

Sistem Pencernaan makanan pada hewan ruminansia.

Scan 1. Bagian organ pencernaan hewan ruminansia

Scan 2. makanan yang masih dalam keadaan kasar ditelan masuk ke dalam rumen

Scan 3. Makanan diubah menjadi bolus dan

dimuntahkan lagi ke mulut.

Scan 4. Lambung ruminansia terdiri atas 4 bagian, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum

Scan 5. Di rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida, dan fermentasi selulase oleh enzim selulase yang dihasilkan oleh bakteri dan jenis protozoa tertentu

Scan 6. Dari rumen, makanan akan diteruskan ke retikulum dan di tempat ini makanan akan dibentuk menjadi

gumpalan-gumpalan yang masih kasar disebut bolus

Scan 7. Bolus akan dimuntahkan kembali ke mulut untuk dimamah kedua kali. Dari mulut, makanan akan ditelan kembali untuk diteruskan ke omasum.

Scan 8.Dari omasumlalu diteruskan ke abomasum, yaitu perut yang

sebenarnya dan di tempat ini masih terjadi proses pencernaan bolus secara kimiawi oleh enzim. Selulase yang dihasilkan oleh mikroba (bakteri dan protozoa) akan

menghancurkan selulosa.

Scan 9. Setelah dari abomasum, lalu di teruskan ke usus halus dan keluar melalui anus.

B. Kelainan/penyakit pada sistem pencernaan manusia

Kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan manusia antara lain sebagai berikut:

1. Diare

Diare merupakan keadaan buang air besar yang terjadi terlalu sering dengan feses yang banyak mengandung air. Diare menyebabkan tubuh kehilangan banyak air. Diare yang berlangsung lama menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi akan menyebabkan tubuh terasa lemas karena banyak kehilangan air dan garam mineral.

Penyebab penyakit diare antara lain ansietas (stres), peradangan usus (misalnya kolera, disentri), kekurangan gizi (misalnya kelaparan, kekurangan zat putih telur), keracunan makanan atau tidak tahan terhadap makanan tertentu.

2. Radang Usus Buntu (Apendisitis)

Radang usus buntu akibat dari infeksi yang terjadi pada usus buntu. Gejala penyakit ini adalah sakit perut. Sakit perut yang dirasakan biasanya di perut bagian bawah sebelah kanan. Radang usus buntu terjadi jika lubang yang menghubungkan usus buntu dengan usus besar tersumbat.

Penyumbatan dapat terjadi karena lendir yang menebal atau masuknya benda keras. Lendir ini lama-kelamaan akan mengeras dan menyumbat lubang usus buntu. Selanjutnya, bakteri yang secara alami berada dalam usus buntu menginfeksi dinding usus buntu. Infeksi inilah yang menyebabkan usus buntu meradang dan menimbulkan rasa sakit.

3. Sembelit

Sembelit terjadi jika feses masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang mengonsumsi makanan yang berupa tumbuhan atau berserat.

Beberapa faktor penyebab sembelit adalah: a. Kurang minum.

b. Kurang makanan berserat.

c. Tidak membiasakan diri buang air besar setiap hari. d. Usia.

e. Kurangnya aktivitas. f. Kehamilan.

g. Dalam kondisi sakit. h. Stres.

Untuk mencegah sembelit, sebaiknya banyak minum air putih dan makan makanan yang banyak mengandung serat.

4. Tukak Lambung ( Maag)

Tukak lambung adalah luka pada lapisan lambung atau usus dua belas jari yang dikenal dengan sakit maag. Luka akan lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Dinding lambung diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus rusak, enzim pencernaan akan menghidrolisis atau mengikis bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya

Dokumen terkait