• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN

4.2 Hasil dan Pembahasan

4.2.1 Analisis Data Berita Kompas

4.2.1.1 Judul : 33 Mobil Hangus dan Dirusak, Sabtu 22 Mei 2010

terjadi di Mojokerto, namun dari judul tersebut belum jelas kerusuhan tersebut ditimbulkan oleh apa atau siapa. Kompas mencoba menerangkan bahwa situasi sedang tidak aman karena kekacauan dan rusuh. Headline digunakan untuk menunjukkan bagaimana wartawan mengkonstruksi suatu isu, seringkali dengan menekankan makna tertentu lewat pemakaian tanda tanya untuk menunjukkan suatu perubahan. Namun Kompas tidak menggunakan lead dalam berita ini, Kompas langsung mendeskripsikan inti permasalahannya pada isi berita.

Sedangkan dalam latar informasi Kompas memberikan keterangan tentang sebab dari kerusuhan tersebut adalah sebagai reaksi massa yang tidak setuju atas keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto menolak pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Dymyati Rosyid – M. Karel karena tidak lolos tes kesehatan. Serta menjelaskan tentang akibat dan berbagai kerusakan yang ditimbulkan dari kerusuhan tersebut. Hal ini terlihat jelas dalam teks yang menunjukkan situasi yang ditimbulkan dalam kerusuhan tersebut.

“Sekitar 150 massa yang mengoptimalkan Lembaga Pemberdayaan Rakyat (LPR) Mojokerto mendatangi gedung DPRD Mojokerto, terjadi insiden, massa dari LPR Mojokerto saling dorong dan kemudian saling pukul dengan 230 polisi. Massa melemparkan bom Molotov ke arah tempat parkir dan mobil serta polisi. Sebanyak 33 mobil rusak, salah satu diantara mobil yang dirusak adalah Honda Accord berwarna hitam, mobil dinas Walikota Mojokerto. Sejumlah kaca gedung DPRD pecah kena lemparan.”

Dalam teks berita tersebut tidak digunakan pengutipan dari sumber berita tak ada pernyataan dari sumber berita maupun dari tokoh tertentu, dalam isi berita Kompas mencoba mendeskripsikan suasana kerusuhan tersebut dengan

62

menjelaskan kronologis sebab akibat yang ditimbulkan. Kompas menjelaskan isi berita yang sederhana namun dapat dimengerti oleh pembaca.

Dalam struktur Skrip, yang ada pada berita ini memuat elemen wacana (who) yaitu massa yang menolak Keputusan Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Mojokerto yang menolak pasangan calon bupati dan wakil bupati Dimyati Rosyid – M. Karel menyebabkan kerusuhan. Unsur (what) yaitu kerusuhan yang terjadi di Mojokerto serta akibat-akibat yang ditimbulkan. Unsur (why) karena reaksi massa yang tidak setuju dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten Mojokerto, mereka marah dan menimbulkan kerusuhan di Mojokerto. Unsur (when) menampilkan tanggal awal kerusuhan tersebut terjadi yaitu hari Jum’at, tanggal 21 Mei 2010 pukul 09.00 WITA. Unsur (where) yaitu di Mojokerto. Dan unsur (how) disebutkan massa merusak dan membakar mobil dinas dan pribadi serta menyebabkan aparat keamanan juga mengalami korban luka di Mojokerto. Jadi berita tersebut cukup lengkap dan telah memenuhi unsur 5W + 1H.

“ Tahapan pemilihan kepala daerah kabupaten Mojokerto,Jawa Timur, diwarnai amuk massa, jumat (21/5) dengan membakar dan merusak 33 mobil melukai puluhan orang, termasuk polisi.hingga Jumat malam Polisi menangkap 103 unjuk rasa.

Dari struktur tematik, terdapat 2 tema yang diangkat dari berita ini. Kedua tema tersebut semuanya mengarah pada situasi kerusuhan yang ditimbulkan akibat reaksi massa yang menolak Keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Tema pertama adalah mengenai kerusakan mobil-mobil dinas dan pribadi serta merusak sejumlah kaca gedung DPRD. Hal ini diterangkan dalam elemen wacana detail.

kerusuhan yang dilakukan oleh massa yang menolak Keputusan Pemilihan Umum (KPU). Hal ini didukung pada paragraf pertama, paragraf ketiga, keempat dan kelima.

Tema kedua terdapat pada pemberitaan tentang penyebab kerusuhan tersebut. Hal ini terlihat pada koherensi penjelas yang dibangun oleh Kompas dengan menampilkan rentang reaksi massa yang tidak puas dengan keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tersebut yang menimbulkan kerusuhan dari kelompok-kelompok tertentu.

Pada struktur retoris, dari wacana berita tersebut menggambarkan pada unsur leksikon yang digunakan oleh Kompas dan cenderung di ulang-ulang. Hal ini terlihat pada paragraf pertama yang memberitakan akibat yang ditimbulkan dalam peristiwa kerusuhan tersebut, yaitu pada kata massa merusak. Kalimat tersebut juga ada di paragraf 3 dan 4, dengan menggunakan pilihan gaya bahasa yang sama dengan paragraf pertama.

Pada unsur grafis terdapat bagian tulisan yang dibuat lain dengan pemakaian huruf tebal yang diletakkan dalam tabel. Bagian ini menekankan pada kronologis kisruh Pilkada mulai dari amukan massa yang mendatangi gedung DPRD Mojokerto. Tabel tersebut mendukung dari berita utama, agar khalayak pembaca juga mengetahui bagaimana proses terjadinya kerusuhan.

Sedangkan unsur metafora yang digunakan oleh Kompas terdapat dalam kata “amuk”, ini mengartikan bahwa dalam keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan reaksi masyarakat yang tidak puas dengan keputusan hukum

64

tersebut, maka masyarakat tersebut menunjukkan kekecewaan mereka dengan merusak kantor DPRD kabupaten Mojokerto. Serta kata “penyerbuan” yang mengartikan bahwa massa sudah siap dan terfokus pada titik yang sudah ditentukan untuk segera melakukan kerusuhan.

Dari Frame berita ini, Kompas dalam pemberitaan nya lebih menekankan pada pemicu dan kronologis kerusuhan pemilihan kepala daerah. Kompas tidak mengangap kerusuhan pilkada Mojokerto sebagai salah satu insiden pilkada terbesar yng terjadi belakangan ini.

Tabel 1. Judul Kompas : 33 Mobil Hangus dan Rusak

Elemen Strategis Penulisan

Sintaksis Kompas memaparkan 33 mobil hangus dan rusak dalam head linenya.Sedangkan sub headlinenya kompas menuliskan pilkada Mojokerto tetap sesuai jadwal, 103 pengujuk rasa ditangkap.

Skrip Massa yang tergabung dalam Lembaga Pemberdayaan Masyarakat saling dorong mendorong dengan polisi dan kemudian saling pukul dengan 230 polisi.Massa

melemparkan bom molotov ke arah tempat parkir dan mobil serta polisi.Sebanyak 33 mobil rusak,dan sejumlah kaca gedung DRRD pecah kena lemparan batu.

Tematik Situasu kerusuhan yang ditimbulkan akibat reaksi massa yang menolak keputusan komisi Pemilihan Umum(KPU) : Kerusakan mobil-mobil dinas dan pribadi serta

pengerusakan kaca gedung DPRD dan penyebab kerusuhan.

Retoris Kompas menjelaskan bahwa pemicu kekerasan pada pemilihan kepala daerah antara lain :

 Pertemuan dua kubu pendukung kandidat  Politik uang

 Kecurangan dalam perhitungan suara  kekalahan kandidat

 Kekalahan gugatan terhadap pelaksanaan pilkada 4.2.1.2Judul Kompas : Pilkada Mojokerto Jalan Terus

Pada tanggal 23/5, Kompas menyajikan berita kronologis kejadian kerusuhan Pilkada Mojokerto, mulai dari sebab akibatnya, namun pada berita ini lebih menekankan pada kelangsungan tahapan Pilkada.

Pada struktur sintaksis, yang terkandung dapat diwujudkan dalam skema atau bagan berita. Judul berita Kompas sangat jelas bahwa Pilkada Mojokerto jalan terus, Kompas menerangkan bahwa sejumlah orang luka-luka, 33 mobil dibakar dan dirusak, terdapat kekacauan dan kerusuhan maka dibutuhkan keamanan dan perlindungan dari aparat kepolisian atau pihak yang berwajib. Dalam hal ini Kompas lebih mengangkat tingkat keamanan di kabupaten Mojokerto.

Sedangkan pada latar , belakang menjelaskan bahwa setelah terjadinya kerusuhan Pilkada di Mojokerto, seluruh tahapan Pilkada Mojokerto akan terus dilangsungkan. Peristiwa kerusuhan di Mojokerto yang mengakibatkan sejumlah orang luka, 33 moil dibakar dan dirusak tidak akan menghentikan pelaksanaan Pilkada, ini memasuki tahapan Pilkada kampanye. Pemungutan suara akan dilangsungkan 7 Juni.

66

mengatakan bahwa :

“ Seluruh tahapan pilkada Mojokerto akan terus di langsungkan.Peristiwa kerusuhan di Mojokerto yang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka,33 mobil dibakar dan dirusak tidak akan menghentikan pelaksanaan pilkada, yang Sabtu (25/5) ini memasuki tahapan kampanye.Pemunggutan suara akan dilangsungkan 7 Juni. ”

Sedangkan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan provinsi Jawa Timur ,Jariyanto mengatakan :

“ Kerusuhan tidak berdampak “

“ Tidak ada alasan menunda tahapan pemilu bupati, semua sudah membahas situasi teakhir dan kesimpulannya pemilihan jalan terus ” Pada struktur skrip, teks berita ini lebih menekankan pada kelanjutan pilkada setelah kerusuhan tersebut. Pilkada Bupati (what), pada unsur (where) yaitu di Mojokerto, unsur (when) ditetapkan pada tanggal 7 Juni 2010 pada unsur (why) karena pilkada di Mojokerto sudah memasuki tahapan kampanye. Pada unsur (how) bahwa setelah kerusuhan tersebut ratusan polisi dan tentara masih berjaga-jaga di kompleks gedung DPRD Mojokerto dan kantor KPU Mojokerto .Puluhan mobil yang terbakar dan rusak masih belum dipindahkan. Mobil-mobil itu hanya di liliti pita polisi.

“ Ketua KPU kabupaten Mojokerto Ayyuhannafiq menegaskan, seluruh tahapan Mojokerto akan terus di langsungkan. Peristiwa kerusuhan di Mojokerto yang mengakibatkan sejumlah orang luka-luka, 33 mobil dibakar dan di rusak tidak akan menghentikan pelaksannaan pilkada yang Sabtu (22/5) ini memasuki tahapan kampanye.”

Dari struktur tematik, terdapat 2 tema yang diangkat dari berita ini, pada tema pertama menceritakan pada kelanjutan Pilkada Mojokerto. Elemen wacana yang digunakan dalam wacana ini adalah elemen maksud, maksud adalah elemen wacana yang berhubungan dengan suatu gagasan yang disampaikan secara jelas dan tersembunyi. Gagasan secara langsung juga muncul dari ketua KPU

Administrasi Pemerintahan Provinsi Jawa Timur yang mengatakan “ Tidak ada alasan menunda menunda pemilihan bupati.Tadi semua sudah membahas situasi terakhir dan kesimpulannya pemilihan jalan terus.” Tema kedua terdapat elemen koherensi penjelas yang menerangkan situasi sesudah kerusuhan yang di Mojokerto .Hingga Jumat (21/5) malam ratusan polisi dan tentara masih berjaga-jaga di kompleks DPRD Mojokerto dan kantor KPU Mojokerto.puluhan mobil yang terbakar dan rusak masih belum dipindahkan.Mobil-mobil itu hanya di liliti pita polisi.Disamping itu polisi mengamangkan barang bukti berupa puluhan bom molotov yang belum dipakai ,puluhan botol air mineral berisi pasir puluhan batang besi seukuran terunjuk jari dengan panjang sekitar 30 centimeter, Cangkul,Sekop, dan poster yang berisi tuntutan pengunjuk rasa.

Pada struktur retoris , terdapat elemen leksikon, grafis dan gaya bahasa. Pada elemen leksikon Kompas menekankan pada situasi di Mojokerto yang ditetapkan sudah tenang.

Sedangkan pada gaya bahasa pada kata “persuasif”, yang mengartikan bahwa akan dilakukan pendekatan mendalam kepada para pengunjuk rasa atau pelaku kerusuhan atau dalam kamus bahasa Indonesia berarti bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin) sedangkan kata “dikerahkan” yang berarti Kepolisian Daerah siap untuk diterjunkan sewaktu-waktu.

Sedangkan pada elemen grafis Kompas menunjukkan adanya gambar peta gedung DPRD kabupaten Mojokerto dan mobil gambar mobil-mobil yang di rusak dan bakar massa di kompleks kantor pemerintahan kabupaten Mojokerto.

68

Pada Frame berita ini, Kompas dalam pemberitaan nya lebih menekankan pada keberpihakannya pada KPU dalam pilkada Mojokerto yang terlihat dari struktur sintaksis yang lebih menampilkan sosok Ayyuhannafiq. Kompas menampilkan pendapat Ayyuhannafiq yang menegaskan seluruh tahapan pilkada Mojokerto akan terus di langsungkan sebelum menunggu keputusan pengadilan tata usaha negara ( PTUN) yang memeriksa gugatan pasangan calon bupati dan wakil bupati Dimyati Rosyid-M Karel atas penolakan KPU karena dinilai tidak lolos tes kesehatan.

Tabel 2. Judul Kompas : Pilkada Mojokerto Jalan Terus

Elemen Strategis Penulisan

Sintaksis Wawancara dengan dua nara sumber, Kompas Mengutip Pernyataan dua nara sumber yaitu Ketua KPU kabupaten Mojokerto dan kepala Biro Administrasi Pemerintahan Jawa timur yang mengatakan : Pilkada Mojokerto Jalan Terus.

Skrip Kompas memaparkan KPU tidak perlu menunggu putusan pengadilan tata usaha negara (PTUN) yang memeriksa gugatan pasangan calon bupati-wakil bupati Dimyati Rosyid-M Karel atas penolakan KPU karena dinilai tidak lolos tes kesehatan.

Tematik Ketua KPU kabuapaten Mojokerto menegaskan, seluruh tahapan pilkada Mojokerto akan terus dilangsungkan karena sudah memasuki tahapan kampanye dan pemunggutan suara akan di langsungkan 7 Juni. Retoris Kompas berpendapat Pilkada Mojokerto tetap sesuai

jadwal .Ini didukung oleh unsur grafis berupa hanya berupa sebagian kecil kejadian di lokasi kerusuhan di gedung DPRD kabuapaten Mojokerto.

judul Jawa Pos : Pilkda Mojokerto Membara, Sabtu 22 Mei 2010

Struktur sintaksis, dari headline di atas terdapat tanda kutip, ini

Dokumen terkait