• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.7 Perangkat Framing

2.1.7 Perangkat Framing

Frame ini adalah suatu ide yang menghubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita ke dalam teks secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna. Bagaimana seorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang munculkan dalam teks.

Dalam pendekatan ini, perangkat framing dapat dibagi ke dalam empat struktur besar.

1. Struktur Sintaksis

Dalam wacana berita, sintaksis menunjuk pada pengertian susunan dari bagian berita headline, Lead, Latar informasi, sumber, penutup dalam satu kesatuan teks berita secara keseluruhan. Bagian ini tersusun dalam bentuk yang tetap dan teratur sehingga membentuk skema yang menjadi pedoman bagaimana fakta hendak disusun. Bentuk sintaksis yang paling populer adalah struktur piramida terbalik yang dimulai dengan judul Headline, Lead, episode, latar dan penutup. (Eriyanto, 2002 : 257).

-Headline : merupakan aspek sintaksis dari wacana berita dengan tingkat ke menonjolan yang tinggi yang menunjukkan kecenderungan berita. Pembaca cenderung lebih mengingat Headline yang di pakai di bandingkan bagian berita. Headline mempunyai fungsi Framing yang kuat. Headline mempengaruhi bagaimana kisah dimengerti untuk kemudian di gunakan dalam membuat pengertian isu dan peristiwa sebagaimana mereka beberkan. (Eriyanto, 2002 : 257)

- Lead : adalah perangkat sintaksis lain yang sering digunakan. Lead yang baik umumnya sudut pandang dari berita, menunjukkan perspektif tertentu dari peristiwa yang di beritakan. Berfungsi sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebagai pengantar ringkasan apa yang ingin dikatakan sebelum masuk dalam isi berita secara lengkap. (Eriyanto, 2002 : 258)

-Latar : merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi makna yang ingin di tampilkan wartawan. Seseorang wartawan ketika menulis berita biasanya mengemukakan latar belakang atas peristiwa yang ditulis. Latar yang dipilih menentukan ke arah mana pandangan khalayak hendak di bawa. Latar umumnya di tampilkan di awal sebelum pendapat wartawan yang sebenarnya muncul dengan maksud mempengaruhi dan memberi kesan bahwa pendapat wartawan sangat beralasan. (Eriyanto, 2002 : 258).

- Pengutipan Sumber Berita : Bagian ini dalam penulisan berita dimaksudkan untuk membangun obyektifitas – prinsip keseimbangan tidak memihak. Ia juga merupakan bagian berita yang menekankan bahwa apa yang ditulis oleh wartawan bukan pendapat wartawan semata, melainkan pendapat dari orang yang mempunyai otoritas terntentu. (Eriyanto, 2002 : 259)

2. Struktur Skrip.

Skrip adalah salah satu strategi wartawan dalam mengkontruksi berita : bagaimana suatu peristiwa dipahami melalui cara tertentu. Skrip memberikan tekanan mana yang di dahulukan dan bagaimana yang bisa kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting. Upaya penyembunyian itu

25

dilakukan dengan menempatkan di bagian akhir agar terkesan kurang menonjol. (Eriyanto, 2002 : 261)

Bentuk umum dari struktur skrip ini adalah pola 5W + 1H, Who, what, when,

where, why, dan how.

- Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa ? - What : Apa yang terjadi ?

- When : Kapan peristiwa itu terjadi ? - Where : Dimana peristiwa itu terjadi ?

- Why : Mengapa (Apa yang menyebabkan) peristiwa itu terjadi ? - How : Bagaimana peristiwa itu terjadi ?

Meskipun pola ini tidak selalu dapat dijumpai dalam setiap berita yang di tampilkan, kategori informasi ini yang di harapkan di ambil oleh wartawan untuk dilaporkan. Unsur kelengkapan berita ini dapat menjadi penanda Framing yang penting. (Eriyanto, 2002 : 260)

3. Struktur Tematik

Tema yang dihadiri atau dinyatakan secara tidak langsung atau kutipan sumber di hadirkan untuk mendukung hipotesis. Pengujian hipotesisi ini kita gunakan untuk menyebut struktur tematik dari berita. Struktur tematik dapat diamati dari bagaimana peristiwa itu di ungkapkan atau dibuat oleh wartawan. Struktur tematik berhubungan dengan bagaimana fakta itu ditulis. Bagaimana kalimat yang dipakai, bagaimana menempatkan dan menulis sumber ke dalam teks berita secara keseluruhan (Eriyanto, 2002 : 262)

Ada beberapa elemen yang dapat di amati dari alat tematik ini. Diantaranya adalah :

- Koherensi : pertalian atau jalinan antara kata, proposisi atau kalimat. Dua buah kalimat atau proposisi yang menggambarkan koherensi. Sehingga fakta yang tidak berhubungan sekalipun dapat di amati dari perangkat tematik ini. Ada beberapa macam koherensi. Pertama, koherensi sebab-akibat. Proposisi atau kalimat satu di pandang akibat atau sebab kalimat satu dari proposal lain. Kedua, koherensi penjelas. Proposisi atau kalimat satu dilihat sebagai penjelas atau proposisi atau kalimat satu di pandang kebalikan atau ,awan dari proposisi atau lawan dari proposisi atau kalimat lain. (Eriyanto, 2002 : 263) - Detail : Elemen detail merupakan strategi bagaimana media mengekspresikan sikapnya dengan cara yang implisit. Sikap atau wacana di kembangkan oleh media kadangkala tidak perlu disampaikan dan mana yang diberitakan dengan details yang besar, akan menggambarkan bagaimana wacana yang di kembangkan oleh media (Eriyantio, 2001 : 238)

- Maksud : Dalam konteks media, elemen maksud menunjukkan bagaimana secara implisit dan tersembunyi media menggunakan praktek bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya dan secara implisit pula menyingkirkan praktek bahasa tertentu untuk menonjolkan basis kebenarannya dan implusit pula menyingkirkan versi kebenarannya yang lain. (Eriyanto, 2001 : 241)

- Bentuk Kalimat : bentuk kalimat ini berhubungan dengan cara berfikir yang logis yaitu kausalitas, logika kausalitas ini kalau diterjemahkan ke dalam

27

bahasa menjadi susunan subyek (yang menerangkan) dan predikat (yang diterangkan). Bentuk kalimat ini bukan hanya personalia teknis kebenaran tata bahasa, tetapi menentukan makna yang di bentuk oleh susunan kalimat. (Sobur, 2001 : 81)

- Kata Ganti : merupakan elemen untuk memanipulasi bahasa dengan menciptakan suatu komunikasi imajinatif. Kata ganti ini timbul untuk menghindari pengulangan kata (yang di sebut antecedent) dalam kalimat selanjutnya untuk menunjukkan di mana posisi seorang dalam suatu wacana. (Sabor, 2001 : 81 – 82).

- Nominalization : dapat memberi sugesti khalayak adanya generalisasi. Cara pandang memandang suatu obyek sebagai suatu yang tunggal atau sebagai suatu kelompok. (Sabor, 2001 : 81)

4. Struktur Roteris

Struktur Roteris dari wacana berita menggambarkan pilihan gaya atau kata yang dipilih oleh wartawan untuk menekan arti yang ingin di tonjolkan oleh wartawan. Wartawan menggunakan perangkat retoris untuk membuat citra, meningkatkan ke menonjolkan pada sisi tertentu dan meningkatkan gambaran yang di inginkan dari suatu berita. Struktur retoris dari wacana berita juga menunjukkan kecenderungan bahwa apa yang disampaikan tersebut adalah suatu kebenaran. (Eriyanto, 2002 : 264).

Ada beberapa elemen struktur retoris yang di pakai oleh wartawan, yaitu ; - Leksikon : pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk menggambarkan peristiwa. Suatu fakta umumnya terdiri atas beberapa kata

yang merujuk pada fakta. Pilihan kata yang di pakai tidak semata-mata hanya karena kebetulan, tetapi juga secara ideologis menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap fakta / realitas. (Eriyanto, 2002 : 264-265) - Gravis/ Visual Image : dalam wacana berita, grafis ini biasanya muncul lewat bagian tulisan yang di buat lain di bandingkan tulisan lain. Pemakaian huruf tebal, huruf miring, pemakaian garis bawah, huruf yang dibaut dengan ukuran besar. Termasuk didalamnya adalah pemakaian Caption, raster, grafik, gambar, tabel untuk mendukung arti penting suatu pesan. Bagian-bagian yang di tonjolkan ini menekankan kepada khalayak pentingnya bagian tersebut. Elemen grafis juga muncul dalam bentuk foto, gambar dan label untuk membentuk gagasan atau untuk bagian lain yang tidak di tonjolkan. (Eriyanto, 2002 : 266).

- Metafora : yang dimaksud sebagai ornamen atau bambu dari suatu teks, tetapi pada pemakaian tertentu boleh jadi menjadi petunjuk di pakai oleh komunikator secara strategis sebagai landasan berfikir, alasan pembenar atas pendapat atau gagasan. (Sobur, 2001 : 84). Metafora bukan sekedar perangkat discursive, persuasif, dan cara mengekspresikan piranti mental, melainkan asosiasi dari asumsi dan penilaian. (Siahaan, 2001 : 85)

- Gaya Bahasa : Cara yang digunakan seorang pembicara atau penulis untuk menyatakan maksudnya dan menggunakan bahasa sebagai sarana. Gaya bahasa mencakup diksi atau pilihan leksikal, struktur kalimat, maja dan citraan, pola rima, matra yang di gunakan sastra yang terdapat dalam sebuah karya sastra. (Aobur, 2001 : 82)

29

Ke empat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan atau kecondongan wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat di amati dari keempat struktur tersebut. (Eriyanto, 2002 : 257-266).

Pendekatan itu dapat di gambarkan ke dalam bentuk skema sebagai berikut :

STRUKTUR UNIT PERANGKAT FRAMING YANG DIAMATI

SINTAKSIS Headline, lead, latar

Cara wartawan informasi, kutipan,

Menyusun Fakta sumber, pernyataan,

penutup 1. Skema Berita

SKRIP

Cara wartawan 5W 2. Kelengkapan Berita + 1H Mengisahkan fakta

TEMATIK

Cara wartawan Paragraf, Proposisi

Menulis fakta Kalimat. hubungan

Antar kalimat 3. Detail 4. Koherensi 5. Bentuk Kalimat 6. Kata Ganti RETORIS

Cara wartawan kata, ldiom, gambar/

Menekankan fakta Foto, grafik

7. Leksikon 8. Grafis 9. Metafora

Tabel I : Skema Perangkat Framing Model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki

Dokumen terkait