• Tidak ada hasil yang ditemukan

menyatakan insiden Mojokerto sebagai kerusuhan Pilkada

terbesar yang pernah terjadi beberapa waktu belakangan.”

Dari pernyataan di atas Jawa Pos berusaha menjelaskan jika reformasi

70

memang membuka peluang kebebasan dan demokrasi termasuk di daerah tetapi dia meminta kebebasan tersebut selayaknya dilaksanakan dengan ketaatan pada aturan hukum yang berlaku.

Pengutipan pendapat narasumber juga dilakukan dalam bentuk parafase, bukan kutipan langsung. Parafase memuat lebih banyak pendapat, argumentasi dan interpretasi media tentang opini narasumber. Pengutipan pendapat narasumber dalam bentuk parafase dapat dilihat dari bantahan Dimyati Rosyid, bakal calon bupati yang gagal maju, membantah pihaknya disebut-sebut terlibat dalam kerusuhan itu.Dia menegaskan, jauh-jauh hari dirinya sering mengimbau kepada para pendukungnya agar tidak bertindak anarkis.

“ Kalau ada pihak yang menuding saya berada di balik aksi itu, saya siap menuntut balik ” ujarnya.

Struktur skrip, pada artikel berita ini memuat elemen wacana (what) aksi rusuh massa yang menyebabkan kerusakan di berbagai tempat, (where) di Mojokerto, (when) Jum’at, 21 Mei 2010, (how) karena aksi rusuh massa menyebabkan kerusakan dan pernyataan keras dari berbagai pihak (why) disebutkan urutan kejadian yang disebabkan oleh massa menolak pernyataan dari KPU yang menolak meloloskan pasnagan calon bupati-wakil bupati Dimyati Rosyid-M Karel.

“ Aksi rusuh dan unjuk rasa yang menyertai proses pemilihan kepala daerah (Pilkada ) sering terjadi. Tapi aksi rusuh dan unjuk rasa yang terjadi di kabupaten Mojokerto kemarin pagi (21/5) bisa jadi adalah yang terparah di Indonesia, setidaknya selama setahun terakhir ini.

Struktur tematik, terdapat 3 tema dalam teks berita ini. Tema pertama adalah pernyataan dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menegaskan

masukan lain. Elemen wacana yang digunakan dalam tema ini adalah maksud. Maksud adalah elemen wacana yang berhubungan dengan suatu gagasan yang disampaikan secara jelas atau tersembunyi. Gagasan yang disampaikan secara jelas dapat dilihat dari kutipan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi. Argumentasi yang diberikan dalam pernyataan tersebut adalah insiden Mojokerto sebagai kerusuhan Pilkada terbesar yang pernah terjadi beberapa waktu belakangan ini. Ini pelanggaran masalah hukum, Fauzi menjelaskan informasi memang membuka peluang kebebasan dan demokrasi, termasuk di daerah, tetapi, dia meminta kebebasan tersebut selayaknya, dilaksanakan dengan ketaatan pada aturan hukum yang berlaku, semoga kejadian itu tidak terjadi di daerah lain.

Tema kedua, terdapat pada elemen wacana detail yang menjelaskan rentetan kerusuhan dan akibat-akibat yang ditimbulkan. Para pendukung Dimyati Rosyid dan M. Karel yang dicoret karena tidak lolos tes kesehatan. Pencoretan tersebut membuat marah pendukung Dimyati. Sejak pencoretan itu, aksi unjuk rasa menantang keputusan KPUD sering terjadi, dan sejak pukul 08.30 masa mulai datang di gedung DPRD kabupaten Mojokerto masuk ke dalam area gedung dewan Pemkab semakin terbuka setelah massa melempar bom molotov secara membabi buta. Ada yang diarahkan ke petugas, ada juga yang dilemparkan ke gedung dewan. Massa juga merusak dan membakar mobil yang di parkir dan juga melemparkan bom molotov ke kantor bagian keuangan dan PDE.

Tema ketiga menjelaskan tentang pendapat dari wakil ketua DPRD kabupaten Mojokerto, Syaiful Fuad menyampaikan, meskipun terjadi kerusakan

72

di luar gedung, pelaksanaan penyampaian visi, misi, dan program pasangan calon terus berjalan. Seluruh pasangan calon terus berjalan. Seluruh pasangan calon menyampaikan visi dan misinya hingga selesai, “soal kejadian tadi” ya kami prihatin. Elemen wacana yang terdapat dalam teks tersebut adalah maksud. Sedangkan pada koherensi penjelas, menjelaskan tentang proses kisruh Pilkada di Mojokerto.

Penggunaan kata ganti terlihat pada kata “terbesar” dalam tematik pertama pada paragraf ketiga. Ini menjelaskan sosok Gamawan Fauzi menyatakan keprihatinannya atas kerusuhan di Mojokerto. Dia menyesalkan massa dari salah satu bakal calon kepala daerah yang tidak puas telah melakukan perusakan dan bertindak anarkistis. Begitu juga pada kata “prihatin” yang menunjukkan sebagai insiden Pilkada terbesar. Disini Jawa Pos berusaha memberikan penyebutan yang praktis dalam pemahaman khalayak.

Struktur retoris, yaitu gaya yang dipakai seseorang dalam menulis. Leksikon yang dipakai Jawa Pos ada pada kata “anarkis” yang pada kamus bahasa Indonesia merupakan orang yang melakukan tindakan anarki. Serta kata “merangsek” yaitu merusak gedung Pemkab hingga rusak.

Serta dengan menggunakan ukuran huruf yang lebih besar dan tercetak tebal, Jawa Pos berusaha membangun pemahaman bahwa persoalan ini merupakan hal yang sangat penting.

Sedangkan pada elemen metafora yang digunakan dalam “Kapolsek jadi sasaran pemukulan massa” ini mengartikan bahwa dalam kerusuhan tersebut massa yang tidak setuju dengan pencoretan tersebut sangat marah. Kemudian

tersebut merusak kantor Pemkab kabupaten Mojokerto dan membakar mobil-mobil yang ada di dalamnya sehingga menyebabkan kebakaran. Serta kata “amuk massa” yang mengartikan tentang massa yang marah dan menyebabkan kerusuhan.

Pada frame berita ini, jawa Pos mengkonstruk realita bahwa kerusuhan dpilkada kantor Pemkab Mojokerto. Merupakan salah satu kerusuhan pilkada terbesar yang pernah terjadi di Indonesia berapa tahun belakangan ini.

Tabel 1. Judul Jawa Pos : Pilkada Mojokerto Membara

Elemen Strategi Penulisan

Sintaksis Wawancara dengan dua nara sumber . Jawa Pos mengutip pernyataan dari Menteri Dalam Negeri yang mengatakan kerusuhan di Mojokerto adalah salah satu kerusuhan pilakada terbesar yang pernah terjadi beberapa waktu belakangan ini.Sedangkan disisi lain Jawa Pos

menampilkan bantahan dari bakal calon bupati yang gagal maju yang mengatakan “ kalau ada pihak yang menuding saya berada di balik aksi itu, saya siap menuntut balik”. Skrip Aksi rusuh dan unjuk rasa yang menyertai proses

pemilihan pemilihan kepala daerah (Pilkad) sering terjadi.Tapi aksi rusuh dan unjuk rasa yang terjadi di kabupaten mojokerto (21/5) bisa jadi yang terparah di Indonesia,setidaknya selama setahun terakhir ini. Tematik Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi : mengatakan

kisruh pilkada adalah masalah hukum jangan dikaitkan dengan masalah lain.Proses secara hukum bila ada

pelanggaran yang di lakukan siapa pundalam kejadian itu. Retoris Jawa Post menilai kisruh pilkada Mojokerto adalah salah

satu kerusuhan terbesar yang pernah terjadi.Ini diperkuat oleh gambar dua polisi terjatuh akibat dikeroyok para pengunjuk rasa di depan kantor bupati mojokerto serta foto sejumlah mobil yang rusak dan hangus setelah dibakar para demonstran yang berindak anarkis.

74

4.2.2.1. Judul Jawa Pos : satu mobil di lempar 2 molotov

Struktur sintaksis dari headline, di atas menunjukkan bahwa kisruh Pilkada diwarnai aksi anarkis dan kekerasan yang sangat besar yaitu satu mobil dilempar 2 Molotov. Namun dalam judul tidak dijelaskan tentang situasi di Mojokerto.

Sedangkan pada latar dijelaskan bahwa setelah kerusuhan yang menodai proses pemilihan kepala daerah (Pilkada) di kabupaten Mojokerto Jumat pagi lalu (21/5) terus diselidiki aparat kepolisian. Selain menelusuri dalang anarkistis tersebut,polisi menerjungkan tim Labfor (Laboratarium Forensik) polda Jatim untuk melakukan olah TKP ( tempat kejadian perkara).

“ Dalam sumber berita Jawa Pos memberikan kutipan dari Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Dra. Pudji Astuti MM yang menjelaskan :

“ Jumlah tersangka bisa bertambah. Sebab puluhan saksi belum diperiksa penyelidik gabungan ini berasal dari polres kabupaten Mojokerto, polresta kota Mojokerto dan polda Jatim.” Setelah di periksa yang tidak terbukti langsung kami pulangkan “

Hal ini menegaskan bahwa para pelaku kerusuhan belum di usut namun hanya diidentifikasikan, hal ini dikarenakan situasi keamanan belum relatif aman, nanti jika keadaan sudah membaik maka akan dilakukan pengusutan pelaku.

Struktur Skrip, ada di berita ini terdapat elemen wacana (what) situasi di Mojokerto yang belum membaik akibat kerusuhan yang terjadi pada Jum’at lalu unsur (when) (22 Mei 2010), (why) karena setelah kerusuhan massa yang menimbulkan kerusakan 33 mobil rusak parah. (how) massa yang wajahnya ditutupi kain memecah kaca mobil-mobil dan melemparkan bom molotov yang

Struktur tematik, pada teks berita ini terdapat 2 tema. Tema pertama terdapat elemen wacana detail, yang menjelaskan bahwa setidaknya dua penelusuran dilakukan polisi dengan di back up sepenuhnya oleh Polda Jatim. Pertama, menganjurkan tim Labfor ke TKP, mereka bertugas menemukan petunjuk-petunjuk yang terbakar rata-rata terdapat dua bom molotov.

Tema kedua, adalah tentang hasil pemeriksaan terhadap 86 pengunjuk rasa yang ditangkap saat kerusuhan terjadi. Elemen wacana yang terdapat dalam teks berita ini adalah koherensi penjelas, yang menekankan situasi keamanan di Mojokerto belum sepenuhnya aman. Aparat kepolisian akan mengirim tim Labfor dari Polda Jatim guna mencari dan menemukan petunjuk-petunjuk di TKP. Situasi keamanan sudah terkendali, namun aparat keamanan masih terus bersiaga untuk melakukan antisipasi agar kerusakan tidak meluas.

Struktur Retoris,. Leksikon yang dipakai Jawa Pos adalah pada kata “kondusif” yaitu dalam kamus bahasa Indonesia berarti memberi peluang dan ada hasil yang diinginkan yang bersifat mendukung maksudnya jika situasi keamanan di Mojokerto sudah mendukung dan membaik maka aparat akan memulai melakukan pengusutan. Serta kata “antisipasi” menekankan bahwa aparat sangat memperhitungkan terhadap kerusuhan yang akan terjadi nantinya.

Pada frame berita ini, Jawa Pos lebih mengkonstruk realitas yang identik dengan analkis dan kekerasan dalam pemberitaan nya..

Tabel 2. Judul Jawa Pos : Satu Mobil di Lempar 2 Molotov Elemen Strategi Penulisan

76

Sintaksis Wawancara dengan satu nara sumber, Jawa Pos mengkonstruksi realitas bahwa hasil dari penyelidikan kerusuhan Mojokerto,13 orang jadi tersangka.

Skrip Kabid Humas polda Jatim menjelaskan bahwa jumlah tersangka bisa bertambah.sebab puluhan saksi belum diperiksa penyelidik gabungan.Tim ii berasal dari Polres kabuapaten Mojokerto,Polresta kota Mojokerto dan polda Jatim.

Tematik Kabid humas kepolisian mengatakan bahwa polisi dengan diback up sepenuhnya oleh polda Jatim :

1. Menerjungkan tim labfor ke TKP

2. Pemeriksaan terhadap 80 orang yang ditangkap saat kerusuhan terjadi.Dari hasil pemeriksaan itu .hingga kemarin polisi menetapkan 13 tersangka. Retoris Terdapat unsur grafis yang berupa gambar petugas dari

Labfor polda Jatim memeriksa bangkai mobil yang terbakar.

4.2.3 Perbandingan Kompas dan Jawa Pos dalam Model Zhondang Pan dan Gerald M. Kosieki.

Dari penelitian dengan menggunakan analisis framing model Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosieki tersebut maka dapat diambil konklusi secara umum konstruksi berita seputar kisruh Pilkada di Mojokerto. Kedua harian Kompas dan Jawa Pos adalah sebagai berikut.

Pada harian Jawa Pos berita kisruh Pilkada di Mojokerto mendapatkan porsi liputan lebih besar (4 item berita) dan di ulas secara mendalam dan lengkap. Pada awal pemberitaan menyajikan dua berita sekaligus pada tanggal yang sama, namun pemberitaannya berbeda. Berita pertama mendeskripsikan tentang kronologis kerusuhan tersebut, sedangkan berita kedua tentang kerusakan yang ditimbulkan sesudah kerusuhan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Pos

terpaut pada satu pemberitaan saja namun pada tiap edisi Jawa Pos selalu memberitakan perkembangan kasus kerusuhan tersebut. Hal ini terlihat jelas Jawa Pos menampilkan dari dua sisi serta sifat netralnya terhadap pemberitaan.

Dalam pemberitaan Jawa Pos menghadirkan adanya pernyataan pro kontra dari berbagai pihak baik pihak yang pro dan kontra. Jawa Pos menyajikan reaksi keras dari Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi yang menyatakan keprihatinannya atas kerusuhan di Mojokerto. Dia menyesalkan massa dari salah satu bakal calon kepala daerah yang tidak puas telah melakukan pengrusakan dan bertindak anarkistis. Sedangkan kepala pusat penerangan Kemendasri Saut Situmorang menambahkan kerusuhan tersebut menjadi pelajaran bagi semua daerah. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Saut Situmorang. Jawa Pos dalam menyoroti pemberitaan ini sangat lengkap dan cenderung tidak memihak karena menampilkan pihak yang pro dan kontra tersebut.

Berita kerusuhan Pilkada di Mojokerto disajikan oleh Jawa Pos secara detail sebab dan akibatnya. Mulai dari penangkapan provokator, rusaknya perangkat hukum seperti Kantor Pemkab dan Gedung DPRD lainnya serta rusaknya kantor bagian keuangan dan PDE. Hal ini menunjukkan agar khalayak mengerti penyebab dari kerusuhan ini bisa terjadi.

Sebaliknya, justru dalam memberitakan berita kerusuhan Pilkada di Mojokerto dengan porsi tidak sebanyak Komnas (2 item berita), bahkan cenderung memihak, sederhana dan di ulang-ulang, seperti Pilkada Mojokerto

78

yang jalan terus.

Kompas mengkonstruksikan berita kerusuhan ini cenderung sederhana tidak menganggap kerusuhan insiden Pilkada di Mojokerto sebagai salah satu kerusuhan Pilkada terbesar yang diberitakan oleh Jawa Pos. Seperti yang disampaikan ketua KPK kabupaten Mojokerto Ayyuhannafiq menegaskan, seluruh tahapan Pilkada Mojokerto akan terus dilangsungkan. Ini memasuki tahapan kampanye, pemungutan suara akan dilangsungkan 7 Juni. Sedangkan Kepala Biro Administrasi pemerintah provinsi Jawa Timur, Jariyanto mengatakan kerusuhan tidak berdampak. Hal ini menunjukkan bahwa Kompas ingin menunjukkan pihak-pihak yang sangat menentang atas peristiwa kerusuhan tersebut.

Sedangkan dalam pendeskripsian peristiwa-peristiwa kerusuhan Jawa Pos tidak banyak bercerita dan memberikan informasi tentang jalannya pertikaian itu sendiri. Hal ini jelas diungkap dalam pemberitaan yang menjelaskan bahwa akibat dari keputusan KPU yang menolak calon Bupati dan Wakil Bupati Dimyati Rosyid – M. Karel menyebabkan terjadi kerusuhan, akibatnya terjadi kerusakan di Mojokerto. Kantor Pemkab, kantor DPRD, Kantor Peradilan dan perangkat hukum lainnya namun tidak dijelaskan kerusakan dan kerugian penduduk setempat, berita yang disajikan cenderung sederhana. Hal ini juga terlihat pada berita Pilkada Mojokerto tetap sesuai jadwal, perkembangannya yang selalu disajikan pada setiap pemberitaannya. Dalam hal penggunaan kata-kata, bahasa yang digunakan cenderung persuasif dengan isi berita yang sederhana, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Struktur Kompas Jawa Pos Frame Kerusuhan tersebut timbul

karena adanya reaksi massa yang tidak setuju atas keputusan KPU yang menolak pasangan calon Bupati dan dan Wakil Bupati Dimyati M Rosyid – M. Karel.

Kerusuhan dan aksi unjuk rasa pilkada yang terjadi Kabupaten Mojokerto yang terparah di Indonesia setidaknya selama setahun terakhir.

Sintaksis Gagasan utama ditampilkan dan ditekankan sejak awal, melalui pemilihan judul dan unsur berita yang mendukung. Untuk mendukung gagasan dengan menyertakan semua pihak yang terlibat ataupun memiliki otoritas dalam kutipan sumber. Dalam hal ini Kompas berusaha untuk selalu dapat kritis dan netral. Dengan selalu menampilkan adanya narasumber dalam semua

pemberitaannya sebagai pembuktian tingkat keobyektifitasan yang dibangunnya (dengan selalu

menampilkan pendapat yang pro dan kontrak dalam setiap persoalan yang terjadi).

Gagasan utama ditampilkan melalui unsur berita yang mendukung kutipan sumber berita terkadang juga dijadikan sebagai judul, serta adanya judul yang tersamar dan kurang mewakili isi berita. Jawa Pos lebih menonjolkan pemberitaan tentang kekerasan dan anarkis Mojokerto. Pada judul, tak ada. Hal ini terlihat adanya penulisan berita dengan hanya menekankan pada wartawan Jawa Pos tanpa memperhatikan secara dalam obyektifitas narasumber yang ada. Serta adanya penyajian berita yang tidak memihak.

Skrip Dari keseluruhan skrip yang ada Kompas tidak selalu menceritakan urutan kejadian kerusuhan yang ada dengan memberikan deskripsi yang jelas tentang sebab dan akibat yang ditimbulkan dari awal kerusuhan hingga pengusutan polisi dengan mencari provokator yang mendalangi kerusuhan terjadi. Juga pada para pengunjuk rasa yang menyerahkan diri akan diberi remisi. Pernyatan-pernyatan pro kontra atas

Dari keseluruhan skrip yang ada Jawa Pos selalu menceritakan kerusuhan dengan urutan kejadian kerusuhan Mojokerto yang menyebabkan kerusakan kantor Pemkab DPRD serta pembakaran mobil dinas dan pribadi. Tersangka yang menimbulkan kerusuhan di Mojokerto.

80

pelaksanaan.

Tematik 1. Penyebab dan akibat yang ditimbulkan dari kerusuhan tersebut berkaitan dengan keputusan KPU kabupaten Mojokerto yang menolak pasangan calon Bupati dan wakil Bupati Dymyati Rosyid – M. Karel.

Tak terantisiapsi akibat jumlah massa yang tidak seimbang dengan jumlah aparat kepolisian.

1. Pernyataan dari Menteri Dalam Negeri yang menyatakan bahwa insiden Mojokerto merupakan kerusuhan Pilkada terbesar yang pernah terjadi belakangan ini.

Kerusuhan yang ditimbulkan oleh massa serta kerusakan yang ditimbulkannya.

Dijelaskan kerusakan pada kantor Pemkab Mojokerto, DPRD dan kerusakan mobil dinas dan pribadi.

Aparat kepolisian berhasil menangkap 80 pendemo dan menetapkan 13 tersangka. Retoris Setiap judul, pemakaian kata dan

kutipan narasumber memiliki obyektifitas yang saling menjelaskan akan persoalan yang ada. Dalam hal ini Kompas banyak menekankan pada 3 unsur yang ada leksikon, metafora dan grafis. Namun penekanan paling dalam ada pada penggunaan pilihan kata dalam meleksikon yang selalu digunakan Kompas dalam setiap teksnya. Metagora juga cukup mempengaruhi penulisan Kompas dalam setiap menggambarkan peristiwa yang ada.

Dalam unsur retoris, Jawa Pos lebih menonjolkan pada

penggunaan elemen leksikon dan metafora dari penonjolan dari segi penulisan berita dengan menggunakan elemen leksikon yang menggunakan kata-kata ke arah gaya hiperbolis dan

menonjolkan penulisan dari segi penggunaan metafora dengan kiasan dan ungkapan.

Dokumen terkait