• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH PELANGGAN AIR MINUM PDAM DAN PREDIKSI PENAMBAHAN SAMBUNGAN LANGSUNG HINGGA TAHUN 2015

Dalam dokumen BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Halaman 69-79)

Sumber : PDAM Kab. Indramayu

Sedangkan jumlah produksi air, jumlah air yang terjual hingga kebocoran distribusi ditampilkan pada Gambar 7.3 berikut :

JUMLAH SL JUMLAH SL JUMLAH SL

NO. CABANG/UNIT TAHUN TAHUN TH. 2012

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 ( UNIT ) 1 Cabang Indramayu 12.338 12.741 600 900 900 900 900 900 900 6.000 2 Cabang Jatibarang 5.910 6.368 240 240 240 240 360 360 360 2.040 3 Cabang Lohbener 7.756 8.273 240 900 900 900 900 900 900 5.640 4 Cab. Kandanghaur 5.774 5.968 120 120 120 120 120 120 120 840 5 Cab. Karangampel 6.040 6.454 360 240 240 360 360 360 360 2.280 6 Cabang Sindang 4.579 4.940 480 480 480 480 480 480 480 3.360 7 Cab. Kertasemaya 1.578 1.957 600 600 600 600 600 600 600 4.200 8 IKK Gabuswetan 940 949 60 48 48 48 24 24 24 276 9 IKK Losarang 166 162 24 24 24 600 600 600 600 2.472 10 IKK Bangodua 257 247 12 24 300 300 300 300 300 1.536 11 UP Jatisawit 3.034 3.284 120 120 240 240 240 240 240 1.440 12 UP Balongan 2.955 3.232 180 180 300 300 300 300 300 1.860 13 UP Anjatan 137 1.111 1.200 1.200 900 900 900 1.200 1.200 7.500 JUMLAH 51.464 55.686 4.236 5.076 5.292 5.988 6.084 6.384 6.384 76.278 PENAMBAHAN (SL) TAHUN

Gambar 7.3

Data Jumlah Air Produksi, Air Distribusi, Air Terjual Dan Kehilangan Air Pada PDAM Kab. Indramayu

0 2000000 4000000 6000000 8000000 10000000 12000000 14000000 16000000 18000000 20000000 1 2 3 4 5 TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008

JUMLAH AIR PRODUKSI (M3) 14.103.102 15.639.741 16.931.828 17.437.004 19.756.753

JUMLAH AIR DISTRIBUSI (M3) 13.467.116 15.244.180 16.480.074 16.947.006 18.710.678

JUMLAH AIR TERBACA (M3) 10.165.184 10.722.362 11.478.122 11.941.546 12.899.028

KEBOCORAN (M3) 3.301.932 4.521.818 5.001.952 5.005.460 5.811.650 KEBOCORAN (%) 24,52 29,66 30,35 29,54 31,06 J U M L A H A IR

DATA JUMLAH AIR PRODUKSI, AIR DISTRIBUSI, AIR TERJUAL DAN KEHILANGAN AIR PADA PDAM "TIRTA DARMA AYU" KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2004 - 2008

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 71 Hal VII - 71

Kondisi Sistem Sarana Dan Prasarana Penyediaan Dan Pengelolaan Air Minum 7.6.2.1.1 Sistem Non Perpipaan

Hingga tahun 2008, penyediaan air bersih dengan sistem non jaringan di Kabupaten Indramayu masih tercatat cukup besar (rata-rata 45%) dari total kebutuhan. Kecamatan yang paling minim menggunakan sistem non jaringan adalah Kecamatan Kandanghaur (10.85%) sedangkan kecamatan yang paling banyak menggunakan sistem non jaringan adalah Kecamatan Sukra (92.75%).

Tabel 7.18

Cakupan Air Bersih Non Jaringan Di Kabupaten Indramayu Sampai Dengan Tahun 2008

Sumber : Dinas Cipta Karya Kab. Indramayu (Diolah)

No. KECAMATAN JUMLAH KK CAKUPAN PERSENTASE (%)

1 Haurgeulis 22,190 15,913 71.71 2 Gantar 15,019 10,907 72.62 3 Kroya 16,938 7,718 45.57 4 Gabuswetan 15,518 10,491 67.61 5 Cikedung 12,230 5,389 44.06 6 Terisi 15,264 9,140 59.88 7 Lelea 15,111 9,059 59.95 8 Bangodua 8,130 4,787 58.88 9 Tukdana 15,647 8,430 53.88 10 Widasari 10,327 2,282 22.10 11 Kertasemaya 11,987 7,342 61.25 12 Sukagumiwang 8,552 3,509 41.03 13 Krangkeng 16,781 3,733 22.25 14 Karangampel 15,432 6,003 38.90 15 Kedokanbunder 11,435 6,411 56.06 16 Juntinyuat 22,567 10,293 45.61 17 Sliyeg 16,079 8,598 53.47 18 Jatibarang 18,009 3,343 18.56 19 Balongan 9,992 4,953 49.57 20 Indramayu 26,363 6,163 23.38 21 Sindang 12,543 4,043 32.23 22 Cantigi 6,236 1,449 23.24 23 Pasekan 5,813 1,799 30.95 24 Lohbener 14,669 4,477 30.52 25 Arahan 9,072 4,752 52.38 26 Losarang 15,477 5,727 37.00 27 Kandanghaur 22,564 2,449 10.85 28 Bongas 12,996 4,195 32.28 29 Anjatan 21,638 9,025 41.71 30 Sukra 11,352 10,529 92.75 31 Patrol 13,525 6,037 44.64 JUMLAH 449,456 198,946 45.00

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 72 Hal VII - 72

7.6.2.1 Aspek Pendanaan

Sumber pendanaan dalam upaya peningkatan pelayanan air minum Kabupaten selama ini sebagian besar berasal dari DAU/APBD dan APBN , ke depan akan ditekankan dari dana Pemerintah Pusat disamping dana-dana (APBN/APBD/PDAM/swasta/pinjaman luar negeri/DAK).

7.6.2.1.1 Aspek Kelembagaan Dan Peraturan

a. Upaya memperkuat tugas dan fungsi regulator dan operator penyelenggaraan SPAM (PDAM, Dinas PU Kab/Kota, UPT, Kelompok masyarakat) di Kabupaten Indramayu dilakukan dengan cara Meningkatkan sumber daya manusia yang ada melalui pelatihan; Peningkatan kualitas air minum; Memperkuat fungsi dinas-dinas terkait; Memperkuat PDAM; dan Memberdayakan kelompok masyarakat.

b. Upaya memperkuat prinsip kepengusahaan pada lembaga penyelenggaraan (PDAM) di Kabupaten Indramayu dilakukan melalui penyehatan PDAM, regionalisasi PDAM, penyesuaian tarif, peningkatan SDM, dsb

c. Upaya penyusunan peraturan perundang-undangan (Perda, dll) yang berkaitan dengan penyelenggaraan SPAM di Kabupaten Indramayu dilakukan dengan cara penyusunan PERDA/mengimplementasikan permen yang ada menjadi PERDA dan mengimplementasikan NSPM,dsb

7.6.2.1.2 Sistem Perpipaan

Hingga tahun 2007, cakupan air bersih sistem jaringan baru mencapai 12.01% dari total seluruh kebutuhan di Kabupaten Indramayu. Masih terdapat 7 (tujuh) kecamatan yang belum tersentuh sistem jaringan perpipaan air bersih yaitu : Kecamatan Gantar, Kroya, Cikedung, Terisi, Sukagumiwang, Bongas dan Haurgeulis. Data Kapasitas eksisting pengambilan air baku dan Cakupan Air Bersih hingga tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut :

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 73 Hal VII - 73

Tabel 7.19

Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Bersih Di Kabupaten Indramayu

No. PENGAMBILAN AIR BAKU KAPASITAS SUMBER AIR BAKU

lt/dtk

1 Sistem Cabang Kepandean 150 Sungai Cimanuk

2 Sistem Cabang Lohbener 300 Sungai Cimanuk

3 Sistem Cabang Jatibarang 60 Sungai Cimanuk

4 Sistem Cabang Kandanghaur 60 Sungai Cimanuk

5 UP Jatisawit 10 Sungai Cimanuk

6 UP Bangodua 5 Sungai Cimanuk

7 Unt IKK Losarang 5 Sungai Cimanuk

8 Unit IKK Gabus Wetan 10 Air Tanah Dalam

9 UP Kertasemaya 50 Sungai Cimanuk

10 Sistem Produksi Pamayahan 10 Sungai Cimanuk

11 Sistem Anjatan 50 Sungai Cimanuk

JUMLAH 710

Sumber : Laporan Final DED Air Minum Tahun 2008

Tabel 7.20

Cakupan Air Bersih Sistem Jaringan Di Kabupaten Indramayu

No. TAHUN CAKUPAN (%)

1 2003 10.10 2 2004 10.72 3 2005 10.86 4 2006 11.47 5 2007 12.01

Sumber : Laporan Final DED Air Minum Tahun 2008

Apabila dikumulasikan dengan penyediaan air bersih sistem perpipaan yang baru mencakup 12.01%, maka total pelayanan penyediaan air bersih di Kabupaten Indramayu

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 74 Hal VII - 74 adalah 57.01%. Hal ini berarti sekitar 42.99% penduduk di Kabupaten Indramayu masih belum tersentuh pelayanan penyediaan air bersih sesuai standard teknis yang berlaku.

7.6.2.1.2.1 Aspek Pendanaan

Sumber pendanaan dalam upaya peningkatan pelayanan air minum Kabupaten selama ini sebagian besar berasal dari DAU/APBD dan APBN , ke depan akan ditekankan dari dana Pemerintah Pusat disamping dana-dana (APBN/APBD/PDAM/swasta/pinjaman luar negeri/DAK).

7.6.2.1.2.2 Aspek Kelembagaan Dan Peraturan

Sistem Penyediaan Air Minum akan direncanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Pasal 5 Tahun 2005 tentang SPAM yang menyatakan bahwa :

(1) SPAM dapat dilakukan melalui sistem jaringan perpipaan dan/atau bukan jaringan perpipaan.

(2) SPAM dengan jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat meliputi unit air baku, unit produksi, unit distribusi, unit pelayanan, dan unit pengelolaan.

(3) SPAM bukan jaringan perpipaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dapat meliputi sumur dangkal, sumur pompa tangan, bak penampungan air hujan, terminal air, mobil tangki air instalasi air kemasan, atau bangunan perlindungan mata air.

7.6.3 Permasalahan Yang Dihadapi

Sasaran Penyediaan Dan Pengelolaan Prasarana Dan Sarana (PS) Air Minum a. Peningkatan Kapasitas Instalasi Pengolahan Air minum dilakukan berdasarkan

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 75 Hal VII - 75

Gambar 7.4

Rencana Pengembangan Kapasitas IPA di Kabupaten Indramayu

b. Akses Air Minum Non Perpipaan Terlindungi

Dalam rangka mengantisipasi daerah-daerah yang tidak memungkinkan menggunaan sistem perpipaan baik skala perdesaan maupun IKK, Pemerintah Kabupaten Indramayu merencanakan sarana air bersih Non Perpipaan dengan melihat potensi sumber air daerah tersebut. Tersebar di seluruh Kabupaten melalui lintas sektoral.

c. Peningkatan Kesehatan PDAM dari Status kurang sehat menjadi sehat d. Menurunkan Tingkat Kehilangan Air

Melalui perbaikan dan pemeliharaan prasarana perpipaan dengan melengkapi Water Meter Induk di daerah produksi, penggantian water meter di setiap sambungan rumah yang telah rusak, penertiban pencurian air dengan menekan

Gambar 4.15 USULAN RENCANA PENGEMBANGAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR BERSIH KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2009

L a p o r a n F i n a l

P e n y u s u n a n M a s t e r P l a n d a n D E D A i r M i n u m K o t a I n d r a m a y u

IPA PA M AYA H AN

K A P. 1 1 5 L /D S.Air Baku = S. Cimanuk

IK K G A B U S W E TA N

K A P. 1 0 L /D S.Air Baku = Sumur Bor

IPA B A B A KA N J AYA

K A P. 5 0 L /D S.Air Baku = Sl. Irigasi Wanguk

IPA GANTAR

S.Air Baku = Sumur Bor KAP. 10 L/D

IPA KEPANDEAN

S. Air Baku : S. Cimanuk KAP 100 L/D

IV-13

Evaluasi dan Rencana Pengembangan Sistem Pelayanan Air Bersih

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 76 Hal VII - 76 pemasangan gelap, dan rehabilitasi jaringan lama yang rawan bocor. Direncanakan tingkat kebocoran yang terjadi pada sistem pelayanan air minum PDAM dapat turun dari 30 % menjadi 20%.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah mengenai air minum di Kabupaten Indramayu adalah:

 Masih banyaknya masyarakat perdesaan yang belum terlayani jaringan air minum

 Masih tingginya tingkat kebocoran yang terjadi di jaringan air minum PDAM Indramayu.

 Kesaradan masyarakat dalam menggunakan air yang masih belum efisien.

Belum sema wilayah perkotaan di Kabupaten Indramayu terlayani oleh jaringan

perpipaan.

7.6.4 Analisis Permasalahan Dan Rekomendasi Analisis Kebutuhan Prasarana Air Minum 7.6.4.1.1 Analisis Kondisi Pelayanan

Memperhatikan kebutuhan masyarakat untuk memperoleh aksessibilitas terhadap nilai-nilai kebersihan, kesehatan dan potensi pasar untuk memperoleh air minum, serta kriteria-kriteria tingkat pelayanan maka disusun rencana tingkat pelayanan untuk kebutuhan domestik maupun non domestik. Tingkat Pelayanan yang direncanakan .

Alokasi air untuk pengembangan sistem eksisting diusulkan sebesar 100 L/ orang

/ hari dan cakupan pelayanan 55 % populasi penduduk kecamatan.

 Untuk sistem baru dengan sambungan langsung diusulkan sebesar 60 L/orang /hari dan cakupan 50 % populasi penduduk kecamatan.

 Untuk non perpipaan diusulkan sebesar 30 L/orang / hari dengan cakupan pelayanan sebesar 50 % populasi kecamatan.

Kebutuhan non domestik sebesar 20 % dari jumlah kebutuhan domestik.

Pelayanan air direncanakan 24 jam sehari, dicapai dengan pemasangan reservoir

pada masing masing sistem.

 Kapasitas terpasang diusahakan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak terjadi idle capacity.

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 77 Hal VII - 77

Kualitas air merupakan kualitas air minum. Kualitas air yang diproduksi dan

didistribusikan oleh PDAM harus memenuhi persyaratan kesehatan yaitu mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air. Kualitas air dikaji dari hasil laporan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan secara berkala oleh PDAM.

Kehilangan air di IPA sebesar 5 % dan pada perpipaan sebesar 20 %.

7.6.4.1.2 Analisis Sistem Prasarana Dan Sarana Air Minum

Sistem prasarana dan sarana air minum yang dibutuhkan untuk pengembangan di Kabupaten Indramayu adalah dengan sisten perpipaan dan non system perpipaan baik untuk perdesaan maupun untuk perkotaan. Untuk system perdesaan system yang dgunakan cederung pengembangannya menggunakan system IKK.

Analisis Kebutuhan Program

 Terwujudnya bahan rumusan kebijakan pengelolaan pelayanan air minum;  Terwujudnya perencanaan teknis air bersih di kawasan perkotaan;

 Tersedianya sarana air bersih perkotaan di tiga wilayah perkotaan;

Rekomendasi

1. Sistem sambungan langsung dengan sumber dari PDAM direncanakan melayani kawasan perkotaan, pusat kegiatan komersil, industri maupun pusat pemerintahan. Daerah-daerah ini merupakan daerah yang menjadi kawasan perkotaan yang tersebar di kecamatan-kecamatan di Kabupaten Indramayu.

2. Sistem sambungan halaman (kran/hidran umum) dengan sumber dari PDAM, direncanakan melayani daerah diluar kawasan perkotaan. Daerah ini meliputi daerah-daerah yang tidak termasuk dalam kawasan perkotaan Kabupaten Indramayu. Untuk pengelolaannya dapat dilakukan oleh PDAM sendiri atau di serahkan kepada masyarakat setempat dengan membentuk kelompok pemakai air. 3. Sistem penyediaan air dengan swadaya murni dari masyarakat, sistem ini

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 78 Hal VII - 78

7.6.5 Sistem Prasarana Yang Diusulkan Sistem Non Perpipaan

Sistem prasarana yang diusulkan untuk system non perpipaan diusulkan sebesar 30 L/orang / hari dengan cakupan pelayanan sebesar 50 % populasi kecamatan, yaitu dengan menambah hidran umum di setiap kecamatan.

Sistem Perpipaan

Sistem yang diusulkan untuk kecamatan yang terdapat di Indramayu beserta indikasi biaya yang dibutuhkan.

Usulan Dan Prioritas Program

Di Kabupaten Indramayu sistim penyediaan air minum yang diprogramkan 5 (lima) tahun kedepan adalah dengan membangun komponen-komponen sebagai berikut :

1. Optimalisasi Sistim 2. Komponen air baku 3. Komponen pipa transmisi 4. Komponen sistim produksi 5. Komponen Pipa distribusi 6. Komponen pelayanan.

7. DED, Pelatihan Manajemen dan Supervisi.

Usulan Dan Prioritas Proyek Penyediaan Pengelolaan Air Minum

Usulan dan prioritas proyek penyediaan dan pengelolaan air minum untuk Kabupaten Indramayu dapat dlihat Tabel IV.34 – Tabel IV.35.

 Pengembangan air minum perpipaan untuk setiap IKK

 Peningkatan pelayanan bagi system non perpipaan

Pembiayaan Proyek Penyediaan Pengelolaan

Dana yang terbatas dan besarnya bunga pinjaman merupakan faktor penentu harga air. Semakin lama jangka waktu peminjaman semakin besar bunga yang harus dibayarkan. Oleh karenanya dilakukan pentahapan atau pola investasi. Pola investasi dapat pula ditentukan dengan melakukan perhitungan keuangan melalui studi kelayakan. Pada

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 79 Hal VII - 79 perencanaan ini jadwal pendanaan dilakukan untuk mencapai sasaran pada Tahun 2015 dan 2021.

Program optimalisasi sistim adalah merupakan pekerjaan perbaikan/rehabiltasi yang dilakukan terhadap sistim penyediaan air minum, supaya sistim tersebut dapat berfungsi dengan optimal. Sedangkan komponen yang akan dibangun terdiri dari Program Pengembangan dan Pengelolaan Air Bersih. Disamping itu program-progam lainnya yang diprogramkan pada program air minum adalah pekerjaan DED, pelatihan manajemen dan supervisi.

Total investasi untuk progam 5 (lima) tahun tersebut membutuhkan biaya yang sumber dananya dianggarkan dari dana APBN, APBD Provinsi dan APBD Kab/Kota. Secara keseluruhan pengalokasian dana untuk sektor air minum dapat dilihat dalam lampiran indikator program.

Dalam dokumen BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Halaman 69-79)