• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sasaran Pengelolaan Prasarana Dan Sarana (PS) Air Limbah

Dalam dokumen BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Halaman 48-56)

BERDASARKAN DATA PROPINSI

B. Air Kotor

7.3 Rencana Investasi Sub-Bidang Air Limbah

7.3.3.1 Sasaran Pengelolaan Prasarana Dan Sarana (PS) Air Limbah

Sasaran pengelolaan prasarana dan sarana air limbah adalah :

 Untuk mengoptimalkan pengelolaan sarana dan prasarana air limbah,

direncanakan medata objek dan subjek pelayanan, dengan sasaran jumlah penduduk yang menggunakan tangki septic di wilayah Kabupaten Indramayu, dengan memperhitungkan metode pelayanan truck vacum tinja yang dilakukan secara manual karena sistem ini sangat aman dan mudah dioperasikannya.

 IPLT direncanakan akan dioperasikan secara maksimal dengan dukungan

material dan finansial yang maksimal dari APBD II, sehingga pengelolaan manajemen IPLT dapat dioptimalkan dengan pengelolaan sanitasi lingkungan perkotaan.

Rumusan Masalah

Permasalahan yang terdapat di Kabupaten Indramayu meliputi:

a. Cakupan pelayanan pengolahan air limbah yang masih kurang (4 kecamatan dari 31 kecamatan).

b. Kondisi IPLT Pecuk di Desa Panyindangan Kulon Kecamatan Sindang dalam keadaan tidak optimal karena rusaknya Gate Valve saluran Imhorff tank. c. Kurang optimalnya dukungan biaya operasional dan pemeliharaan.

7.3.4 Analisa Permasalahan Dan Rekomendasi

Analisa Permasalahan

Pengelolaan limbah domestik, baik berupa grey water maupun black water perlu dilakukan terutama untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan khususnya air bersih. Dalam menentukan sistem pengolahan dan pengelolaan air kotor perlu didasarkan pada suatu kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria dasar pemilihan sistem merupakan parameter utama dalam penentuan sistem pengolahan air buangan yang

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 49 Hal VII - 49 sesuai dengan kondisi fisik, sosial dan ekonomi, baik pada saat ini maupun masa yang akan datang.

Alternatif Pemecahan Persoalan

Dengan memperhatikan kondisi sistem pengelolaan limbah yang ada saat ini, diperlukan penanganan yang lebih baik. Sistem pengelolaan air limbah yang masih bisa diterapkan di Kabupaten Indramayu adalah sistem pembuangan air limbah setempat (on-site sanitation) dengan pertimbangan biaya konstruksi rendah, bisa dilaksanakan oleh masing-masing keluarga dan bisa cepat dimanfaatkan. Pembuatan suatu sistem pembuangan air limbah setempat yang baik tentunya harus memenuhi persyaratan tertentu sehingga dapat diterapkan pada kondisi masyarakat setempat. Sedangkan Sistem off site direncanakan di daerah–daerah yang menjadi pusat kegiatan komersil dan pusat pemerintahan dengan pertimbangan luas tanah terbatas serta kepadatan relatif tinggi.

Rekomendasi

Sistem pengelolaan air limbah yang sebaiknya diterapkan di Kabupaten Indramayu sampai akhir tahun perencanaan adalah sistem on-site dengan menggunakan sistem tangki septik dengan bidang resapan. Kemudian air limbah diangkut dengan menggunakan mobil tanki tinja untuk diolah di IPLT, sehingga tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

7.3.5 Sistem Prasarana Yang Diusulkan

Rencana pengelolaan air limbah di Kabupaten Indramayu adalah sebagai berikut : a. Sistem septik tank dikembangkan untuk penanganan limbah domestik (limbah

manusia).

b. Sistem pelayanan septik tank kolektif (sistem off-site) dikembangkan pada kawasan perkantoran, pendidikan, pemerintahan dan kawasan komersil. c. Sistem septik tank individu (sistem on-site) dikembangkan pada kawasan

perumahan tipe sedang dan tipe besar, sedangkan untuk perumahan tipe kecil digunakan sistem pelayanan septik tank individu ataupun kolektif dengan memperhatikan kesepakatan dan kemampuan dari masyarakat.

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 50 Hal VII - 50 e. Perluasan IPLT.

f. Penambahan Mobil Tanki Tinja.

Kebutuhan Pengembangan Pengelolaan

Kebutuhan pengembangan sector air limbah perlu dianalisa berdasarkan pada timbulan air limbah yang ada di Kab upaten Indramayu. Untuk lebih jelasnya mengenai analisis tim bulan air limbah lihat tabel berikut.

Tabel 7. 14

Analisis Timbulan Air Limbah Di Kabupaten Indramayu Sampai tahun 2014

No Kecamatan

Penduduk Kebutuhan Air Bersih Penduduk

Terlayani Tahun 2014

TALD (Liter/Detik)

Tahun 2014

Tahun 2009 Tahun 2014 Domestik

Non-Domestik 1 Haurgeulis 93.104 97.225 112,5292 22,51 77.780,18 78,77 2 Gantar 66.683 69.635 80,596018 16,12 55.707,97 56,42 3 Kroya 63.825 66.650 77,141622 15,43 53.320,29 54,00 4 Gabuswetan 58.989 61.600 71,296572 14,26 49.280,19 49,91 5 Cikedung 39.758 41.518 48,052876 9,61 33.214,15 33,64 6 Terisi 53.473 55.840 64,630043 12,93 44.672,29 45,24 7 Lelea 49.837 52.043 60,23488 12,05 41.634,35 42,16 8 Bangodua 28.321 29.575 34,230373 6,85 23.660,03 23,96 9 Tukdana 54.505 56.918 65,87702 13,18 45.534,20 46,11 10 Widasari 35.971 37.563 43,475709 8,70 30.050,41 30,43 11 Kertasemaya 60.517 63.196 73,143672 14,63 50.556,91 51,20 12 Sukagumiwang 35.044 36.595 42,355398 8,47 29.276,05 29,65 13 Krangkeng 67.889 70.894 82,053284 16,41 56.715,23 57,44 14 Karangampel 64.981 67.857 78,53863 15,71 54.285,90 54,98 15 Kedokanbunder 44.925 46.913 54,297598 10,86 37.530,50 38,01 16 Juntinyuat 84.633 88.379 102,29022 20,46 70.703,00 71,60 17 Sliyeg 60.301 62.970 72,881733 14,58 50.375,85 51,02 18 Jatibarang 72.055 75.244 87,087922 17,42 60.195,17 60,96 19 Balongan 40.665 42.465 49,149823 9,83 33.972,36 34,40 20 Indramayu 104.002 108.606 125,70116 25,14 86.884,64 87,99 21 Sindang 51.050 53.309 61,700754 12,34 42.647,56 43,19 22 Cantigi 24.248 25.322 29,307643 5,86 20.257,44 20,52 23 Pasekan 23.656 24.703 28,591923 5,72 19.762,74 20,01 24 Lohbener 55.715 58.181 67,339204 13,47 46.544,86 47,14

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 51 Hal VII - 51

No Kecamatan

Penduduk Kebutuhan Air Bersih Penduduk

Terlayani Tahun 2014

TALD (Liter/Detik)

Tahun 2014

Tahun 2009 Tahun 2014 Domestik

Non-Domestik 25 Arahan 34.120 35.630 41,238776 8,25 28.504,24 28,87 26 Losarang 57.949 60.514 70,039758 14,01 48.411,48 49,03 27 Kandanghaur 86.809 90.651 104,92067 20,98 72.521,17 73,44 28 Bongas 46.478 48.536 56,175442 11,24 38.828,47 39,32 29 Anjatan 87.593 91.471 105,86882 21,17 73.176,53 74,11 30 Sukra 45.958 47.993 55,547035 11,11 38.394,11 38,88 31 Patrol 54.755 57.179 66,179541 13,24 45.743,30 46,33 TOTAL 1.747.813 1.825.177 2112,47 422,49 1460141,56 1478,73

Sumber : DKP Kab. Indramayu (diolah)

Usulan Dan Prioritas Program

Di Kabupaten Indramayu sistim penyediaan Air Limbah yang diprogamkan 5 (lima) tahun kedepan adalah dengan membangun komponen-komponen sebagai berikut:

1. Penyusunan Masterplan Pengelolaan Air Limbah

2. Penyusunan DED Pengelolaan Air Limbah

3. Penyusunan SOP IPLT/IPAL

4. Optimalisasi Sistem IPLT/IPAL

5. Pembangunan IPLT

6. Pembangunan Septik Tank Komunal

7. Pengadaan Truk Tinja

8. Peningkatan Kinerja (Kualitas dan Kuantitas) Pengelola Air Limbah

Pembiayaan Pengelolaan

Pembiayaan Pengelolaan air limbah di Kabupaten Indramayu diprioritaskan untuk pembuatan Masterplan dan DED pengelolaan air limbah sebagai dasar tindak lanjut pengelolaan air limbah serta peningkatan kinerja pengelolaan air limbah diantaranya optimalisasi IPLT supaya sistim tersebut dapat berfungsi dengan optimal. Total investasi untuk progam 5 (lima) tahun tersebut membutuhkan biaya yang sumber dananya dianggarkan dari dana APBN, APBD Provinsi dan APBD Kab/Kota. Secara keseluruhan pengalokasian dana untuk sektor Air Limbah dapat dilihat dalam lampiran indikator program.

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 52 Hal VII - 52

7.4 Rencana Investasi Sub-Bidang Persampahan

7.4.1 Petunjuk Umum Pengelolaan Persampahan

Umum

Bidang Pengelolaan Persampahan pada Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Indramayu memiliki program kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Tatanan program yang digunakan adalah sama dengan tatanan program pada Renstra SKPD Kabupaten dan Renstra Provinsi, Oleh karena itu, dalam melakukan pemrograman harus mengacu pada kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam Renstra di pusat maupun Propinsi dan sesai dengan kebutuhan dan prioritas pengembangan daerah. Sasaran program dan kegiatan pengelolaan persampahan mengacu pada RPJMN 2004-2009 yaitu : (1) Meningkatkan jumlah sampah terangkut; (2) Meningkatnya kinerja pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang berwawasan lingkungan (environmental friendly) pada semua kota metropolitan, kota besar dan sedang;

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP), upaya pencapaian sasran RPJMN 2004-2009, dapat dilakukan meliputi :

i. Pengurangan sampah maksimal semaksimal mungkin dimulai dari sumbernya;

ii. Peningkatan peran aktif masyarakat dan usaha/swasta sebagai mitra

pengelolaan;

iii. Peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan.

Sasaran utama yang hendak dicapai yaitu (1) pencapaian sasaran cakupan pelayanan 60 % penduduk; (2) pencapaian pengurangan kuantitas sampah sebesar 20 %; (3) tercapainya peningkatan kualitas pengelolaan TPA menjadi sanitary landfill untuk kota metropolitan dan kota besar serta controlled landfill untuk kota sedang dan kecil serta tidak dioperasikannya TPA secara open dumping.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengembangan system pengelolaan persampahan antara lain :

1. Peran Kabupaten / Kota dalam pengembangan wilayah; 2. Rencana Pembangunan Kabupaten / Kota;

3. Memperhatikan kondisi alamiah dan topologi Kabupaten / Kota bersangkutan, seperti struktur dan morfologi tanah, topografi, dan sebagainya;

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 53 Hal VII - 53 4. Pembangunan dilakukan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan dan

berwawasan lingkungan;

5. Dalam penyusunan RPJM harus memperhatikan Rencana Induk (Masterplan) Sistem Pengelolaan Persampahan;

6. Logical Framework (kerangka logis)penilaian kelayakan investasi pengelolaan persampahan;

7. Keterpaduan pengelolaan persampahan dengan sistem sektor lainnya dilaksanakan pada setiap tahap penyelenggaraan pengembangan, sekurang-kurangnya dilaksanakan pada tahap perencanaan, baik dalam penyusunan rencana induk maupun dalam perencanaan teknik;

8. Memperhatika peraturan dan perundangan serta petunjuk / pedoman yang tersedia;

9. Tingkat kelayakan pelayanan, efektivitas dan efisiensi pengelolaan persampahan pada kota bersangkutan;

10. Sebagai suatu PS yang tidak saja penting bagi peningkatan kesehatan masyarakat tetapi juga sangat penting bagi keberlanjutan lingkungan;

11. Sumber pendanaan dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat maupun swasta;

12. Kelembagaan yang mengelola persampahan;

13. Investasi PS pegelolaan persampahan dengan memperhatikan kelayakan terutama dalam hal pemulihan biaya operasi dan pemeliharaan;

14. Jika ada indikasi keterlibatan swasta dalam pembangunan dan /atau pengelolaan sarana dan prasarana persampahan, perlu dilakukan identifikasi lebih lanjut; 15. Safeguard social dan lingkungan;

16. Perhitungan dan hal penunjang lainnya yang dibutuhkan untuk mendukung analisis disertakan dalam bentuk lampiran.

Kebijakan, Program Dan Kegiatan Pengelolaan Persampahan Dalam Rencana Kabupaten

Penduduk Kabupaten Indramayu pada Tahun 2014 diperkirakan 1.825.110 jiwa. Implikasi perkembangan penduduk ini adalah bertambahnya jumlah timbulan sampah yang diperkirakan dapat mencapai 4.563 m3/ hari. Agar dapat melayani konsumsi samaph pada tahun 2014, maka diperlukan penambahan sarana dan prasarana

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 54 Hal VII - 54 pengeloaan persampahan yang antara lain meliputi alat angkut sampah, kontainer/ TPS, transfer depo dan TPA. Sementara itu wilayah dengan konsentrasi perkembangan produksi tinggi (kawasan perktaan) meliputi Kecamatan Indramayu, Sindang, Balongan dan Jatibarang yang merupakan wilayah potensial produksi sampah sehingga wilayah ini merupakan prioritas pelayanan prasarna pengelolaan lingkungan.

Merujuk pada standar Nasional Indonesia (SNI) dalam penentuan lokasi TPA hal-hal atau faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi TPA antara lain :

a. Tercakup dalam perencanaan tata ruang kabupaten dan daerah; b. Jenis tanah kedap air;

c. Daerah yang tidak produktif untuk pertanian; d. Dapat dipakai minimal untuk 5 – 10 tahun;

e. Tidak membahayakan atau mencemari sumber air; f. Jarak dari pusat pelayanan + 10 KM;

g. Merupakan daerah yang bebas banjir.

Selain pertimbangan SNI, pertimbangan lainnya dalam menentukan lokasi dan jenis TPA adalah :

a. Pencapaian keseimbangan pelayanan dari berbagai sudut lokasi /

wilayah;

b. Dapat memperkecil dampak negatif terhadap lingkungan;

c. Memunculkan ” nilai ekonomi sampah ” yang secara tidak langsung diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan mengurangi terjadinya pencemaran llingkungan akibat sampah;

d. TPA yang dikembangkan adalah TPA dengan kualitas antara lain :

 Tidak menimbulkan bau;

Dapat meminimalkan bahaya terhadap kesehatan, karena insect

(lalat) dan roden tidak dapat berkembang biak;

 Bahaya terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran kecil;

 Kebutuhan lahan relatif kecil;

 Setelah kapasitas TPA penuh, dalam beberapa jangka waktu

tertentu lokasi TPA dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lainnya, seperti taman, tempat rekreasi, lapangan olah raga, dan lain-lain. Bedasarkan pertimbangan di atas, maka rencana program dan kegiatan pengelolaan persampahan adalah sebagai berikut :

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 55 Hal VII - 55 a. Penyusunan Manajemen Pengelolaan Persampahan yang terdiri dari :

- Penyusunan Masterplan Persampahan Kabupaten Indramayu;

- AMDAL Persampahan, penyusunan DED Persampahan, SOP

Persampahan untuk TPA Sliyeg, Haurgeulis dan Kandanghaur; - Penyusunan Perda Pengelolaan Persampahan;

- Perencanaan Pengelolaan Sampah 3R.

b. Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan yaitu : - Pembangunan Landasan Container, TPS/Transfer Deppo;

- Pembangunan TPA Haurgeulis, Kandanghaur, Sliyeg; - Penyempurnaan TPA Pecuk;

- Pengadaan Sarana dan Prasarana Pembuatan kompos;

- Pengadaan Sarana Pengolahan Sampah yaitu : Motor Sampah Roda 3, Gerobak sampah, Container, Tempat Sampah Organik/ anorganik, Tempat Sampah Pejalan Kaki, Bin Container;

- Pengadaan Sarana/ alat berat pengelolaan sampah seperti Dump Truck, Buldozer, Excavator, Loader

c. Peningkatan operasi dan pemeliharaaan prasarana dan sarana

persampahan untuk :

- Operasi dan Pemeliharaan TPA; - Pemeliharaan TPS/Transfer Deppo

d. Pengembangan Teknologi Pengolahan Persampahan

e. Peningkatan Kemampuan Aparat Pengelolaan Persampahan

f. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan : - Sosialisasi Kebersihan Lingkungan;

- Sosialisasi Pengelolaan Sampah 3R;

- Sosialisasi Peraturan Perundangan Persampahan.

g. Peningkatan Peran serta masyarakat Dalam Pengelolaan

Persampahan/Pengelolaan Sampah 3R;

h. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kinerja Pengeolaan Persampahan;

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 56 Hal VII - 56

Dalam dokumen BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Halaman 48-56)