• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Umum Sistem Drainase Perkotaan Umum

Dalam dokumen BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Halaman 63-66)

BERDASARKAN DATA PROPINSI

B. Air Kotor

7.3 Rencana Investasi Sub-Bidang Air Limbah

7.5.1 Petunjuk Umum Sistem Drainase Perkotaan Umum

Semua program/kegiatan Sub Bidang Drainase bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup sehat dan sejahtera dari lingkungan yang bebas genangan. Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk di perkotaan yang cepat menimbulkan tekanan terhadap ruang dan lingkungan untuk kebutuhan perumahan, kawasan jasa perdagangan, industri yang selanjutnya menjadi kawasan terbangun. Kawasan perkotaan yang terbangun memerlukan adanya dukungan prasarana dan sarana perkotaan yang baik dan menjangkau kepada masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.

Perkembangan perumahan dan permukiman yang sangat pesat sering kurang terkendali dan tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang maupun konsep pembangunan yang berkelanjutan, mengakibatkan banyak kawasan-kawasan rendah yang semula berfungsi sebagai tempat parkir air (retarding pond) dan bantaran sungai dihuni oleh penduduk. Kondisi ini akhirnya meningkatkan volume air permukaan yang masuk ke saluran drainase dan sungai.

Hal-hal tersebut di atas membawa dampak rendahnya kemampuan drainase mengeringkan kawasan terbangun, dan rendahnya kapasitas seluruh prasarana pengendali banjir (sungai, polder-polder, pompa-pompa, pintu-pintu pengatur) untuk mengalirkan air ke laut.

Jadi dampak pembangunan perkotaan, yang dasarkan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk dapat pula menimbulkan masalah misalnya di bidang drainase. Kondisi sarana dan prasarana drainase yang ada sampai dengan tahun 2000 mempunyai cakupan pelayanan nasional sekitar 49% (43.016 Ha) dari luas genangan 84.485 Ha.

Dalam penanganan drainase perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat menimbulkan permasalahan, salah satunya berupa masalah genangan air. Pada saat ini banyak terjadi masalah genangan air yang pada umumnya disebabkan antara lain karena prioritas penanganan drainase kurang mendapat perhatian, kurangnya kesadaran bahwa

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 64 Hal VII - 64 pemecahan masalah genangan harus melihat pada sistim jaringan saluran secara keseluruhan yang mengakibatkan hambatan (back-water) dan beban saluran dari hulunya, tidak menyadari bahwa sistim drainase kawasan harus terpadu dengan sistim badan air regionalnya (system flood control), kurang menyadari bahwa pemeliharaan (pembersihan dan perbaikan) saluran merupakan pekerjaan rutin yang sangat penting untuk menurunkan resiko genangan, belum optimalnya koordinasi antara pihak terkait agar sistim pengaliran air hujan dapat berjalan dengan baik.

Masalah-masalah tersebut diatas memerlukan pemecahan pengelolaan yang diantaranya mencakup bagaimana merencanakan suatu sistim drainase yang baik, membuat perencanaan terinci (DED), melakukan restrukturisasi institusi dan peraturan terkait, dan membina partisipasi masyarakat untuk ikut memecahkan masalah drainase.

Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Drainase ini adalah :

 Sebagai pedoman / panduan dalam penyusunan program penanganan drainase

 Penyiapan program penanganan drainase dengan sasaran

individu/kelompok/institusi dari berbagai stakeholder yang terlibat langsung maupun tak langsung dalam penyelenggaraan Drainase yaitu Insititusi pengelola sistim dan jaringan drainase (Dinas Cipta Karya Kabupaten Indramayu) dan di kawasan tertentu oleh swasta (developer).

Arah Kebijakan Penanganan Drainase

Penanganan drainase perlu memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai sarana kota yang dilandaskan pada konsep drainase yang berwawasan lingkungan. Berlainan dengan paradigma lama yang prinsipnya mengalirkan limpasan air hujan ke badan air penerima secepatnya, tetapi prinsipnya agar air hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang meresap ke dalam tanah melalui bangunan resapan buatan/alamiah, seperti kolam tandon, waduk, sumur resapan, penataan landscape dll.

Isu-Isu Strategis Dan Permasalahan

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 65 Hal VII - 65

Kecenderungan perubahan iklim.

Perubahan fungsi lahan.

Belum adanya ketegasan fungsi sistem drainase.

 Kelengkapan perangkat peraturan.

 Penanganan drainase belum terpadu.

Kebijakan, Program Dan Kegiatan Pengelolaan Drainase Dalam Rencana Kabupaten

Aktivitas sosial ekonomi dan kondisi topografi yang beragam, seperti kegiatan perdesaan, perkotaan, pertanian, industri, permukiman membutuhkan sistem drainase yang beragam. Dalam pelaksanaan pembangunan sistem drainase wilayah, pada prinsipnya harus dapat efisiensi sehingga sistem drainase yang dikembangkan adalah sistem kombinasi antara jaringan drainase sistem tertutup serta jaringan drainase sistem terbuka, yaitu:

a. Sistem Jaringan Terbuka. Sistem saluran drainase terbuka direncanakan

menggunakan saluran dengan bentuk saluran trapesium dengan lining yang pengalirannya dilakukan secara gravitasi. Keuntungan menggunakan sistem terbuka ini adalah biaya pembangunan jaringan lebih murah, teknologi pembangunan lebih sederhana, serta biaya pemeliharaan lebih sedikit. Sedangkan kerugian sistem ini, yaitu limpasan air kembali lagi mengalir ke jalan dan harus hati-hati terhadap kemungkinan terperosok ke saluran ini karena sistemnya terbuka (terutama pada malam hari).

b. Sistem Jaringan Tertutup. Sistem ini dibuat di bawah jalan dengan membuat perkerasan pada saluran seperti saluran terbuka hanya permukaannya ditutup. Sistem tertutup ini dibangun sebagai terusan agar sistem terbuka tidak terpotong apabila sistem terbuka memotong jaringan jalan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, maka rencana pengelolaan drainase wilayah dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Sistem jaringan induk drainase di Wilayah Indramayu secara umum akan tetap mengikuti pola atau kerangka sistem alamiah yang ada, dimana pengaliran dilakukan secara gravitasi mengikuti kondisi topografi yang memiliki kecenderungan kemiringan ke arah timur.

Bab IV Rencana Program Investasi Infrastruktur RPIJM KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2015 – 2019

Bab VII Rencana Pembangunan Infrastruktur Page IV - 66 Hal VII - 66

2. Jaringan drainase sistem tertutup sebagian besar dikembangkan di pusat

pemerintahan dan perkantoran, pusat kegiatan komersial, industri serta jalan-jalan utama tertentu, atau daerah yang mempunyai lebar jalan yang kecil.

3. Jaringan drainase sistem terbuka sebagian besar dikembangkan di lingkungan permukiman dan di sepanjang jaringan jalan.

4. Prioritas pelayanan drainase pada kawasan terbangun, kawasan rawan genangan,

dan memerlukan penataan atau perbaikan agar dapat berfungsi secara maksimal.

5. Peningkatan peranserta masyarakat dalam memelihara prasarana drainase,

rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan saluran.

7.5.2 Sistem Drainase Yang Diusulkan

Dalam dokumen BAB VII RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (Halaman 63-66)