• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurnalistik Online

Dalam dokumen HALAMAN JUDUL SKRIPSI (Halaman 38-46)

BAB I PENDAHULUAN

1.4 Kajian Pustaka

1.4.5 Jurnalistik Online

Perkembangan teknologi informasi khususnya internet mendorong kelahiran jurnalisme online.34 Situs media online pertama di Indonesia adalah Republika.co.id (1995). Kemudian ditahun yang sama disusul oleh Tempointeraktif.com yang berganti nama Tempo.co. Lalu, tiga tahun berikutnya muncul media Kompas.com dan Detik.com. Bila Republika.co.id, Tempo.co, dan Kompas.com hanya bersifat memindahkan isi edisi cetak ke versi online, maka Detik.com adalah media online pertama yang tidak memiliki media cetak.

Jurnalistik berasal dari kata journal, artinya catatan harian atau catatan mengenai kejadian hari-hari. Dalam bahasa latin disebut diurnalis, artinya harian.35 MacDougall menyebutkan bahwa journalism adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Jurnalisme sangat penting dimana pun dan kapan pun, terlebih pada negara demokratis.36 Adapun jurnalistik online disebut juga cyber journalist, jurnalistik internet dan jurnalistik web merupakan “generasi baru” jurnalistik setelah jurnalistik cetak (surat kabar, majalah) dan penyiaran (radio dan televisi).37

Pengertian jurnalistik online terkait banyak istilah, yakni jurnalistik, online, internet, dan website. Online dipahami sebagai keadaan konektivitas yang mengacu kepada internet atau world wide web. Informasi online dapat diakses dimana dan kapan saja selama ada jaringan internet. Internet adalah sistem jaringan komputer yang saling terhubung sehingga informasi dapat diakses dari komputer ke komputer

34 Masriadi Sambo, Jafaruddin Yusuf, Pengantar Jurnalisme Multiplatform (Depok: Prenadamedia, 2017), hal. 19.

35 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Jurnalistik: Teori dan Praktik (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 15.

36 Ibid., hal. 15.

lainnya, seperti pada website. Sedang website merupakan halaman media online yang mengandung konten, termasuk teks, video, audio, dan gambar. Website bisa diakses melalui internet dan memiliki alamat URL (Uniform Resource Locator).38 Dari pengertian online, internet, dan website, jurnalistik online dapat didefinisikan sebagai proses penyampaian informasi melalui media internet, utamanya website. 1.4.5.1 Prinsip Jurnalistik Online

Paul Bradshaw dalam “Basic Principle of Online Journalism” menyebutkan ada lima prinsip dasar jurnalistik online yang disingkat B-A-S-I-C, yakni Brevity, Adaptability, Scannability, Interactivity, Community and Conversation.39

• Brevity (Keringkasan). Berita online dituntut untuk bersifat ringkas untuk menyesuaikan kehidupan manusia dan tingkat kesibukannya yang makin tinggi sehingga tidak punya cukup waktu untuk membaca dan mencari informasi. Hal itu sesuai dengan kaidah bahasa jurnalistik KISS, yakni keep it short and simple.

• Adaptibility (Kemampuan Beradaptasi). Kemampuan beradaptasi oleh wartawan dikaitkan dengan perkembangan teknologi. Dimana wartawan dituntut menghasilkan gambar, audio, video, dan lain-lain dalam sebuah berita.

• Scannability (Dapat Dipindai). Untuk memudahkan pembaca, jurnalistik online harusnya memiliki sifat dapat dipindai, sehingga pembaca tidak merasa terpaksa dalam membaca berita.

38 Ibid., hal. 12. 39 Ibid., hal. 13-14.

• Interactivity (Interaktivitas). Pembaca dibiarkan menjadi pengguna agar dirinya merasa dilibatkan. Kemudian mereka akan semakin dihargai dan senang membaca berita yang ada.

• Community and Conversation (Komunitas dan Percakapan). Dengan jaringan yang luas, sangat memungkinkan media online memiliki banyak komunitas. Jurnalis online juga harus memberikan jawaban kepada publik sebagai sebuah balasan atas interaksi yang dilakukan melalui media online tersebut.

1.4.5.2 Karakteristik Jurnalistik Online

Perbedaan utama antara jurnalistik online dan konvensional terletak pada kecepatan, kemudahan akses, bisa di-update dan dihapus kapan saja, dan iteraksi dengan pembaca atau user. Mike Ward dalam Journalism Online (Focal Press, 2002)40 menyebutkan beberapa karakteristik jurnalistik online sekaligus membedakannya dengan media konvensional (keunggulan), yaitu:

• Immediacy: kesegaran atau kecepatan penyampaian informasi. Jurnalistik online dapat mengunggah berita dalam hitungan menit bahkan detik. • Multiple Pagination: bisa berupa ratusan page (halaman), terikat satu sama

lain, juga bisa dibuka tersendiri (new tab).

• Multimedia: menyajikan gabungan teks, gambar, audio, video, dan grafis sekaligus.

• Flexibility Delivery Platform: jurnalis bisa menulis atau mengunggah berita kapan saja dan dimana saja.

• Archieving: terarsipkan, dalam dikelompokkan berdasarkan kategori (rubrik) atau kata kunci (keyword, tags), juga tersimpan lama yang dapat diakses kapan pun.

• Relationship with reader: kontak atau interaksi dengan pembaca dapat “langsung” saat itu juga melalui kolom komentar dan lain-lain.

1.4.5.3 Pers

Pers dalam bahasa Belanda maupun Inggris sama-sama bermakna “menekan atau mengepres.” Secara harfiah, kata pers atau press mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantaraan barang cetakan. Tetapi, kata pers saat ini digunakan untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun cetak.41

Sistem pers Indonesia setelah memasuki era reformasi menganut system pers liberal barat sesuai dengan sistem politik dan struktur masyarakatnya yang telah berubah menjadi lebih “demokratis” pasca kekuasaan Soeharto.42 Akar-akar sistem pers Barat sudah ada sejak kemerdekaan Negara di dalam sistem demokrasi liberal (1945-1959). Dari segi perusahaannya mengalami perkembangan untuk bersaing satu sama lain, kemudian dalam batas-batas tertentu terdapat seleksi berdasarkan persaingan bebas. Penjelasan tentang sistem pers Indonesia yang lebih mirip dengan sistem pers Barat, disajikan pada Tabel 1.2.

Pers di Indonesia mengikuti sebagaimana Undang-Undang (UU) Pers No. 40 Tahun 1999. Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang

41 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Op.Cit., hal. 17. 42 Ibid., hal. 38.

melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar, suara dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan menggunakan media cetak, media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia.43

Tabel 1.2 Sistem Pers Indonesia

No. Ciri Penjelasan

1 Perusahaan

Perusahaan yang kuat, organisasi baik, cerdik dan ditopang oleh modal besar akan tumbuh dan menjadi besar. Yang tidak kuat, tidak baik organisasinya, dan tidak memiliki dukungan kuat, akan gulung tikar.

2 Jurnalistik

Dalam memilih dan menyajikan berita, lebih mengedepankan perhatian pembaca dengan latar belakang, serta pertimbangan komersial untuk meraup oplah atau tiras yang besar. Dalam jurnalistik online lebih mengedepankan jumlah “klik”.

3 Politik

Pers Indonesia saat ini lebih mirip sistem pers Belanda. Dimana organisasi-organisasi politiknya memiliki kepentingan untuk mempengaruhi surat kabar atau media yang bersangkutan.

(Sumber: Kusumaningrat, 2017:17) UU Pers tersebut juga menjelaskan siapa itu perusahaan pers dan kantor berita. Dimana legalitas sebuah media tidak selalu diidentikkan dengan status keanggotaan dalam Dewan Pers, melainkan media bisa disebut juga sebagai perusahaan pers karena memiliki struktur organisasi. Perusahaan pers adalah badan hukum Indonesia yang menyelenggarakan usaha pers meliputi perusahaan media

43 Persatuan Wartawan Indonesia, “UU Pers No. 40 Tahun 1999,” https://pwi.or.id/index.php/uu-kej (akses 19 November 2019).

cetak, media elektronik, dan kantor berita, serta perusahaan media lainnya yang secara khusus menyelenggarakan, menyiarkan, atau menyalurkan informasi. Kantor berita adalah perusahaan pers yang melayani media cetak, media elektronik, atau media lainnya serta masyarakat umum dalam memperoleh informasi.

Fungsi pers nasional menurut UU No. 40 Tahun 1999 Pasal 3 mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial. Pers nasional juga dapat berfungsi sebagai lembaga ekonomi. Fungsi informatif, yaitu memberikan informasi atau berita yang dianggap berguna dan penting bagi banyak orang dan kemudian menuliskannya dalam kata-kata. Fungsi pendidikan¸ yaitu pers harus menceritakan kepada masyarakat tentang arti sebuah kejadian sehingga terkadang pers menganjurkan tindakan yang seharusnya dilakukan oleh masyarakat.

Fungsi hiburan¸ yaitu wartawan menuturkan kisah-kisah dunia dengan hidup dan menarik. Mereka menceritakan kisah yang lucu untuk diketahui meskipun kisah itu tidak terlalu penting. Fungsi kontrol sosial, yakni pers harus memberitakan apa yang berjalan baik dan tidak berjalan baik. Fungsi watchdog harus dilakukan dengan lebih aktif oleh pers daripada oleh kelompok masyarakat. Fungsi ekonomi, yakni pers menerima iklan untuk mengembangkan perekonomian lembaga. Dengan menggunakan iklan, penawaran akan berjalan dari tangan ke tangan dan barang produksi pun akan dijual.44

1.4.5.4 Berita

Berita (news) adalah laporan peristiwa terbaru.45 Tidak semua peristiwa atau informasi layak dilaporkan (diberitakan). Melainkan hanya peristiwa yang

44 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Op.Cit., hal 27-28. 45 Asep Syamsul M Romli, Op.Cit., hal. 68-69.

memenuhi kriteria “nilai berita” (news values). Sebuah berita minimal mengandung satu nilai berita yang disebut juga “nilai jurnalistik”.

Nilai berita terbagi menjadi enam, sebagai berikut.

• Impact: berdampak dan berpengaruh. Makin banyak orang yang terkena dampak sebuah peristiwa, kian besar pula dampak sebuah berita. Hal yang menyangkut kepentingan umum pasti layak diberitakan.

• Proximity: kedekatan geografis dan psikologis dengan publik. • Timeliness: baru (new) atau baru terjadi (aktual).

• Prominence: ketokohan orang yang terlibat atau menjadi subjek peristiwa. • Novelty: hal baru, asing, aneh, unik, tidak lazim.

• Conflict: perang, politik, dan kriminalitas.

Peristiwa yang mengandung minimal salah satu nilai berita itu, lalu dikonstruksi dalam rangkaian kata atau kalimat. Ada unsur yang wajib ada dalam sebuah berita, yakni 5W+1H.

• What: apa yang terjadi.

• Who: siapa yang terlibat dalam kejadian itu, siapa aktornya. • When: kapan kejadiannya.

• Where: dimana terjadinya, lokasi atau tempat peristiwa. • Why: mengapa terjadi, apa penyebabnya.

• How: bagaimana proses kejadiannya, suasana peristiwa, atau urutan kejadiannya (kronologis)

• Kadang-kadang yang diperlukan unsur ketujuh, yaitu so what? Lalu apa? Komposisi naskah berita yakni head (judul), date line (nama tempat berlangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, dan nama media), lead dan

body (tubuh berita).46 Penulisan berita dimulai dengan ringkasan atau klimaks dalam alinea pembukanya (lead atau teras berita).47 Kemudian dikembangkan lebih lanjut dalam alinea-alinea berikutnya dengan memberikan rincian cerita secara kronologis atau dalam urutan yang semakin menurun daya tariknya (tubuh berita). Berita pada umumnya mengikuti pola piramida terbalik (lihat Gambar 1.1).

Gambar 1.1 Pola Penulisan Berita (Straight News)

(Sumber: Kusumaningrat, 2017:126) Menulis lead bisa dilakukan dengan mengikuti formula berikut:

• Who does what: siapa melakukan apa (event news). • Who says what: siapa mengatakan apa (opinion news). • What said by who: apa dikatakan siapa (opinion news).

46 Ibid., hal. 70.

47 Hikmat Kusumaningrat, Purnama Kusumaningrat, Op.Cit., hal. 126.

Lead (5W+1H) Pengembangan secara lebih detail Alinea 1 Alinea 2,3,4, …

Dalam dokumen HALAMAN JUDUL SKRIPSI (Halaman 38-46)

Dokumen terkait