DAN K.H YUSUF MANSUR
A. K.H ABDULLAH GYMNASTIAR 1 Tanggapan Audiens Pria.
Sebagian audiens pria menanggapi ceramah Aa Gym dengan mengulas kembali isi ceramah beliau, misalnya sebagai berikut:
Setelah membaca ceramah Aa Gym, memang benar sebaik baiknya manusia adalah yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi orang lain. Sesuai doa yang telah diajarkan Rasulullah saw. yaitu manusia itu hidup untuk mencari kebaikan bukan kesenangan ataupun kekayaan. Hasanah bukan Farhanah (Iqbal Sihabuddin).
Dalam tanggapannya tersebut, Iqbal menyatakan bahwa manusia hendaknya berusaha secara maksimal agar menjadi manusia yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi orang lain, yakni senantiasa berbuat baik, bukan mengejar kesenangan.
Ibadah adalah pondasi agama jika kita hidup tanpa ibadah ibarat rumah tanpa pondasi yang mudah terpengaruh oleh keadaan di dunia ini. Hidup di dunia ini harus penuh keikhlasan dan kesabaran untuk melakukan amalan dan ibadah kepada Allah. Sesungguhnya beruntung orang-orang yang ikhlas dan sabar karena Allah bersama orang-orang yang sabar (Mustaqim).
Mustaqim dalam tanggapannya tersebut lebih menyoroti tentang pentingnya ibadah dalam kehidupan ini, yang harus dilaksanakan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran sebagai mana pesan Allah dalam al-Quran bahwa Dia tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Nya.
Kita adalah makhluk yang disayang oleh Allah. Sejak dari janin sapai sekarang kita selalu diberi rizki oleh Allah. Hanya saja kita kurang bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah kepada kita. Kita harus bersyukur dengan apa yang Allah beri, dan niscaya nikmat kita akan ditambah (Satriyo Bagas Pamungkas).
Dalam tanggapannya tersebut, Satriyo lebih tertarik tentang pentingnya bahwa Allah senantiasa mengasihi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu sudah sepantasnya kalau hamba-hamba-Nya senantiasa bersyukur kepada- Nya. Manakala seorang hamba mensyukuri nikmat pemberian-Nya niscaya hamba tersebut akan semakin disayangi Allah dengan terus bertambahnya nikmak yang dilimpahkan kepadanya.
Senada dengan Satriyo, dalam tanggapannya, Andi juga menyoroti tentang pentingnya manusia untuk senantiasa bersyukur kepada Allah dengan selalu berikhtiar untuk menjemput rizki yang pada hakikatnya telah disediakan oleh Allah, sebagaimana tertulis dalam kutipan berikut ini:
Kita sebagai manusia harus senantiasa bersyukur tarhadap karunia Allah. Karena Allah telah mengatur rizki kita, kita tinggal berusaha semaksimal kita untuk menjemput rizki Allah. Oleh karena itu, kita harus mensyukuri setiap rizki Allah dan tidak boleh mengeluhkan setiap karunia Allah (Andi Nugroho). Sebagian audiens yang lain menanggapinya dengan merumuskan poin-poin kesimpulan seperti berikut ini:
a. Muhammad Syarifuddin.
Menurut saya, ceramah Aa Gym memberi pesan agar kita:
1) Mempertegas jati diri selaku seorang muslim yang baik, santun, tegas, serta mampu mengayomi setiap orang.
2) Saling menghargai sangat diperlukan agar hubungan antar sesama dapat berjalan dengan baik.
3) Jangan menunda-nunda amal kebaikan, karena belum tentu besok kita masih punya waktu untuk melaksanakannya.
b. Muhammad Abid Azka.
Menurut saya, ceramah Aa Gym memberi motivasi agar kita:
1) Meningkatkan kuantitas dan kualitas kebaikan.
2) Memahami bagaimana makna dan pengamalan kemampuan kita untuk mandiri dalam mengarungi hidup ini.
Selanjutnya, sebagian besar audiens pria menanggapi ceramah Aa Gym dengan pernyataan-pernyataan seperti berikut:
Menurut saya pidato dari AA Gym bagus untuk kita amalkan. Karena jika ingin hidup kita bermakna maka harus mempunyai tekad yang kuat untuk mandiri. Oleh karena itu, kita harus punya keberanian. Berani mencoba dan berani memikul risiko. Orang yang bermental mandiri tidak akan menganggap kesulitan sebagai hambatan, melainkan sebagai tantangan dan peluang (Dzaki Wicaksono).
Dzaki dalam tanggapannya tersebut, lebih mengulas tentang pentingnya mengamalkan pesan Aa Gym, bahwa agar hidup ini bermakna maka harus memegang teguh beberapa kata kunci: tekad kuat, mandiri, dan berani mengambil risiko. Lain halnya dengan Dzaki, Fery dan Denis dalam tanggapannya hanya sekedar menyoroti bahwa pidato Aa Gym itu baik dari segi bahasanya, sebagaimana terdapat pada kutipan berikut:
Menurut saya pidato tersebut sudah termasuk kategori baik karena dari segi gaya bahasa ada beberapa kalimat yang mengunakan majas (Fery Solech Wibowo).
Isi dalam pidato tersebut sudah cukup jelas dan bagus karena terdapat berbagai nasihat dan ajakan untuk menuju dalam kebenaran. Namun jika ditinjau dari kalimatnya, masih menggunakan bahasa yang umum dan tidak banyak menggunakan kata-kata ilmiah (Denis Wiki Permana).
Sementara itu, Salim menyakatan bahwa pidato Aa Gym itu baik karena memberikan nasihat agar seseorang tidak mudah atau berhati-hati dalam menceritakan masalahnya kepada orang lain karena bisa jadi lebih menambah keruwetan masalah yang sedang dihadapi, sebagaima terlihat pada kutipan berikut:
Menurut saya pidato tersebut sudah baik karena mengajar kita semua agar kita tidak mudah menceritakan masalah kita kepada orang lain, khususnya pada orang yang belum baru kita kenal (Salim Khoirudin).
Pidato tersebut sangat menginspirasi banyak orang, karena pada kenyataannya yang dituturkan
oleh beliau banyak bukti yang nyata dari keutamaan bersedekah (Rais Ubadillah).
Dalam tanggapannya tersebut, Rais menyakatan bahwa pidato Aa Gym sangat inspiratif karena dilengkapi dengan contoh-contoh yang nyata dalam kehidupan, tidak sekedar uraian normatif yang abstrak yang tidak mudah dipahami.
Saya setuju dengan Aa Gym pada ceramah ini, benar sekali beliau menyebutkan bahwa kebanyakan orang-orang jaman sekarang beribadah kepada Allah karena ada apanya. Rata-rata semua mengharapkan imbalan atas itu yang malah membuat ragu akan diterimanya amalan mereka. Yang paling benar adalah kita harus memiliki niat yang baik dan ikhlas karena dengan ibadah kita lebih bernilai dan ganjarannya sesuai dengan yang ada (Ananda Guswin Putratama).
Pentingnya niat yang ikhlas dalam beribadah agar setiap amalan kita diterima Allah menjadi fokus tanggapan Ananda, sebagaimana terlihat pada kutipan di atas. Sementara itu, Sufyan dalam kutipan berikut ini lebih menyoroti kurang lengkapnya dalil yang disampaikan oleh Aa Gym, meskipun ia juga menyatakan bahwa secara umum pidato Aa Gym penuh dengan makna dan hikmah karena disampaikan secara rinci.
Taushiyah yang disampaikan Aa Gym seperti pada umumnya dai, yaitu penuh dengan makna dan hikmah. Isi yang disampaikan telah dibahas dengan rinci, dalam bahasa pun mudah untuk dipahami. Tetapi saya hanya kurang puas karena beliau hanya
memberi beberapa dalil, atau potongan dalil yang tidak lengkap (Sufyan Alwi).
Selanjutnya, Mudi dalam menananggapi pidato Aa Gym lebih memfokuskan tentang pentingnya memaksimalkan pendayagunaan karunia Allah yang berupa akal. Selain itu, juga pentingnya manusia dalam menjalani kehudupan di dunia ini untuk mencari sandaran yang paling kuat, yaitu Allah, sebagaimana terlihat pada kutipan berikut.
Tanggapan saya terhadap ceramah Aa Gym yang berjudul “Pantang Menjadi Beban” adalah bahwa kita sebagai manusia yang diberi akal oleh Allah SWT, hendaklah kita memanfaatkan akal yang kita miliki ini dengan cara kita berusaha semaksimal mungkin dalam menjalani hidup baik itu cobaan, yang berupa nikmat, maupun kesengsaraan. Kita sebagai manusia yang memiliki akal haruslah jangan selalu bergantung dengan apa yang ada di dunia ini, berusahalah menjadi orang yang mandiri dan mendekatlah kepada Allah SWT dalam keadaan apa pun. Inti dari tanggapan saya adalah tidak ada yang patut untuk menjadi sandaran bagi manusia kecuali Allah SWT saja (Mudi).
Sementara itu, Nur Rohim lebih menyoroti ceramah Aa Gym dari sisi bahasanya, sebagai berikut.
Setelah saya mendengar dan meneliti mengenai bahasa yang disampaikan Aa Gym, saya berpendapat bahwa bahwa cara berpidato Aa, baik. Dengan alasan pidato yang disampaikan tersebut mampu mengkomunikasikan apa pendapatnya. Tidak hanya itu, Aa Gym juga mampu memecahkan suasana antara tegang dan bosan dengan candaan ringan tapi menghibur pendengarnya. Meskipun pengulangan kata sering dilakukan, itulah menjadikan para
pendengarnya menjadi lebih yakin tentang apa yang didengar (Nur Rohim).
Selanjutnya, menurut Abduk Kharis, ceramah Aa Gym dapat membuat hati pendengarnya menjadi tenang dan terharu, karena ceramahnya disamapikan dengan suara yang lembut, sebagaimana tercermin pada kutipan berikut.
Setelah saya mendengarkan ceramah dari Bapak KH. Abdullah Gymmastiar atau lebih terkenalnya Aa Gym yang menurut saya ceramah dari beliau membuat hati saya tenang dan membuat trenyuh karena cara menyampaikannya yang lembut dan berwibawa, juga kalimat-kalimatnya sangat berkelas, mudah diterima dari berbagai kalangan dan berbagai orang (Abdul Kharis).
Adapun Dany dalam menanggapi ceramah Aa Gym lebih terkesan pada caranya memotivasi agar pendengarnya tidak suka menunda-nunda untuk berbuat baik, dalam arti bahwa berbuat baik itu harus dimulai dari saat ini dengan niat hanya karena Allah semata, sebagaimana tercermin dalam kutipan berikut.
Tanggapan saya setelah mendengar, menulis, dan membaca teks pidato dari Aa Gym tersebut adalah, saya sangat terkesan dengan pidato yang disampaikan oleh Aa Gym tersebut. Karena, pidatonya mudah untuk cerna dan bahasanya juga ringan. Dimulainya juga harus sejak sekarang, tidak perlu menunggu orang lain berubah terlebih dahulu dan kita baru mengikuti mereka. Karena kesuksesan itu milik kita yang harus kita pertanggungjawabkan kepada semua makhluk Allah dan kepada Allah SWT. Jadi setelah mendengarkan, menulis dan membaca pidato tersebut, saya akan mencoba melakukan perubahan pola pikir dan sikap atas kesuksesan itu dari diri saya sendiri terlebih dahulu, untuk mencapai akhlak yang baik di mata Allah (Muhammad Dany Farhananda).
2. Tanggapan Audiens Wanita
Dalam menanggapi ceramah Aa Gym, Nova lebih tertarik pada nasihat Aa Gym kepada audiens agar berupaya hidup mandiri sehingga tidak menjadi beban bagi orang lain, sebagaimana tertulis dalam kutipan berikut.
Mengetahui dan menyadari akan pentingnya menikmati hidup tidak dengan membebani orang lain berarti memahami pula nilai hidup dan kebahagiaan (Nova Ulfiana Rahma).
Berbeda dengan Nova, dalam kutipan berikut ini, Whini lebih tertarik pada isi ceramah Aa Gym yang terkait dengan penting Allah sebagai tempat untuk curhat atau mengadukan semua persoalan kehidupan seraya memohon kepada-Nya agar diberi solusi terbaik, tentu juga tidak meninggalkan ikhtiar secara sungguh-sungguh.
Menurut saya pidato tersebut sudah baik karena mengajar kita semua agar kita selalu bertakwa kepada Allah dan percaya kepada Allah bahwa Allah adalah tempat yang paling baik dan aman untuk bercerita, serta mengadu dan setiap ada masalah Allah juga akan memberikan kita jalan keluar asal kita mau berusaha (Whini Mahkomah).
Selanjutnya, Asmaun lebih fokus pada pentingnya keikhlasan dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Hanya dengan keikhlasanlah, setiap orang dapat memperoleh kebahagiaan sejati dalam setiap detik kehidupannya. Dengan keikhlasan, seseorang juga akan menjadi hamba Allah yang lebih bersyukur, dan dengan bersyukur niscaya
kenikmatan dari Allah akan terus dilimpahkan kepadanya, sebagaimana tertulis dalam kutipan berikut.
Tanggapan saya bahwa isi pidato ini mengajak kita agar kita menjadi orang yang ikhlas dalam melakukan beberapa hal maupun keadaan kita, apabila kita tidak ikhlas berarti kita tidak mensyukuri nikmat yang diberikan oleh-Nya. Jadilah orang yang belajar dalam hal keikhlasan dari hal yang terkecil seperti kita ikhlas bahwa kita sedang dirundung masalah. Ikhlaslah karena keikhlasan itu adalah kunci keberhasilan dan menjadikan hidup berbahagia (Asmaun Najah).
Senada dengan Asmaun, dalam kutipan berikut ini, Maulida juga tertarik pada pentingnya keikhlasan seseorang untuk berubah menjadi lebih baik yang harus dimulai diri sendiri, dari hal-hal yang kecil, dan mulai saat ini.
Menurut tanggapan saya adalah apabila kita ingin benar-benar berubah, maka mulailah dari diri sendiri, setelah itu dari hal yang kecil, hal sekecil apapun itu harus mulai dirubah dari saat ini juga. Dan hendaklah berubah itu tidak dikarenakan orang lain dan atau supaya dilihat oleh orang lain, tapi berubahlah karena memang keniatan dari dalam diri dan dilakukan dengan ikhlas. Keberuntungan seseorang dapat diukur bukan dari harta atau jabatannya, melainkan diukur dari kesanggupannya untuk berubah dari waktu ke waktu untuk yang lebih baik lagi (Maulida Isroiyah).
Nanda dan Maftucatul, sebagaimana terpapar dalam kutipan berikut ini juga pentingnya keikhlasan dalam beribadah kepada Allah. Selian itu, Nanda merasakan bahwa ceramah Aa Gym sangat sesuai dengan kehidupan masa kini sehingga siapa pun yang mendengarkan
ceramahnya akan termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih bermakna.
Menurut saya, ungkapan Aa Gym tersebut sangat bagus untuk mendukung keimanan kita juga menyadarkan diri bahwa dalam beribadah kepada Allah memerlukan keikhlasan serta rasa tulus cinta kepada Allah, bukan karna hanya menggugurkan kewajiban seperti yang dilakukan kebanyakan orang pada zaman sekarang. Taushiyahnya juga sangat sinkron dengan kehidupan kita, jadi kita bisa lebih termotivasi untuk menjalani hidup (Nanda Fitrianisha).
Menurut saya, ceramah Aa Gym sangat menginspirasi kita untuk selalu beramal, sesungguhnya amal itu sangat bermanfaat bagi diri kita agar kita bisa ikhlas ketika melakukan sesuatu tanpa mengharapkan imbalan apa pun, meskipun Allah telah berfirman bahwa sesuatan amalan yang baik dan buruk itu akan ada balasannya (Maftuchatul Utamimah).
B. K.H. MUHAMMAD ARIFIN ILHAM