• Tidak ada hasil yang ditemukan

KABUPATEN BIMA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Dalam dokumen Volume 6 Nomor 1, Januari-Juni 2016 ISSN: (Halaman 27-35)

Sri Lastuti, S.Pd. Si., M.Pd. 1) Siti Maani, S.Pd.2),

STKIP Taman Siswa Bima1), Penjaskes Rek STKIP Taman Siswa Bima2) [email protected]1) [email protected]2)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli pada siswa kelas V di SDN Panda menggunakan metode demonstrasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif dengan guru wali kelas V di SDN Panda Kabupaten Bima. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Panda sejumlah 41 orang siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi, catatan lapangan dan tes. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli siswa sebesar 5,33%% yaitu pada siklus I sebesar 75,60% dan pada siklus II meningkat menjadi 80,93%. Sebagai data pendukung, perolehan nilai rata- rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 4.36, yaitu siklus I rata-rata kelasnya adalah 77,78 dan siklus ke 2 rata-rata kelasnya adalah 82,14. Selain itu pemberian materi tentang penguasaan teknik-teknik bermain voli dengan metode demonstrasi menunjukkan peningkatan dalam hal ketuntasan belajar dari setiap siklusnya yaitu siklus I 90% meningkat menjadi 90,25%. Dengan demikian penggunaan demonstrasi dapat membantu meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli SDN Panda Kabupaten Bima.

Kata kunci: Teknik-teknik bermain voly , metode demonstrasi

IMPROVING SKILLS TECHNIQUES IN THE GAME BALL IN VOLLEYBALL CLASS V IN SDN PANDA BIMA REGENCY USING DEMONSTRATION

Abstract

This study aims to improve the mastery of the techniques of playing volleyball in the fifth grade students at SDN Panda using a method of demonstration. This type of research is a classroom action research conducted collaboratively participatory V homeroom teacher at SDN Panda Bima. The subjects of this study is the fifth grade students at SDN Panda number of 41 students. Data collection techniques in this study using observation, documentation, field notes and tests. The data obtained in this study a quantitative and qualitative data. The results showed that the method of demonstration can improve the mastery of the techniques of playing volleyball at 5.33 %% students are in the first cycle of 75.60% and the second cycle increased to 80.93%. As supporting data, the acquisition value of the average students also increased by 4:36, the first cycle the average class is 77.78 and cycle to 2 average class is 82.14. Besides the provision of material about the mastery of the techniques of playing volleyball with the method of demonstration showed an increase in terms of mastery learning of each cycle is the first cycle of 90% increased to 90.25%. Thus the use of demonstration can help improve the mastery of the techniques of playing volleyball SDN Panda Bima.

Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1255

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan cara yang srategis untuk mencetak sumber daya

manusia (SDM) yang berkualitas.

Sumber daya manusia yang berkualitas akan membawa pada kemajuan bangsa terutama dalam menjadikan masyarakat

madani. Sehingga dengan adanya

pendidikan yang bermutu maka semua hal yang berhubungan dengan masalah pendidikan akan cepat terselesaikan.

Salah satu Pendidikan yang

mengarahkan pada perkembangan

perkembangan keseluruhan aspek

manusia adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani hakikatnya

adalah proses pendidikan yang

memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik secara jasmani dan rohani. Sehingga pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang

sangat penting dan utama untuk

kemajuan suatu bangsa.

Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

mengintensifikasi penyelenggaraan

pendidikan sebagai suatu proses

pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis ,terarah dan

terencana. Pembekalan pengalaman

belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Badan Standart Nasional Pendidikan (2006:729)

menyatakan bahwa: “Pendidikan

jasmani Olahraga dan Kesehatan

merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

jasmani,keterampilan gerak,

keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas

emosional,tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional”.

Hakekatnya pendidikan jasmani tidak hanya untuk mengembangkan badan tetapi juga untuk mengajarkan perilaku sosial, kebudayaan, dan menghargai etika serta mengembangkan

kesehatan mental– emosional

(adisasmita, 1989:2) selain itu adisasmita juga berpendapat bahwa kegiatan jasmani tertentu yang dipilih dapat membentuk sikap/ membentuk karakter yang Permainan bola voli.

Permainan Bola voli merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah pemain masing- masing adalah sejumlah enam orang dan ditambah cadangan sejumlah enam orang. Permainan bola voli sangat mudah dilakukan, menyenangkan dan bisa dilakukan dimana saja.

Pendidikan jasmani yang

diberikan di sekolah, khususnya untuk materi bola voli mengharuskan pihak sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang tinggi. Dalam hal ini guru pendidikan jasmani harus mempunyai inovasi– inovasi untuk melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kenyataan yang ada di lapangan ternyata tidak sesuai dengan harapan, karena para siswa yang berada di bangku SD ternyata sebagian besar belum bisa bermain bola voli terutama tehnik dasarnya Hal ini bisa dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan bahwa dalam satu kelas, sejumlah 40 siswa yang bisa bermain bola voli dengan baik terutama teknik dasarnya cuma 2 – 4 siswa ( 5 – 10 % ). Padahal dalam permainan bola voli, yang paling pokok adalah siswa bisa menguasai teknik dasarnya, yaitu : passing, servis, smash

dan block. Paling tidak siswa bisa passing bawah dan passing atas plus servis bawah. Hal tersebut selain dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dimana peserta didik tersebut tinggal, permasalahan tersebut juga dipengaruhi oleh pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah.

Keberhasilan dalam belajar terlihat dari siswa yang berprestasi. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari pendekatan yang digunakan

oleh guru yang mampu memberi

motivasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang harmonis, kondusif, menyenangkan dan mampu memberi semangat kepada siswa.

Rendahnya prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal siswa itu sendiri. Faktor internal antara lain minat siswa, bakat, motivasi dan intelegensi sedangkan faktor eksternal antara lain metode belajar, fasilitas, media, proses belajar baik di sekolah maupun luar sekolah. Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.

Penggunaaan strategi belajar dimaksudkan untuk dapat meningkatkan teknik dalam bermain bola voli dengan menggunakan metode yang berfariatif. Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang bervariatif yang dapat meningkatkan keterampilan teknik- teknik dalam permainan bola voli di SDN Panda yaitu dalam hal ini dengan

menggunakan metode demonstrasi.

Metode demonstrasi adalah metode

penyampaian informasi dengan

memperagakan/ mempraktekan

informasi yang hendak disampaikan.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Panda. Peran guru disini adalah sebagai observer,

sedangkan peneliti sebagai pengajar dan perancang pembelajaran. Guru wali kelas dilibatkan sejak proses perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, hingga

refleksi. Penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan kecepatan dan kelincahan belajar bola vali siswa kelas V di SDN Panda dengan cara menggunakan metode demonstrasi.

Adapun rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar : Desain Penelitian

Dari Gambar di atas dijelaskan bahwa penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Sebelum melaksanaan siklus I, peneliti melakukakan perencanaan, kemudian tahap pelaksanaan kemudian

dilanjutkan dengan pengamatan.

Selanjutnya melakukan refleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi penelitian yang telah dilakukan. Karena pada siklus pertama belum mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah di tetapkan maka dilanjutkan pada siklus ke 2, demikian seterusnya hingga tujuan penelitian tercapai.

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Panda sejumlah 41 orang siswa. Adapun objek penelitian ini adalah keseluruhan proses dan hasil selama dilaksanakan penelitian.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara, dokumentasi dan tes. Lembar observasi

digunakan sebagai panduan dalam

melakukan observasi atau pengamatan di lapangan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1256

pengamatan secara langsung dan

pencatatan mengenai proses

pembelajaran bola voli menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan teknik-teknik bermain voly

Catatan lapangan merupakan

instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini untuk mendokumentasikan

proses pembelajaran sehingga

mempermudah dalam evaluasi

pelaksanaan pembelajaran dan sebagai

acuan dalam penyusun laporan.

Instrumen berupa pedoman wawancara

disusun untuk menanyakan dan

mengetahui hal-hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada saat observasi. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam

melakukan tanya jawab tentang

bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

Instrumen lain dalam penelitian ini adalah Instrumen dokumentasi yang digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh, memberikan gambaran secara kongkrit mengenai kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Adapun instrumen angket digunakan untuk memperkuat

data peningkatan kecepatan dan

kelincahan belajar bola voli siswa yang telah diperoleh berdasarkan lembar observasi serta catatan lapangan terutama

mengenai respon siswa terhadap

pembelajaran bola voli dengan

menggunakan metode demonstrasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan juga untuk melihat ketuntasan belajar siswa digunakn soal tes.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan. Adapun data teknik-teknik bermain voly diperoleh dari observasi

yang dilakukan oleh observer

berdasarkan pedoman observasi yang

telah disusun. Lembar observasi berupa lembar check list yang mencentang aktivitas apa saja yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.

Adapun catatan lapangan dan dokumentasi digunakan untuk menulis kegiatan apa saja yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Instrumen lain dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang digunakan untuk

memperkuat data yang diperoleh,

memberikan gambaran secara kongkrit mengenai kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan juga untuk melihat ketuntasan belajar siswa

digunakn soal tes.pembelajaran.

Sedangkan analisis data kuantitatif meliputi analisis data hasil observasi pembelajaran. Data tentang teknik-teknik bermain voly diperoleh dari hasil pengamatan, catatan lapangan dan dokumentasi.

HASIL PENELITIAN

Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Mei s/d 22 Mei 2014 di kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 41 siswa. Pada proses tindakan ini peneliti bertindak

sebagai pengajar. Adapun proses

tindakan mengacu pada rencana

pelajaran yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Ketika tindakan

berlangsung pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan

pelaksanaan belajar mengajar.

Setiap siklus dilakukan dua kali tatap muka dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada setiap tatap muka. Setiap siklus pembelajaran penjas diberikan teori dan praktek bola voli dengan menggunakan metode demonstrasi. Setiap siklus terdapat kegiatan yang

meliputi perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi.

Adapun kegiatan yang di lakukan guru yaitu: Adapun kegiatan yang di lakukan guru antara lain: 1) Menyusun rencana pembelajaran untuk siklus I, 2) membuat lembar observasi, 3) membuat lembar angket untuk siklus I, 4) Membuat soal tes evaluasi untuk siklus I. 5) Menyiapkan sarana prasarana penunjang pembelajaran yang berkaitan dengan teori dan praktek dalam bermain bola voli seperti bola voly, net dan pengkondisian lapangan.

Pada tahap tindakan,

pelaksanaan tindakan penelitian dapat

digambarkan sebagai berikut: 1)

memberikan motivasi kepada siswa untuk siap melakukan permainan voly, 2) guru memberikan informasi kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dan materi yang akan di ajarkan pada

pertemuan tersebut, kemudian

dilanjutkan dengan 3) membagi siswa

dalam dua kelompok besar, 4)

menjelaskan langkah-langkah untuk dalam bermain bola voli bersama siswa, 5) mendemonstrasikan langkah-langkah untuk dalam bermain bola voli bersama siswa, embimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok, 6) siswa melakukan praktek bola voli dengan

memperagakan teknik-teknik yang

didemontrasikan oleh guru.

Diakhir pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru melakukan penilaian tes formatif dan psikomotor dari permainan bola voli yang dilakukan siswa, menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari pelajaran yang telah diikuti, dan terakir membaca doa penutup pembelajaran bersama-sama.

Adapun aspek yang dinilai pada tindakan siklus I yaitu teknik-teknik melakukan passing atas dan set up bola,

mempraktekkan cara teknik-teknik

passing Bawah Atrau Onderhand bola.

Berdasarkan pelaksanaan siklus I tersebut, diperoleh persentase teknik-

teknik bermain voly siklus I yang disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Penguasaan

Teknik-teknik Permain Voly Siklus I

Pertemuan Ke- Persentase

I 75,05 %

II 75,55 %

Rata-rata 75,60%

Dari Tabel 1 diperoleh bahwa persentase penguasaan teknik-teknik bermain voly kelas V SDN Panda pada pertemuan pertama siklus I dengan metode demonstrasi sebesar 75,05%.

sedangkan untuk pertemuan kedua

75,55%. Itu artinya secara rata-rata penguasaan teknik-teknik bermain voly pada siklus I mencapai 75,60 %.

Selain itu, pada siklus I juga diperoleh data ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tes yang diberikan oleh guru di akhir siklus. Ketuntasan belajar dilihat dari nilai yang diperoleh siswa minimal 71. Dari tes tersebut nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebesar 77,78. Adapun persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I

menggunakan metode demonstrasi

disajikan pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I A = 85 – 100 10 24,39% B = 71 – 84 21 51,21 % C = 60 – 70 5 4,75% D = 40 – 59 4 12,19% E = 00 – 39 1 2.43% Jumlah 41 100 %

Dari Tabel 2 diperoleh hasil ketuntatasan belajar pada siklus I yaitu, siswa dengan rata-rata 85-100 sebanyak 21,39 % sedangkan untuk rata-rata 71-84 sekitar 51,21%. Sedangkan lainya berada pada rata-rata di bawah 71 yaitu sebanyak 19,07 %. Artinya siswa yang tuntas belajar mencapai 80,93 % atau sebanyak 31 siswa. Sedangkan siswa Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1258

Nilai Persentse

yang belum tuntas atau yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 19,07% atau sebanyak 10 siswa.

Selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dilakukan pengamatan dan

pencatatan oleh observer dengan

menggunakan lembar observasi dan catatan pendukung. Untuk memudahkan

pelaksanaanya, maka observer

mengambil tempat duduk pada bagian yang paling belakang sambil mengisi lembar observasi yang telah disediakan.

Hal- hal yang dicatat selama

berlangsungnya kegiatan observasi adalah lembar observasi tentang aktivitas belajar IPS siswa pada materi pokok keragaman budaya nasional.

Berdasarkan keseluruhan

tindakan siklus I yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi yang dilakukan selama tindakan siklus I dilakukan tindakan hasil refleksi. Guru dan observer melakukan hasil pelaksanaan

tindakan. Adapun permasalahan-

permasalahan yang dihadapi dan perlu dicari penyelesaianya antara lain: 1)

sebelum memasuki pokok bahasan

teknik-teknik dalam bermain voly hendaknya guru memotivasi siswa agar siswa memiliki keinginana yang lebih dalam mengikuti pembelajaran yang diajarkan, 2) penyampaian tujuan pembelajaran perlu dimaksimalkan.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi sebagai perbaikan pada siklus berikutnya. 1) guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa, 2) guru lebih

memperjelas penyampaian tujuan

pembelajaran . Dimana siswa diajar untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 3) guru perlu mendistribusikan waktu secara baik

dengan menambahkan informasi-

informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan, 4) guru harus lebih terampil dan

bersemangat dalam mendemonstrasikan teknik-teknik dalam permainan bola voli sehingga siswa lebih antusias dalam

mengikuti pembelajaran yang

berlangsung.

Pada tahap tindakan,

pembelajaran tindakan siklus II

merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Materi yang diajarkan pada pertemuan siklus ke II yaitu tentang

bentuk-bentuk keberagaman budaya

setempat. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan sebanyak dua

kali pertemuan. Pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dimana menunjukan hasil belum mencapai target yang diinginkan atau standar minimal

yang telah ditetapkan. Kegitan

pembelajaran pada siklus II dilaksanakan seperti pada siklus I dengan memperbaiki hal-hal yang diperoleh dari hasil refleksi atau evaluasi.

Berdasarkan pelaksanaan siklus II diperoleh persentase penguasan teknik permainan bola voly siswa seperti pada Tabel 3 berikut:

Tabel 3. Penguasaan Teknik-teknik Permain Voly Siklus II

Pertemuan Ke- Persentase

I 85 %

II 95 %

Rata-rata 90%

Dari Tabel 3 diperoleh bahwa persentase penguasaan teknik-teknik bermain voly kelas V SDN Panda pada pertemuan pertama siklus II

menggunakan metode demonstrasi

mencapai 85 %, sedangkan untuk pertemuan kedua 90%. Sehingga secara rata-rata teknik-teknik bermain voly pada siklus II mencapai 90%.

Selain itu, pada siklus II juga diperoleh data ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tes yang diberikan oleh guru di akhir siklus dimana dari tes tersebut nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebesar 82,14. Adapun Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1259

Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1260 persentase ketuntasan belajar siswa pada

siklus I menggunakan metode

demonstrasi disajikan pada Tabel 5 berikut:

Tabel 4. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II

Nilai Rata-Rata Jumlah Persentse (%)

A = 85 – 100 15 36,58%

B = 71 – 84 22 53,65 %

C = 60 – 70 4 9,75%

D = 40 – 59 0 0%

E = 00 – 39 0 0%

meningkatnya nilai tes yang diperoleh siswa dari siklus I hingga siklus II. Adapun peningkatan pencapaian nilai perolehan siswa tersebut yaitu pada siklus I dan II diperoleh persentase pencapaian siswa yaitu pada siklus I secara klasikal sebesar 75,60 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,93. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode demonstrasi bagus digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan terkait teknik-teknik dalam

Jumlah 41 100% bermain voly bagi siswa kelas V di SDN

Dari Tabel 4 diperoleh hasil ketuntatasan belajar pada siklus I yaitu, siswa dengan rata-rata 85-100 sebanyak 336,58 % sedangkan untuk rata-rata 71- 84 sekitar 53,65%. Sedangkan lainya berada pada rata-rata di bawah 71 yaitu sebanyak 9,75 %. Dengan demikian ketuntasan belajar siswa mencapai

90.23% atau sebanyak 37 siswa,

sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 orang siswa atau sebesar 9.75%.

Berdasarkan keseluruhan

tindakan siklus II yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi yang dilakukan selam tindakan siklus II dapat dilakukan hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus II bahwa proses pembelajaran menunjukan hasil yang sangat baik dan optimal. Hal ini dapat dilihat dari siswa semakin aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Kekurangan pada siklus sebelumnyan sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehinga menjadi lebih baik dan hasil belajar

siswa pada siklus II mencapai

ketuntasan.

PEMBAHASAN

Hasil penilitian ini menunjukkan

bahwa pembelajaran dengan

menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam teknik-teknik bermain bola voli. Hal ini

ditunjukan dengan semakin

Panda.

SIMPULAN

Metode demonstrasi dapat

meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli siswa sebesar 5,33%% yaitu pada siklus I sebesar 75,60% dan pada siklus II meningkat menjadi

80,93%. Sebagai data pendukung,

perolehan nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 4.36, yaitu siklus I rata-rata kelasnya adalah 77,78 dan siklus ke 2 rata-rata kelasnya adalah 82,14. Selain itu pemberian materi tentang penguasaan teknik-teknik bermain voli dengan metode demonstrasi menunjukkan peningkatan dalam hal ketuntasan belajar dari setiap siklusnya yaitu siklus I 90% meningkat menjadi 90,25%. Dengan demikian penggunaan

demonstrasi dapat membantu

meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli SDN Panda Kabupaten Bima.

SARAN

Saran dari penelitian ini antara lain: 1) Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini

hanya dilakukan di SDN Panda

Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Tahun pelajaran 2013 /2014. 2) Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1261

DAFTAR PUSTAKA

Asri Budiningsih, C. (2005). Belajar

dan pembelajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta

Depdiknas. (2005). Peraturan

Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.

Depdiknas. (2009). Peraturan

Pemerintah RI Nomor 41, Tahun 200, tentang Standar Proses Pendidikan.

Djemari Mardapi. (2008). Teknik

GBS.2007.kamus lengkap Biologi. Jakarta: GBS Jakarta.

Wina Sanjaya. (2009). Kurikulum dan

pembelajaran: Teori dan praktik pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zuriah, Nurul. 2001. Penelitian tindakan

kelas (Action Research) dalam bidang pendidikan (Ed. Revisi).

Malang: Universitas Negeri

Malang

penyusunan instrumen tes dan non .http://id.wikipedia.org/wiki/Bola

tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia

Press.

Volly_. diakses pada tanggal 9 April 2014 pukul 19.00.

Ida Bgus Putu Aryana. (2004). .http://id.wikipedia.org/wiki/

Pengembangan perangkat pembelajaran yang berdasarkan masalah yang dipadu dengan strategi kooperatif. Malang: UNM

Nana Sudjana.2005. Penilai hasil proses

belajar mengajar. Bandung: PT

Remaja rosdakarya.

Suharsimi arikunto .2008. Penelitian

tindakan kelas: Jakarta. Bumi

aksara.

Sri Lastuti. 2010. Peningkatan motivasi

dan aktivitas belajar biologi siswa melalui problem based laerning (PBL) dengan metode eksplorasi

pada materi pokok

keanekaragaman hayati untuk siswa kelas x di sma n 1 godean sleman yogyakarta tahun ajaran 2009/2010. Skripsi, Tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin

Dalam dokumen Volume 6 Nomor 1, Januari-Juni 2016 ISSN: (Halaman 27-35)