Sri Lastuti, S.Pd. Si., M.Pd. 1) Siti Maani, S.Pd.2),
STKIP Taman Siswa Bima1), Penjaskes Rek STKIP Taman Siswa Bima2) [email protected]1) [email protected]2)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli pada siswa kelas V di SDN Panda menggunakan metode demonstrasi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif dengan guru wali kelas V di SDN Panda Kabupaten Bima. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Panda sejumlah 41 orang siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik observasi, dokumentasi, catatan lapangan dan tes. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode demonstrasi dapat meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli siswa sebesar 5,33%% yaitu pada siklus I sebesar 75,60% dan pada siklus II meningkat menjadi 80,93%. Sebagai data pendukung, perolehan nilai rata- rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 4.36, yaitu siklus I rata-rata kelasnya adalah 77,78 dan siklus ke 2 rata-rata kelasnya adalah 82,14. Selain itu pemberian materi tentang penguasaan teknik-teknik bermain voli dengan metode demonstrasi menunjukkan peningkatan dalam hal ketuntasan belajar dari setiap siklusnya yaitu siklus I 90% meningkat menjadi 90,25%. Dengan demikian penggunaan demonstrasi dapat membantu meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli SDN Panda Kabupaten Bima.
Kata kunci: Teknik-teknik bermain voly , metode demonstrasi
IMPROVING SKILLS TECHNIQUES IN THE GAME BALL IN VOLLEYBALL CLASS V IN SDN PANDA BIMA REGENCY USING DEMONSTRATION
Abstract
This study aims to improve the mastery of the techniques of playing volleyball in the fifth grade students at SDN Panda using a method of demonstration. This type of research is a classroom action research conducted collaboratively participatory V homeroom teacher at SDN Panda Bima. The subjects of this study is the fifth grade students at SDN Panda number of 41 students. Data collection techniques in this study using observation, documentation, field notes and tests. The data obtained in this study a quantitative and qualitative data. The results showed that the method of demonstration can improve the mastery of the techniques of playing volleyball at 5.33 %% students are in the first cycle of 75.60% and the second cycle increased to 80.93%. As supporting data, the acquisition value of the average students also increased by 4:36, the first cycle the average class is 77.78 and cycle to 2 average class is 82.14. Besides the provision of material about the mastery of the techniques of playing volleyball with the method of demonstration showed an increase in terms of mastery learning of each cycle is the first cycle of 90% increased to 90.25%. Thus the use of demonstration can help improve the mastery of the techniques of playing volleyball SDN Panda Bima.
Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1255
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan cara yang srategis untuk mencetak sumber daya
manusia (SDM) yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas akan membawa pada kemajuan bangsa terutama dalam menjadikan masyarakat
madani. Sehingga dengan adanya
pendidikan yang bermutu maka semua hal yang berhubungan dengan masalah pendidikan akan cepat terselesaikan.
Salah satu Pendidikan yang
mengarahkan pada perkembangan
perkembangan keseluruhan aspek
manusia adalah pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani hakikatnya
adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu baik secara jasmani dan rohani. Sehingga pendidikan jasmani merupakan salah satu pendidikan yang
sangat penting dan utama untuk
kemajuan suatu bangsa.
Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam
mengintensifikasi penyelenggaraan
pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang dilakukan secara sistematis ,terarah dan
terencana. Pembekalan pengalaman
belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat. Badan Standart Nasional Pendidikan (2006:729)
menyatakan bahwa: “Pendidikan
jasmani Olahraga dan Kesehatan
merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani,keterampilan gerak,
keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas
emosional,tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional”.
Hakekatnya pendidikan jasmani tidak hanya untuk mengembangkan badan tetapi juga untuk mengajarkan perilaku sosial, kebudayaan, dan menghargai etika serta mengembangkan
kesehatan mental– emosional
(adisasmita, 1989:2) selain itu adisasmita juga berpendapat bahwa kegiatan jasmani tertentu yang dipilih dapat membentuk sikap/ membentuk karakter yang Permainan bola voli.
Permainan Bola voli merupakan permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu dengan jumlah pemain masing- masing adalah sejumlah enam orang dan ditambah cadangan sejumlah enam orang. Permainan bola voli sangat mudah dilakukan, menyenangkan dan bisa dilakukan dimana saja.
Pendidikan jasmani yang
diberikan di sekolah, khususnya untuk materi bola voli mengharuskan pihak sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang tinggi. Dalam hal ini guru pendidikan jasmani harus mempunyai inovasi– inovasi untuk melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Kenyataan yang ada di lapangan ternyata tidak sesuai dengan harapan, karena para siswa yang berada di bangku SD ternyata sebagian besar belum bisa bermain bola voli terutama tehnik dasarnya Hal ini bisa dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan bahwa dalam satu kelas, sejumlah 40 siswa yang bisa bermain bola voli dengan baik terutama teknik dasarnya cuma 2 – 4 siswa ( 5 – 10 % ). Padahal dalam permainan bola voli, yang paling pokok adalah siswa bisa menguasai teknik dasarnya, yaitu : passing, servis, smash
dan block. Paling tidak siswa bisa passing bawah dan passing atas plus servis bawah. Hal tersebut selain dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dimana peserta didik tersebut tinggal, permasalahan tersebut juga dipengaruhi oleh pendidikan jasmani yang diberikan di sekolah.
Keberhasilan dalam belajar terlihat dari siswa yang berprestasi. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari pendekatan yang digunakan
oleh guru yang mampu memberi
motivasi dan dapat menciptakan iklim belajar yang harmonis, kondusif, menyenangkan dan mampu memberi semangat kepada siswa.
Rendahnya prestasi belajar dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal siswa itu sendiri. Faktor internal antara lain minat siswa, bakat, motivasi dan intelegensi sedangkan faktor eksternal antara lain metode belajar, fasilitas, media, proses belajar baik di sekolah maupun luar sekolah. Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau pada dirinya sendiri ada keinginan untuk belajar.
Penggunaaan strategi belajar dimaksudkan untuk dapat meningkatkan teknik dalam bermain bola voli dengan menggunakan metode yang berfariatif. Berdasarkan pemaparan permasalahan tersebut, maka diperlukan suatu metode pembelajaran yang bervariatif yang dapat meningkatkan keterampilan teknik- teknik dalam permainan bola voli di SDN Panda yaitu dalam hal ini dengan
menggunakan metode demonstrasi.
Metode demonstrasi adalah metode
penyampaian informasi dengan
memperagakan/ mempraktekan
informasi yang hendak disampaikan.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SDN Panda. Peran guru disini adalah sebagai observer,
sedangkan peneliti sebagai pengajar dan perancang pembelajaran. Guru wali kelas dilibatkan sejak proses perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, hingga
refleksi. Penelitian ini bermaksud untuk meningkatkan kecepatan dan kelincahan belajar bola vali siswa kelas V di SDN Panda dengan cara menggunakan metode demonstrasi.
Adapun rancangan penelitian dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar : Desain Penelitian
Dari Gambar di atas dijelaskan bahwa penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Sebelum melaksanaan siklus I, peneliti melakukakan perencanaan, kemudian tahap pelaksanaan kemudian
dilanjutkan dengan pengamatan.
Selanjutnya melakukan refleksi dengan tujuan untuk mengevaluasi penelitian yang telah dilakukan. Karena pada siklus pertama belum mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah di tetapkan maka dilanjutkan pada siklus ke 2, demikian seterusnya hingga tujuan penelitian tercapai.
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V di SDN Panda sejumlah 41 orang siswa. Adapun objek penelitian ini adalah keseluruhan proses dan hasil selama dilaksanakan penelitian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, catatan lapangan, pedoman wawancara, dokumentasi dan tes. Lembar observasi
digunakan sebagai panduan dalam
melakukan observasi atau pengamatan di lapangan. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukan Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1256
pengamatan secara langsung dan
pencatatan mengenai proses
pembelajaran bola voli menggunakan metode demonstrasi untuk meningkatkan teknik-teknik bermain voly
Catatan lapangan merupakan
instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mendokumentasikan
proses pembelajaran sehingga
mempermudah dalam evaluasi
pelaksanaan pembelajaran dan sebagai
acuan dalam penyusun laporan.
Instrumen berupa pedoman wawancara
disusun untuk menanyakan dan
mengetahui hal-hal yang tidak dapat atau kurang jelas diamati pada saat observasi. Selain itu wawancara juga bertujuan untuk mempermudah peneliti dalam
melakukan tanya jawab tentang
bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.
Instrumen lain dalam penelitian ini adalah Instrumen dokumentasi yang digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh, memberikan gambaran secara kongkrit mengenai kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Adapun instrumen angket digunakan untuk memperkuat
data peningkatan kecepatan dan
kelincahan belajar bola voli siswa yang telah diperoleh berdasarkan lembar observasi serta catatan lapangan terutama
mengenai respon siswa terhadap
pembelajaran bola voli dengan
menggunakan metode demonstrasi. Instrumen tes digunakan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan juga untuk melihat ketuntasan belajar siswa digunakn soal tes.
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh berdasarkan hasil observasi dan catatan lapangan. Adapun data teknik-teknik bermain voly diperoleh dari observasi
yang dilakukan oleh observer
berdasarkan pedoman observasi yang
telah disusun. Lembar observasi berupa lembar check list yang mencentang aktivitas apa saja yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
Adapun catatan lapangan dan dokumentasi digunakan untuk menulis kegiatan apa saja yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran. Instrumen lain dalam penelitian ini adalah dokumentasi yang digunakan untuk
memperkuat data yang diperoleh,
memberikan gambaran secara kongkrit mengenai kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan dan juga untuk melihat ketuntasan belajar siswa
digunakn soal tes.pembelajaran.
Sedangkan analisis data kuantitatif meliputi analisis data hasil observasi pembelajaran. Data tentang teknik-teknik bermain voly diperoleh dari hasil pengamatan, catatan lapangan dan dokumentasi.
HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 15 Mei s/d 22 Mei 2014 di kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 41 siswa. Pada proses tindakan ini peneliti bertindak
sebagai pengajar. Adapun proses
tindakan mengacu pada rencana
pelajaran yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Ketika tindakan
berlangsung pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar.
Setiap siklus dilakukan dua kali tatap muka dengan alokasi waktu 2 x 45 menit pada setiap tatap muka. Setiap siklus pembelajaran penjas diberikan teori dan praktek bola voli dengan menggunakan metode demonstrasi. Setiap siklus terdapat kegiatan yang
meliputi perencanaan tindakan,
pelaksanaan tindakan, observasi serta refleksi.
Adapun kegiatan yang di lakukan guru yaitu: Adapun kegiatan yang di lakukan guru antara lain: 1) Menyusun rencana pembelajaran untuk siklus I, 2) membuat lembar observasi, 3) membuat lembar angket untuk siklus I, 4) Membuat soal tes evaluasi untuk siklus I. 5) Menyiapkan sarana prasarana penunjang pembelajaran yang berkaitan dengan teori dan praktek dalam bermain bola voli seperti bola voly, net dan pengkondisian lapangan.
Pada tahap tindakan,
pelaksanaan tindakan penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut: 1)
memberikan motivasi kepada siswa untuk siap melakukan permainan voly, 2) guru memberikan informasi kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran dan materi yang akan di ajarkan pada
pertemuan tersebut, kemudian
dilanjutkan dengan 3) membagi siswa
dalam dua kelompok besar, 4)
menjelaskan langkah-langkah untuk dalam bermain bola voli bersama siswa, 5) mendemonstrasikan langkah-langkah untuk dalam bermain bola voli bersama siswa, embimbing siswa mendiskusikan hasil kegiatan dalam kelompok, 6) siswa melakukan praktek bola voli dengan
memperagakan teknik-teknik yang
didemontrasikan oleh guru.
Diakhir pembelajaran kegiatan yang dilakukan guru melakukan penilaian tes formatif dan psikomotor dari permainan bola voli yang dilakukan siswa, menuntun siswa untuk menarik kesimpulan dari pelajaran yang telah diikuti, dan terakir membaca doa penutup pembelajaran bersama-sama.
Adapun aspek yang dinilai pada tindakan siklus I yaitu teknik-teknik melakukan passing atas dan set up bola,
mempraktekkan cara teknik-teknik
passing Bawah Atrau Onderhand bola.
Berdasarkan pelaksanaan siklus I tersebut, diperoleh persentase teknik-
teknik bermain voly siklus I yang disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1. Penguasaan
Teknik-teknik Permain Voly Siklus I
Pertemuan Ke- Persentase
I 75,05 %
II 75,55 %
Rata-rata 75,60%
Dari Tabel 1 diperoleh bahwa persentase penguasaan teknik-teknik bermain voly kelas V SDN Panda pada pertemuan pertama siklus I dengan metode demonstrasi sebesar 75,05%.
sedangkan untuk pertemuan kedua
75,55%. Itu artinya secara rata-rata penguasaan teknik-teknik bermain voly pada siklus I mencapai 75,60 %.
Selain itu, pada siklus I juga diperoleh data ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tes yang diberikan oleh guru di akhir siklus. Ketuntasan belajar dilihat dari nilai yang diperoleh siswa minimal 71. Dari tes tersebut nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebesar 77,78. Adapun persentase ketuntasan belajar siswa pada siklus I
menggunakan metode demonstrasi
disajikan pada Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I A = 85 – 100 10 24,39% B = 71 – 84 21 51,21 % C = 60 – 70 5 4,75% D = 40 – 59 4 12,19% E = 00 – 39 1 2.43% Jumlah 41 100 %
Dari Tabel 2 diperoleh hasil ketuntatasan belajar pada siklus I yaitu, siswa dengan rata-rata 85-100 sebanyak 21,39 % sedangkan untuk rata-rata 71-84 sekitar 51,21%. Sedangkan lainya berada pada rata-rata di bawah 71 yaitu sebanyak 19,07 %. Artinya siswa yang tuntas belajar mencapai 80,93 % atau sebanyak 31 siswa. Sedangkan siswa Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1258
Nilai Persentse
yang belum tuntas atau yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu 19,07% atau sebanyak 10 siswa.
Selama pelaksanaan tindakan berlangsung, dilakukan pengamatan dan
pencatatan oleh observer dengan
menggunakan lembar observasi dan catatan pendukung. Untuk memudahkan
pelaksanaanya, maka observer
mengambil tempat duduk pada bagian yang paling belakang sambil mengisi lembar observasi yang telah disediakan.
Hal- hal yang dicatat selama
berlangsungnya kegiatan observasi adalah lembar observasi tentang aktivitas belajar IPS siswa pada materi pokok keragaman budaya nasional.
Berdasarkan keseluruhan
tindakan siklus I yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi yang dilakukan selama tindakan siklus I dilakukan tindakan hasil refleksi. Guru dan observer melakukan hasil pelaksanaan
tindakan. Adapun permasalahan-
permasalahan yang dihadapi dan perlu dicari penyelesaianya antara lain: 1)
sebelum memasuki pokok bahasan
teknik-teknik dalam bermain voly hendaknya guru memotivasi siswa agar siswa memiliki keinginana yang lebih dalam mengikuti pembelajaran yang diajarkan, 2) penyampaian tujuan pembelajaran perlu dimaksimalkan.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi sebagai perbaikan pada siklus berikutnya. 1) guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa, 2) guru lebih
memperjelas penyampaian tujuan
pembelajaran . Dimana siswa diajar untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan. 3) guru perlu mendistribusikan waktu secara baik
dengan menambahkan informasi-
informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan, 4) guru harus lebih terampil dan
bersemangat dalam mendemonstrasikan teknik-teknik dalam permainan bola voli sehingga siswa lebih antusias dalam
mengikuti pembelajaran yang
berlangsung.
Pada tahap tindakan,
pembelajaran tindakan siklus II
merupakan kelanjutan dari tindakan siklus I. Materi yang diajarkan pada pertemuan siklus ke II yaitu tentang
bentuk-bentuk keberagaman budaya
setempat. Kegiatan pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan sebanyak dua
kali pertemuan. Pelaksanaan
pembelajaran pada siklus II berdasarkan hasil refleksi pada siklus I dimana menunjukan hasil belum mencapai target yang diinginkan atau standar minimal
yang telah ditetapkan. Kegitan
pembelajaran pada siklus II dilaksanakan seperti pada siklus I dengan memperbaiki hal-hal yang diperoleh dari hasil refleksi atau evaluasi.
Berdasarkan pelaksanaan siklus II diperoleh persentase penguasan teknik permainan bola voly siswa seperti pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3. Penguasaan Teknik-teknik Permain Voly Siklus II
Pertemuan Ke- Persentase
I 85 %
II 95 %
Rata-rata 90%
Dari Tabel 3 diperoleh bahwa persentase penguasaan teknik-teknik bermain voly kelas V SDN Panda pada pertemuan pertama siklus II
menggunakan metode demonstrasi
mencapai 85 %, sedangkan untuk pertemuan kedua 90%. Sehingga secara rata-rata teknik-teknik bermain voly pada siklus II mencapai 90%.
Selain itu, pada siklus II juga diperoleh data ketuntasan belajar siswa yang diperoleh dari tes yang diberikan oleh guru di akhir siklus dimana dari tes tersebut nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa sebesar 82,14. Adapun Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1259
Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1260 persentase ketuntasan belajar siswa pada
siklus I menggunakan metode
demonstrasi disajikan pada Tabel 5 berikut:
Tabel 4. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Nilai Rata-Rata Jumlah Persentse (%)
A = 85 – 100 15 36,58%
B = 71 – 84 22 53,65 %
C = 60 – 70 4 9,75%
D = 40 – 59 0 0%
E = 00 – 39 0 0%
meningkatnya nilai tes yang diperoleh siswa dari siklus I hingga siklus II. Adapun peningkatan pencapaian nilai perolehan siswa tersebut yaitu pada siklus I dan II diperoleh persentase pencapaian siswa yaitu pada siklus I secara klasikal sebesar 75,60 dan pada siklus II meningkat menjadi 80,93. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode demonstrasi bagus digunakan sebagai solusi untuk meningkatkan keterampilan terkait teknik-teknik dalam
Jumlah 41 100% bermain voly bagi siswa kelas V di SDN
Dari Tabel 4 diperoleh hasil ketuntatasan belajar pada siklus I yaitu, siswa dengan rata-rata 85-100 sebanyak 336,58 % sedangkan untuk rata-rata 71- 84 sekitar 53,65%. Sedangkan lainya berada pada rata-rata di bawah 71 yaitu sebanyak 9,75 %. Dengan demikian ketuntasan belajar siswa mencapai
90.23% atau sebanyak 37 siswa,
sedangkan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 orang siswa atau sebesar 9.75%.
Berdasarkan keseluruhan
tindakan siklus II yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan tindakan serta hasil observasi yang dilakukan selam tindakan siklus II dapat dilakukan hasil refleksi. Dari hasil refleksi pada siklus II bahwa proses pembelajaran menunjukan hasil yang sangat baik dan optimal. Hal ini dapat dilihat dari siswa semakin aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. Kekurangan pada siklus sebelumnyan sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehinga menjadi lebih baik dan hasil belajar
siswa pada siklus II mencapai
ketuntasan.
PEMBAHASAN
Hasil penilitian ini menunjukkan
bahwa pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam teknik-teknik bermain bola voli. Hal ini
ditunjukan dengan semakin
Panda.
SIMPULAN
Metode demonstrasi dapat
meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli siswa sebesar 5,33%% yaitu pada siklus I sebesar 75,60% dan pada siklus II meningkat menjadi
80,93%. Sebagai data pendukung,
perolehan nilai rata-rata siswa juga mengalami peningkatan sebesar 4.36, yaitu siklus I rata-rata kelasnya adalah 77,78 dan siklus ke 2 rata-rata kelasnya adalah 82,14. Selain itu pemberian materi tentang penguasaan teknik-teknik bermain voli dengan metode demonstrasi menunjukkan peningkatan dalam hal ketuntasan belajar dari setiap siklusnya yaitu siklus I 90% meningkat menjadi 90,25%. Dengan demikian penggunaan
demonstrasi dapat membantu
meningkatkan penguasaan teknik-teknik bermain voli SDN Panda Kabupaten Bima.
SARAN
Saran dari penelitian ini antara lain: 1) Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini
hanya dilakukan di SDN Panda
Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Tahun pelajaran 2013 /2014. 2) Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
Jurnal Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan 1261
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih, C. (2005). Belajar
dan pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta
Depdiknas. (2005). Peraturan
Pemerintah RI Nomor 19, Tahun 2005, tentang Standar Nasional Pendidikan.
Depdiknas. (2009). Peraturan
Pemerintah RI Nomor 41, Tahun 200, tentang Standar Proses Pendidikan.
Djemari Mardapi. (2008). Teknik
GBS.2007.kamus lengkap Biologi. Jakarta: GBS Jakarta.
Wina Sanjaya. (2009). Kurikulum dan
pembelajaran: Teori dan praktik pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Zuriah, Nurul. 2001. Penelitian tindakan
kelas (Action Research) dalam bidang pendidikan (Ed. Revisi).
Malang: Universitas Negeri
Malang
penyusunan instrumen tes dan non .http://id.wikipedia.org/wiki/Bola
tes. Yogyakarta: Mitra Cendekia
Press.
Volly_. diakses pada tanggal 9 April 2014 pukul 19.00.
Ida Bgus Putu Aryana. (2004). .http://id.wikipedia.org/wiki/
Pengembangan perangkat pembelajaran yang berdasarkan masalah yang dipadu dengan strategi kooperatif. Malang: UNM
Nana Sudjana.2005. Penilai hasil proses
belajar mengajar. Bandung: PT
Remaja rosdakarya.
Suharsimi arikunto .2008. Penelitian
tindakan kelas: Jakarta. Bumi
aksara.
Sri Lastuti. 2010. Peningkatan motivasi
dan aktivitas belajar biologi siswa melalui problem based laerning (PBL) dengan metode eksplorasi
pada materi pokok
keanekaragaman hayati untuk siswa kelas x di sma n 1 godean sleman yogyakarta tahun ajaran 2009/2010. Skripsi, Tidak dipublikasikan, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.
Suharsimi Arikunto & Cepi Safruddin