• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Empiris Diversifikasi Pasar di Kawasan Asia dan Afrika

Sub Produk Nilai Ekspor Sub Produk ke Afrika (US$ Juta)

POTENSI PASAR DAN PRODUK EKSPOR DI KAWASAN ASIA DAN AFRIKA

5.4. Kajian Empiris Diversifikasi Pasar di Kawasan Asia dan Afrika

Untuk menggali potensi dan permasalahan yang terkait dengan diversifikasi pasar di kawasan Asia dan Afrika, dilakukan wawancara mendalam (indept

interview) dan FGD (focus group discussion). Wawancara mendalam dilakukan

terhadap responden kunci yang terkait ekspor impor di negara-negara di kawasan Asia dan Afrika. Negara di kawasan Asia diwakili oleh Uni Emirat Arab, sedangkan negara di kawasan Afrika diwakili oleh Afrika Selatan. Responden di kedua negara kajian seperti ditampilkan pada Tabel 37.

Tabel 37. Responden di Negara Kajian

No Uni Emirat Arab Afrika Selatan

1 Konjen RI untuk Dubai Kepala ITPC Johannesburg

2 Kepala ITPC Dubai Kepala Department of Trade and Industry

Afrika Selatan (DTI)

3 Dubai Chamber Kepala Chamber of Commerce and

Industry Johannesburg (JCCI)

Lebih dari 80% kegiatan perdagangan UEA berpusat di Dubai (Dubai External Statistic) dengan demikian kondisi pasar Dubai cukup mewakili perkembangan perdagangan UEA secara keseluruhan.

Informasi dari responden di dalam negeri digali melalui wawancara mendalam terhadap responden kunci dan FGD, di lima kota yang memiliki pelabuhan ekspor yaitu Manado, Makasar, Samarinda, Surabaya dan Semarang. Responden kunci dan peserta FGD adalah pengusaha komoditi ekspor, eksportir, akademisi, birokrat dan Asosiasi. Status responden seperti ditampilkan pada Tabel 38.

72

Tabel 38. Status responden peserta FGD

Lokasi kajian

Pengusaha Akademisi Birokrat Asosiasi

Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen

Manado 5 16,67 0 0 0 0 0 0 Makasar 8 6,25 0 0 0 0 0 0 Samarinda 3 10,42 0 0 0 0 0 0 Surabaya 18 37,50 3 50 4 57,14 2 50 Semarang 14 29,17 3 50 3 42,86 2 50 Total 48 100 6 100 7 100 4 100 5.4.1. Deskripsi Responden 5.4.1.1. Responden Dalam Negeri

Perusahaan eksportir yang menjadi responden kajian dan peserta FGD seperti diuraikan berikut ini.

1. Eksportir produk ikan olahan di Manado. PT Celebes Mina Pratama,

Bitung-Manado, yang mengekspor hasil perikanan dan produk olahan terutama Ikan Kayu dan Serutan Ikan Kayu. Ekspor produk perusahaan ikan kayu ditujukan ke Jepang (80%), RRT (China) (10%) dan Korea (5%), sementara untuk Serutan Ikan Kayu ditujukan untuk memnuhi permintaan pasar domestik yaitu restoran-restoran Jepang yang terutama berada di Jakarta. Bahan baku ikan cakalang diperoleh dari nelayan yang beroperasi di perairan Sulawesi dan Maluku.

2. Eksportir hasil perkebunan dan produk olahan di Manado. Ekportir

hasil perkebunan dan produk olahannya (CCNO, RBD Palm Stearin, RBD Palm Oil dan Copra Expeller) yang dijadikan responden sample yaitu: PT. Agro Makmur Raya (group Musi Mas) dan PT Minyak Nabati Sulawesi (group Wilmar Internasional). Ekspor utama ditujukan ke Rotterdam, Netherland, sedangkan ekspor copra expeller merupakan permintaan khusus dari India. Group Musi Mas juga mempunyai cabang perusahaan di Ghana untuk memasok kebutuhan Afrika namun bahan bakunya diperoleh dari produk kelapa sawit setempat.

73 3. Eksportir biji pala dan bunga pala di Manado. Sebagai responden

ekportir biji pala dan bunga pala adalah PT Indoprima yang mengekspor khusus ke Jepang.

4. Eksportir makanan olahan di Manado. Responden eksportir makanan

olahan (dalam hal ini kelapa parut/tepung kelapa) yang diwawancara adalah PT Tropica Cocoprima dan PT Royal Coconut. PT Royal Coconut telah melakukan ekspor ke Afrika Selatan secara rutin, walaupun pangsanya masih 20 persen, dari total ekspor. Pasokan bahan baku saat ini masih cukup dan semua dipasok dari Sulawesi Utara

5. Eksportir hasil perikanan dan produk olahannya di Makasar. PT Chen

Woo Fishery, merupakan responden perusahaan eksportir hasil perikanan dan produk olahannya di Makassar. Produk yang dihasilkan adalah daging ikan tuna dengan bahan baku ikan tuna yang diperoleh langsung dari nelayan wilayah perairan Sulawesi, Kalimantan, Ternate, dan Papua. Ekspor produk perusahaan ikan tuna ditujukan terutama ke Amerika (80%) dan sisanya ke Eropa (20%). Negara pesaing utama ekspor daging ikan tuna adalah Thailand dan India yang memiliki harga dan kualitas yang bersaing. Selain Amerika dan Eropa, perusahan pernah mengekspor produk daging ikan tuna ke Negara Rusia dan Mauritius. Ekspor ke Negara Rusia dan Mauritius hanya dilakukan bila terjadi permintaan dan surplus produk. Responden lebih mengutamakan ekspor ke Amerika dan Eropa karena sudah melakukan kontrak jangka panjang sekaligus untuk memelihara pasar yang sudah ada.

6. Eksportir hasil perkebunan dan produk olahan di Makasar.

 PT Tanah Mas Celebes Indah mengekspor biji kakao dan mete. Biji kakao

diekspor ke Malaysia (80%), Amerika (10%), dan RRT (10%). Negara pesaing utama perusahaan tersebut adalah Nigeria dan Pantai Gading dimana kualitas biji kakao dari negara tersebut lebih baik.

 PT Comextra Majora mengekspor biji kakao ke Amerika, Malaysia, dan

74 Comextra Majora sudah mengikuti audit HACCP, ISO 22000, dan ketahanan pangan sehingga kualitas produknya sudah diakui oleh pasar.

 PT Nedcommodities Makmur Jaya yang dimiliki Belanda, mengekspor

biji kakao ke Malaysia (100%) dan mengimpor karung goni dari Bangladesh untuk pengiriman produk.

 CV. Sari Hasil Utama mengekspor biji kopi ke Belgia.

 PT. Unicom Kakao Makmur Sulawesi adalah perusahaan pengusaha cocoa

liquor dengan kepemilikan 50 persen dimiliki dalam negeri dan 50 persen dimiliki asing. PT. Unicom Kakao Makmur Sulawesi mengekspor cocoa liquor ke Jerman.

7. Eksportir peserta FGD di Surabaya.

 Ekportir Sepatu ke Jerman, menggunakan komponen bahan baku impor

(narrow woven tape) dari China dan Taiwan.

 Eksportir produk pinus (gondorukem, tertempin, serlak, plak) ke Asia,

Amerika dan Eropa. Bulan Juni sampai Agustus (2011) China booming, sehingga harga ekspor anjlok dan tidak bisa membayar ke petani.

 Ekportir Kakao. Kakao Jawa Timur berkualitas tinggi, saat ini diekspor

ke Eropa. Permintaan tinggi, namun produksi terbatas, sehingga belum bisa memperluas pasar

 Eksportir ikan teri (PT Multimina mandiri). Seluruh produknya di

ekspor ke Jepang, 5 sampai 10 container per bulan.

Eksportir furniture. Furniture yang diproduksi untuk outdoor berbahan

kayu mahoni dan mangga, untuk di ekspor ke Jepang. Setelah gempa permintaan furniture pinus oleh Jepang meningkat.

8. Eksportir peserta FGD di Semarang

 Eksportir surimi (daging lumat ikan). Ekportir sudah mulai ekspor ke

Timur Tengah. Orang Timur Tengah yang semula tidak menyukai ikan (karena bau amis), namun dengan pencucian berkali-kali, bau amis

75 surimi hilang (tidak ada aroma). Di Taiwan surimi dimasukan dalam roti.

 Eksportir teh hitam. PTPN IX Semarang mengekspor teh hitam ke

Rusia, USA, switserland, belanda, UEA, Mesir, Pakistan, Inggris dan India. Kopi bubuk belum bisa di ekspor, tapi masih dalam bentuk biji.

 Eksportir rajungan. Rajungan kalengan “can pasteurize crab meat” 90%

ke Amerika dan 10 persen ke Jepang.

 Eksportir minuman. Perusahaan Marimas 5 persen produknya di ekspor

ke Afrika Selatan. Ketika melalui broker lokal, produknya tidak laku. Kemudian pindah ke broker asal Afrika. Broker Afrika minta kemasan marimas untuk membuat minuman 2 liter (sebelumnya kemasan untuk 1 liter minuman). Kemasan 2 liter untuk memenuhi kebiasaan konsumen Afrika yang bia minum secara beramai-ramai.

Seluruh perusahaan eksportir tersebut memperoleh informasi pasar dari searching internet (contoh: www.macmap.org). Bahan baku yang digunakan, 100 persen dari dalam negeri.

5.4.1.2. Responden Luar Negeri

Responden di negara kajian diuraikan berikut ini.