• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian yang dilakukan oleh Amiliya, dkk tahun 2012 tentang “Pengaruh Strategi Know Want To Learn (KWL) dan Minat Membaca terhadap Kemampuan

Membaca Intensif Siswa SMP Negeri di Temanggung”, hasil penelitian

menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara minat membaca siswa dan kemampuan membaca intensif siswa kelas VII SMP Negeri di Temanggung. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil pengujian hipotesis kedua menggunakan anava dua jalan menunjukkan harga signifikansi sebesar 0,005 sehingga H0 (minat baca tidak berpengaruh terhadap kemampuan membaca intensif) ditolak, berarti minat baca berpengaruh terhadap kemampuan membaca intensif.

Penelitian yang dilakukan oleh Abdulwahab tahun 2012 tentang “Reading Interests and Habits of the Federal Polytechnic, OFFA, Students”, hasil penelitian menunjukan responden memiliki latar belakang membaca yang masih miskin. Berdasarkan data yang telah diperoleh 43,9% responden membaca buku catatan

38

dan 39,5% responden membaca buku pelajaran dosen. Kegiatan membaca ini dilakukan dengan terpaksa dengan tujuan demi kesuksesan dalam ujian dan wawancara. Kesadaran responden untuk mengunjungi perpustakaan untuk menumbuhkan minat baca cukup rendah. Mayoritas dari mereka yang datang dengan tujuan membaca buku pelajaran hanya sebesar 44,3%, sedangkan sisanya membaca jurnal (7,7%), majalah (20,4%), dan melakukan konsultasi bahan pustaka (27,6%).

Penelitian yang dilakukan oleh Roida tahun 2012 tentang “Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika”, hasil

penelitian menunjukan dari perhitungan didapat r hitung = 0,10977. Artinya dari hasil penelitian berasumsi bahwa prestasi belajar matematika siswa mempengaruhi minat siswa. Dari hasil perhitungan, didapat t hitung= 5,489 sedangkan t tabel = 2,048 pada taraf nyata 95%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara prestasi belajar terhadap minat siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Zurina tahun 2013 tentang “A Study of Students Reading Interest in School Language”. Hasil penelitian ini, yaitu mean minat membaca siswa adalah 3,0891 . Ini berarti ada siswa yang menyukai dan tidak menyukai membaca bahan bacaan bahasa Inggris saat belajar . Dari data yang dianalisis , meskipun rata-rata minat membaca siswa menunjukkan ada siswa menyukai membaca dan ada siswa yang tidak menyukai membaca, dapat disimpulkan bahwa siswa SMK Belara memiliki minat yang agak rendah dalam membaca bahan bacaan bahasa Inggris karena kebanyakan dari mereka tidak pernah membaca bahasa Inggris.

39

Penelitian yang dilakukan oleh Indah tahun 2013 tentang “Pengaruh Waktu

Belajar dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika”. Hasil penelitian

ini, yaitu dari pengujian dengan spss 16 didapat sig untuk minat belajar adalah 0,00 < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan artinya terdapat pengaruh minat belajar yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukan siswa yang memiliki minat tinggi memiliki hasil belajar matematika yang lebih baik. Minat belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar matematika karena jika siswa senang dengan pelajaran matematika maka siswa tersebut akan memotivasi dirinya sendiri untuk belajar dengan baik sehingga mendapatkan hasil belajar yang sangat memuaskan.

Penelitian yang dilakukan oleh Imam tahun 2014 tentang “Using the Branching Story Approach to Motivate StudentsInterest in Reading”. Hasil penelitian ini, tujuh belas siswa berpartisipasi dalam survei. Data menunjukkan bahwa 90 % dari siswa ( 15 dari 17 ) mereka sangat menyukai pendekatan branching story. Mereka juga menyatakan keinginan mereka untuk membaca lebih banyak cerita. Lima belas siswa lebih suka membaca di komputer. Pendekatan branching story membuat siswa lebih tertarik dan termotivasi untuk membaca. Mereka lebih bersemangat untuk membaca sehingga hal tersebut meningkatkan minat baca yang telah dimiliki para siswa.

Penelitian yang dilakukan oleh Purni tahun 2015 tentang “Peran Konsep Diri,

Minat, dan Kebiasaan Belajar Peserta Didik terhadap Prestasi Belajar Fisika. Hasil dari penelitian tersebut, yaitu konsep diri peserta didik, minat peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar

40

Fisika peserta didik yang ditandai dengan perolehan koefesien korelasi ganda (ry123) sebesar 0,948 lebih dari r tabel sebesar 0, 195 mempunyai makna bahwa pengaruh antara konsep diri peserta didik, minat belajar peserta didik dan kebiasaan belajar peserta didik terhadap prestasi belajar Fisika peserta didik sangat kuat. Hasil pengolahan memberikan hasil signifikan, yang artinya ada pengaruh positif yang berarti antara minat terhadap prestasi belajar fisika.

Penelitian yang dilakukan oleh Ria tahun 2015 tentang Hubungan Minat Baca dan Motivasi Belajar Dengan Keterampilan Menulis Berita Siswa Kelas VIII SMP Negeri 24 Padang. Hasil penelitian tersebut, yaitu koefisien korelasi minat baca dengan keterampilan menulis berita tergolong cukup ialah sebesar 0,448. Selanjutnya, terdapat hubungan yang signifikan antara minat baca dengan keterampilan menulis berita sebesar 20%. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan menulis berita siswa dipengaruhi oleh minat baca mereka.

2.3 Kerangka Berpikir

Belajar sangat penting dalam perubahan tingkah laku seseorang. Dari yang mulanya tidak tahu akan menjadi tahu setelah mengalami proses belajar . Menurut Dimyati (2009:3), hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Setelah melalui kegiatan belajar siswa akan memperoleh hasil belajar. Menurut Taufiq (2011:5.12), pada dasarnya perubahan hasil belajar itu terwujud dalam bentuk perubahan pengetahuan (knowledge), penguasaan perilaku yang ditentukan (kognitif, afektif dan psikomotor) dan perbaikan kepribadian. Perubahan pengetahuan dan perbaikan kepribadian dapat diperoleh melalui kegiatan seperti membaca dan menulis. Sedangkan untuk memperoleh

41

perubahan penguasaan perilaku yang ditentukan (kognitif, afektif dan psikomotor) dapat dengan melakukan kegiatan bermain atau dengan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Membaca merupakan salah satu dari empat ketrampilan berbahasa. Membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan atau informasi dari apa yang dibacanya. Membaca sebagai suatu metode yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain dengan memahami makna yang tersirat pada lambang-lambang yang tertulis.

Orang yang mempunyai minat baca tinggi akan sering mengisi waktu luangnya dengan membaca. Sedangkan orang yang mempunyai minat baca rendah akan lebih memilih kegiatan lainnya selain membaca untuk mengisi waktu luangnya. Menurut Muhibin (2010:134), minat yang selama ini dipahami oleh orang-orang selama ini dapat memengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Hal tersebut berarti bahwa minat mempunyai hubungan erat dengan hasil belajar. Diduga minat baca yang rendah menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa. Orang yang memiliki minat baca tinggi biasanya juga memiliki hasil belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya. Orang yang minat bacanya rendah memiliki hasil belajar yang rendah. Adapun hubungan antara dua variabel digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. 1

Alur Kerangka Berpikir Penelitian

Minat Baca

(X)

Hasil Belajar

(Y)

42 Keterangan : X : minat baca Y : hasil belajar : hubungan

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2013:71). Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan penulis tersebut, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :

H0 : tidak ada hubungan positif antar minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Semarang.

H1 : ada hubungan positif antar minat baca terhadap hasil belajar siswa kelas tinggi SD Negeri Sukorejo 02 Gunungpati Semarang.

43

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah penelitian korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian kuantitatif yang ditujukan untuk mengetahui hubungan antara variabel satu dengan variabel-variabel lainnya (Sugiyono, 2015: 25). Hubungan antar variabel dengan variabel lainnya dalam penelitian korelasi ini ditunjukan dengan besarnya koefisien korelasi secara statistik. Menurut Sukardi (2008 : 165), penelitian korelasi adalah penelitian dimana peneliti ingin mengetahui kuat atau lemahnya hubungan variabel yang terkait dalam suatu objek yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah minat baca dan variabel terikatnya adalah hasil belajar.

3.2 Desain Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada dan tidaknya hubungan antara minat baca dan hasil belajar siswa SD Negeri Sukorejo 02 tanpa memberi perlakuan. Peneliti mencari seberapa besar hubungan minat baca dengan hasil belajar dengan menyebar angket. Rancangan penelitiannya didesain sebagai berikut :

Gambar 3. 1 Desain Penelitian

X

Y

44 Keterangan : X : minat baca Y : hasil belajar : hubungan

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah dalam melakukan suatu penelitian. Penelitian korelasi adalah penelitian yang termasuk dalam penelitian kuantitif. Sugiyono (2015: 25), menyatakan prosedur dalam penelitian kuantitatif , yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan,dalam penelitian ini masalah yang diteliti yaitu mengenai hubungan antara minat baca terhadap hasil belajar.

2. Membatasi dan merumuskan permasalahan yang akan diteliti secara jelas. Permasalahan dirumuskan secara spesifik dan pada umumnya berbentuk kalimat tanya. Rumusan masalah pada penelitian ini, yaitu mengenai minat baca, hasil belajar, dan hubungan kedua variabel tersebut.

3. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Peneliti dapat berfikir dan membaca referensi teori dan konsep yang relevan. Selain itu hasil penemuan penelitian yang relevan sebelumnya dapat digunakan oleh peneliti sebagai jawaban sementara.

45

4. Menentukan kerangka pikir dan hipotesis dari penelitian.

Kerangka berpikir berupa bagan variabel minat baca dan variabel hasil belajar. Kemudian peneliti membuat hipotesis, yaitu jawaban sementara dari penelitian.

5. Mendesain metode penelitian yang akan digunakan dalam hal ini, yaitu menentukan jenis dan desain penelitian, populasi, sampel, dan teknik sampling. Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas Tinggi SD Negeri Sukorejo 02, kemudian peneliti menggunakan teknik sampling propotionate stratified random sampling untuk menentukan sampel penelitian.

6. Menyusun instrumen penelitian.

Instrumen penelitian yang disusun nantinya dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini instrumen penelitiannya berbentuk angket. Angket berisi pernyataan dengan empat alternatif jawaban.

7. Menentukan analisis data yang akan digunakan.

Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis data awal, dan analisis data akhir.

8. Mengumpulkan data menggunakan instrumen penelitian yang telah dibuat. Peneliti membagikan angket pada siswa yang telah dipilih sebagai sampel. 9. Mengorganisasi dan menganalisis data dengan menggunakan teknik

statistika yang relevan. Setelah data terkumpul, peneliti menganalisis data menggunakan teknik statistik untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara variabel minat baca dengan variabel hasil belajar.

46

10.Membuat laporan penelitian.

Setelah semua analisis data selesai, peneliti menyusun laporan hasil penelitian.

3.4 Subyek Penelitian, Lokasi dan Waktu Penelitian

Dokumen terkait