• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Tentang Ilmu Pengetahuan Alam diSekolah Dasar 1.Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam di SD

KAJIAN PUSTAKA

C. Kajian Tentang Ilmu Pengetahuan Alam diSekolah Dasar 1.Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam di SD

Ilmu pengetahuan alam sering juga disebut dengan istilah pendidikan sains dan disingkat menjadi IPA. IPA merupakan salah satu pelajaran pokok yang terdapat di kurikulum pendidikan Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah dasar. Menurut Samatowa (2006: 1) IPAdalam arti sempit adalah disiplin ilmu yang terdiri dari physical science (ilmu fisik) dan life science (ilmu hidup) termasuk

phsical sciences adalah ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika sedangkan life scince meliputi biologi (anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi). Conant (Samatowa, 2006: 1) mendefinisikan sains sebagai suatu deretan konsep skema konseptual yang berhubungan satu sama lain dan yang tumbuh sebagai eksperimentasi dan observasi serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut.

Hakikat pembelajaran sains yang didefinisikan sebagai ilmu tentang alam dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu ilmu pengetahuan sebagai produk, proses, dan sikap.

a. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk

Menurut Susanto (2013:168) ilmu pengetahuan alam merupakan kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis. Bentuk IPA sebagai

41

produk antara lain: fakta-fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori-teori IPA. Dari pengertian IPA tersebut dapat diambil pengertian bahwa fakta dalam IPA merupakan pernyataan dari benda-benda konkret dan mudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep IPA merupakan suatu ide yang menghubungkan antara fakta satu dengan fakta lainnya. Prinsip dari IPA adalah menggeneralisasikan hubungan antarfakta yang ada hubungannya. Hukum-hukum alam berlaku kekal dalam IPA selama belum ada pembuktian terbaru, karena pengujian IPA yang berulang-ulang sehingga tidak menutup kemungkinan adanya teori baru. Sedangkan teori ilmiah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, konsep, prinsip yang saling berhubungan.

b. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Proses

IPA merupakan kumpulan fakta dan konsep yang didalamnya melalui sebuah proses dalam menemukan fakta dan konsep tersebut yang akan digeneralisasikan oleh ilmuwan. Proses ini dinamakan dengan keterampilan proses sains (science process skills) yang dilakukan dengan cara mengamati, mengukur, mengklasifikasikan, dan menyimpulkan.

c. Ilmu Pengetahuan Alam sebagai Sikap

Sikap ilmiah harus dikembangkan dalam pembelajaran IPA. Menurut Sulistyorini (Susanto, 2013:169) ada sembilan aspek yang dikembangkan dari sikap ilmiah dalam pembelajaran sains, yaitu sikap rasa ingin tahu, ingin mendapat sesuatu yang baru, sikap kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, dan kedisiplinan

42

diri. Sikap-sikap ilmiah tersebut dapat dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran IPA saat siswa melakukan diskusi, percobaan, simulasi, dan kegiatan lainnya yang berbasis projek.

Dari pemaparan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran IPA merupakan pembelajaran berdasarkan proses yang dapat menumbuhkan sikap ilmiah siswa terhadap konsep-konsep IPA. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah dasar hendaknya dilakukan dengan percobaan sederhana sehingga memberikan pengalaman belajar siswa agar tumbuh sikap ilmiah siswa dan mampu berpikir kritis.

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

Pembelajaran IPA di SD masih berupa konsep terpadu. Karena pada pelaksanaan pembelajarannya, mata pelajaran kimia, fisika, dan biologi belum dipisahkan layaknya di sekolah menengah. Adapun tujuan pembelajaran IPA di SD dalam BNSP (Badan Nasional Standar Pendidikan) dimaksudkan untuk: a. memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya, b. mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang

bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,

c. mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat,

43

d. mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan,

e. meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, dan melestarikan lingkungan alam,

f. meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan

g. memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP.

3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar

Adapun ruang lingkup bahan kajian IPA di SD/MI menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) (2006: 485) meliputi aspek-aspek sebagai berikut. a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan

interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

b. Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik,

cahaya, dan pesawat sederhana.

d. Bumi dan alam semesta meliputi: tata surya dan benda-benda langit lainnya. Selanjutnya dalam ruang lingkup tersebut dibagi untuk masing-masing kelas dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Menurut BNSP, dasar pengembangan materi panca indra yang termuat dalam standar isi adalah sebagai berikut.

44

Tabel 4. SK KD IPA kelas IV Semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

MakhlukHidup dan Proses Kehidupan 1. Memahami hubungan antarastruktur organ tubuh manusiadengan fungsinya, serta pemeliharaannya 1.1 Mendeskripsikanhubungan antarastruktur kerangka tubuh manusiadengan fungsinya 1.2 Menerapkan caramemeliharakesehatan

kerangka tubuh

1.3 Mendeskripsikanhubungan antarastruktur panca inderadengan fungsinya

1.4 Menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera

Kompetensi Dasar yang dipilih oleh peneliti untuk pengembangan materi adalah KD 1.3 dan 1.4 yaitu mendeksripsikan hubungan antara struktur panca indera dengan fungsinya dan menerapkan cara memelihara kesehatan panca indera. Karena belum tersedianya media pembelajaran untuk materi tersebut di lokasi penelitian maka,multimedia interaktif dirasa tepat untuk dikembangkan sebagai media dalam pembelajaran panca indra karena kemampuannya dalam menyajikan materi yang lebih menarik dan mendukung pembelajaran siswa yang aktif.

4. Materi Panca Indra

Berdasarkan kompetensi di atas, ruang lingkup materi pembelajaran Panca Indra kelas IV adalah struktur panca indra beserta fungsinya dan cara memelihara kesehatan panca indra. Adapun konsep yang dipelajari oleh siswa dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

45

Gambar 2. Peta Pikiran Materi Panca Indra

Peneliti memilih materi panca indra karena memiliki cakupan materi yang cukup luas dan bersifat abstrak bagi siswa. Selain itu, guru merasa kesulitan pada saat mengajarkan materi tersebut karena tidak adanya media yang interaktif dan pembelajaran yang dibatasi oleh waktu. Untuk itu, peneliti bermaksud menuangkan dan menggali materi yang akan dipelajari siswa melalui mediamultimedia interaktif panca indra.

Panca Indra

Mata Telinga Hidung Lidah Kulit

Bagian-bagian mata dan fungsinya Bagian-bagian telinga dan fungsinya Bagian-bagian hidung dan fungsinya Bagian-bagian lidah dan fungsinya Bagian-bagian kulit dan fungsinya Gangguan -gangguan pada mata Gangguan -gangguan pada telinga Gangguan -gangguan pada hidung Gangguan -gangguan pada lidah Gangguan -gangguan pada kulit Cara menjaga kesehatan mata Cara menjaga kesehatan telinga Cara menjaga kesehatan hidung Cara menjaga kesehatan lidah Cara menjaga kesehatan kulit

46