• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEOR

C. Kajian Implementasi

1. Pengertian Implementasi

Impelentasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan terperinci. kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.

Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut :

“Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”(Usman, 2002:70).

Pengertian implementasi yang dikemukakan di dalam buku Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, dapat dikatakan bahwa implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu

implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.

Guntur Setiawan dalam bukunya yang berjudul Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau pelaksanaan sebagai berikut:

Implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana, birokrasi yang efektif (Setiawan, 2004:39).

Charles O. Jones dalam Arif Rohman menyatakan:

Implementasi adalah suatu aktifitas yang dimaksudkan untuk

mengoperasikan program tersebut adalah: 1).

Pengorganisasian, pembentukan atau penataan kembali sumber daya unit-unit serta metode untuk menjalankan program agar bisa berjalan; 2). Interpretasi, yaitu aktifitas menafsirkan agar program menjadi pengarahan yang dapat diterima serta dapat dilaksanakan; 3). Aplikasi berhubungan dengan perlengkapan rutin bagi pelayanan, pembayaran, atau lainnya yang disesuaikan dengan tujuan atau perlengkapan program. Implementasi kebijakan pendidikan merupakan proses yang tidak hanya menyangkut perilaku-perilaku badan adminsitratif yang bertanggung jawab untuk melaksanakan program dan menimbulkan ketaatan pada kelompok sasaran (target group)

melainkan juga menyangkut faktor hukum, politik, ekonomi sosial, yang langsung terlibat dalam program (Arif Rohman 2014:135).

Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi yaitu merupakan proses untuk melaksanakan ide, proses atau seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan penyesuaian dalam tubuh birokrasi demi terciptanya suatu tujuan yang bisa tercapai dengan jaringan pelaksana yang bisa dipercaya. Dengan kata lain

implementasi merupakan suatu tindakan melaksanakan semua program kebijakan yang telah ditentukan, dengan memperhatikan segala tugas, menaati peraturan, dan mengitegrasikan program pada berbagai faktor agar sesuai dengan tujuan dari kebijakan atau program yang telah dibuat.

2. Pengertian Implementasi Kebijakan

Seperti yang kita ketahui implementasi adalah sebuah pelaksanaan dari perencanaan yang sudah disusun dan direncanakan secara terperinci. Implementasi selalu berkaitan dengan kebijakan, karena kebijakan sendiri memerlukan implementasi agar program tersebut dapat diterapkan.

Implementasi merupakan tahap yang penting dalam proses kebijakan pendidikan, suatu program atau kebijakan harus diimplementasikan untuk diketahui dampak dan hasil dari kebijakan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa kebijakan pendidikan merupakan proses yang kompleks dan memiliki tahap dari pendefinisian masalah hingga evaluasi dampak kebijakan, hal ini berarti bahwa implementasi kebijakan merupakan salah satu variabel penting yang berpengaruh terhadap suatu keberhasilan kebijakan terhadap persoalan-persoalan dalam dunia pendidikan.

Proses implementasi kebijakan pendidikan melibatkan perangkat politik, sosial, hukum, maupun administratif dalam upaya

mencapai suksesnya implementasi kebijakan pendidikan tersebut. Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Arif Rohman (2014:134) implementasi kebijakan adalah keseluruhan tindakan dan upaya yang dilakukan individu-individu atau kelompok-kelompok pemerintah dan swasta yang diarahkan kepada pencapaian tujuan kebijakan yang telah ditentukan terlebih dahulu. Yakni tindakan-tindakan yang merupakan usaha sesaat untuk mentransformasikan keputusan kedalam istilah operasional, maupun usaha berkelanjutan untuk mencapai perubahan- perubahan besar dan kecil yang diamanatkan oleh keputusan- keputusan kebijakan.

Keberhasilan implementasi kebijakan akan ditentukan oleh beberapa variabel dan faktor yang berkaitan satu sama lain, terdapat beberapa teori variabel yang mempengaruhi implementasi dari beberapa ahli antara lain:

Edward implementasi kebijakan dipengaruhi oleh variabel sebagai berikut:

a. Komunikasi, agar implementasi menjadi efektif,maka

mereka yang bertanggungjawab untuk

mengimplementasikan suatu keputusan harus paham dengan yang seharusnya mereka kerjakan.

b. Sumberdaya, jika personalia yang bertanggungjawab dalam

melaksanakan semua kebijakan kurang sumberdaya untuk melakukan pekerjaan efektif, maka implementasi tidak akan efektif pula.

c. Disposisi, sikap dari implementor adalah faktor kritis ketiga didalam pendekatan terhadap studi implementasi kebijakan.

d. Struktur birokrasi, jika sumberdaya yang cukup untuk

mengimplementasikan sebuah kebijakan dan para implementor tahu apa yang harus dikerjakan dan ingin mengerjakannya, implementasi mungkin masih dicegah

karena kekurangan dalam struktur birokraasi (Edward 2003: 12-13).

Sedangkan menurut Grindle implementasi kebijakan dipengaruhi oleh dua variabel yaitu:

a. Variabel isi kebijakan, mencakup: kepentingan yang

terpengaruh oleh kebijakan, jenis manfaat yang akan dihasilkan, derajat perubahan yang diinginkan, kedudukan pembuat kebijakan, (siapa) pelaksana program dan sumber daya yang dikerahkan.

b. Variabel lingkungan kebijakan, mencakup: seberapa besar

kekuasaan, kepentingan dan strategi para aktor yang terlibat dalam implementasi kebijakan, karakteristik institusi dan rejim yang berkuasa, tingkat kepatuhan dan responsibilitas kelompok sasaran (Subarsono, 2005:93).

Berikutnya dalam pandangan Weimer dan Vining ada tiga kelompok variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi suatu kebijakan, yaitu:

a. Logika kebijakan, suatu kebijakan yang ditetapkan masuk

akal dan mendapat dukungan teoritis.

b. Lingkungan tempat kebijakan dioperasikan akan

mempengaruhi keberhasilan implemetasi suatu kebijakan.

c. Kemampuan implementasi kebijakan, keberhasilan suatu

kebijakan dapat dipengaruhi oleh tingkat kompetensi dan keterampilan dari para implementor kebijakan (Subarsono, 2005:103).

Suatu implementasi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan implementasi, berikut adalah teori para ahli mengenai faktor yang berpengaruh dalam keberhasilan implementasi.

Meter dan Horn menyatakan bahwa model implementasi kebijakan dipengaruhi oleh 6 faktor yaitu:

a. Standar dan sasaran kebijakan yang menjelaskan rincian tujuan keputusan kebijakan secara menyeluruh.

b. Sumberdaya kebijakan berupa dana pendukung implementasi.

c. Komunikasi inter organisasi dan kegiatan pengukuran

digunakan oleh pelaksana untuk memakai tujuan yang hendak dicapai.

d. Karakteristik pelaksanaan, yaitu karakteristik organisasi yang merupakan faktor krusial yang akan menentukan berhasil tidaknya suatu program.

e. Kondisi sosial, ekonomi politik yang dapat mempengaruhi

hasil kebijakan.

f. Sikap pelaksanaan dalam memahami kebijakan yang akan

ditetapkan (Tangkilisan, 2003:20).

Dari kajian-kajian diatas dapat disimpulkan bahwa implementasi kebijakan adalah tahap dimana kebijakan yang telah dirumuskan ditransformasikan kedalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan dari kebijakan tersebut. Dalam penelitian ini teori yang dipilih untuk menganalisa implementasi dari kebijaian pendidikan keaksaraan dasaar adalah teori Edward, dimana keberhasilan dari suatu implementasi kebijakan dilihat dari beberapa aspek yaitu: Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi.

D. Kajian Keaksaraan Dasar

Dokumen terkait