• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Keislaman

Dalam dokumen Event Study (Halaman 67-87)

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

B. Kajian Teori

9. Kajian Keislaman

a. Investasi Dalam Islam

Aktivitas p erd agangan d an u saha yang sesu ai d engan syariah ad alah kegiatan u saha yang tid ak berkaitan d engan p rod u k atau jasa yang haram sep erti m akanan haram , p erju d ian atau

kem aksiatan. Selain itu ju ga m enghind ari cara p erd agangan d an u saha yang d ilarang oleh syariat Islam , yaitu yang term asu k golongan p raktik-p raktik berbentu k riba, gharar dan maysir (cakwawan.wordpress.com).

Dalam term inologi bank syariah, Mu nir,d kk (2006:182) m enyebu tkan d alam Al-M ausu ah Ilmiyah wa amaliyah li al-bunuk al Islamiyah, investasi ad alah m engelola u ang u ntu k w aktu tertentu , p ad a asset, hak m ilik, property, secara patnership guna m engam ankan atau m engem bangkan m od al, baik m elalu i p rofit (al arobah) secara berkala, p enem bahan nilai su atu asset p ad a batas tempo, atau manfaat immateri.

Praktek investasi m enu ru t syariah haru s d ilaku kan tanp a ad a p aksaan d an menghindari d ari hal-hal yang berhu bu ngan d engan praktik riba. Prinsip syariah ju ga haru s d ilaku kan tanp a ad a p aksaan (ridha), ad il d an transaksinya berp ijak p ad a kegiatan p rod u ksi d an jasa yang tid ak d ilarang oleh syariah-syariah d alam Islam, d an ju ga term asu k bebas m anip u lasi d an sp eku lasi. H al inilah yang m enjad i p erbed aan antara investasi syariah d engan investasi konvensional.

Konsep investasi selain sebagai p engetahu an ju ga bernu ansa spiritual karena menggunakan konsep dan norma syariah, dan juga sebagai hakikat d ari sebu ah ilm u d an am al, oleh sebab itu investasi

d ianju rkan bagi seorang m u slim . H al tersebu t d ijelaskan d alam Al-Qu r an su rat Al-Hasyr ayat 18 sebagai berikut:

A rtinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada A llah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada A llah, Sesungguhnya A llah M aha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS.

Al-Hasyr:18)

Lafal maa koddamad lighodin vd itafsirkan d engan: hitu ng d an introsp eksilah d iri kalian sebelu m d iintrop eksi, d an lihatlah ap a yang telah kalian sim p an (invest) u ntu k d iri kalian d ari am al shaleh (after here investement) sebagai bekal kalian p ad a hari kiam at u ntu k keselam atan d iri d i d ep an Allah SWT (Katsir, 2000 dalam Huda, 2007:18). Dem ikian Allah SWT m em erintahkan kep ad a seliru h hamba-N ya yang berim an u ntu k m eleku kan investasi akhirat d engan m elaku kan am al shaleh sejak d ini sebagai bekal u ntu k menghadapi hari perhitungan.

Selain itu m enu ru t Katsir (2000) dalam H u d a (2007:18) d i d alam su rat Al-Lukman ayat 34, secara tegas Allah SWT m enyatakan bahw a tiad a seorangp u n d i alam sem esta ini yang d ap at m engetahu i ap a yang akan d ip erbu at, d iu sahakan, serta kejad ian ap a yang akan terjad i p ad a hari esok. Sehingga d engan

ajaran tersebu t selu ru h m anu sia d ip erintahkan u ntu k m elaku kan investasi sebagai bekal dunia dan akhirat :

A rtinya: Sesungguhnya A llah, hanya pada sisi-N ya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya A llah M aha mengetahui lagi M aha M engenal. (QS Al-Lukman:34)

Ad ap u n norm a d alam investasi m enu ru t Pontjow inoto (2003) dalam Huda (2007:23) adalah :

1) Transaksi d ilaku kan atas harta yang m em berikan nilai manfaat dan menghindari setiap transaksi yang zalim.

2) Uang sebagai alat pertukaran bukan komoditas perdagangan.

3) setiap transaksi haru slah transp aran, tid ak m anim bu lkan kerugian atau unsur penipuan.

4) Resiko yang d itim bu lkam haru s d ikelola sehingga tid ak menimbulkan resiko yang m elebihi kem am p u an menanggung resiko.

Tu ju an d ari investasi terkait d engan kaid ah serta norm a yang haru s d ijalani agar tu ju an d ari investasi terw u ju d . Sed angkan

kaid ah d an norm a syariah terkait d engan investasi m enu ru t Mu nir, dkk (2006:189) adalah :

1) M asyru yyah, legal m enu ru t hu ku m syar i. Kaid ah Al-M asyru yyah berlaku p ad a akad atau transaksi yang dipergunakan dalam investasi.

2) Mem p erhatikan kem aslahatan sosial m enu ru t skala p rioritas yang syar i. Selaras d engan ru h Islam yang m engarahkan pada kebaikan d an kelu ru han akhlak, m aka invstasi Islam i d ip rioritaskan kep ad a yang terbaik d an yang terp enting bagi masyarakat, baru kemudian yang baik bagi mereka.

3) Ad anya korelasi antara p rofit d engan kerja d an resiko (mukhatharah). Kerja d alam Islam m enem p ati p osisi yang u tam a, karena itu lah Islam selalu m end orong su p aya peningkatan kualitas dan profesionelisme kerja.

4) Berusaha mendapatkan profit dan keuntungan secara adil.

5) Bertam bahnya harga berband ing lu ru s d engan bertam bahnya infak. Investasi bu kan sem ata bertu ju an ekonom i m elainkan juga sosial, sebagai penegasan dari fungsi sosial harga.

Sebagaimana firman Allah:

A rtinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian[1417]. QS (QS.Adz-Dzariyat 19)

Dalam berinvestasi Allah SWT d an Rasu l-nya m em berikan p etu nju k (dalil) d an ram bu -ram bu p okok yang seyogjanya d iiku ti oleh setiap m u slim yang berim an. Diantara ram bu -ram bu tersebu t menurut Munir, dkk (2006:196) adalah:

1) Larangan investasi dengan jalan riba.

2) Larangan investasi d engan m elaku kam ihktikar (kejahatan sosial, ekonom i, d an agam a, karena bahaya yang d itim bu lkan sangat besar, sep erti p enim bu nan bahan p okok agar harga naik).

3) Larangan investasi d engan cara tawathu (kolu si). Yang termasuk kolusi adalah suap, penipuan dan manipulasi.

4) Larangan investasi d engan p rod u ksi yang m em bahayakan dan merugikan kehidupan.

Sebagaimana firman Allah:

A rtinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah termasuk perbuatan syaitan. M aka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS, Al-Maidah :90).

Dari p em ap aran d i atas d ap at d itarik p engertian, kerjasam a investasi d alam Islam yaitu m enyerahkan m od al kep ad a orang yang akan berniaga d engan m enerim a sebagian keu ntu nganya.

Transaksi ini m erealisasikan kesem p u rnaan hu bu ngan saling m elengkap i antara p em ilik m od al yang tid ak m em iliki keahlian beru saha d engan orang yang m em iliki keahlian beru saha tetap i tidak memiliki modal.

Praktek investasi m enu ru t p rinsip syariah haru s d ilaku kan tanp a ad a p aksaan (ridha), ad il d an transaksinya berp ijak p ad a kegiatan p rod u ksi d an jasa yang tid ak d ilarang oleh Islam , term asu k bebas m anip u lasi d an sp eku lasi. H al inilah yang m enjadi perbedaan antara investasi syariah dengan investasi konvensional.

Dengan d em ikian m aka investasi d an kekayaan seseorang itu d alam hal-hal yang benar, d engan u ngkap an lain investasi terbaik adalah jika ia ditujukan untuk mencari keridhaan Allah.

b. Pasar Modal Syariah

Dalam berbagai literatu r Islam klasik tid ak d item u kan ad anya term inologi investasi m au p u n p asar m od al, akan tetap i sebagai su atu kegiatan ekonom i. Kegiatan tersebu t d ap at d ikatagorikan sebagai kegiatan jual beli. Allah berfirman :

A rtinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada A llah supaya kamu mendapat keberuntungan.(QS. Ali Imron:130)

Pasar Mod al Syariah d ap at d iartikan sebagai p asar m od al yang menerapkan p rinsip -p rinsip syariah d alam kegiatan transaksi ekonom i d an terlep as d ari hal-hal yang d ilarang sep erti: riba, p erju d ian, sp eku lasi d an lain-lain (m ed iaekonom isyariah.

blogspot.com).

Menu ru t H u d a (2007:142) p asar modal m em p u nyai legalitas yu rid is d i m ata hu ku m Islam . Dew an fatw a MUI m eru ju k p ad a sejumlah ayat Al-Qu r an yang m enyatakan bahw a seorang m u slim seharu snya m eningggalkan segala bentu k transaksi yang berkaitan dengan praktik riba.

Dan hal ini d igu nakan u ntu k m enjad ikan d asar hu ku m praktik pasar modal:

A rtinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada A llah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa A llah dan Rasul-N ya akan memerangimu. dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. ( QS. Al-Baqoroh 278-279)

Penyebutan ju al beli d alam ayat tersebu t m eru p akan m od al dasar untuk memberikan tata cara melakukan perdagangan.

Pasar modal syariah d i Ind onesia secara resm i d ikelu arkan p ad a tanggal 14 Maret 2003 bersam aan d engan p enand atanganan MOU antara BAPEPAM-LK d engan Dew an Syariah N asional Majelis Ulam a Ind onesia (DSN MUI). Walau p u n secara resm i d ilu ncu rkan p ad a tahu n 2003, nam u n instru m en p asar m od al syariah telah had ir d i Ind onesia p ad a tahu n 1997. H al ini d itand ai d engan d ikelu arkanya Danareksa Syariah p ad a 3 Ju li 1997 oleh PT.

Danareksa Investm ent Managem ent. Selanju tnya Bu rsa Efek Ind onesia berkerjasam a d engan PT. Danareksa Investm ent Managem ent m elu ncu rkan Jakarta Islam ic Ind ex p ad a tanggal 3

Ju li 2000 yang bertu ju an u ntu k m em and u investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah.

Perkem bangan p asar m od al syariah d i Ind onesia secara u m u m d itand ai oleh berbagai ind ikator d iantaranya ad alah sem akin m araknya p ara p elaku p asar m od al syariah yang mengelu arkan efek-efek syariah selain saham -saham d alam Jakarta Islamic Index (JII). Dalam perjalanannya perkembangan pasar modal syariah d i Ind onesia telah m engalam i kem aju an, sebagai gam baran bahw a setid aknya terd ap at beberap a p erkem bangan d an kem aju an p asar m od al syariah yang p atu t d icatat hingga tahu n 2004, d iantaranya ad alah telah d iterbitkan 6 (enam ) Fatw a Dew an Syariah N asional Majelis Ulam a Ind onesia (DSN -MUI) yang berkaitan d engan ind u stri p asar m od al. Ad ap u n ke enam fatw a dimaksud adalah :

1) No.05/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Saham;

2) No.20/DSN-MUI/ IX/ 2000 tentang Ped om an Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah;

3) No.32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah;

4) No.33/DSN-MUI/ IX/ 2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah;

5) No.40/DSN-MUI/ IX/ 2003 tentang Pasar Mod al d an Ped om an Um u m Penerap an Prinsip syariah d i Bid ang Pasar Modal;

6) No.41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah.

Fatwa-fatwa tersebu t d i atas m engatu r p rinsip -p rinsip syariah d ibid ang p asar m od al yang m elip u ti bahw a su atu efek dipandang telah memenuhi prinsip-prinsip syariah.

Pad a sisi lain, haru s d iaku i bahw a m asih terd ap at beberap a permasalahan mendasar yang m enjad i kend ala berkem bangnya p asar m od al yang berp rinsip syariah d i Ind onesia. Kend ala-kend ala yang d im aksu d d iantaranya ad alah selain m asih belu m m eratanya p em aham an d an atau p engetahu an m asyarakat Ind onesia tentang investasi d i p asar m od al yang berbasis syariah, belu m d itu njangnya d engan p eratu ran yang m em ad ahi tentang investasi syariah di pasar modal Indonesia.

Hal-hal lain yang d ianggap bisa m em p engaru hi p erkem bangan Pasar Modal Syariah d iantaranya ad alah p erkem bangan jenis instru m en p asar m od al syariah yang d iku atkan d engan fatw a DSN MUI, p erkem bangan transaksi sesu ai syariah atas instru m en p asar m od al syariah; d an perkem bangan kelem bagaan yang m em antau m acam d an transaksi pasar modal syariah.

Menu ru t Su d arsono (2004: 202) karakter yang d ip erlu kan d alam m em bantu stru ktu r p asar m od al syariah ad alah sebagai berikut :

1) Semua saham harus diperjualbelikan pada Bursa Efek

2) Bursa p erlu m em p ersiap kan p asca p erd agangan d i m ana saham dapat diperjualbelikan melalui pialang.

3) Saham tid ak boleh d ip erd agangkan d engan harga lebih tinggi dari harga saham tertinggi.

4) Kom ite m anajem en m enerap kan harga saham tertinggi tiap -tiap p eru sahaan d engan interval tid ak lebih d ari 3 bu lan sekali.

Secara ekonom is, m enu ru t Mu ham m ad (2007:148) terd ap at seju m lah p eran yang d ap at d im ainkan oleh bu rsa efek d alam ekonomi Islam, antara lain:

1) Mem u ngkinkan p ara p enabu ng u ntu k berp artisip asi p enu h pada kegiatan bisnis yang menguntungkan.

2) Mem u ngkinkan p ara p em egang saham d an hu tang u ntu k m em p eroleh liku id itas d engan m enju al saham d an obligasinyakepada perusahaan bisnis di pasar modal.

3) Memungkinkan kegiatan bisnis mendapatkan dana dari pihak lain dalam rangka perluasan kegiatan usahanya.

4) m em u ngkinkan p ad a kegiatan bisnis u ntu k m em isahkan operasi bisnis dan ekonomi dari kegiatan keuangan.

Sed angkan tu ju an d ibentu knya Jakarta Islamic Index d im aksu d kan u ntu k d igu nakan sebagai tolok u ku r (benchmark) u ntu k m engu ku r kinerja su atu investasi p ad a saham d engan basis syariah. Melalu i ind eks ini d iharap kan d ap at m eningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah.

Menu ru t Mu ham m ad (2007:146) Dew an Fatw a Majelis Ulam a Ind onesia m engelu arkan fatw a N o. 40 DSN -MUI/ X/ 2003 tentang p asar m od al d an Ped om an Um u m p enerap an p rinsip syariah d i p asar m od al Bab III Pasal 5 tentang transaksi efek m engem u kakan butir-bu tir transaksi yang d ilarang d alam bu rsa efek Islam yaitu transaksi yang m engand u ng u nsu r gharar, dharar, riba, maysir, riswah, maksiat meliputi:

1) Najasy, yaitu melakukan penawaran palsu.

2) M ai al ma dum, yaitu m elaku kan p enju alan atas barang (efek syariah) yang belum dimilki (short selling).

3) Insider trading, yaitu m em iliki inform asi orang d alam u ntuk memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang.

4) Menimbulkan informasi yang menyesatkan.

5) M argin trading, yaitu m elaku kan transaksi efek syariah d engan fasilitas p injam an berbasis bu nga atas kew ajiban penyelesaian pembelian efek syariah tersebut.

6) Ikhtikar (p enim bu nan), yaitu p em belian d an atau p engu m p u lan su atu efek syariah, d engan tu ju an mempengaruhi pihak lain.

c. Saham Syariah

Saham m eru p akan su rat berharga yang m erep resentasikan p enyertaan m od al ked alam su atu p eru sahaan. Sem entara d alam p rinsip syariah, p enyertaan m od al d ilaku kan p ad a p eru sahaan-p eru sahaan yang tid ak m elanggar sahaan-p rinsisahaan-p -sahaan-p rinsisahaan-p syariah, sesahaan-p erti bid ang p erju d ian, riba, m em p rod u ksi barang yang d iharam kan (www.mediaekonomisyariah.blogspot.com).

Saham syariah ad alah m eru p akan salah satu bentu k d ari saham biasa yang m em iliki karakteristik khu su s yang beru p a control yang ketat d alam hal kehalalan ru ang lingku p kegiatan u saha. Saham syariah d im asu kkan d alam p erhitu ngan Jakarta Islamic Index m eru p akan ind ex yang d ikelu arkan oleh PT. Bu rsa Efek Ind onesia yang m eru p akan su bset d ari Ind ek H arga Saham Gabungan.

Saham syariah m eru p akan salah satu bentu k d ari saham biasa yang m em iliki karakteristik khu su s beru p a kontrol yang ketat

d alam hal kehalalan ru ang lingku p kegiatan u saha (hasbu lloh-ghazaly.blogspot.com/2008/11/).

Menurut Dewan Syariah N asioanal (DSN ), saham ad alah su atu bu kti kepemilikan atas su atu p eru sahaan yang m em enu hi kriteria syariah d an tid ak term asu k saham yang m em iliki hak-hak istim ew a. Bagi perusahaan yang m od alnya d ip eroleh d ari saham m eru p akan m od al send iri. Dalam stru ktu r p erm od alan khu su snya u ntu k p eru sahaan yang berbentu k p erseroan terbatas (PT), pembagian modal menurut undang-undang terdiri:

1) Mod al d asar, yaitu m od al p ertam a sekali p eru sahaan didirikan.

2) Mod al d item p atkan, m aksu d nya m od al yang su d ah d iju al dan besarnya 25% dari modal dasar.

3) Mod al d isetor, m eru p akan m od al yang benar-benar telah disetor yaitu sebesar 50% dari modal yang telah ditempatkan.

4) Saham d alam p ortep el yaitu m od al yang m asih d alam bentu k saham yang belu m d iju al atau m od al d asar d iku rangi m od al ditempatkan.

Sedangkan prinsip dasar saham syariah adalah:

1) Bersifat musyarakah jika ditawarkan secara terbatas.

2) Bersifat mudharabah jika ditawarkan kepada publik.

3) Tid ak boleh ad a p em bed a jenis saham , karena risiko haru s ditanggung oleh semua pihak.

4) Prinsip bagi hasil laba-rugi.

5) Tidak dapat dicairkan kecuali dilikuidasi.

Para ahli fiqih kontem p orer sep akat, bahw a haram hu ku m nya m em p erd agangkan saham d i p asar m od al d ari p eru sahaan yang bergerak d i bid ang u saha yang haram , nam u n ad a bebrap a p end ap at jika saham d ip erd agangkan d i p asar m od al itu d ari p eru sahaan yang bergerak d alam bid ang halal, m isalnya transp ortasi, kom u nikasi, p rod u ksi tekstil d ll. Ad a sebagian d ari m ereka yang m em bolehkan transaksi ju al beli saham d an ad a ju ga yang tid ak m em bolehkan. Menu ru t Satrio (2005) dalam H u d a, (2007:64) p ara fuqoha yang tid ak m em bolehkan transaksi ju al beli saham m em berikan beberap a argu m entasi yang d iantaranya sebagai berikut:

1) Saham d ip aham i sebagai obligasi yang m ana saham m eru p akan u tang p eru sahaan terhad ap p ara investor yang haru s d ikem balikan, m aka d ari itu m em p erju albelikannyaj ju ga sam a hu ku m nya d engan ju al beli hu tang yang d ilarang syariah.

2) Banyak praktik jual beli penipuan (najasi) di bursa efek.

3) Para investor p em beli saham kelu ar d an m asu k tanp a diketahui oleh seluruh pemegang saham.

4) Transaksi ju al beli saham d ianggap batal secara hu ku m karena d alam transaksi tersebu t tid ak m engim p lem entasikan prinsip pertukaran (sharf).

5) Ad anya u nsu r ketid akp astian (jahalah) d alam ju al beli saham karena p em beli tid ak m engetahu i secara p ersis sp esifikasi barang. Seperti hadist Nabi:

Artinya: Jangan kamu membeli ikan dalam air, kerena sesungguhnya jual beli yang demikian itu melindungi penipuan. (Ahmad;3494, Ibnu Majah: 2186, Abu Dawud:2935).

6) N ilai saham p ad a tiap tahu nnya selalu beru bah tid ak bisa d itetap kan p ad a su atu harga tertentu tap i beru bah-ubah mengikuti kondisi pasar bursa saham, untuk itu saham saham tid ak d ap at d ikatakan sebagai p em bayaran nilai p ad a saat pendirian perusahaan.

Jual beli saham dalam Islam pada dasarnya adalah merupakan bentuk syirkah mudhorobah, d iantara p engu saha d an p em ilik m od al sama-sama berusaha yang nantinya hasilnya bisa dibagi bersama.

Mudharabah, merupakan teknik p end anaan d i m ana p em ilik m od al m enyed iakan dana u ntu k d igu nakan oleh u nit d efisit d alam

kegiatan p rod u ktif d engan d asar loss profit sharing.

(Achsien,2000:58)

Menurut p ara fuqaha, mudharobah ialah akad antara d u a p ihak yang saling m enanggu ng, salah satu p ihak m enyerahkan hartanya kep ad a p ihak lain u ntu k d ip erd agangkan d engan bagian yang telah ditentukan dari keuntungan (Suhendi, 2002:136).

Dasar hu ku m mudhorobah d iriw ayatkan Rosu lu llah bahwasanya:

A rtinya: A da tiga perkara yang diberkati: jual beli yang ditangguhkan, memberi modal, dan mencampur gandum dengan jelai untuk keluarga, bukan untuk dijual. (Ibnu Majah: 2280)

N am u n yang p erlu d ip erhatikan ad alah m asalah kehalalan u sahanya. Bila m enggu nakan sistem ribaw i, sehingga seorang muslim tersebut tidak boleh mendukung jenis usaha tersebut.

Saham pada d asarnya m eru p akan bu kti kep em ilikan seseorang atas su atu p eru sahaan (emiten) d an berfu ngsi sarana p enyertaan m od al (investasi). Baik saham m au p u n investasi p ad a d asarnya bersifat mubah d alam Islam . Dengan d em ikian, saham m eru p akan barang yang sah d ip erju albelikan d engan ketentu an u saha yang d ilaku kan oleh em iten ad alah u saha yang halal bu kan yang haram.

Dari sini dapat diambil kesimpulan:

1) Ju al beli saham d ip erbolehkan m enu ru t syariat jika saham tersebut berada dalam kepemilikan penjual.

2) Ju al beli saham berbasis bu nga d ilarang m enu ru t syariat Islam karena termasuk praktik riba.

Adanya fatw a-fatw a u lam a kontem p orer tentang ju al beli saham semakin memperkuat landasan akan dibolehkannya jual beli saham . Menu ru t Satrio (2005) dalam H u d a (2007:66) d alam ku m p u lan fatw a Dew an Syariah N asional Sau d i Arabia yang d iketu ai oleh Syakh Abd u l Aziz jilid 13( tiga belas) bab ju al beli (JH 9) halam an 20-321 fatw a nom or 4016 d an 5149 tentang hu ku m jual beli saham dinyatakan sebagai berikut:

,

,

,

.

Jika saham yang diperjual belikan tidak serupa dengan uang secara utuh apa adanya, akan tetapi hanya representasi dari sebuah aset seperti tanah, mobil pabrik dan lain sejenisnya. Dan hal tersebut merupakan sesuatu yang telah diketahui oleh penjual dan pembeli, maka dibolehkan hukumnya untuk diperjualbelikan dengan harga tunai maupun tangguh, yang dibayar secar kontan ataupun beberapa kali pembayaran, berdasarkan keumuman dalil tentang diperbolehkannya jual beli.

Dengan demikian, ju al beli saham d engan niat d an tu ju an m em p eroleh p enam bahan m od al, m em p eroleh aset likuid, m au p u n m engharap kan d evid en d engan m em ilikinya sam p ai jatu h tempo

u ntu k efek syariah (hold to maturity) d i sam p ing d ap at d ifu ngsikan sewaktu-w aktu d ap at d iju al (available for sale) keu ntu ngan beru p a capital gain d engan kenaikan nilai saham sesu ai d engan kenaikan nilai d an kinerja p eru sahaan p enerbit (em iten) d alam rangka m enghid u p kan investasi yang akan m engem bangkan kinerja p eru sahaan, ad alah sesu atu yang halal sep anjang u sahanya tid ak dalam hal yang haram.

N am u n ketika aktivitas ju al beli saham tersebu t d isalahgu nakan d an m enjad i alat sp eku lasi m engejar keu ntu ngan d i atas keru gian p ihak lain, m aka hu ku m nya haram karena beru bah m enjad i p erju d ian saham . Berflu ktu asinya harga saham yang teru s naik tu ru n m enu nju kkan ad anya u nsu r p erm ainan yang d iberlaku kan oleh sp eku lator u ntu k m end ap atkan keu ntu ngan d alam w aktu yang singkat. Perju d ian d ianggap u ntu k m em u d ahkan sesu atu karena seseorang seharu snya m enem p u h jalan yang su sah p ayah akan tetap i m enem p u h jalan p intas d engan harapan dapat mencari apa yang dikehendaki.

Ap abila d ikaitkan d engan harga saham p ertam bangan yang selalu berflu ktu atif, harga saham tid ak d ap at d ip red iksi secara p asti. H al ini terkait ju ga d engan ju al beli jahalah yaitu ju al beli yang m engand u ng u nsu r ketid akp astian antara d u a belah p ihak yang bertransaksi.

Dalam dokumen Event Study (Halaman 67-87)

Dokumen terkait