• Tidak ada hasil yang ditemukan

Event Study

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Event Study"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENURUNAN TARIF BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP HARGA

SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN

(

Event Study Pada Kebijakan Penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Tanggal 15 Januari 2009)

S K R I P S I

Oleh

LIA HANISA RAHMAWATI

NIM : 05610087

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

2009

(2)

sANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENURUNAN TARIF BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP HARGA

SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN

(Event Study pada Kebijakan Penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Tanggal 15 Januari 2009)

S K R I P S I

Diajukan Kepada:

Universitas Islam Negeri (UIN) Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)

Oleh

LIA HANISA RAHMAWATI

NIM : 05610087

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG

2009

(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENURUNAN TARIF BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP HARGA

SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN

(

Event Study Pada Kebijakan Penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Tanggal 15 Januari 2009)

S K R I P S I

Oleh

LIA HANISA RAHMAWATI NIM : 05610087

Telah Disetujui 08 April 2009 Dosen Pembimbing,

Drs. Agus Sucipto, MM NIP. 150327243

Mengetahui, Dekan,

Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA NIP. 150231828

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN PENURUNAN TARIF BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHADAP HARGA

SAHAM SEKTOR PERTAMBANGAN

(Event Study Pada Kebijakan Penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM) Tanggal 15 Januari 2009)

S K R I P S I

Oleh

LIA HANISA RAHMAWATI NIM : 05610087

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada 3 April 2009

Susunan Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Ketua Penguji

Drs. Abdul Kadir Usry.,MM.,Ak :

( )

2. Penguji Utama

Prof. Dr. H. Muhammad Djakfar, SH, M.Ag:

NIP. 150327243 ( )

3. Penguji 3 (Pembimbing)

Drs. Agus Sucipto, MM :

NIP. 150327243 ( )

Disahkan Oleh : Dekan,

Drs. HA. MUHTADI RIDWAN, MA NIP. 150231828

(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

KURANGKAI KATA DEMI KATA

DAN KUTUANG TINTA DALAM KARYA KECILKU INI SEBAGAI TANDA BAKTI UNTUK ALMAMATERKU,

KEDUA ORANG TUAKU TERCINTA, KAKAK DAN IPARKU

TERIMAKASIH ATAS D O A, D UKUN GAN , SEMAN GAT, MOTIVASI, KESABARAN, PENGORBANAN,KASIH SAYANG, DAN

CINTA KALIAN SEMUA

(6)

MOTTO

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.

(QS. Ar Ra d: 11)

Artinya: Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS. Alam Nasyroh: 5-6 )

(7)

KATA PENGANTAR

Syu ku r Alham d u lilahi Robil Alam in, kam i p anjatkan kehad irat Allah SWT atas sem u a berkah d an rahm at, inayah serta hid ayah-Nya, kam i d ap at m enyelesaikan skrip si d engan ju d u l ANALISIS PEN GARUH KEBIJAKAN PEN URUN AN TARIF BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) TERHAD AP HARGA SAHAM SEKTOR PERTAMBAN GAN .

Di baw ah bim bingan Bap ak Drs. Agu s Su cip to., MM p enu lis beru saha sem aksim al m u ngkin agar m end ap atkan tu lisan yang sebaik- baiknya, akan tetap i p enu lis m enyad ari keterbatasan, kem am p u an serta m engetahu i p enu lis, oleh karena itu p enu lis m enm gharap kan ad anya saran kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam m enu lis skrip si ini p enu lis telah m enerim a bantu an, d orongan, bim bingan serta su m bangan p ikiran yang besar sekali nilainya.

Oleh karena itu p enu lis m enyam p aikan rasa horm at d an terim a kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bap ak Prof. Dr. H . Im am Su p rayogo selaku Rektor Universitas Islam Negeri Malang.

2. Bap ak Drs. H . A. Mu htad i Rid w an., MA Selaku Dekan Faku ltas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.

(8)

3. Bap ak Drs. Agu s Su cip to., MM selaku Dosen Pem bim bing yang senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan yang berguna bagi penulis selama penulisan skripsi ini.

4. Sem u a Bap ak/ Ibu Dosen d an Staff p ad a Universitas Islam N egeri Malang yang telah benyak m em berikan p elajaran, bim bingan, p etu nju k d an p enghargaan selam a m asa ku liah sam p ai akhir penyusunan skripsi.

5. Ked u a orang tu aku (Bp k. Ahm ad Zaini d an Ibu N yu ji Wahyu ni) d an sau d ara serta ip arku yang telah banyak berkorban d an berd oa, serta seluruh keluarga besarku terima kasih atas semuanya.

6. Tri Cahyo P yang senantiasa memberikan semangat, dorongan.

7. Sahabat-sahabatku p enghu ni kos Su m ber Sari 1 A/ 80, sem oga Allah m em balas bu d i baik kalian selam a m em bantu m enyelesaikan penulisan skripsi ini.

8. Teman-temanku Faku ltas Ekonom i Universitas Islam N egeri Malang Angkatan 2005 khu su snys kelas C, atas d u ku ngan, bantu an d an informasinya.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat Limpahan-Nya sebagai balasan amal baiknya.

(9)

Penu lis m enyad ari bahw a skrip si ini jau h d ari sem p u rna karena keterbatasan p enu lis. Akhir kata p enu lis d engan lap ang hati akan selalu m enerim a kritik-kritik d an saran yang m em bangu n d an m em baca d em i kesem p u rnaan skrip si ini, d an sem oga skrip si ini d ap at berm anfaat bagi penulis dan pembaca.

Malang, Maret 2009

Penulis

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

LEMBAR PERSETUJUAN...ii

LEMBAR PENGESAHAN ...iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

MOTTO ...v

KATA PENGANTAR...vi

DAFTAR ISI...ix

DAFTAR TABEL ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ...xiii

ABSTRAK ...xiv

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......1

B. Rumusan Masalah ......6

C. Tujuan Penelitian......6

D. Batasan Penelitian......7

E. Manfaat Penelitian......8

BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu...9

B. Kajian Teori ...15

1. Pengertian Investasi ...15

2. Pasar Modal...18

3. Pengertian Saham ...24

4. Indeks Harga Saham Di BEI ...26

5. Efisiensi Pasar ......30

6. Kebijakan Harga Pemerintah...38

7. Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM)...45

8. Event Study (Studi Peristiwa) ......49

9. Kajian Keislaman ......50

a. Invetasi Dalam Islam ...50

b. Pasar Modal Syariah ...57

c. Saham Syariah......63

C. Kerangka Berfikir ...70

D. Hipotesis ...71

(11)

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ...72

B. Sumber Data ...72

C. Teknik Pengumpulan Data ...73

D. Populasi dan Sampel...73

E. Teknik Pengambilan Sampel ...75

F. Definisi Operasional Variabel...76

G. Metode Analisis Data...77

BAB IV : PAPARAN DAN PEMBAHASAN DATA HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Hasil Penelitian ...81

1. Gambaran Umum Saham Sektor Pertambangan...81

2. Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak 15 Januari 2009 ..84

3. Analisis Data ...87

a. Analisis Statistik ...88

b. Analisis Deskriptif...101

B. Pembahasan Data Hasil Penelitian ...105

BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ...116

B. Saran ...118

DAFTAR PUSTAKA...119

LAMPIRAN ...123

(12)

DAFTAT TABEL

Tabel. 2.1 : Penelitian Terdahulu ...12 Tabel. 3.1 : Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI ...74 Tabel. 3.2 : Jumlah Sampel Penelitian...76 Tabel. 4.1 : Rata-rata Harga Saham Sektor Partambangan Disekitar

Hari Penurunan Harga Bahan Bakar Minyak BBM ...90 Tabel. 4.2 : Perbandingan Uji t Pada Saat Penetapan Dengan Hari-hari

Sebelum Penetapan Penurunan Harga BBM...95 Tabel. 4.3 : Perbandingan Uji t Pada Saat Penetapan Dengan Hari-hari

Sebelum Penetapan Penurunan Harga BBM...100 Tabel. 4.4 : Rata-rata Harga Saham Sebelum Penurunan, Pada Saat dan

Sesudah Penurunan Harga BBM...100 Tabel. 4.5 : Hasil Anova Perbedaan Rata-rata Harga Saham Sebelum,

Saat Penurunan dan Sesudah Penurunan BBM ...102

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 : Proses Keputusan Investasi ...17 Gambar 2.2 : Tingkatan Komulatif Dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien ..34 Gambar 2.3 : Kerangka Berfikir ...70 Gambar 4.1 : Perkembangan Rata-Rata Harga Saham Pada Perusahaan

Sampel Sektor Pertambangan Tanggal 8 Januari Sampai 22

Januari 2009 ......102

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Harga Saham Pertambangan Sebelum Penurunan, Pada Saat Penurunan dan Sesudah Tanggal Penurunan Bahan Bakar Minyak (BBM)...123 Lampiran 2 : Rata-rata Harga Saham Perusahaan Pertambangan

Yang Dijadikan Sampel ...124 Lampiran 3 : Rata-rata Harga Saham Pertambangan Sebelum Penurunan

harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ...125 Lampiran 4 : Rata-rata Harga Saham Pertambangan Sebelum Penurunan

harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ...126 Lampiran 5 : Uji One Sample T Test Harga Saham Pertambangan...127 Lampiran 6 : Uji Paired Sample T Test Harga Saham Pertambangan

Sebelum Penurunan BBM ...129 Lampiran 7 : Uji Paired Sample T Test Harga Saham Pertambangan

sesudah Penurunan BBM ...131

Lampiran8 : Uji One Way Anova Harga Saham Pertambangan ...133

(15)

ABSTRAK

Lia H anisa Rahm aw ati, 2009. SKRIPSI. Ju d u l: Analisis Pengaru h Kebijakan Penu ru nan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhad ap H arga Saham Sektor Pertam bangan (Event Study Pad a Kebijakan Penu ru nan Bahan Bakar Minyak (BBM) Tanggal 15 Janu ari 2009)

Pembimbing : Drs. Agus Sucipto., MM

Kata Kunci : Panu ru nan H arga BBM, H arga Saham Pertam bangan, Event Study.

Pad a tanggal 15 Janu ari p em erintah m enetap kan harga BBM baru yaitu tu ru n Rp .500 m enjad i Rp .4500. Inform asi ini m eru p akan bagian p engu m u m an yang m em p engaru hi harga d ari seku ritas, yaitu p engu m u m n yang berkaitan d engan ad anya kebijakan p em erintah (Goverenment Related A nnouncement) yaitu ad anya p eratu ran p em erintah baru tentang p enu ru nan harga BBM. Penelitian ini bertu ju an m engetahu i p erbed aan harga saham p ertam bangan sebelu m p enu ru nan harga BBM, pada saat penurunan harga BBM, dan sesudah penurunan harga BBM.

Pengu jian ini d ilaku kan d engan cara analisis d eskrip tif d an analisis statistik. Analisis d eskrip tif d engan cara one sample t-test, sed angakan analisis statistik m enggu nakan m etod e paired sample t-test dan anova, u ntu k m engu ji ap akah ad a p erbed aan harga saham p ertam bangan sebelu m p enu ru nan harga BBM d engan p ad a saat p enu ru nanharga BBM, p ad a saat p enu ru nan harga BBM d engan sesu d ah p enu ru nan harga BBM, dan antara ketiganya.

Dari hasil analisis secara d eskrip tif, secara one sample T-test d engan level signifikain 5% m em p engaru hi secara signifikan terhad ap harga saham p ertam bangan. H al itu m eru p akan kabar bu ru k, sehingga terjadi transaksi yang cukup kecil pada perusahaan yang tergabung dalam sektor p ertam bangan d an m engakibatkan p enu ru nan harga saham yang cukup besar. Dengan metode Paired Sample t-tes terbukti secara signifikan, ad a p erbed aan harga saham p ertam bangan sebelu m p enu ru nan harga BBM d engan p ad a saat p enu ru nan harga BBM, d an sebaliknya tid ak ad a p erbed aan harga saham p ad a saat p enu ru nan harga BBM d engan sesu d ah p enu ru nan harga BBM. Sed angan d engan m eteod e anova d isim p u lkan bahw a tid ak ad a p erbed aan d iantara ke tiganya. H al ini karena inform asi yang terkand u ng d alam p enetap an tersebu t ku rang d ijad ikan p referensi oleh investor u ntu k m elaku kan investasi p ad a saham -saham sektor p ertam bangan d an investor lebih m em bu ru saham p etam bangan yang m asih tu ru n ini yang d iharap kan akan naik kem bali u ntu k m end ap atkan keuntungan (gain).

(16)

ABSTRACT

Lia H anisa Rahm aw ati, 2009. TH ESIS. Title: the Analysis Effect Annou ncem ent Governm ent Declining of Petrol to Price of Mining (Event Study Announcement Declining of Petrol On January 15th 2009) Advisor : Drs. Agus Sucipto, MM

Key Words : Declining Price of BBM, Share Price of Mining, Event Study.

On Janu ary 15th, governm ent ascertained the new p rice of BBM from Rp . 500 to Rp . 4500. this inform ation is a p art of annou ncem ent to influ ence p rice in secu rity. It m eans that, the annou ncem ent relates to governm ent cap ability (Governm ent Related Annou ncem ent). It is a new regu lation from governm ent. This exp erim ent aim s to know the d ifference of mining share price before and after declining price of BBM.

The testing of cond u cted in d escrip tive analytical and statistical analytical. Descrip tive analytical u ses one of sam p le test w hile statistical analytical u ses p aired sam p le t-test m ethod and anova. They are u sed to know the existence in d ifferences betw een m ining share p rice before and after d eclining BBM s p rice and vise versa.

The resu lt of d escrip tive analysis, in one sam p le T-test 5%

significant level influ ences to the m ining share p rice significantly. It becom es the bad new s so it has sm all transaction in grou p ing in m ining sector company and result a big declining share price. According to paired sam p le t-test m ethod can be p roven significantly that p resenting in d ifferences of m ining share p rice before and after d eclining BBM s p rice.

On the contrary, there is no d ifference share p rice betw een them . While the anova m ethod can be conclu d ed that there is no d ifference am ong them . This inform ation contest d ecision its self that it is less becom ing p reference by investors invest to the m ining sector shares and they are m ore p u rsu e then others, becau se they hop e to get m ore p rofit from the increasing share.

(17)

2009

. . : "

(

BBM

)

(

15 2009

).

: . .

15 2009

.

(

government Related Announcement

)

.

.

.

one sample t-test

paired sample t-test

.

one sample t-tes

5 %

.

paired sample t-test

.

.

.

one way anova

.

.

(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahan Bakar Minyak (BBM) m eru p akan kom od itas yang m em egang p eranan sangat vital d alam sem u a aktifitas ekonom i. Dam p ak langsung perubahan harga minyak ini adalah perubahan-perubahan biaya op erasional yang m engakibatkan tingkat keu ntu ngan kegiatan investasi langsung terkoreksi.

Pasar m inyak d u nia d alam tekanan berat setelah sekitar satu d ekad e (1998 2008), harga m inyak m elam bu ng. Pad a 1998, harga m inyak tercatat sekitar US$ 10 p er barel, kem u d ian m enyentu h US$ 147 p er barel p ad a p ertengahan Ju li 2008. Rend ahnya harga m inyak p ad a 1998 m eru p akan d am p ak d ari krisis m oneter yang beraw al d i Thailand kem u d ian m erebak ke selu ru h kaw asan Asia, term asu k Ind onesia (www.tekmira.esdm.go.id, 3 November 2008).

Akibat krisis finansial d u nia yang d itand ai d engan anjloknya harga saham d iselu ru h bu rsa saham d u nia, p ertu m bu han ekonom i d u nia m enu ru n. Seju m lah d ana yang sebelu m nya d ip akai berm ain d i p asar m inyak kem u d ian ram ai-ram ai d itarik sehingga kini p osisi ju al selalu m elam p au i p osisi beli. H al ini ju ga d ip icu oleh sem akin berjayanya US$

terhad ap m ata u ang lainnya, khu su snya terhad ap eu ro. Akibatnya, harga

(19)

m inyak anjlok sekitar 60% d ari sekitar US$ 147 p er barel m enjad i hanya sekitar US$ 61 per barel.

Untu k ketiga kalinya, p em erintah m enu ru nkan harga BBM, p rem iu m tu ru n Rp 500 d ari Rp 5.000 m enjad i Rp 4.500 p er liter (tu ru n 25%), d an solar tu ru n m enjad i Rp 4.500 d ari Rp 4.800 p er liter (18,2%).

Sem entara harga m inyak tanah tetap . Kebijakan ini d iam bil seiring d engan tu ru nnya harga m inyak d u nia yang stabil p ad a kisaran 40 d olar p er barrel, yang sem p at m enyentu h angka 150 d olar p er barrel p ad a Ju li 2008 lalu (www.riaupos.com, 15 Januari 2009).

Pad a p erd agangan saham IH SG terkoreksi ke level 1.402,66 melemah 14,013 poin atau 0,99%. Tercatat hanya 45 saham yang terangkat, sementara 87 saham tu ru n, d an hanya 47 saham yang stabil. Pelem ahan ini d isebabkan anjloknya saham -saham besar sep erti AQUA, ITMG,BISI, IN CO, TLKM, d an SMGR. Saham -saham u nggu lan LQ45 ju ga iku t anjlok 4,85 p oin atau tu ru n 1,7% ke level 280,692. Jakarta Islamic Index ju ga iku t m enyu m bangkan anjloknya IH SG d engan m engalam i p enu ru nan 1,62 p oin atau tu ru n 0,7% ke level 230,96. Sektor p erkebu nan m elem ah 3,53%

ke level 1055,44, p ertam bangan tu ru n 2,52% ke 935,04, ind u stri d asar tu ru n 1,69% ke 138,6, p rop erti tu ru n 0,75% ke 104,43, infrastru ktu r tu ru n 1,91% ke 502,57, keu angan tu ru n 1,31% ke 172,59, serta p erd agangan tu ru n 0,87% ke 153,74. H anya sektor aneka ind u stri, d an m anu faktu r yang mengalami kenaikan index. (www.inilah.com, 13 Januari 2009).

(20)

Penu ru nan ind eks BEI ini terkait d engan saham -saham berbasis energi karena anjloknya harga m inyak d u nia. Sektor energi m em ang m asih tertekan, sed angkan sektor m anu faktu r belu m bergerak p enu h. Jika su d ah bergerak karena sektor riil, m aka sektor m anu faktu r akan m enjad i m otor p enggerak u tam a ind eks BEI. Faktor p enu ru nan harga m inyak m em bu at investor beralih ke saham lainnya, yakni p erbankan yang d ianggap harganya su d ah telalu rend ah. Saat ini p asar m asih bearish sehingga berita p enu ru nan langsu ng d isam bu t investor d engan panic selling terhad ap saham sektor p ertam bangan. Akibatnya, harganya terkoreksi cu ku p d alam (tekm ira.esd m .go.id , 24 Ju li 2008). H al inilah yang m end asari d ip ilihanya objek p enelitian sektor p ertam bangan karena sektor pertambangan merupakan sektor yang paling berhubungan dengan penurunan BBM.

Ind eks saham m eru p akan ind ikator u tam a yang sering m enggam barkan harga saham . Menu ru t Sam su l (2006:179) ind eks saham ad alah saham yang d inyatakan d alam angka ind eks. Sed angkan saham m enu ru t Rid w an (2002:381) m eru p akan su rat berharga yang d ikelu arkan oleh p eru sahaan yang berbentu k p erseroan terbatas atau yang d isebu t emiten.

Pergerakan harga saham m enentu kan investor d alam m em ilih saham yang terbaik. Peru bahan harga saham ind ivid u d i p asar terjad i karena faktor p erm intaan d an p enaw aran. Terd ap at berbagai variabel yang

(21)

m em p engaru hi p erm intaan d an p enaw aran, baik yang rasional m au p u n irrasional. Pengaru h yang sifatnya rasional m encangku p kinerja p eru sahaan, tingkat bu nga, tingkat inflasi, tingkat p ertu m bu han, ku rs valu ta asing atau ind eka harga saham d ari negara lain. Pengaru h yang irrasional m encangku p ru m or d i p asar, m engu ku ti m im p i, bisikan tem an atau p erm ainan harga. Oleh karena itu jika kenaikkan atau p enu ru nan berlangsu ng teru s-m eneru s selam a beberap a hari, m aka hal itu akan d iiku ti oleh aru s balik. H al itu m em bu ktikan bahw a d alam kenaikan atau p u n p enu ru nan selalu ad a kesalahan yang d inam akan overreaction atau mispriced, jika harga terus naik, akan diikuti dengan penurunan harga dari periode berikutnya (Samsul, 2006:185).

Penelitian ini m eru p akan rep likasi d ari hasil p enelitian Wanalita (2007), yang m enyim p u lkan bahw a terd ap at p erbed aan antara Abnormal Return p ad a tanggal p enetap an d engan hari-hari sebelu m tanggal p enetap an tergabu ng d alam JII, selain itu terd ap at p erbed aan antara A bnormal Return p ad a tanggal p enetap an tergabu ng d alam Jakarta Islamic Index d engan hari-hari sesu d ah tanggal p enetap an tergabu ng d alam JII.

Dari p enelitian Tri Wibow o (2006) H asil hip otesisnya m enu nju kkan, tid ak ad a p erbed aan antara rata-rata return saham sebelu m d an p ad a saat pengumuman bond rating, antara rata-rata return saham p ad a saat p egu m u m an d an setelah p engu m u m an bond rating, d an antara rata-rata return saham sebelu m , p ad a saat, d an setelah p engu m u m an band rating.

(22)

Perbed aan p enelitian ini d engan p enelitian sebelu m nya yaitu terd ap at p ad a variabel yang d iteliti. Jika p enelitian sebelu m nya m enggu nakan variabel Bond Rating terhadap return saham sed angkan d alam p enelitian ini m enggu nakan variabel p enu ru nan harga BBM terhad ap harga saham sektor pertambangan.

Untu k kep erlu an analisis d alam p enelitian ini d ilaku kan p engu jian d engan m enggu nakan stu d i p eristiw a (event study). Stu d i p eristiw a m eru p akan stu d i yang m em p elajari reaksi p asar terhad ap su atu p eristiw a (event) yang inform asinya d ip u blikasikan sebagai su atu p engu m u m an.

Penelitian ini beru saha m engetahu i p engaru h p eristiw a p enu ru nan harga BBM terhad ap harga saham d i p asar m od al Ind onesia sektor p ertam bangan. Dengan p enelitian ini d iharap kan d ap at d iketahu i reaksi d an p erilaku p elaku p asar m od al terhad ap sebu ah p eristiw a ekonom i d an d am p aknya terhad ap iklim investasi secara keselu ru han d i Ind onesia.

Dengan m engetahu i p erilaku p ara p elaku p asar m od al akan d ap at diramalkan tanggapan dan reaksi pasar terhadap suatu peristiwa ekonomi dan bisnis di masa yang akan datang.

Dari latar belakang d i atas m aka p eneliti tertarik u ntu k m engam bil ju d u l p enelitian Analisis Pengaruh Kebijakan Penurunan Tarif Bahan Bakar (BBM) Terhadap Harga Saham Sektor Pertambangan .

(23)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah d ip ap arkan sebelu m nya maka rumusan masalah yang dituliskan dalam penelitian ini adalah:

1. Ap akah terd ap at p erbed aan harga saham sektor p ertam bangan p ad a saat tanggal p enu ru nan harga BBM d engan hari-hari sebelu m penurunan harga BBM?

2. Ap akah terd ap at p erbed aan harga saham sektor p ertam bangan p ad a saat tanggal p enu ru nan harga BBM d engan hari-hari sesu d ah penurunan harga BBM?

3. Ap akah terd ap at p erbed aan harga saham antara sebelu m tanggal p enu ru nan harga BBM, p ad a tanggal p enru nan harga BBM d an sesudah tanggal penurunan harga BBM?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian yang d ilaku kan ini m em iliki beberap a tu ju an yang ingin dicapai, antara lain:

1. Untu k m engetahu i harga saham sektor p ertam bangan p ad a saat tanggal p enu ru nan harga BBM d engan hari-hari sebelu m penurunan harga BBM?

2. Untu k m engetahu i p erbed aan harga saham sektor p ertam bangan p ad a saat tanggal p enu ru nan harga BBM d engan hari-hari sesu d ah penurunan harga BBM?

(24)

3. Untu k m engetahu i p erbed aan harga saham antara sebelu m tanggal p enu ru nan harga BBM, p ad a tanggal p enru nan harga BBM d an sesudah tanggal penurunan harga BBM?

D . Manfaat Penelitian

Penelitian ini d iharap kan d ap at m em berikan m anfaat bagi beberapa pihak, diantaranya:

1. Bagi investor

a. Penelitian ini d ap at d ijad ikan salah satu p ertim bangan keputusan investasi, selain itu sebagai m asu kan u ntu k mengetahui reaksi pasar modal Indonesia.

b. Penelitian ini d iharap kan d ap at m enjad i salah satu acu an agar tetap mempertahankan dan menjalankan reputasi bisnis.

2. Bagi Akademisi

a. Sebagai w ancana kep u stakaan yang m em ad ai serta m em berikan w ahana p engetahu an yang sangat berarti bagi p engem bangan ilm u p engetahu an, khu su snya tentang p asar modal.

b. Sebagai m asu kan bagi kalangan akad em ik d alam m enam bah w aw asan serta bahan p enelitian lebih lanju t m engenai reaksi p asar m od al Ind onesia terhad ap p eristiw a (event) baik yang bersifat teknis maupun politis.

(25)

E. Batasan Masalah

Penelitian ini m em batasi ru ang lingku p nya p ad a em iten d ari sektor p ertam bangan d engan tu ju an m angetahu i flu ktu asi harga saham nya, d engan ad anya p enu ru nan harga bahan bakar m inyak (BBM) yang m eru p akan p ertam a kalinya d i Ind onesia. Selanju tnya, akan d ilihat p engaru hnya terhad ap harga saham p enu tu p an sektor p ertam bangan d i sekitar tanggal p enu ru nan yaitu tanggal 15 Janu ari 2009. Period e p enelitian ini hanya d ibatasi d ari tanggal 8 Janu ari 2009 sam p ai d engan tanggal 22 Januari.

(26)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian terdahulu

Ind raw an (2007) d alam skrip sinya yang berju d u l Analisa Kinerja Keu angan Sebelu m Dan Sesu d ah Aku sisi Dengan Menggu nakan Konsep Econom ic Valu e Ad d ed (EVA) Pad a PT. Ind ocem ent Tu nggal Prakarsa, Tbk , hasil analisisnya m enu nju kkan bahw a PT. Ind ocem ent Tu nggal Prakarsa, Tbk m am p u m enghasilkan Eva p ositif p ad a p eriod e setelah aku isisi yaitu p ad a tahu n 2001-2005. H al ini d ikarenakan rend ahnya biaya modal yang harus dikeluarkan perusahaan.

Wanalita (2007) d an skrip sinya yang berju d u l Analisis Reaksi Pasar Terhad ap Peru sahaan Yang Tergabu ng Dalam Kelom p ok Jakarta Islamic Index d i Bu rsa Efek Jakarta p eriod e 2004-2005 , m enyim p u lkan bahw a terd ap at p erbed aan A bnormal Return p ad a tanggal p enetap an d engan hari-hari sebelu m d an sesu d ah tanggal p enetap an tergabu ng dalam Jakarta Islamic Index (JII) d i Bu rsa Efek Jakarta. H al ini d ibu ktikan dengan hasil uji t yang seluruhnya signifikan.

Tri Wibow o (2006) d alam skrip sinya yang berju d u l Dam p ak Pengumuman Bond Rating Terhad ap Return Saham Stu d i Em p iris Pad a Peru sahaan Yang Terd aftar Di BEI hasil hip otesis m enu nju kkan, tid ak ad a p erbed aan yang signifikan antara rata-rata return saham sebelu m d an

(27)

p ad a saat p engu m u m an bond rating, antara rata-rata return saham p ad a saat p egu m u m an d an setelah p engu m u m an bond rating, d an antara rata- rata return saham sebelu m , p ad a saat, d an setelah p engu m u m an band rating. H al ini d ap at d isebabkan karena investor tid ak m engantisip asi adanya inform asi baru yang d iu m u m kan d i p asar, sehingga tid ak m engu bah p referensi investor terhad ap kep u tu san investasinya. Maka inform asi tentang ad anya bond rating tid ak m em iliki isi yang berarti, sehingga preferensi investor terhadap informasi tersebut tidak berubah.

Ivan Cristian (2004), d alam tesisnya yang berju d u l Reaksi Investor Atas Pengu m u m an Devid en Terhad ap A bnormal Return Dan Volu m e Perd agangan Saham Dari p enelitian tersebu t d isim p u lkan bahw a investor tid ak bereaksi atas p engu m u m an d ivid en kas yang tercermin dalam abnormal return saham perusahaan di Bursa Efek Jakarta.

Nafiah (2008) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta/-- 2007. H asil p enelitian menujukkan bahw a secara statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata antara resiko return saham antara sebelum dan sesudah pengumuman obligasi.

Hanif (2003) d alam p enelitiannya yang berju d u l Perilaku H arga Saham Setelah Pengu m u m an Lap oran Keu angan Peru sahaan yang Go Public d i Bu rsa Efek Jakarta . H asil p enelitian d isim p u lkan bahw a p engu m u m an lap oran keu angan bu kan m eru p akan satu -satunya

(28)

inform asi aku ntansi yang berasal d ari d alam p eru sahaan yang haru s diperhatikan sebelum mengambil keputusan dalam perdagangan saham.

Lia H anisa R (2009), d alam p enelitianya yang berju d u l Analisis Pengaru h Kebijakan Penu ru nan Tarif Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhad ap H arga Saham Sektor Pertam bangan. Dan hasil p enelitianya m enu nju kkan terd ap at p erbed aan antara harga saham sektor pertambangan p ad a tanggal p enu ru nan BBM d engan hari-hari sebelu m tanggal p enu ru nan harga bahan bakar m inyak (BBM). Faktor p enu ru nan harga m inyak m em bu at investor beralih ke saham lainnya. Dan tid ak terd ap at p erbed aan antara harga saham sektor p ertam bangan pada tanggal p enu ru nan d engan harga hari-hari sesu d ah tanggal p enu ru nan harga bahan bakar minyak (BBM). Karena setelah terjadi penurunan harga BBM terjad i p enyesu aian p asar, d an d igu nakan investor u ntu k m em beli kembali saham pertambangan.

Penelitian ini m eru p akan rep likasi d ari hasil p enelitian Dari p enelitian Tri Wibowo (2006). Perbed aan p enelitian ini d engan p enelitian sebelu m nya yaitu terd ap at p ad a variabel yang d iteliti. Jika p enelitian sebelu m nya m enggu nakan variabel Bond Rating terhad ap return sed angkan d alam p enelitian ini m enggu nakan variabel p enu ru nan harga bahan bakar minyak (BBM) terhadap harga saham sektor pertambangan.

(29)

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu No. Peneliti

(Tahun)

Judul Variabel Metode

Analisis Data

Hasil 1. Indrawa

n (2007)

Analisa Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah

akusisi dengan Menggunakan Konsep

Economic Value Added (EVA) PT.

Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

Net Operating

Afertax (NOPAT)

Cost Of Capital (COC) Economic

Value Added (EVA)

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Data digali dari data Dokumenter.

Data dianalisis menggunakan metode Paired Samplet-test.

H asil analisisnya

m enu nju kkan PT.

Ind ocem ent Tu nggal Prakarsa, m am p u m enghasilkan Eva p ositif p ad a p eriod e setelah aku isisi yaitu p ad a tahu n 2001-2005. H al ini d ikarenakan rend ahnya biaya m od al yang haru s d ikelu arkan p eru sahaan d alam hal ini ad alah biaya ekuitas, selain itu laba bersih setelah p ajak yang d ihasilkan p eru sahaan lebih besar dari biaya modal.

2. Wanalita (2007)

Analisis Reaksi Pasar Terhadap Perusahaan Yang

Tergabung Dalam Kelompok Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Jakarta Periode 2004- 2005.

Abnormal Return

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.

Data digali dari Data dokumenter dan study pustaka. Data dianalisis dengan

metode Paired Sample

t-test,

Menyim p u lkan bahw a terd ap at p erbed aan Abnormal Return p ad a tanggal p enetap an d engan hari-hari sebelu m d an sesu d ah tanggal penetapan tergabung dalam Jakarta Islamic Index (JII) d i Bu rsa Efek Jakarta.

H al ini d ibu ktikan d engan hasil u ji t-test yang seluruhnya signifikan.

3. Tri Wibowo

(2006)

Dampak Pengumuman Band Rating Terhadap Return Saham

Return Saham

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Data d igali

H asil hip otesis

m enu nju kkan, tid ak ad a p erbed aan yang signifikan antara rata-rata return saham sebelum dan pada

(30)

No. Peneliti (Tahun)

Judul Studi Empiris Pada

Perusahaan Yang Terdaftar Di BEJ

Variabel Metode Analisis Data dari Harian Bisnis Indonesia, buku dan jurnal, dan data dari situs BEI. Data dianalisis dengan metode paired sample

t-tes dan anova.

Hasil

saat p engu m u m an bond rating, antara rata-rata return saham p ad a saat p egu m u m an d an setelah pengumuman bond rating, d an antara rata-rata return saham sebelu m , p ad a saat, d an setelah p engu m u m an band rating.

4. Ivan Cristian

(2004)

Reaksi

Investor Atas Pengumuman Deviden Terhadap Abnormal Return dan Volume Perdagangan Saham

Abnormal Return

dan Volume Perdagan

gan

Penelitin dengan pendekatan deskriptif analisis. Data digali dari pusat referensi pasar modal dan Harian Umum Indonesia.

Data dianalisis dengan

metode paired sample

t-test dan anova.

Dari p enelitian tersebu t d isim p u lkan bahw a investor tid ak bereaksi atas p engu m u m an d ivid en kas yang tercerm in d alam abnormal return saham p eru sahaan d i Bu rsa Efek Jakarta.

5. Nafiah (2008)

Analisis Pengaruh Pengumuman Penerbitan Obligasi Terhadap Return Saham di Bursa Efek

Return Saham

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.

Data d igali d ari d ata dokumenter.

H asil p enelitian

m enu ju kkan bahw a secara statistik tid ak terd ap at p erbed aan yang nyata antara resiko return saham antara sebelum dan sesudah p engu m u m an obligasi. H al ini diketahui dari nilai

(31)

No. Peneliti (Tahun)

Judul Jakarta/-- 2007.

Variabel Metode Analisis Data Data dianalisis dengan

metode Paired Sample

t-test d an anova.

Hasil

p robabilitas p aired t test yang bernilai nilai p-value sebesar 0,799 d an jau h lebih besar dari 0,05.

6. Hanif (2003)

Perilaku Harga Saham Setelah

Pengumuman Laporan Keuangan Perusahaan yang Go Public di Bursa Efek Jakarta.

Harga Saham

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif.

Data digali dari data dokumenter.

data dianalisis dengan

metode Paired Sample

t-test.

Hasil penelitiannya tidak ada p erbed aan yang signifikan terhad ap harga saham 5 hari sebelum dan 5 setelah

p engu m u m an lap oran keu angan. Sehingga d isim p u lkan p engu m u m an laporan keuangan bukan m eru p akan satu -satunya inform asi aku ntansi yang berasal dari dalam perusahaan yang harus diperhatikan sebelum mengambil keputusan dalam perdagangan saham.

7. Lia Hanisa

(2009)

Analisis Pengaruh Kebijakan Penurunan Tarif Bahan Bakar (BBM) Terhadap Harga Saham Sektor

Pertambangan

Harga Saham Sektor Pertamba

ngan

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif deskriptif.

Data digali dari data dokumenter.

Data dianalisis dengan

metode Paired Sample

t-test dan anova

Terd ap at p engaru h p enu ru nan tarif bahan bakar m inyak terhad ap harga saham p ertam bangan sebelu m p enu ru nan, d an tid ak ad a p engaru h p engaru h p enu ru nan bahan bakar m inyak terhad ap harga saham p ertambangan setelah penurunan.

(32)

B. Kajian Teori

1. Pengertian Investasi

Menu ru t Ahm ad (2004:2) investasi d iartikan d engan p em ilikan asset yang lam anya lebih d ari 6 bu lan. Investasi p ad a hakikatnya m eru p akan p enem p atan seju m lah d ana p ad a saat ini d engan harapan u ntu k m em p eroleh keu ntu ngan yang d iharap kan d i m asa yang akan datang.

Tand elin (2001:3) investasi ad alah kom itm en atas seju m lah d ana atau su m ber d aya lainnya yang d ilaku kan p ad a saat ini, d engan tu ju an memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Umu m nya investasi d ibed akan m enjad i d u a, yaitu investasi p ad a finansial asset d an investasi p ad a real asset. Investasi p ad a financial asset d ilaku kan d i p asar u ang, m isalnya beru p a sertifikat d ep osito, su rat berharga p asar u ang. Atau d ilaku kan d i p asar m od al m isalnya beru p a saham , obligasi, w aran, op si. Sed angkan investasi p ad a real assets d iu ju d kan d alam bentu k p em belian assets p rod u ktif, p end irian p abrik, p em bu kaan p ertam bangan, p em bu kaan p erkebu nan d an lainnya (H alim , 200:2).

Invest d id efinisikan sebagai to make use of for future benefits oe advantages and to commit (money) in order to earn a financial return.

Selanju tnya, kata investem ent d iartikan sebagai the outlay of money use for income or profit (Webster s dalam Huda, 2007:7)

(33)

Menu ru t Su nariah (2003:4) investasi d alam arti lu as terd iri d ari d u a bagaian u tam a yaitu investasi d alam bentu k aktiva riil d an investasi dalam bentuk surat berharga atau sekuritas.

Dari d efinisi-d efinisi d i atas d ap at d isim p u lkan bahw a investasi ad alah p enu nd aan konsu m si d alam p rod u ksi yang efisien d engan tu ju an memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang.

Sed angakan tu ju an investasi ad alah m end ap atkan seju m lah p end ap atan keu ntu ngan. Dalam konteks keu ntu ngan m enu ru t Tand elin (2001: 4) ad a beberap a m otif m engap a seseorang m elaku kan investasi, antara lain adalah:

a. Untu k m end ap atkan kehid u p an yang layak d i m asa yang akan datang.

b. Mengurangi tekanan inflasi.

c. Sebagai usaha pengurangan pajak.

Menu ru t Tand elin (2001:16) u ntu k m encap ai tu ju an investasi, m em bu tu hkan su atu p roses d alam p engam bilan kep u tu san, sehingga kep u tu san tersebu t su d ah m em p ertim bangkan ekspektasi return yang d id ap atkan d an ju ga resiko yang d ihad ap i. Dasar kep u tu san investasi ad alah tingkat return yang d iharap kan, tingkat resiko, serta hu bu ngan antara return dengan resiko.

Menu ru t H u snan (2004:47) p roses kep u tu san investasi m elip u ti p em aham an d asar-d asar kep u tu san investasi d an bagaim ana

(34)

m engorganisir aktivitas-aktivitas d alam p roses kep u tu san investasi.

Proses kep u tu san investasi m eru p akan p roses kep u tu san yang berkesinam bu ngan, hal ini terd iri d ari lim a tahap . Kep u tu san berjalan terus-m eneru s sam p ai tercap ai kep u tu san investasi yang baik. Dan digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Proses Keputusan Investasi

Setiap investor yang m elaku kan investasi saham m em iliki tu ju an yang sam a yaitu m end ap atkan capital gain, yaitu selisih antara harga ju al d an harga beli saham d an d evid en tu nai yang d iterim a d ari em iten karena perusahaan memperoleh keuntungan (Samsul, 2006:160 ).

Dari p em ap aran d i atas p ad a d asarnya tu ju an investasi ad alah untuk menghasilkan sejumlah uang. Semua orang mungkin setuju dengan p ernyataan tersebu t. Tu ju an investasi yang lebih lu as sebenarnya ad alah u ntu k m eningkatkan kesejahteraan investor. Kesejahteraan d alam hal ini

Penentuan kebijakan investasi

Pemilihan sekuritas

Pemilihan strategi portofolio

Pengukuran aset evaluasi kinerja portofolio Revisi portofolio

(35)

ad alah kesejahteraan m oneter, yang biasa d iu ku r d engan p enju m lahan pendapatan saat ini ditambah nilai pendapatan di masa datang.

2. Pasar Modal

Menu ru t Su d arsono (2004:184) p asar modal d ip akai sebagai terjem ahan d ari istilah capital market yang berarti su atu tem p at atau sistem bagaim ana caranya d ip enu hinya kebu tu han-kebu tu han d ana u ntu k kap ital su atu p eru sahaan, m eru p akan p asar tem p at orang m em beli d an menjual surat efek yang baru dikeluarkan.

Dalam arti sem p it, p asar m od al ad alah su atu p asar (tem p at, beru p a ged u ng) yang d isiap kan gu na m em p erd agangkan saham -saham , obligasi- obligasi, d an jenis su rat berharga lainnya d engan m em akai jasa p ara perantara pedagang efek (Sunariyah, 2003:4).

Pasar modal ad alah sem u a p asar yang terorganisir d an lem baga- lem baga yang m em p erd agangkan w arkat-w arkat kred it (biasanya yang berjangka w aktu lebih d ari satu tahu n) term asu k saham -saham , obligasi, hipotek dan tabungan serta deposit berjangka (Ridwan, 2002:374).

Berdasarkan d efinisi-d efinisi d i atas m aka d ap at d isim p u lkan p asar m od al m eru p akan tem p at, fasilitas atau w ad ah yang m em p ertem u kan p em beli d engan p enju al, yang m em p erju albelikan aset-aset finansial jangka p anjang yang berfu ngsi sebagai su m ber p em biayaan d u nia u saha dan merupakan alternatif untuk melakukan investasi bagi masyarakat.

(36)

Pasar m od al m em p u nyai p eran p enting d alam kegiatan ekonom i secara m akro. Pasar m od al d ap at berp eran sebagai alat u ntu k m engalokasikan su m ber d aya ekonom i secara op tim al. Peru sahaan yang m em erlu kan d ana m em and ang p asar m od al sebagai su atu alat u ntu k m em p eroleh d ana yang lebih m engu ntu ngkan jika d iband ingkan d engan modal yang diproleh dari sektor perbankan.

Sem entara itu , m enu ru t Su nariah (2003:7) p eranan p asar m od al pada suatu negara adalah sebagai berikut :

a. Sebagai fasilitas d alam m elaku kan interaksi antara p em beli d an p enju al u ntu k m enentu kan harga saham atau su rat berharga yang diperjualbelikan.

b. Pasar m od al m em berikan kesem p atan kep ad a investor u ntu k m em p eroleh hasil (return) yang d iharap kan. Kead aan tersebu t akan m end orong p eru sahaan (em iten) u ntu k m em enu hi keinginan p ara investor. Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk m em u askan keinginan p ara p em egang saham m elalu i kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.

c. Pasar m od al m em beri kesem p atan kep ad a investor u ntu k m enju al kembali saham yang d im ilikinya atau su rat berharga lainnya.

Dengan berop erasinya p asar m od al, p ara investor d ap at melikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.

(37)

d . Pasar m od al m encip takan kesem p atan kep ad a m asyarakat u ntu k berp artisip asi d alam p erkem bangan su atu p erekonom ian.

Masyarakat u m u m m em p u nyai kesem p atan u ntu k mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.

e. Pasar m od al m engu rangi biaya inform asi d an transaksi su rat berharga. Bagi p ara investor, kep u tu san investasi haru s d id asarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

Pasar m od al m enjalankan fu ngsi ekonom i d an keu angan. Dalam m elaksanakan fu ngsi ekonom inya, p asar m od al m enyed iakan fasilitas u ntu k m em ind ahkan d ana d ari lender (p ihak yang m em p u nyai kelebihan d ana) ke borrower (p ihak yang m em erlu kan d ana). Fu ngsi keu angan p asar m od al d ilaku kan d engan m enyed iakan d ana yang d ip erlu kan p ara borrower tanp a keterlibatan lender secara langsu ng d alam kep em ilikan aktiva riil yang diperlukan untuk investasi tersebut.

Menu ru t Robert (2000) dalam H u d a (2007:2008) p asar m od al itu perlu ada dikarenakan:

a. Dibu tu hkan sebagai basis p end anaan jangka p anjang u ntu k melaksanakan berbagai proyek pembangunan.

b. Secara m akro ekonom i, p asar m od al m eru p akan sarana pemerataan pendapatan.

c. Berfu ngsi sebagai m otivator u ntu k m eningkatkan ku alitas ou tp u t perusahaan.

(38)

d . Sebagai alternatif untuk investasi.

Beberap a d aya tarik p asar m od al m enu ru t H u snan (2003:4) antara lain adalah:

a. Pasar m od al d iharap kan bisa m enjad i alternatif p enghim p u nan d ana selain sistem p erbankan. Pasar m od al m em u ngkinkan p eru sahaan m enerbitkan seku ritas yang beru p a su rat tand a hu tang (obligasi) m au p u n su rat tand a kep em ilikan (saham ). Dengan m enju al saham kep ad a p u blik, p eru sahaan bisa m enghind arkan d iri d ari kond isi debt to equity ratio yang terlalu tinggi sehingga justru membuat cost of capital on the firm tidak lagi minimal.

b. Pasar m od al m em u ngkinkan p ara investor m em p u nyai berbagai alternatif p ilihan investasi yang sesu ai d engan p referensi resiko mereka.

Pasar m od al m em p u nyai p eran p enting d alam kegiatan ekonom i secara m akro. Pasar m od al d ap at berp eran sebagai alat u ntu k m engalokasikan su m ber d aya ekonom i secara op tim al. Peru sahaan yang m em erlu kan d ana m em and ang p asar m od al sebagai su atu alat u ntu k m em p eroleh d ana yang lebih m engu ntu ngkan jika d iband ingkan d engan m od al yang d ip roleh d ari sektor p erbankan. Mod al yang d ip eroleh d ari pasar modal selain mudah cara memperolehnya, biaya untuk memperoleh model tersebut juga relatif lebih murah.

(39)

Sem entara itu , m enu ru t Su nariyah (2003:7) p eranan p asar m od al pada suatu negara adalah sebagai berikut

a. Sebagai fasilitas d alam m elaku kan interaksi antara p em beli d an p enju al u ntu k m enentu kan harga saham atau su rat berharga yang diperjualbelikan.

b. Pasar m od al m em berikan kesem p atan kep ad a investor u ntu k m em p eroleh hasil (return) yang d iharap kan. Kead aan tersebu t akan m end orong p eru sahaan (em iten) u ntu k m em enu hi keinginan p ara investor.

c. Pasar m od al m em beri kesem p atan kep ad a investor u ntu k m enju al kem bali saham yang d im ilikinya atau su rat berharga lainnya.

Dengan berop erasinya p asar m od al, p ara investor d ap at melikuidasi surat berharga yang dimilikinya tersebut setiap saat.

d . Pasar m od al m encip takan kesem p atan kep ad a m asyarakat u ntu k berp artisip asi d alam p erkem bangan su atu p erekonom ian.

Masyarakat u m u m m em p u nyai kesem p atan u ntu k mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka.

e. Pasar m od al m engu rangi biaya inform asi d an transaksi su rat berharga. Bagi p ara investor, kep u tu san investasi haru s d id asarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para

(40)

investor secara lengkap , yang ap abila hal tersebu t d icari send iri maka akan memerlukan biaya yang sangat mahal.

Ad ap u n instru m en d i p asar m od al berbasis konvensional m enu rut Ridwan (2002:380) berupa:

a. Saham ad alah tand a bu kti m em iliki p eru sahaan d i m ana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang saham.

b. Obligasi ad alah tand a bu kti p eru sahaan m em iliki hu tang jangka panjang kepada masyarakat yaitu diatas 3 tahun.

c. Bukti right adalah hak u ntu k m em beli saham p ad a harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

d . Warran ad alah hak u ntu k m em beli saham p ad a harga tertentu dalam jangka waktu tertentu.

Husnan (2003:2) m erinci faktor-faktor yang m em p engaru hi keberhasilan pasar modal adalah sebagai berukut:

a. Supply seku ritas, haru s banyak p eru sahaan yang m enerbitkan sekuritas di pasar modal.

b. Demand seku ritas, haru s terd ap at p eru sahaan yang bersed ia m em iliki d ana yang besar u ntu k d ip ergu nakan m em beli seku ritas yang ditawarkan.

c. Kond isi p olitik d an ekonom i yang stabil m em p engaru hi supply dan demand akan sekuritas.

d . Masalah hukum dan peraturan.

(41)

3. Pengertian Saham

Saham m enu ru t H u d a (2007:59) ad alah su rat bu kti kep em ilikan atas sebu ah p eru sahaan yang m elaku kan p enew aran u m u m (go publik) d alam nim inal atau p rosenrase tertentu . Sem etara itu saham ad alah ju m lah satu an d ari m od al koop eratif yang sam a ju m lahnya bisa d ip u tar d engan berbagai cara berd agang, d an harganya bisa beru bah-ubah sewaktu-w aktu tergantu ng keu ntu ngan d an keru gian atau kinerja perusahaan tersebut.

Ad ap u n saham m enu ru t Rid w an (2002:381) m eru p akan su rat berharga yang d ikelu arkan oleh p eru sahaan yang berbentu k p erseroan terbatas atau yang disebut emiten.

Saham adalah su rat tand a p enyertaan atau kep em ilikan seseorang atau bad an d alam su atu p eru sahaan. Selem bar saham ad alah selem bar kertas yang m enerangkan bahw a p em ilik kertas tersebu t ad alah p em ilik (berap ap u n p orsinya) d ari su atu p eru sahaan yang m enerbitkan saham tersebut, sesuai porsi kepemilikannya yang tertera pada saham.

Dari beberapa d efinisi d i atas m aka d ap at d isim p u lkan bahw a saham menunjukkan kepemilikan atas suatu perusahaan dan memberikan hak kep ad a p em iliknya. Kep em ilikan tersebu t m em berikan kontribu si kep ad a p em egangnya beru p a return yang d ap at d ip erolehnya, yaitu keuntungan modal (capital gain) atas saham yang memiliki harga jual lebih tinggi d ari p ad a harga belinya, atau d evid en atas saham tersebu t, d i

(42)

sam p ing hak lainnya yaitu non-financial benefit beru p a hak su ara d alam rap at u m u m p em egang saham . Pelu ang u ntu k m end ap atkan return dari capital gain ini m em otifasi p ara investor u ntu k m elaku kan p erd agangan saham di pasar modal (bursa efek).

H arga saham selalu m engalam i p eru bahan setiap harinya. Oleh karena itu , investor haru s m am p u m em p erhatikan faktor-faktor yang m em p engaru hi harga saham . Faktor-faktor yang m em p engaru hi flu ktu asi harga saham d ap at berasal d ari internal m au p u n eksternal (skrip si.blog.d ad a.net/ p ost). Ad ap u n faktor internalnya antara lain ad alah: laba p eru sahaan, p ertu m bu han aktiva tahu nan, liku id itas, nilai kekayaan total, penjualan barang produksi.

Sem entara itu , faktor eksternalnya ad alah: kebijakan p em erintah d an d am p aknya, p ergerakan su ku bu nga, flu ktu asi nilai tu kar m ata u ang, rumor dan sentimen pasar, penggabungan usaha (Business Combination).

Penurunan harga bahan bakar m inyak (BBM) merupakan faktor ekternal yang d ap at m em p engru hi harga saham yaitu , p eratu ran regulator dari pemerintah yang hanya berdampak pada harga dan volume sekuritas perusahaan tertentu yang terkena regulasi tersebut. Informasi ini m eru p akan bagian p engu m u m an yang m em p engaru hi harga d ari seku ritas, yaitu p engu m u m an yang berkaitan d engan d engan p em erintah (Goverenment Related A nnouncement) yaitu ad anya p eratu ran p em erintah baru.

(43)

4. Indeks Harga Saham Di BEI

Indeks saham m eru p akan ind ikator u tam a yang sering m enggam barkan harga saham . Menu ru t Sam su l (2006:179) ind eks saham adalah saham yang dinyatakan dalam angka indeks.

Indeks harga saham m eru p akan ind ikator p erd agangan saham yang d ibu at berd asarkan ru m u san tertentu u ntu k m encerm inkan tingkat aktivitas d an flu ktu asi sebu ah bu rsa efek. Setiap bu rsa efek m em p u nyai ind ikator tersend iri yang m enggam barkan p ergerakan harga-harga saham.

Pergerakan ind eks m enjad i ind ikator p enting bagi p ara investor u ntu k m enentu kan ap akah m ereka akan m enju al, m enahan atau m em beli su atu atau beberap a saham . Karena harga-harga saham bergerak d alam hitu ngan d etik d an m enit, m aka nilai ind eks p u n bergerak tu ru n naik dalam hitungan waktu yang cepat pula.

Saat ini Bu rsa Efek Ind onesia m em iliki lim a m acam ind eks harga saham, yaitu :

a. Indeks Harga Saham Gabungan

IH SG atau JCI (Jakarta Composite Index) p ertam a kali d ip erkenalkan p ad a tanggal 1 Ap ril 1983 sebagai ind ikator p ergerakan harga saham yang tercatat d i bu rsa, baik saham biasa m au p u n saham preferen. H ari d asar p enghitu ngan ind eks ad alah tanggal 10 Agu stu s 1982 d engan nilai 100 m etod a p enghitu ngan

(44)

ind eks ad alah (Kap italisasi p asar saat p enghitu ngan)/ (kap italisasi p asar w aktu d asar p enghitu ngan) x 100%,(w w w .id x.co.id ) Ind eks ini m eru p akan ind ikator p ergerakanharga atas selu ru h saham yang tercatat d i BEI, d i m ana satu an p eru bahan ind eks d inyatakan dalam satuan poin.

b. Indeks Individual

Ind eks Ind ivid u al, yaitu ind eks harga m asing-m asing saham terhad ap harga d asarnya yang d itelah d itentu kan sejak em iten m elaku kan IPO p ertam a kali d i bu rsa saham . H arga d asar ini tid ak akan p ernah beru bah selam a tid ak d ikelu arkan d ari bu rsa saham (delisting).

Menu ru t Ru sd in (2006:138) ind eks ini m enggam barkan p ergerakan harga saham d ari m asing-m asing saham yang tercatat di BEI.

c. Indeks Sektoral

Ind eks sektoral d ip erkenalkan p ad a tanggal 2 Janu ari 1996 d engan nilai aw al ind eks 100 u ntu k setiap sektor d an m enggu nakan hari d asar tanggal 28 Desem ber 1995. Ind eks ini m enggu nakan sem u a saham yang term asu k ke d alam m asing- m asing sektor d an m eru p akan su b ind eks IH SG. Saham -saham yang tercatat d i BEI d ikelom p okan ke d alam 9 sektor m enu ru t klasifikasi ind u stri yang telah d itetap kan BEI d engan nam a JASICA

(45)

atau Jakarta Stock Exchange Industrial Classification. Sektor-sektor tersebu t ad alah : sektor p ertanian, sektor p ertam bangan, sektor ind u stri d asar d an kim ia, sektor aneka ind u tri, sektor nd u stri barang konsu m si, sektor p rop erti d an real estate, sektor transp ortasi d an infrastru ktu r, sektor keu angan, sektor p erd agangan, jasa, d an Investasi.

Evaluasi klasifikasi ind u stri p eru sahaan yang tercatat d i BEI dilakukan setahun sekali setiap bu lan Ju ni yang hasilnya efektif berlaku u ntu k p eriod e Ju li sam p ai d engan Ju ni tahu n beriku tnya.

Bila evalu asi ini m engakibatkan p eru bahan klasifikasi ind u stri su atu saham sehingga d ip ind ahkan sektor ind u stri lainnya, p enyesu aian ju ga akan d ilaku kan p ad a ind eks sektoral yang bersangkutan.

d . Indeks LQ-45

Indeks LQ-45 p ertam a kali d ilu ncu rkan p ad a tanggal 24 Febru ary 1997. H ari d asar u ntu k p enghitu ngannya ad alah 13 Ju li 1994 d engan nilai d asar 100. Ind eks LQ-45 terd iri d ari 45 saham yang telah terp ilih yang m em iliki liku id itas d an kap italisasi p asar yang tinggi yang terus direview setiap 6 bulan.

(46)

Untu k d ap at m asu k d alam p em ilihan, su atu saham haru s memenuhi kriteria- kriteria berikut ini, yaitu:

1) Masu k d alam ranking 60 besar d ari total transaksi saham d i p asar regu lar (rata-rata nilai transaksi selam a 12 bu lan terakhir).

2) Ranking berd asar kap italisasi p asar (rata-rata kap italisasi pasar selama 12 bulan terakhir).

3) Telah tercatat di BEI minimum 3 bulan.

4) Keadaan keu angan p eru sahaan d an p rosp ek p ertu m bu hannya, freku ensi d an ju m lah hari p erd agangan transaksi pasar reguler.

e. Jakarta Islamic Index (JII)

Dalam rangka m engem bangkan p asar m od al syariah, PT.

Bu rsa Efek Ind onesia (BEI) bersam a d engan PT. Danareksa Invesm ent Managem ent (DIM) telah m elu ncu rkan ind eks saham yang dibuat berdasarkan Syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Ind eks ini d im aksu d kan u ntu k d igu nakan sebagai tolok u ku r (benchmark) u ntu k m engu ku r kinerja su atu investasi p ad a saham d engan basis syariah. Ind eks ini terd iri d ari 30 saham yang sesu ai d engan syariah Islam d an m eru p akan tolok u ku r kinerja su atu investasi saham berbasis syariah. Melalu i ind eks ini d iharap kan d ap at m eningkatkan kep ercayaan investor u ntu k m engem bangkan

(47)

investasi secara syariah. Penentuan kriteria pemilihan saham dalam JII m elibatkan p ihak Dew an Pengaw as Syariah PT. Danareksa Invesment Management.

5. Efisiensi Pasar

Efisiensi p asar d ap at d ilihat d ari bagaim ana su atu p asar bereaksi terhad ap su atu inform asi u ntu k m encap ai su atu keseim bangan baru . Jika p asar bereaksi d engan cep at d an aku rat u ntu k m encap ai keseim bangan baru yang sep enu hnya m encerm inkan sem u a inform asi yang tersed ia, maka kondisi pasar seperti ini disebut pasar efisien.

Menu ru t H u snan (2003:256), secara form al p asar m od al yang efisien d id efinisikan sebagai p asar yang harga seku ritasnya-sekuritasnya telah m encerm inkan sem u a inform asi yang relevan. Sem akin cep at inform asi baru tercerm in p ad a harga seku ritas, m aka sem akin efisien pasar modal tersebut.

Pentingnya p eranan p asar yang efisien m em astikan agar harga seku ritas tid ak m enggelam bu ng liar tanp a alasan yang jelas, d an m em u ngkinkan p asar m em beri resp on yang cep at berd asarkan inform asi yang sim etri. Menu ru t Josep h (2001) dalam Mu is (2006:143) mengemukakan bahwa :

"Dalam ekonomi pasar. Harga adalah faktor penting dalam membengun kepercayaan. Harga berfungsi sebagai sinyal yang menuntun alokasi sumberdaya. Bila harga didasari oleh informasi kadang disebut fundamental (kondisi suatuekonomi atau menejemen perusahaan pada sektor tersebut, mutu tenaga kerjanya dan kecenderungan mereka untuk

(48)

mogok dan sebagainya). M aka keputusan yang berdasarkan harga tersebut adalah keputusanyang sehat, sumberdaya akan dialokasikan dengan baik dan perekonomian akan tumbuh.

H arga saham bergerak secara acak berarti bahw a flu ktu asi harga saham tergantu ng p ad a inform asi baru (new Information) yang akan d iterim a, tetap i inform asi tersebu t tid ak d iketahu i kap an akan d iterim anya sehingga inform asi baru d an harga saham itu d isebu t unprecdictable. Ap akah inform asi tersebu t kabar bu ru k (bad news) atau kabar baik (good news) tid ak d iketahu i. Ap abila su d ah d iketahu i, m aka inform asi itu d isebu t sebagai inform asi sekarang (today Information). Dan akan segera m em p engaru hi harga saham sekarang. Akan tetap i tid ak ad a satu p ihakp u n yang d ap at m engira d engan benar harga saham p ad a keesokan hari d ikarenakan inform asi baru u ntu k keesokan hari tid ak d ap at d iketahu i p ad a hari ini. Perkiraan harga saham esok haru s d ap at d ap at d ilaku kan p ad a hari ini berd asarkan inform asi hari ini, tetap i tid ak menjamin kebenarannya (Samsul, 2006:269).

Pasar m od al yang efisien ad alah p asar yang d i m ana harga sem u a inform asi yang tersed ia bisa m elip u ti inform asi yang tersed ia baik m asa lalu atau p u n sekarang yang bersifat op ini rasional yang bisa mempengaruhi perubahan harga.

Jika hanya sebagian saja p elaku p asar yang m engetahu i, m aka kelom p ok ini d ap at m enikm ati abnormal return d isebabkan m ereka d ap at m enginterp retasikan inform asi yang lebih benar d iband ingkan d engan

(49)

kelom p ok p elaku p asar yang ku rang atau tid ak canggih (naive). Efisiensi p asar terjad i jika sem u a inform asi tersed ia d an sem u a p elaku p asar d ap at m engam bil kep u tu san d engan canggih, m aka d ap at d ikatakan sebagai efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

Menu ru t Mu is (2006:144) p ergerakan harga saham sangat d ip engaru hi oleh kond isi p asar yang efisien d an kebijakan p em erintah yang berkaitan d engan kegiatan bu rsa saham . Kond isi p asar yang efisien secara definitif dipahami sebagai berikut:

a. Efisien pasar secara informasi.

Bila p asar m am p u m enyerap inform asi d engan baik, kem u d ian bereaksi cep at d an aku rat terhad ap inform asi tersebu t u ntu k m encap ai keseim bangan harga baru . Efisien ini d ibagi menjadi:

1) Efisiensi Pasar Bentu k Lem ah (W eak Form). Pasar d ikatakan efisien d id alam bentu k lem ah jika harga-harga d ari seku ritas tercerm in secara p enu h (fully reflect) inform asi m asa lalu . Inform asi m asa lalu ini m eru p akan inform asi yang su d ah terjad i. Bentu k efisiensi p asar secara lem ah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory). Pengu jiannya dinamakan tests for return predictability.

2) Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong Form). Pasar d ikatakan efisien setengah ku at jika harga-harga seku ritas

(50)

secara p enu h m encerm inkan (fully reflect) sem u a inform asi yang d ip u blikasikan (all publicly available information).

Pengu jiannya d inam akan event studies. Inform asi yang dipublikasikan dapat berupa:

a) Inform asi yang hanya m em p engaru hi harga seku ritas d ari p eru sahaan yang m em p u blikasikan, d alam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten.

b) Inform asi yang m em p engaru hi harga seku ritas seju m lah p eru sahaan, beru p a p eratu ran p em erintah atau regu lator yang hanya berd am p ak p ad a harga seku ritas p eru sahaan tertentu yang terkena regulasi tersebut.

c) Inform asi yang m em p engaru hi harga seku ritas sem u a p eru sahaan yang terd aftar d i p asar saham , beru p a p eratu ran p em erintah atau regu lator yang berd am p ak ke semua perusahaan emiten.

3) Efisiensi Pasar Bentu k Ku at (Strong Form). Pasar d ikatakan efisien d alam bentu k ku at jika harga-harga seku ritas secara p enu h m encerm inkan (fully reflect) sem u a inform asi yang tersed ia term asu k inform asi yang p rivat. Pengu jiannya dinamakan test for private information. H al ini disebutkan juga oleh Fam a (1970) dalam Jogianto (2003:375), tu ju annya m em bed akan ke d alam tiga m acam bentu k p asar efisien ini

(51)

ad alah u ntu k m engklarifikasikan p enelitian em p iris terhad ap efisiensi p asar. Ketiganya saling berhu bu ngan, bentu k lem ah bagian d ari setengah ku at, d an bentu k setengah ku at bagian dari bentuk kuat.

Gambar 2.2

Tingkatan Komulatif Dari Ketiga Bentuk Pasar Efisien

Sumber: Jogianto(2003:375)

Penurunan BBM merupakan p eratu ran regu lator yang hanya berd am p ak p ad a harga d an volu m e seku ritas p eru sahaan tertentu yang terkena regu lasi tersebu t. Inform asi ini m eru p akan bagian p engu m u m an yang m em p engaru hi harga d ari seku ritas, yaitu p engu m u m an yang berkaitan d engan d engan p em erintah (Goverenment Related A nnouncement) yaitu ad anya p eratu ran p em erintah baru . Inform asi p enu ru nan harga bahan bakar m inyak u ntu k p ertam a kalinya akan m em p engaru hi harga d an volu m e seku ritas seju m lah p eru sahaan secara negatif (tu ru n), karena faktor p enu ru nan harga m inyak m em bu at investor beralih ke saham lainnya, yang d ianggap harganya su d ah telalu rend ah d an berharap resiko yang tim bu l d ari p eru sahaan lain tersebu t

Pasar Efisien Bentuk Kuat Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat

Pasar Efisien Bentuk Lemah

(52)

d iharap kan lebih kecil d iband ingkan resiko d ari sektor pertambangan.

b. Efiensi pasar secara operasional

Efisiensi p asar secara op erasional m elaku kan segi m enajem en internal organisasi m isalanya BEI yang m em u ngkinkan transaksi berjalan secara cep at d an riil time d engan biaya yang m u rah.

Penerap an sistem transaksi secara elektronik atau otom atis d iharap kan d ap at m eningkatkan kecep atan transaksi p erd agangan, d isam p ing itu d ap at m enarik m inat p elaku p asar u ntu k m elaku kan investasi karena kem u d ahan yang d itaw arkan, m em u ngkinkan p eningkatan volu m e p erd agangan d an liku id itasnya. Dengan hal tersebu t secara otom atis d iharap kan d ap at m eningkatkan efisiensi pasar secara operasional.

c. Efiensi pasar secara keputusan.

Yang d im aksu d d engan kep u tu san d alam koteks ini ad alah kem am p u an p elaku p asar d alam m enganalisa inform asi yang d ip eroleh secara benar d an tep at sesu ai d engan nilai ekonom is yang terkand u ng. Sehingga p asar d ikatakan efisien secara kep u tu san bila tid ak ad a p elaku p asar yang d ap at m engambil keu ntu ngan tid ak norm al d ari kecanggihannya m enganalisa d an m enginterp restasikan inform asi yang d ip eroleh d i m ana p elaku pasar lainnya juga memperoleh informasi yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Jumlah penumpang angkutan laut yang berangkat melalui pelabuhan di Sulawesi Barat selama bulan Mei sebanyak 2.312 orang atau terjadi penurunan sebesar 30,99 persen

Penambahan sejumlah larutan basa pada tanah bertekstur kasar pada lahan petani Landasan Ulin dan Gunung Kupang menunjukkan perubahan pH yang lebih tinggi

tentang Klasifikasi dan Penetapan Nilai Jual Objek Pajak sebagai Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Perdesaan dan Sektor Perkotaan Kabupaten (Berita Daerah Kabupaten

Pembuatan buku ini dapat menghasilkan secara optimal dengan didukung konsep-konsep yang menjadi acuan kerja, antara lain tari pendet, media fotografi, media promosi,

Tujuan penelitian ini adalah untuk menyeleksi isolat bakteri asam laktat (BAL) yang telah diisolasi dari ikan Kerapu Macan (Epinephelus fuscoguttatus)

Setelah kulit ikan benar-benar kering, lalu goreng kulit ikan di dalam minyak goreng tidak terlalu panas selama 25 detik dan angkat, lalu goreng kembali di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya: (1) biaya, penerimaan, pendapatan usaha agroindustri keripik pisang yang diusahakan perusahaan Sari Rasa di Desa

Dalam latar belakang masalah ini guna mengembangkan kehidupan umat Islam seharusnya serta khususnya di daerah Juwangi untuk mengetahui tinjauan yuridis pelaksanaan perwakafan