BAB II KAJIAN TEORI
D. Kajian Mengenai Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang diperlukan untuk menciptakan pembelajaran yang efektif. Smaldino, Lowther, & Russell (2014: 14) mendefinisikan media sebagai suatu alat komunikasi dan sumber informasi. Kriteria suatu media pembelajaran yaitu
22
harus memiliki informasi atau pesan pembelajaran yang disampaikan dari sumber ke penerima pesan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Tujuan dari media adalah untuk memfasilitasi komunikasi dan pembelajaran.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Arief S. Sadiman, dkk (2009: 7) menjelaskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar. Lebih lanjut, Gerlach dan Ely dalam Azhar Arysad (2011: 3) berpendapat kalau media merupakan manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Media pembelajaran tidak hanya terbatas pada buku teks, televisi, radio, slide, tetapi juga meliputi manusia sebagai sumber belajar dan lingkungan sekolah.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan segala perantara atau alat bantu yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran sehingga siswa dapat mempelajari sesuatu dan tujuan pembelajaran bisa tercapai.
2. Manfaat Media Pembelajaran
Penggunaan media dimaksudkan untuk memudahkan siswa dalam menerima dan memahami pesan pembelajaran sehingga proses belajar menjadi lebih optimal. Manfaat media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (Wina Sanjaya, 2010: 210-211) yaitu: (1) penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar, (2) pembelajaran dapat lebih menarik,
23
(3) pembelajaran menjadi lebih interaktif, (4) waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek, (5) kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan, (6) proses pembelajaran dapat berlangsung kapan pun dan di mana pun diperlukan, (7) sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta terhadap proses pembelajaran dapat ditingkatkan, dan (8) peran guru berubah ke arah yang lebih positif, artinya guru tidak menempatkan diri sebagai satu-satunya sumber belajar.
Azhar Arsyad (2011: 26-27) mengemukakan bahwa secara umum penggunaan media pembelajaran memiliki manfaat sebagai berikut.
a. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar proses dan meningkatkan hasil belajar. b. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian
siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungan, serta kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
c. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
1) Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, film, atau model. 2) Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera
24
3) Kejadian langka yang terjadi di masa lampau atau terjadi sekali dalam puluhan tahum dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto,
slide, disamping secara verbal.
4) Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
5) Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
6) Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time-lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
d. Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Media juga memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungan, misalnya melalui karyawisata, kunjungan ke museum atau kebun binatang.
3. Klasifikasi Media Pembelajaran
Anderson (Arief S.Sadiman, 2009: 95) menggolongkan media dalam beberapa kelompok seperti berikut.
25
Tabel 2. Kelompok Media Instruksional menurut Anderson
Sementara itu Leshin, Pollock, & Reigeluth (Azhar Arsyad, 2011: 36) mengklasifikasikan media ke dalam lima kelompok, yaitu (1) media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field-trip); (2) media berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan lembaran lepas); (3) media berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar, transparansi, slide); (4) media berbasis
No Kelompok Media Media Instruksional
1 Audio pita audio (rol atau kaset)
piringan audio
radio (rekaman siaran)
2 Cetak buku teks terpogram
buku pegangan/manual buku tugas
3 Audio-Cetak buku latihan dilengkapi kaset atau pita audio
pita, gambar bahan dilengkapi dengan suara pita audio 4 Proyek Visual Diam film bingkai (slide)
film rangkai (berisi pesan verbal)
5 Proyek Visual Diam dengan
Audio film bingkai (slide) suara film rangkai suara 6 Visual Gerak film bisu dengan judul 7 Visual Gerak dengan Audio film suara
video
8 Benda benda nyata
model tiruan 9 Manusia dan sumber
lingkungan
10 Komputer program instruksional
26
audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi); dan (5) media berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktif video, hypertext).
Berdasarkan pembagian di atas, media yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah media berbasis komputer (Computer Assisted
Instruction). Media ini memadukan berbagai unsur media sehingga dapat
dikatakan sebagai multimedia interaktif. 4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam memilih media pembelajaran terdapat beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan agar media tersebut bermanfaat secara maksimal. Azhar Arsyad (2011: 75) menjelaskan bahwa media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan instruksional pembelajaran yang telah ditetapkan; sesuai dengan kebutuhan tugas pembelajaran dan kemampuan mental siswa; dapat digunakan di mana saja dan kapan saja dengan peralatan yang tersedia di sekitarnya, mudah dipindahkan dan dibawa ke mana-mana; guru terampil menggunakannya; sesuai dengan kelompok sasaran; serta pengembangan visual media tersebut harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
Selain pertimbangan di atas, kriteria yang dapat dijadikan pedoman untuk memilih media pembelajaran adalah ACTION (Wina Sanjaya, 2008: 225-226). ACTION merupakan akronim dari access, cost, technology,
interactivity, organization, dan novelty.
a. Access. Artinya media yang dipilih atau dibutuhkan tersedia, mudah, dan
27
b. Cost. Artinya pemilihan media harus mempertimbangkan biaya, apakah
pembiayaannya dapat dijangkau atau tidak.
c. Technology. Artinya apakah tersedia teknologi untuk mendukung
penggunaan media yang dipilih.
d. Interactivity. Artinya media mempunyai nilai interaktivitas sehingga bisa
melibatkan siswa baik secara fisik, intelektual, maupun mental.
e. Organization. Artinya dalam memilih media secara organisatoris
mendapatkan dukungan dari pimpinan sekolah.
f. Novelty. Artinya media memiliki nilai kebaruan. Media yang lebih baru
akan lebih baik dan lebih menarik bagi siswa.
Mempertimbangkan beberapa hal yang telah dipaparkan di atas, diperlukan pemilihan media pembelajaran yang tepat untuk membantu mengatasi permasalahan pembelajaran unggah-ungguh bahasa Jawa. Multimedia interaktif yang dalam pengoperasiannya menggunakan bantuan komputer dipilih sebagai media yang tepat untuk mempelajari
unggah-ungguh bahasa Jawa.
E. Kajian Mengenai Multimedia Interaktif