• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

D. Kajian Produk Akhir

Pengembangan media Kartu Pekerjaan ini didasari adanya masalah keterbatasan media dalam proses pembelajaran IPS khususnya pada materi

110

“Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan”. Penelitian yang dilakukan menggunakan model pengembangan Borg dan Gall dengan 9 tahapan karena keterbatasan peneliti dalam hal waktu dan biaya. Tahapan pertama dalam pengembangan media Kartu Pekerjaan yaitu studi pendahuluan dan pengumpulan data untuk menentukan sekolah sasaran dan kelemahan media pada pembelajaran IPS khususnya materi “Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan”.

Tahapan kedua yaitu menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui penggunaan media Kartu Pekerjaan. Sesuai dengan pendapat Sanjaya (2012: 125) bahwa menentukan tujuan pembelajaran yaitu menentukan kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah mereka mempelajari sesuatu. Terkait hal tersebut, ditentukan tujuan pembelajaran dari indikator yang diturunkan dari SK dan KD.

Kemudian melakukan tinjauan materi, dan melakukan tinjauan media grafis serta permainan. Media yang dianggap tepat dikembangkan yaitu berupa permainan kartu. Pada kartu tersebut terdapat gambar dan keterangan pekerjaan yang dimaksud. Hal ini sesuai dengan pendapat Arsyad (2016: 109) bahwa gambar dapat menjadikan sebuah konsep dapat dilihat. Gambar yang ada pada media yang dikembangkan merupakan visualisasi pekerjaan yang sedang melakukan sebuah kegiatan. Melalui gambar yang ada pada media menjadikan siswa lebih mudah memahami konsep berbagai pekerjaan, membedakan pekerjaan berdasarkan hasilnya, dan dapat menghargai berbagai pekerjaan.

Tahapan ketiga melakukan pengembangan draft produk awal dimulai dari penyusunan RPP, penyusunan kisi-kisi serta instrumen uji kelayakan yang

111

selanjutnya divalidasi. Setelah tujuan ditetapkan, komponen RPP dan instrumen dibuat, serta rancangan media sudah selesai kemudian tahapan keempat adalah pembuatan media Kartu Pekerjaan dan validasi.

Media yang telah dibuat kemudian divalidasi oleh ahli materi maupun media untuk dinilai kelayakannya. Penilaian ahli materi dan media menggunakan angket dengan skala 5. Materi dalam media Kartu Pekerjaan divalidasi oleh Ibu Sekar Kawuryan, S.IP., M.Pd, dosen dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil validasi tahap pertama mendapat kategori “Baik” dengan skor rata-rata 3,56.

Saran yang diberikan pada validasi materi yaitu lebih menyesuaikan penggunaan bahasa dengan karakteristik siswa SD yang sederhana dan menggunakan struktur kalimat tunggal. Hal ini sesuai dengan pendapat Sitaresmi (2014) bahwa penggunaan bahasa Indonesia pada buku teks SD menggunakan struktur kalimat biasa dan aktif yang sederhana sesuai kemampuan siswa. Berkaitan dengan saran tersebut, diilakukan perbaikan yaitu penggunaan kalimat yang ada pada media lebih disederhanakan dan menggunakan jenis kalimat aktif. Media yang telah direvisi kemudian divalidasi kembali, pada validasi materi kedua mendapat kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 4,33 dan dinyatakan layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi. Meskipun mendapat skor rata-rata sangat baik, dari segi materi terdapat indikator yang dapat dimaksimalkan yaitu kesesuaian bahasa dengan sasaran pengguna. Masih didapati istilah yang baru bagi siswa seperti: motif, sembako, dan perladangan.

112

Validasi media dilakukan oleh Ibu Unik Ambarwati, M.Pd yang merupakan dosen dari program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Validasi media pada tahap pertama mendapat kategori “Baik” dengan skor rata-rata 3,58. Saran yang diberikan pada uji coba pertama yaitu untuk menambah jumlah kartu untuk lebih memberikan contoh yang beragam pada siswa sehingga permainan kartu berlangsung lebih lama. Tambahan jenis contoh disarankan menambahkan pekerjaan dari wisata dan kesenian Indonesia. Media yang telah direvisi kemudian divalidasi kembali, pada validasi materi kedua mendapat kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 4,33 dan dinyatakan layak digunakan untuk uji coba tanpa revisi.

Hasil validasi ahli media mendapat skor rata-rata sangat baik, meskipun demikian dari segi media terdapat indikator yang dapat dimaksimalkan yaitu kesesuaian ukuran kartu dengan sasaran pengguna, kemenarikan pemilihan warna, dan keawetan media. Ketiga indikator tersebut hanya mendapat skor rata-rata 4 saat validasi ahli media tahap kedua. Ukuran kartu dianggap kecil oleh ahli media namun masih dapat dibaca oleh siswa kelas III SD. Ada beberapa warna yang dianggap kurang kontras dan keawetan media kurang karena kertas yang digunakan untuk aturan permainan berbahan HVS 170 grm yang kurang awet.

Setelah media Kartu Pekerjaan dinyatakan layak dari ahli materi dan ahli media, langkah selanjutnya adalah uji coba media kepada siswa. Uji coba media disertai dengan penilaian siswa terhadap media Kartu Pekerjaan menggunakan angket skala 5. Uji coba lapangan awal melibatkan 5 siswa dan memperoleh kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 4,45. Selama uji coba berlangsung,

113

siswa tampak antusias dan menunjukkan ketertarikan pada media. Siswa tidak sabar menunggu giliran untuk bermain (dapat dilihat pada lampiran 14, gambar 1, halaman 153).

Hal ini ditunjukkan juga dengan tingginya skor indikator kemenarikan tampilan gambar pada media Kartu Pekerjaan, yaitu 4,4 (Sangat Baik) pada uji coba lapangan awal, 4,1 (Baik) pada uji coba lapangan utama, dan 4,6 (Sangat Baik) pada uji coba lapangan operasional. Selain itu indikator keefektifan media Kartu Pekerjaan mendapat skor 4 (Baik) pada uji coba lapangan awal, 4,4 (Sangat Baik) pada uji coba lapangan utama, dan 4,46 (Sangat Baik) pada uji coba lapangan operasional. Kemenarikan dan keefektifan media ini sesuai dengan pendapat Sadiman, Raharjo, Haryono, dkk (2005: 10) bahwa media sebagai penyaji dapat menyampaikan pesan pelajaran secara lebih teliti, jelas, dan menarik. Siswa tidak hanya tertarik dengan gambar yang ada tetapi juga menunjukan ketertarikan materi yang ada pada media. Ketertarikan tersebut ditunjukkan dengan siswa yang membaca keterangan yang ada pada media sampai selesai. Perbaikan dilakukan pada pengkondisian awal pada saat uji coba lapangan utama agar siswa tidak berebut (dapat dilihat pada lampiran 14, gambar 3, halaman 153), sedangkan tampilan dan materi tidak dilakukan revisi.

Uji coba lapangan utama melibatkan 10 siswa dan memperoleh kategori “Baik” dengan skor rata-rata 4,22. Suasana uji coba lapangan utama dirasa lebih terkondisikan ditunjukkan dengan siswa yang tidak saling berebut kartu. Revisi dilakukan dengan memperjelas ringkasan materi sesuai saran dari guru. Ringkasan materi diperjelas dengan lebih merinci hasil dari 40 pekerjaan yang ada pada

114

media dan menambahkan materi cara menghargai berbagai pekerjaan. Untuk tampilan, dan penggunaan tidak dilakukan revisi. Dokumentasi kegiatan uji coba lapangan utama dapat dilihat pada lampiran 14, gambar 4 dan 5 (halaman 154).

Uji Coba lapangan operasional melibatkan 30 siswa dan memperoleh kategori “Sangat Baik” dengan skor rata-rata 4,55. Dari data hasil uji coba lapangan operasional, komentar dan wawancara guru dapat dinyatakan bahwa media sudah layak dan tidak terdapat saran perbaikan sehingga tidak dilakukan revisi. Dokumentasi kegiatan uji coba lapangan operasional dapat dilihat pada lampiran 14, gambar 6-9 (halaman 155 dan 156).

Selama dilakukan penelitian, peneliti lebih menekankan siswa untuk dapat memahami karakteristik pekerjaan dan membedakan pekerjaan berdasarkan hasilnya. Untuk tujuan pembelajaran berdiskusi sudah berlangsung baik namun kurang maksimal karena terkadang ada kelompok yang bertanya pada peneliti karena ragu-ragu dengan jawaban dari diskusi kelompok. Untuk tujuan pembelajaran menghargai berbagai pekerjaan masih kurang karena hanya setengah siswa yang aktif menjawab saat dilakukan tanya jawab terkait menghargai pekerjaan di akhir pembelajaran. Selain itu, pada uji coba lapangan operasional terdapat 4 siswa yang tidak dijadikan subjek penelitian. Namun peneliti meminta 4 siswa untuk melakukan kegiatan bermain replika Kartu Pekerjaan yang sama namun tidak diberi angket. Hal tersebut dilakukan agar siswa tidak iri dan mengganggu siswa subjek penelitian. Selama kegiatan uji coba secara keseluruhan siswa antusias dalam bermain kartu dan sudah bisa berdiskusi dengan teman.

115

Komentar dan saran yang diberikan siswa lebih menyampaikan manfaat dan antusias siswa pada media seperti: kartu pekerjaan membantu memahami materi, membuat semangat dalam belajar, membuat pembelajaran menjadi menarik, gambar yang lengkap, aturan permainan dan soal yang mudah dipahami. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sudjana dan Rivai (2010: 2) yang mengemukakan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara lain; (a) pengajaran akan menumbuhkan motivasi belajar siswa; (b) bahan pengajaran akan lebih jelas; (c) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan (d) siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar. Dari hasil uji coba lapangan yang dilakukan menyatakan bahwa produk media Kartu Pekerjaan dinyatakan layak digunakan pada materi Mengenal Jenis-jenis Pekerjaan” untuk kelas III.

Dokumen terkait