• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Kajian Tentang Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Usia siswa Sekolah Dasar berkisar 6-12 tahun. masa ini merupakan “masa sekolah”. Pada masa ini anak sudah matang untuk belajar atau sekolah. Pada masa sekolah dasar ini sering pula sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Hali ini sesuai dengan pendapat M. Dalyono (2009:96) menyatakan bahwa usia 6/7 tahun sampai dengan 12/13 tahun merupakan tahap perkembangan intelektual.

35

M. Dalyono (2009:96) mengatakan bahwa tetap perkembangan intelektual anak mulai ketika anak sudah dapat berfikir atau mencapai kesan logis serta membuat keputusan tentang apa yang dihubung-hubungkan secara logis. perkembangan intelektual ini biasanya dimulai pada anak siap memasuiki SD. Dengan berkembangnya fungsi berpikir anak, maka anak sudah dapat menerima pendidikan dan pengajaran.

Menurut Jean Piaget (Hendro Darmodjo dan Jenny R. E. Kaligis 1992:18) mengindentifikasikan tingkat-tingkat perkembangan intelektual anak sebagai berikut:

a. Tahap sensori motorik (0-2 tahun)

1) Perkembangan pikiranya sangat tergantung pengaruh luar 2) Ungkapan pikiran melalui perbuatan

3) Mengenal benda-benda sekitarnya, membedakan dan akhirnya

mengenal fungsinya.

4) Tertarik pada waktu sekarang (tidak dapat membedakan waktu lalu atau akan datang)

b. Tahap operasional (2-7 tahun) 1) Mulai mengenal kata-kata

2) Berfikir selalu kedepan (tidak berfikir apa yang pernah dipikir) 3) Egosentris

4) Pikiran atau perbuatanya masih banyak dipengaruhi oleh

rangsangan luar.

36

6) Pada akhir tahap ini mereka dapat membedakan tentang masa lalu, masa sekarang, dan akan datang dalam jangka pendek.

7) mengenal urutan penambahan, pengurangan dan klasifikasi atas dasar bentuk luarnya.

c. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)

1) Dapat mengalikan, membagi, mengurutkan, mengganti,

menganalisis, dan mensintetis.

2) Pada akhir tahun ini anak dapat mengorespondesi.

3) Memahami konsep yang abstrak misalnya konsep berat, gaya, dan energi.

d. Tahap operasional formal (11-14 + beberapa tahun) 1) Dapat berfikir deduktif, membuat hipotesis. 2) Dapat berfikir reflekktif dan evaluatif.

3) Dapat mengontrol variabel dari berbagai kemungkinan.

Menurut Slameto (2003: 12-13) mengenai perkembangan proses

belajar pada anak-anak berdasarkan pendapat Piaget adalah sebagai berikut:

a. Anak mempunyai struktur mental yang berbeda dengan orang dewasa. Anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, dan mempunyai cara yang khas untuk menyatakan dan untuk menghayati dunia sekitarnya, maka mereka memerlukan pelayanan tersendiri.

37

b. Perkrmbangan mental pada anak melalui tahap-tahap tertentu menurut suatu urutan yang sama bagi semua anak.

c. Walaupun berlangsungnya tahap-tahap perkembngan ini melalui suatu urutan tertentu, tetepi jangka waktu untuk berlatih dari satu tahap ke tahap lainya tidaklah sama pada setiap anak.

d. Perkembangan mental anak dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu: 1) kemasakan, 2) pengalaman, 3) interaksi sosial, dan 4) equilibration

(proses dari ketiga faktor diatas bersama-sama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).

e. Tahap perkembangan menurut Piaget terdiri atas 3, yaitu (a) berfikir secara intuitif ± 4 tahun, (b) beroperasi secara konkret ± 7 tahun, dan (c) beroperasi secara formal ± 11 tahun.

Bruner (Sugihartono, dkk, 2007: 112) mengemukakan bahwa

proses belajar lebih diutamakan oleh cara mengatur meteri pelajaran dan bukan ditentukan oleh umur seseorang seperti yang telah ditentukan oleh Piaget. Bruner menjelaskan perkembangan dalam tiga tahap sebagai berikut.

a. Enaktif (0-3 tahun), yaitu pemahaman anak dicapai melalui eksplorasi dirinya sendiri dan manipulasi fisik-motorik melalui pengalaman baru. b. ikonik (3-8 tahun), yaitu anak menyadari sesuatu ada secara mandiri

melalui gambar yang konkret bukan yang abstrak.

c. Simbolik (>8 tahun), yaitu anak sudah memahami simbol-simbol dan konsep seperti bahasa dan angka sebagai representasi simbol.

38

Pada umumnya anak indonesia mulai masuk Sekolah Dasar pada

usia 6-7 tahun dan rentang waktu belajar di SD selama 6 tahun, maka usia anak Sekolah Dasar bervariasi antara 6-12 tahun. Berarti meliputi tahap akhir pra-oprasional sampai awal oprasional formal. Pada usia atau tahap tersebut umumnya anak memiliki sifat:

a. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat.

b. Senang bermain atau suasana yang mengembirakan.

c. Mengatur dirinya sendiri, mengeksplorasi situasi sehingga suka mencoba-coba.

d. Memiliki dorongan yang kuat untuk berprestasi, tidak suka

mengalamai kegagalan.

e. Akan belajar efektif bila ia merasa senang dengan situasi yang ada. f. Belajar dengan cara bekerja dan suka mengajarkan apa yang ia bisa

pada temannya.

Usman Samatowa (2006: 7) berpendapat bahwa masa keserasian

bersekolah dibagidalam dua fase, yaitu:

a. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar (6-8 tahun). Anak pada usai tersebut termasuk dalam kelas 1-3.

b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar (9-12 tahun). Anak pada usia tersebut termasuk adalm kelas 4-6.

Siswa yang berada di kelas atas atau kelas 4-6 pada umumnya

memiliki usia antaar 9-12 tahun, sehingga berdasar klasifikasi Piaget pada tingkat perkembangan akhir oprasional konkret sampai pada awal

39

oprasional formal, sedangkan berdasarkan kalsifikasi Bruner pada tahap simbolik.

Usman Samatowa (2006:8) menyebutkan bahwa pada masa-masa

kelas tinggi siswa memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Adanya minat terhadap Kehidupan praktis sehhari-hari yang konkret: hal ini menimbulkan adanya kecendrungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis:

b. Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar,

c. Menjelang akhir masa usia ini ada minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus:

d. Anak mencapai kira-kira umur 11 tahun akan membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainya untuk menyelesaikan tugas dan memenuhi keinginanya, setelah umur 11 tahun pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikanya sendiri. e. Anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat

mengenai prestasi sekolah.

f. Anak pada usia ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama, serta membuat peraturan sendiri.

g. Peran manusia idola sangat penting, pada umumnya orang tua dan kakak-kakanya dianggap manusia idola yang sempurna, karena itu guru acapkali dianggap sebagai manusia serba tahu.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak pada usia SD kelas tinggi berada pada tingkat perkembangan akhir

40

oprasional konkrit sampai pada awal oprasioanl formal. Anak sudah mulai belajar tentang simbol, konsep bahasa, dan angka. Sehingga, hendaknya dalam pembelajaran di SD guru harus bisa memilih dan memanfaatkan media pembelajaran sesuai karakteristik siswanya, agar tujuan dari pembelajaran bisa tercapai.

E. Kajian Tentang Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Dokumen terkait