asilita
tor A
ksi - KKPPBM
MODUL 6
7. Vaksin tetanus harus diberikan kepada wanita hamil dengan jumlah lima dosis selama kehamilan berturut-turut.
8. Dalam keadaan epidemi darurat, semua orang yang memenuhi syarat harus menjalani vaksinasi menurut rekomendasi dari petugas kesehatan. Vaksinasi campak untuk anak-anak di bawah 15 tahun tanpa memeriksa status vaksinasi, harus didahulukan.
9. Imunisasi aman sekali. Seorang anak mungkin mengalami sedikit demam, kemerah-merahan atau rasa sakit setelah menjalani vaksinasi. Pertolongan pertama dapat diberikan untuk menurunkan demam.
10. Pemberian ASI memberikan sedikit perlindungan yang umum terhadap penyakit anak-anak. Semua anak masih harus menjalani vaksinasi.
11. Selama berlangsungnya Hari-hari Imunisasi Nasional, semua orang yang memenuhi syarat harus diberi vaksinasi.
104 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at MODUL 6
Bahan-bahan dan persiapan
- Satu sampai tiga lembar kertas lembar balik dan spidol.
- Salinan jadwal vaksinasi nasional. Anda dapat memperoleh ini dari petugas kesehatan yang memberikan vaksinasi atau dari departemen kesehatan.
- Informasi tentang kampanye vaksinasi di masyarakat - Informasi tentang Hari-hari Imunisasi Nasional
- Siapkan studi kasus khusus untuk masyarakat Anda tentang promosi imunisasi. Contoh diberikan dalam petunjuk untuk fasilitator.
I. Pendahuluan Presentasi dari rangkuman
topik 20-25 menit
II. Bahasan studi kasus Relawan akan membahas kegiatan yang diperlukan untuk mempromosikan imunisasi secara rutin di masyarakat
20-30 menit
III. Bermain peran Dengan menggunakan Alat Peraga di Masyarakat, relawan akan berpraktik memberikan pesan pokok kepada
masyarakat tentang imunisasi anak dan kampanye vaksinasi.
15-25 menit
IV. Tes pemahaman Penilaian diri. 10-20 menit
V. Kegiatan di masyarakat
Relawan akan menggunakan Alat Peraga di Masyarakat untuk mengkomunikasikan pesan pokok tentang
imunisasi anak dan kampanye vaksinasi.
60-90 menit Saran garis besar kegiatan
Tergantung pada jumlah relawan dan banyaknya bahasan, penyelesaian tiap topik memerlukan waktu 125 sampai 190 menit, termasuk kegiatan kelas dan masyarakat..
asilita
tor A
ksi - KKPPBM
MODUL 6
Rangkuman topik
Imunisasi melindungi anak-anak dari penyakit semasa kanak-kanak. Vaksinisasi secara rutin diberikan di semua negara. Vaksinasi melindungi dari enam penyakit: 1. polio 2. batuk rejan 3. difteri 4. tetanus 5. tuberkulosis 6. campak
Di beberapa negara anak-anak juga mendapatkan vaksinasi terhadap hepatitis B, flu Haemophilus jenis B, rotavirus, dan/atau demam kuning. Beberapa negara mungkin memperkenalkan vaksin pneumococcal atau vaksin meningococcal meningitis sebelum 2010.
Semua anak, termasuk kebanyakan yang sakit dan cacat, perlu menjalani vaksinasi menurut jadwal vaksinasi nasional. Seorang anak yang TIDAK menjalani vaksinasi lebih besar kemungkinan terserang penyakit, menjadi cacat tetap, kekurangan gizi, atau meninggal.
Untuk melindungi diri mereka sendiri dan bayi mereka dari tetanus, wanita hamil paling sedikit membutuhkan dua vaksinasi tetanus sebelum melahirkan.
Di beberapa negara yang terjangkit malaria, wanita hamil atau anak-anak yang telah menjalani jadwal imunisasi rutin dapat menerima kelambu berinsektida yang tahan lama.
Vaksin
Vaksin membantu daya tahan tubuh (antibodi) mengetahui bagaimana mengenal dan membunuh kuman sehingga kuman tersebut tidak membuat orang sakit. Ini disebut sebagai imunitas (kekebalan). Vaksin bekerja bila diberikan sebelum penyakit masuk ke dalam tubuh. Kadangkala vaksin perlu diberikan berulang kali, secara berurutan untuk membantu tubuh mengenal kuman dan mengembangkan imunitas.
Pemberian ASI memberikan perlindungan yang alami terhadap penyakit semasa anak-anak. Semua anak tetap harus menjalani imunisasi.
Vaksin aman, terutama bila dibandingkan dengan penyakit yang mereka cegah. Jarang terjadi komplikasi yang mengkhawatirkan. Karena vaksin mengandung kuman yang sudah dilemahkan atau dinon-aktifkan, kadangkala mereka dapat menyebabkan demam ringan, kemerahan atau pembengkakan pada bagian yan disuntik. Namum demikian, aman memberikan vaksinasi kepada seorang anak yang sakit, yang mengalami batuk, masuk angin, diare, demam atau kekurangan gizi. Vaksin diberikan dengan cara berbeda. Kebanyakan diberikan melalui suntikan. Beberapa, seperti vaksin polio, diberikan melalui mulut. Vaksin flu yang lebih baru dapat diberikan dengan menghirupnya melalui hidung atau mulut.
106 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at MODUL 6
kepada bayi yang berusia enam minggu, sepuluh minggu dan empat belas minggu. Beberapa negara dapat menggunakan DTaP, versi DTP yang lebih baru, dan banyak negara menambahkan hepatitis B dan/atau Hib dalam suntikan yang sama dengan DPT. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
• Difteri disebarkan dari satu orang ke orang lain melalui batuk dan bersin. Difteri menyebabkan sakit tengggorokan dan membentuk selaput lendir tebal dalam saluran pernapasan sehingga bernapas menjadi sulit. Difteri dapat mengarah pada masalah jantung dan kematian. • Batuk rejan disebut juga batuk gonggong.
Batuk ini menyebabkan serangan batuk yang dapat mempersulit makan, minum atau bernapas.
• Tetanus menyebabkan rahang terkunci dan kejang otot yang parah, sehingga menyulitkan bernapas atau menelan. Tetanus adalah penyakit yang berbahaya sekali bagi bayi yang baru lahir dan ibu hamil. Bayi yang lahir dengan tetanus sering meninggal. Wanita hamil membutuhkan paling sedikit dua vaksin tetanus sebelum melahirkan. Bila seorang ibu telah menjalani vaksinasi tetanus dia TIDAK perlu menjalani imunisasi tetanus lagi.
• Polio dapat membunuh atau membuat anak-anak lumpuh seumur hidup. Setiap bayi perlu menjalani vaksinasi polio waktu lahir dan biasanya pada usia enam minggu, sepuluh minggu dan empat belas minggu. Vaksin polio biasanya diberikan dengan dua tetes di mulut. Di beberapa negara vaksin polio mungkin diberikan
melalui suntikan.
• Campak adalah penyakit yang pada umumnya menyerang anak-anak. Campak menyebabkan demam tinggi, hidung berlendir, masuk angin, batuk, mata merah, atau bintik-bintik putih di bagian dalam pipi. Campak dapat menyebabkan bayi meninggal atau mengakibatkan kebutaan. Vaksin campak biasanya diberikan melalui suntikan pada usia sembilan bulan. Suplemen vitamin A kadangkala diberikan dengan vaksin campak. Selama kampanye khusus campak semua anak yang memenuhi syarat harus menjalani vaksinasi.
• BCG (Bacillus Calmette Guerin) adalah vaksin tuberkulosis. BCG digunakan di banyak negara dengan prevalensi TB yang tinggi. Vaksin ini menawarkan sebagian perlindungan terhadap beberapa bentuk tuberkulosis dan juga melindungi terhadap penyakit Hansen (lepra).
asilita
tor A
ksi - KKPPBM
MODUL 6
* Jadwal imunisasi nasional mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain. Banyak negara menggunakan vaksin tetravalent (DPT plus vaksin hepatitis B) sebagai ganti DPT biasa. Beberapa negara memberikan pentavalen yang merupakan tetravalent plus vaksin Hib, terhadap flu Haemophilus jenis b.
* Jadwal imunisasi nasional mungkin berbeda dari satu negara ke negara lain. Lima Saran jadwal vaksinasi untu bayi di bawah satu tahun
Saran jadwal pemberian vaksin tetanus untuk wanita hamil
Usia Vaksin Lahir • BCG dan polio • Di beberapa negara hepatitis B 6 minggu • DPT pertama dan polio • Di beberapa negara hepatitis B dan Hib 10 minggu • DPT kedua dan polio • Di beberapa negara hepatitis B dan Hib 14 minggu • DPT ketiga dan polio • Di beberapa negara hepatitis B dan Hib 9 bulan • Campak Dosis Vaksin
Dosis pertama • Vaksin tetanus
Dosis kedua • Vaksin tetanus satu bulan setelah dosis pertama Dosis ketiga • Vaksin tetanus sekurang-kurangnya enam bulan
setelah dosis kedua
Dosis keempat • Vaksin tetanus untuk kehamilan berikutnya Dosis kelima • Vaksin tetanus untuk kehamilan berikutnya
108 Keseha tan dan P er tolongan P er tama B er basis M asy ar ak at MODUL 6
• United Nations Children’s Fund (2002)
Facts for Life. Lihat: Nutrition and Growth,
Breastfeeding. Lihat: http://www.unicef.org/
ffl.
• World Health Organization website. Health
topiks (2008). Lihat: Nutrition, Malnutrition,
Obesity, Diet. 2008. Lihat: www.who.int/
topiks/en.