• Tidak ada hasil yang ditemukan

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Kupu-Kupu yang Ditangkarkan .1 Jenis kupu .1 Jenis kupu

5.2.1 Kandang PT Ikas Amboina

PT Ikas Amboina sebagai perusahaan penangkar kupu-kupu memiliki beberapa jenis kandang yang berbeda menurut fungsinya. Terdapat tiga jenis kandang yang digunakan yakni kandang reproduksi, kandang pemeliharaan telur, dan kandang pemeliharaan larva.

5.2.1.1 Kandang reproduksi

Kandang reproduksi merupakan kandang yang berfungsi sebagai tempat mengawinkan induk kupu-kupu. Kandang ini memiliki ukuran 12x10x3 m dan berjumlah satu unit. Rangka kandang terbuat dari pipa besi dan ditutupi oleh jaring/net. Letak kandang berada tidak jauh dari Bali Butterfly Park, yaitu di jalan Abianlalang Desa Wanasari. Konstruksi kandang bersifat tidak permanen, karena lahan penangkaran merupakan lahan kontrak. Sketsa kandang dapat dilihat pada Gambar 20 (a).

(a) (b)

Gambar 20 (a) Sketsa kandang reproduksi, (b) Kandang reproduksi.

Tanaman dalam kandang lebih diutamakan pakan kupu-kupu dewasa yaitu tanaman-tanaman penghasil nektar sedangkan pakan larva tidak begitu banyak, karena kandang reproduksi tidak berfungsi sebagai tempat perkembangan larva. Kandang reproduksi hanya berfungsi sebagai tempat melakukan perkawinan dan bertelur. Setelah kupu-kupu betina selesai bertelur, maka telur-telur tersebut dipindahkan ke kandang penetasan telur. Untuk mendukung kegiatan penangkaran, kandang reproduksi dilengkapi beberapa peralatan pendukung seperti jaring serangga, pinset, kuas, dan peralatan-peralatan berkebun. Kandang reproduksi Abianlalang milik PT Ikas Amboina dapat dilihat pada Gambar 20 (b).

Bila dibandingkan dengan kandang reproduksi milik penangkaran kupu lainnya seperti penangkaran kupu Cilember dan penangkaran kupu-kupu di Kampus IPB Darmaga, kandang reproduksi PT Ikas Amboina memiliki ukuran yang lebih besar. Kandang reproduksi Cilember berukuran 6x3x3 m sedangkan kandang reproduksi Kampus IPB Darmaga berukuran 3x2x3 m. Perbedaan ukuran kandang reproduksi ke tiga penangkaran dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Perbedaan kandang reproduksi di tiga penangkaran kupu

Penangkaran Ukuran (m) Luas (m²) Konstruksi

PT Ikas Amboina 12x10x3 120 Rangka besi dan paranet

Cilember 6x3x3 18 Rangka besi dan paranet

5.2.1.2 Kandang pemeliharaan telur

Kandang pemeliharaan telur memiliki konstruksi lebih sederhana, tersusun dari balok kayu kecil dengan atap terbuat dari seng, berukuran 145x75x135 cm. Letak kandang penetasan telur berada di dalam kandang reproduksi. Kandang ini berfungsi sebagai tempat meletakkan telur kupu-kupu yang telah dipanen dari kandang reproduksi. Sketsa kandang pemeliharaan telur dapat dilihat pada Gambar 21 (a).

(a) (b)

Gambar 21 (a) Sketsa kandang pemeliharaan telur, (b) Kandang pemeliharaan telur.

Telur-telur yang dipanen dimasukkan ke dalam toples yang dilengkapi penutup kain dari kasa halus dan digantung menggunakan jepitan kain pada sebuah kawat, satu toples penyimpanan dapat menampung 200 telur. Untuk menghindari telur dari serangan predator, keempat kaki dari tiang kandang ini diberi lem tikus begitu pula kedua ujung pada kawat. Kandang penetasan telur PT Ikas Amboina dapat dilihat pada Gambar 21 (b).

Dalam hal metode penyimpanan telur penangkaran PT Ikas Amboina, Cilember, dan Kampus IPB Darmaga memiliki perlakuan yang sama, yaitu menempatkan telur pada tempat tertutup seperti toples dan cawan petri. Hanya saja lokasi penyimpanan sedikit berbeda, PT Ikas Amboina menempatkan toples di ruangan terbuka, sedangkan penangkaran Cilember dan Kampus IPB Darmaga menempatkan cawan petri di ruangan tertutup, yang disebut laboratorium. Tingkat keberhasilan menetasnya telur antara penangkaran PT Ikas Amboina dan Cilember tidak berbeda jauh, yaitu 74.9% dan 72.1% (Dewi 2003). hal ini disebabkan metode pemeliharaan telur yang hampir sama. Sedangkan tingkat keberhasilan menetasnya telur di penangkaran Kampus IPB Darmaga yang lebih

rendah 62.2% (Nurjannah 2010) karena penangkaran ini baru dikembangkan dan masih dalam tahap pengembangan. Perbedaan metode pemeliharaan telur di ketiga penangkran dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Perbedaan kandang pemeliharaan telur di tiga penangkaran kupu

Penangkaran Media penyimpanan

Lokasi Penyimpanan

Tingkat Keberhasilan

PT Ikas Amboina Toples Luar ruangan 74.9%

Cilember Cawan petri Dalam ruangan 72.1 %

Kampus IPB Darmaga Cawan petri Dalam ruangan 62.22 % 5.2.1.3 Tempat Pemeliharaan Larva

Tempat pemeliharaan larva berbentuk selubung jaring (Gambar 22.a) yang menutupi dahan dari tanaman inang (pakan larva), berukuran 2x1.5m dan berfungsi menghindari larva dari serangan predator. Tempat pemeliharaan larva berada di kebun inang PT Ikas Amboina, tepatnya disamping kandang reproduksi. Sketsa tempat pemeliharaan larva dapat dilihat pada Gambar 22 (b).

(a) (b)

Gambar 22 (a) Tempat pemeliharaan larva, (b) Sketsa tempat pemeliharaan larva. Jaring yang digunakan merupakan jenis jaring yang kasar dan kaku akan tetapi masih dapat ditembus oleh cahaya matahari, hal ini memungkinkan daun tetap hidup dan berfotosistesis. Pangkal dari dahan yang digunakan sebagai kandang diberi lem tikus untuk mencegah masuknya predator seperti semut.

Terdapat beberapa kriteria dalam memilih dahan yang baik sebagai kandang, diantaranya memiliki daun yang lebat, tidak terdapat jamur dan penyakit, dan bersih dari sarang predator. Satu kandang dapat menampung sekitar

200 ekor larva. Penangkaran PT Ikas Amboina memiliki lima kandang pemeliharaan larva.

Bila dibandingkan dengan penangkaran kupu-kupu Cilember dan Kampus IPB Darmaga, metode pemeliharan larva di PT Ikas Amboina berbeda dan memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi. Penangkaran Cilember dan Kampus IPB Darmaga memelihara larva di dalam wadah dan pakan diberikan langsung oleh keeper sedangkan penangkaran PT Ikas Amboina memelihara larva langsung di pohon inang. Tingkat keberhasilan pemeliharaan larva di PT Ikas Amboina sebesar 78.95% sedangkan Cilember 47.52% (Dewi 2003) dan Kampus IPB Darmaga 33.12% (Nurjannah 2010). Perbedaan metode pemeliharaan larva di ketiga penangkaran dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Perbedaan tempat pemeliharaan larva di tiga penangkaran kupu

Penangkaran Media Penyimpanan Ukuran (m) Lokasi Penyimpanan Tingkat Keberhasilan PT Ikas Amboina Pohon inang 2x1.5 Luar ruangan 78.95 % Cilember Kotak kayu 0.4x0.35x0.15 Dalam ruangan 47.52 % Kampus IPB Darmaga Gelas kaca d=0.1 t=0.15 Dalam ruangan 33.12 %

Kedua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bila pemeliharaan larva dilakukan langsung pada pohon inang dapat mengurangi kontak antara keeper dan larva, Selain itu larva juga dapat memilih sendiri pakannya. Salah satu kekurangan dari metode ini yaitu membutuhkan lahan yang luas sebagai kebun tanaman inang. Pemeliharaan di dalam kotak kayu tidak membutuhkan lahan yang luas karena dapat dilakukan di dalam ruangan, namun dapat menyebabkan stress pada larva bila interaksi antara keeper dan larva terlalau tinggi, hal ini sering terjadi saat memberikan pakan dan membersihkan kotak.

Dokumen terkait