• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan budidaya di PT Ikas Amboina .1 Pengadaan bibit

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.3 Tanaman Pakan dan Tanaman Pendukung

5.4.1 Pengelolaan budidaya di PT Ikas Amboina .1 Pengadaan bibit

PT Ikas Amboina memiliki tiga metode dalam pengadaan bibit kupu-kupu: Pertama, pengambilan betina dari alam. Kedua, mengambil jantan dari alam untuk dikawinkan dengan betina hasil penangkaran, dan Ketiga, mengawinkan jantan dan betina dari hasil penangkaran. Kupu yang dijadikan bibit harus memenuhi beberapa kriteria seperti sehat, berukuran normal, dan terlihat lincah. Setelah didapat kupu-kupu yang akan dijadikan bibit tersebut dimasukkan ke dalam kandang reproduksi.

Pengambilan bibit dari alam merupakan metode yang paling baik karena dapat menghasilkan telur dalam jumlah banyak dengan kualitas yang baik pula. Pengambilan jantan dari alam dan betina hasil penangkaran juga dapat dilakukan, namun sedapat mungkin menghindari metode perkawinan jantan dan betina hasil penangkaran, karena metode ini menghasilkan anakan yang kurang baik. Umumnya jumlah telur yang dihasilkan lebih sedikit dan mudah terserang penyakit.

Pengambilan bibit dari alam biasanya dilakukan dua minggu sekali, dengan menangkap sekitar dua puluh ekor kupu betina dengan komposisi acak dari kelima belas kupu yang ditangkarkan dan ada kalanya jenis tertentu tidak ditemukan sehingga harus memperbanyak jenis lainnya. Kupu betina hasil tangkapan di alam umumnya telah melakukan perkawinan, karena menurut karakternya kupu betina yang baru lahir dari kepompong akan segera melakukan perkawinan bahkan sebelum kupu tersebut mencari makan.

Pengambilan 1-2 ekor kupu-kupu dilindungi di alam sebagai bibit yang dilakukan oleh PT Ikas Amboina setiap dua minggu sekali masih sesuai dengan aturan yang berlaku karena tidak melebihi batas yang ditentukan. Berdasarkan kuota penangkapan kupu-kupu dilindungi dari alam yang dikeluarkan Direkturat Jendral PHKA batas pengambilan untuk Ornithoptera priamus adalah 300 ekor pertahun dan Troides helena 200 ekor pertahun.

5.4.1.2 Pemeliharan telur

Kupu-kupu betina umumnya dapat bertelur setiap hari selama masa hidupnya (2 minggu). Jumlah telur yang ditelurkan bervariasi menurut jenis dan ukuran tubuh kupu-kupunya. Sebagai contoh Ornithoptera priamus betina yang berukuran besar hanya dapat menghasilkan rata-rata 60 telur semasa hidupnya sedangkan Papilio demolion betina yang berukuran lebih kecil mampu bertelur hingga 220 butir. Telur yang baik umumnya tidak pucat dan ditandai dengan adanya sebuah titik hitam di permukaan atasnya.

Kupu betina biasa bertelur pada pagi hari. Telur diletakkan di daun atau di sekitar daun yang merupakan pakan bagi larva kupu tersebut. Telur-telur mulai dikumpulkan oleh petugas penangkaran pada siang hari. Telur diambil dengan bantuan kuas lalu dipindahkan ke toples yang diberi penutup kasa dan diletakkan di kandang pemeliharaan telur. Metode ini dilakukan untuk menghindari telur dari serangan predator. Toples yang berisi telur kupu-kupu dapat dilihat pada Gambar 30.

Gambar 30 Toples berisi telur kupu-kupu dengan penutup kasa.

Telur-telur yang telah diletakkan kupu-kupu betina diambil dari tanaman inang dengan bantuan kuas, pengambilan telur dengan kuas dilakukan agar telur tidak rusak. Telur kemudian disimpan dalam toples yang tertutup kasa halus untuk mencegah masuknya parasit dan predator, kemudian disusun rapi dalam kandang penyimpanan telur. Setelah 5 – 11 hari larva akan menetas. Larva dipindah ke dahan tanaman inang bersama dengan toplesnya, hal ini dilakukan untuk mengurangi kontak tehadap larva. Setelah toples berada di dahan tanaman inang, dahan ditutupi dengan selubung jaring untuk menghindari predator.

5.4.1.3 Pemeliharaan larva

Telur-telur yang berada di dalam toples setelah sekitar 5-11 hari akan menetas. Pada tahap awal, larva kupu-kupu akan memakan kulit telurnya sendiri. Setelah semua telur menetas maka larva-larva tersebut akan dipindahkan ke kandang pemeliharaan larva (tanaman inang). Tanaman inang untuk masing-masing jenis kupu-kupu berbeda, meskipun kadang-kadang kupu-kupu dalam famili yang sama memiliki tanaman inang yang sama pula.

Persiapan kandang larva perlu dilakukan sebelum larva dipindahkan. Ada diantara hal yang perlu diperhatikan adalah pemilihan dahan pohon. Dahan pohon harus sehat, memiliki daun yang lebat, dan aman dari predator. Dahan pohon dibersihkan dengan cara merapikan ranting-ranting, membuang predator seperti semut dan belalang dan sarangnya.

Setelah dahan siap maka selubung jaring segera dipasang, pemasangan selubung jaring dapat dilihat pada Gambar 31 (a). Pangkal dahan diberi lem tikus untuk mencegah predator masuk. Larva dipindahkan beserta toplesnya, penutup kasa dilepas dan toples digantung di dahan. Apabila daun pakan habis sebelum larva menjadi kepompong maka larva akan dipindahkan ke dahan lain. Larva dipindahkan dengan cara memotong daun dimana larva tersebut berada. Larva yang siap di pindahkan dapat dilihat pada Gambar 31 (b).

(a) (b)

Gambar 31 (a) pemasangan selubung jaring, (b) larva yang siap dipindahkan. Selama hidup larva kupu-kupu akan mengalami pergantian kulit sebanyak lima kali sebelum menjadi kepompong. Larva yang baru menetas dinamakan larva instar pertama, setelah mengalami pergantian kulit pertama maka larva akan dinamakan larva instar kedua. Begitu seterusnya, hingga larva pada instar ke lima berganti kulit menjadi kepompong. Pergantian kulit pertama hingga keempat pada

larva kupu-kupu terjadi setiap tiga atau empat hari, sedangkan pergantian kulit terakhir terjadi setelah lebih dari tujuh hari.

Larva akan berada di dalam selubung jaring hingga menjadi kepompong selama kurang lebih satu bulan. Apabila daun pakan habis sebelum larva menjadi kepompong maka larva akan dipindahkan ke dahan lain. Pemindahan dahan sedapat mungkin tanpa menyentuh larva secara langsung. Hal yang baik dilakukan adalah memindahkan larva beserta daun dimana larva tersebut berada.

Setelah kurang lebih satu bulan larva akan menjadi kepompong, kepompong dipanen dengan cara memotong bagian ranting dimana kepompong tersebut bergantung, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah penggantungan pada lemari kepompong nantinya. Kepompong yang telah dipanen akan di pindahkan ke lemari kepompong, dan akan berada di lemari ini selama kurang lebih satu bulan hinga kupu-kupu lahir.

(a) (b)

Gambar 32 (a) Pembungkusan kepompong, (b) pengemasan kepompong. Panen dapat dilakukan bila semua larva telah menjadi kepompong yaitu dengan cara memotong ranting atau daun yang menjadi tempat menempelnya kepompong. Kepompong dibawa ke kantor PT Ikas Amboina dan akan melewati proses penyortiran dan pengemasan, setelah itu kepompong siap dikirim kepada pihak pemesan termasuk Bali Butterfly Park.

Pengemasan kepompong dilakukan dengan cara membungkus satu persatu kepompong dengan tisu, digulung dan dikunci pada kedua sisinya, setelah itu disusun pada dus streofoam lalu ditutup rapat dan disegel. Cara pengemasan kepompong dapat dilihat pada Gambar 32.

5.4.2 Pengelolaan budidaya di Bali Butterfly Park

Dokumen terkait