• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sesuai dengan rencana pengembangan yang sudah di susun, kapasitas sistem yang direncanakan dapat memenuhi kebutuhan air minum sesuai dengan rencana persentase pelayanan yang sudah dibuat. Uraian kapasitas sistem dan persentase pelayanan untuk masing-masing pentahapan dapat dilihat pada sub bab berikut ini.

7.4.1. Pembangunan Tahap I (2014 – 2018)

Rencana pembangunan Tahap I mencakup pengembangan SPAM Ibu Kota, SPAM IKK dan SPAM Pedesaan Tingkat pelayanan total Sistem Penyediaan Air Minum pada tahun 2013-2018 adalah 60%.

Rencana pengembangan SPAM perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan UPTD pada Tahap I adalah peningkatan cakupan pelayanan dari 21,74% menjadi 34,12% dengan mengoptimalkan kapasitas terpasang yang ada serta penambahan kapasitas. Pada tahap ini diperlukan penambahan kapasitas sebesar 55 l/det untuk melayani seluruh kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Tingkat kebutuhan air akhir rencana

tahap ini adalah 83,0 l/det dengan total kapasitas terpasang setelah penambahan

sebesar 130,0 l/det.

Rencana program program teknis SPAM Ibu Kota dan IKK Tahap I antara lain:

1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan skenario pembangunan fasilitas IPA/SPL sebanyak 8 unit, masing-masing kapasitas 10 l/dt dan 5 l/dt beserta fasilitas transmisi dan distribusinya.

2. Optimalisasi dengan perbaikan pada intake, perbaikan pada IPA, penambahan jaringan pipa, dan penambahan aksesoris pendukung.

3. Pemeliharaan tingkat kebocoran dengan penataan jaringan transmisi dan distribusi, penggantian meteran air dan aksesoris yang rusak, serta penggantian pipa jaringan yang rusak.

4. Penambahan 4.040 SR.

5. Pengamanan sumber daya air untuk menghindari terjadinya degradasi kuantitas air

pada sumber.

Untuk rencana program manajemen dan keuangan pada Tahap I adalah menitik beratkan pada peningkatan kinerja. Program-program tersebut antara lain:

1. Melakukan pembenahan proses bisnis

2. Pembuatan struktur organisasi yang sesuai dengan perhitungan analisa beban kerja

3. Melakukan perumusan pola koordinasi yang efektif dan efisien 4. Merumuskan uraian jabatan dan spesifikasi jabatan

5. Melakukan proses seleksi dan rekrutmen 6. Perumusan sistem penggajian

7. Pembenahan sistem laporan keuangan dan perumusan tarif 8. Perumusan rencana bisnis dan program kerja

Sedangkan rencana pengembangan SPAM pedesaan dengan sistem jaringan perpipaan Tahap I adalah meningkatkan pelayanan, pengembangan diarahkan untuk daerah yang secara teknis dan sosial ekonomi masyarakatnya mempunyai sumber air yang cukup secara kuantitas dan mampu mengelolanya secara baik. Pengembangannya juga disesuaikan dengan keinginan masyarakat dan kemampuan keuangan masyarakat yang nantinya difasilitasi oleh pemerintah dalam bentuk bimbingan pengelolaan dan bantuan dana. Umumnya daerah yang diarahkan untuk program ini adalah daerah yang telah pernah ada sistem PAM yang dikelola oleh masyarakat secara berkelompok atau nagari.

Rencana pengembangan SPAM Pedesaan Non Perpipaan Tahap I meningkatkan pelayanan, pengembangan diarahkan untuk daerah yang mempunyai karakteristik perkembangan pemukiman yang tersebar dan secara ekonomi kurang mampu. Daerah ini umumnya tidak dilayani oleh SPAM perpipaan.

7.4.2. Pembangunan Tahap II (2019 – 2023)

Rencana pembangunan Tahap II mencakup pengembangan SPAM Ibu Kota, SPAM IKK dan SPAM Pedesaan Tingkat pelayanan total Sistem Penyediaan Air Minum pada tahun 20013-2018 adalah 70.

Rencana pengembangan SPAM perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan UPTD pada Tahap II adalah peningkatan cakupan pelayanan dari 34,12% menjadi 40,10% dengan mengoptimalkan kapasitas terpasang yang ada serta penambahan kapasitas. Pada tahap ini diperlukan penambahan kapasitas sebesar 25,0 l/det untuk melayani seluruh kecamatan di Kabupaten Minahasa Tenggara. Tingkat kebutuhan air akhir rencana

tahap ini adalah 104,0 l/det dengan total kapasitas terpasang setelah penambahan

sebesar 155,0 l/det.

Rencana program program teknis SPAM Ibu Kota dan IKK Tahap II antara lain:

1. Meningkatkan kapasitas produksi dengan skenario pembangunan fasilitas IPA/SPL

sebanyak 3 unit, masing-masing kapasitas 10 l/dt dan 5 l/dt beserta fasilitas transmisi dan distribusinya.

2. Penambahan jaringan pipa, dan penambahan aksesoris pendukung. 3. Penambahan 4.084 SR.

4. Pengamanan sumber daya air untuk menghindari terjadinya degradasi kuantitas air pada sumber.

Untuk rencana program manajemen dan keuangan pada Tahap II adalah menitik beratkan pada peningkatan kinerja. Program-program tersebut antara lain:

1. Peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan 2. Penilaian prestasi pegawai

3. Pengembangan karir 4. Evaluasi program

5. Perumusan strategi bisnis dan program kerja

6. Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan

Sedangkan rencana pengembangan SPAM pedesaan dengan sistem jaringan perpipaan Tahap II adalah meningkatkan pelayanan, pengembangan diarahkan untuk daerah yang secara teknis dan sosial ekonomi masyarakatnya mempunyai sumber air yang cukup secara kuantitas dan mampu mengelolanya secara baik dengan sistem pembangunan mata air terlindungi.

Rencana pengembangan SPAM Pedesaan Non Perpipaan Tahap II meningkatkan pelayanan, pengembangan diarahkan untuk daerah yang mempunyai karakteristik perkembangan pemukiman yang tersebar dan secara ekonomi kurang mampu dengan pembangunan sumur terlindungi. Daerah ini umumnya tidak dilayani oleh SPAM perpipaan.

7.4.3. Pembangunan Tahap III (2024 – 2028)

Rencana pembangunan Tahap III mencakup pengembangan SPAM Ibu Kota, SPAM IKK dan SPAM Pedesaan Tingkat pelayanan total Sistem Penyediaan Air Minum pada tahun 2023-2028 adalah 80.

Rencana pengembangan SPAM perpipaan yang dikelola oleh PDAM dan UPTD pada Tahap III adalah peningkatan cakupan pelayanan dari 40,10% menjadi 45,58% dengan mengoptimalkan kapasitas terpasang. Tingkat kebutuhan air akhir rencana tahap ini

adalah 125,0 l/detdengan total kapasitas terpasang sebesar 155,0 l/det.

Rencana program program teknis SPAM Ibu Kota dan IKK Tahap III antara lain:

1. Penambahan jaringan pipa, dan penambahan aksesoris pendukung.

2. Pemeliharaan tingkat kebocoran dengan penataan jaringan transmisi dan distribusi,

penggantian meteran air dan aksesoris yang rusak, serta penggantian pipa jaringan yang rusak.

3. Penambahan 3.124 SR.

4. Pengamanan sumber daya air untuk menghindari terjadinya degradasi kuantitas air pada sumber.

Untuk rencana program manajemen dan keuangan pada Tahap II adalah menitik beratkan pada peningkatan kinerja. Program-program tersebut antara lain:

1. Peningkatan kompetensi pegawai melalui pelatihan 2. Pengembangan karir

3. Evaluasi program

4. Perumusan strategi bisnis dan program kerja

5. Peningkatan pelayanan terhadap pelanggan

Sedangkan rencana pengembangan SPAM pedesaan dengan sistem jaringan perpipaan Tahap III adalah meningkatkan pelayanan, pengembangan diarahkan untuk daerah yang secara teknis dan sosial ekonomi masyarakatnya mempunyai sumber air yang cukup secara kuantitas dan mampu mengelolanya secara baik dengan sistem pembangunan mata air terlindungi.

Rencana pengembangan SPAM Pedesaan Non Perpipaan Tahap III meningkatkan pelayanan, pengembangan diarahkan untuk daerah yang mempunyai karakteristik perkembangan pemukiman yang tersebar dan secara ekonomi kurang mampu dengan pembangunan sumur terlindungi. Daerah ini umumnya tidak dilayani oleh SPAM perpipaan.