• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2. Aspek Non Teknis

3.2.3. Pembiayaan

Permasalahan yang terkait dengan aspek keuangan suatu perusahaan dapat diketahui melalui laporan keuangan yang disusun dari data keuangan yang akurat serta disampaikan secara tepat waktu. Selain itu laporan keuangan dapat

menunjukkan. kinerja yang telah dilakukan oleh manajemen atau

pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber dana yang dipercayakan kepadanya. Dari laporan keuangan tersebut dapat dilakukan evaluasi terhadap aspek keuangan terkait.

Terkait dengan hal tersebut di atas evaluasi terhadap kondisi eksisting keuangan PDAM sangat diperlukan dalam rangka memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang dihadapi khususnya terhadap aspek keuangan dan keterkaitannya untuk dicarikan solusinya dimasa yang akan datang. Data keuangan eksisting diperoleh melalui pengumpulan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit untuk 3 tahun terakhir. Data tersebut sangat diperlukan sebagai bahan evaluasi keuangan ditinjau dari aspek likuiditas, rentabilitas, aktivitas dan solvabilitas, data tersebut meliputi :

A. Pedoman Akuntansi dan SK penerapannya

Pedoman Akuntansi diperlukan untuk memperoleh gambaran mengenai sistem dan prosedur akuntansi yang diterapkan sebagai salah satu langkah kajian tentang permasalahan aspek pengelolaan keuangan secara menyeluruh.

B. Neraca

Neraca PDAM diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang kondisi aset dan kewajiban perusahan 3 tahun terakhir yang merupakan salah satu aspek penting sebagai acuan dasar dalam menilai dan merencanakan peningkatan kinerja keuangan PDAM dimasa yang akan datang.

Dari hasil kunjungan lapangan yang telah dilakukan konsultan data tersebut tidak dapat peroleh, hal ini disebabkan karena status PDAM Minahasa tenggara yang masih baru terpisah dari PDAM Minahasa Selatan, sehingga legalitas pemisahan aset masih dalam proses.

C. Laporan Laba/Rugi

Laporan laba/rugi diperlukan sebagai bahan kajian tentang tingkat prestasi dan potensi yang dimiliki PDAM dalam bidang penjualan yang merupakan salah satu kunci untuk perbaikan kinerja keuangan PDAM dimasa yang akan datang.

Kesiapan PDAM dalam menyusun laporan laba / rugi secara periodik pada saat kunjungan lapangan masih minim, sehingga laporan laba /rugi belum bisa disajikan dalam laporan ini.

D. Laporan Arus Kas.

Gambaran mengenai perubahan kondisi likuiditas PDAM dari waktu ke waktu diperlukan untuk memperoleh gambaran tentang kebijakan perusahaan dalam pengelolaan modal kerjanya yang merupakan salah satu aspek penting dalam peningkatan kinerja keuangan perusahaan.

Pada saat kunjungan lapangan, laporan arus kas tahunan belum disusun oleh PDAM, diharapkan setelah pembahasan laporan antara ini dapat disajikan sebagai bahan evaluasi dan penetapan program dimasa yang akan datang.

E. Laporan Perincian Biaya.

Pencapaian efisiensi biaya operasi PDAM merupakan salah satu target utama dalam perbaikan kinerja dan penyehatan PDAM.Sehingga data mengenai biaya operasional secara terperinci diperlukan untuk mempemudah kegiatan evaluasi.

Seperti halnya laporan lainnya, laporan perincian biaya PDAM Minahasa tenggara pada saat kunjungan lapangan belum dapat diperoleh, sehingga eavaluasi terhadap tingkat efisiensi biaya operasional tidak dapat dilakukan.

F. SK Tarif yang berlaku

SK Tarif dan rencana perubahan diperlukan untuk mengetahui tingkat kesenjangan tarif yang berlaku dengan kemampunan masyarakat pelanggan dan calon pelanggan, hal dapat menjadi potensi atau kendala dalam pencapaian kinerja perusahaan khususnya bidang penjualan

G. Laporan rinci status terakhir posisi pinjaman

status terakhir posisi pinjaman secara terperinci diperlukan sebagai dasar perhitungan dan penilaian kemampuan serta penentuan langkah dimasa yang akan datang dalam penyelesaian kewajiban secara menyeluruh.

H. Perjanjian pinjaman

Perjanjian mengenai pinjaman diperlukan untuk memperoleh informasi tentang persyaratan pinjaman termasuk ketentetuan bunga, denda dan biaya keuangan lainnya serta tanggal jatuh tempo untuk masing-masing angsuran pokok kewajiban bunga.

I. Laporan bulanan ( teknis & non teknis)

Laporan bulanan diperlukan sebagai data pendukung laporan keuangan untuk periode yang sama, sebagai bahan kajian yang lebih mendasar atas kondisi keuangan PDAM.

J. Coorporate Plan

Program-program PDAM selama 5 tahun yang dituangkan dalam coorporate Plan diharapkan dapat memberikan gambaran tentang potensi dan permasalahan yang dihadapi PDAM secara umum serta rencana kegiatan yang merupakan program mendesak sehingga dapat membantu konsultan dalam melakukan kajian.

Analisa Kondisi Kinerja PDAM sesuai pedoman Kinerja BPPSPAM.

Analisa kondisi PDAM akan meliputi empat aspek yaitu aspek keuangan, pelayanan, operasional, dan aspek SDM.

Aspek teknis operasional meliputi daerah pelayanan, tingkat pelayanan dan rencana pengembangan pelayanan.

Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang penting untuk megetahui sehat atau tidaknya suatu Perusahaan. Penilaian terhadap kondisi keuangan PDAM Kabupaten Minahasa Tenggara dimasa lalu diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan secara garis besar dari tahun ke tahun dengan tujuan untuk mengidentifikasikan masalah pengoperasian dan pengelolaan keuangan perusahaan,

disamping dijadikan dasar untuk memproyeksikan kondisi keuangan dimasa yang akan datang terkait dengan potensi dan permasalahan yang dimilki.

Penilaian terhadap kondisi keuangan PDAM sebagai salah satu langkah awal dalam rangka optimalisasi kondisi internal khususnya menyangkut aspek keuangan dalam rangka kegiatan studi ini adalah mencakup empat aspek yang menjadi indikator pencapaian prestasi perusahaan dalam bidang keuangan. Keempat aspek tersebut adalah sebagai berikut :

a. Profitabilitas

Tingkat Rentabilitas merupakan ukuran prestasi perusahaan dalam kegiatan penjualan dan perolehan laba.

b. Likuiditas

Tingkat likuiditas yang dicapai PDAM mencerminkan kemampuan PDAM dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya. Likuiditas yang diukur adalah likuiditas dari keseluruhan harta lancar (Current Ratio).

c. Aktivitas

Penilaian terhadap prestasi aktivitas PDAM dalam kegiatan ini akan dibatasi hanya terhadap Efektifitas manajemen PDAM dalam mengelola hasil penjualan produk diukur melalui efisiensi penagihan atas Rekening Air.

Semakin tinggi tingkat efisiensi penagihan, akan dapat dikatakan bahwa manajemen secara efektif telah mengelola penjualan produk yang dihasilkan. d. Solvabilitas

Tingkat solvabilitas yang dicapai PDAM mencerminkan kemampuan PDAM dalam menjamin seluruh kewajibannya.

Kriteria penilaian ini sebenarnya merupakan target minimal yang harus dicapai dan dipertahankan oleh perusahaan agar kondisi keuangan perusahaan tergolong baik. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut :

 Net profit Margin : minimal 15 %

Current Ratio : minimal 200%

Long term Debt to Equity ratio : maksimal 50%

Solvabilitas ratio : minimal 170 %

 Operating ratio : maksimal 50%

 Debt Coverage ratio : minimal 170 %

Average Collection Ratio : maksimal 60 hari

EfektivitasPenagihan : 90 %

 ROI : minimal sebesar bunga pinjaman

Berdasarkan perolehan data, selama kurun waktu tahun 2010 sampai 2012 diharapkan dapat diketahui kondisi kinerja dan permasalahan keuangan UPTD-AM/ PDAM terkait, sehingga program-program yang disusun sebagai solusi atas permasalahan tersebut dapat dituangkan dalam Rencana Induk (RISPAM).

Berdasarkan hasil identifikasi kondisi aktual, UPTD-AM Kabupaten Minahasa Tenggara (termasuk data terkait dari PDAM Minahasa Selatan) belum dapat menyajikan laporan keuangan standar yang siap di audit, sehingga penyiapan laporan keuangan yang disajikan tepat waktu setiap akhir periode menjadi salah satu fokus utama yang harus dituangkan dalam program ke depan.