• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.5. Ruang dan Lahan

2.5.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara meliputi :

a. Pusat-pusat kegiatan;

Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas : 1) PKWp; yaitu Ratahan.

2) PKL; yaitu Belang dan Tombatu. 3) PPK terdiri atas:

a) Ratatotok di Kecamatan Ratatotok; b) Pusomaen di Kecamatan Pusomaen; c) Touluaan di Kecamatan Touluaan; dan d) Ratahan Timur di Kecamatan Ratahan Timur. 4) PPL, terdiri atas :

a) Tombatu Utara di Kecamatan Tombatu Utara; b) Tombatu Timur di Kecamatan Tombatu Timur; c) Silian Raya di Kecamatan Silian Raya;

d) Pasan di Kecamatan Pasan; dan

e) Touluaan Selatan di Kecamatan Touluaan Selatan

b. Sistem jaringan prasarana utama;

Sistem jaringan prasarana utama yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas :

1) Sistem Jaringan Transportasi Darat;

Sistem jaringan transportasi darat, terdiri atas : a) Jaringan lalu lintas dan angkutan jalan, meliputi:

(1) Jaringan jalan;

Jaringan jalan, terdiri atas :

(a) Jaringan jalan eksisting, yang meliputi:

 jaringan jalan kolektor primer K1 yang ada di Kabupaten

meliputi ruas jalan Buyat – Rumbia yang melewati wilayah Kecamatan Ratatotok, Belang, dan Pusomaen;

 jaringan jalan kolektor primer K2 yang ada di Kabupaten

Minahasa Tenggara, terdiri atas:

 ruas jalan Amurang – Ratahan yang melewati wilayah

Kecamatan Touluaan, Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Pasan, dan Ratahan;

 ruas jalan Langowan – Ratahan – Belang.

 jaringan jalan kolektor primer K3 yang ada di Kabupaten

Minahasa Tenggara, terdiri atas ruas jalan Silian – Tombatu; dan

 Jaringan jalan lokal yang menghubungkan dari Desa

winorangian ke Desa winorangian satu dan Desa Kuyanga.

 jaringan jalan lokal yang tersebar di seluruh wilayah

Kabupaten Minahasa Tenggara. (b) Jaringan jalan rencana, yang meliputi:

 rencana peningkatan fungsi dan dimensi jaringan jalan

Kolektor Primer K1 Rumbia – Buyat yang merupakan bagian dari rencana pengembangan jalan Trans Sulawesi Lintas Selatan menjadi jalan arteri primer;

 rencana peningkatan fungsi dan dimensi fisik jaringan

jalan eksisting K2 yang ada di wilayah Kabupaten

Minahasa Tenggara khususnya jalan yang

menghubungkan antara Kecamatan Langowan (di Kabupaten Minahasa) dan Kecamatan Ratahan menjadi jalan arteri sekunder;

 rencana pembangunan dan pengembangan jalan Kolektor

Sekunder, yang terdiri atas:

 jalan yang menghubungkan antara Desa Wongkai

(Kecamatan Ratahan Timur) dan Desa Atep (Kecamatan Langowan di Kab Minahasa);

 jalan yang menghubungkan antara Desa Wiau (Kecamatan

Pusomaen) dan Desa Atep (Kec Langowan di Kabupaten Minahasa);

 jalan yang menghubungkan antara Desa Silian (KecamatanSilian Raya) dan Kec Amurang di Kabupaten Minahasa Selatan.

 rencana pembangunan jaringan jalan yang

menghubungkan antara wilayah Kec Belang dan Kecamatan Pasan;

 rencana pembangunan jalan lingkar di wilayah Kecamatan

Ratahan dan kawasan-kawasan perkotaan padat lainnya seperti di Belang dan Ratatotok; dan

 rencana jalan-jalan baru yang membuka akses ke

kawasan-kawasan industri pertanian dan perkebunan, serta ke kawasan-kawasan wisata.

(c) rencana fungsi dan kelas jalan di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, meliputi:

 jalan arteri primer yaitu Jalan Lintas Timur Sulawesi

(Rencana Jalan Trans Sulawesi) meliputi ruas jalan Buyat – Rumbia yang melewati wilayah Kecamatan Ratatotok, Belang, dan Pusomaen;

 jalan arteri sekunder yaitu jalan yang menghubungkan

antara wilayah Kecamatan Langowan (Kabupaten Minahasa) dan Kecamatan Ratahan, yang melalui wilayah Kecamatan Ratahan Timur dan Ratahan;

 jalan kolektor primer yaitu Jalan Amurang – Ratahan yang

melewati wilayah Kecamatan Touluaan, Tombatu, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Pasan, dan Ratahan;

 jalan kolekor sekunder, terdiri atas:

 jalan yang menghubungkan antara Desa Wongkai

(Kecamatan Ratahan Timur) dan Desa Atep (Kec Langowan di Kab Minahasa);

 jalan yang menghubungkan antara Desa Wiau (Kec

Pusomaen) dan Desa Atep (Kec Langowan di Kab Minahasa); dan

 jalan yang menghubungkan antara Desa Silian (Kec Silian Raya) dan Kec Amurang di Kab Minahasa Selatan

 Jalan lokal, terdiri atas:

 Jalan Silian – Tombatu;

 rencana Jalan Belang – Tombatu;

 rencana Jalan Belang – Pasan;

 rencana Jalan Ratatotok – Touluaan – Tombatu;

 rencana Jalan Pusomaen – Ratahan Timur;

 jalan-jalan lingkar di masing-masing wilayah kecamatan;

dan

 jalan-jalan lingkungan dalam kabupaten lainnya.

(2) jaringan prasarana lalu lintas;

Jaringan prasarana lalu lintas, terdiri atas :

(a) rencana pembangunan dan pengembangan terminal penumpang Tipe A yang berlokasi di Kecamatan Belang; (b) rencana pembangunan dan pengembangan terminal

penumpang tipe B diRatahan dan Tombatu; dan

(c) rencana pembangunan dan pengembangan terminal penumpang tipe C di Ratatotok, Pusomaen, Ratahan Timur, Pasan, Silian Raya, Tombatu Utara, Tombatu Timur, Touluaan, dan Touluaan Selatan.

(3) Jaringan pelayanan lalu lintas.

(a) Jaringan pelayanan lalu lintas, terdiri atas :

 trayek yang menghubungkan antara terminal Tipe A dengan

Terminal Tipe A lainnya di wilayah Provinsi Sulawesi Utara dan di wilayah Regional Pulau Sulawesi;

 trayek yang dikembangkan pada terminal Tipe B dengan

mengacu pada hasil kajian khusus;

 trayek yang menghubungkan antar terminal Tipe C di

wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara; dan

 trayek/sistem angkutan pesisir yang menghubungkan

seluruh kawasan pesisir di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara seperti Desa Bentenan – Desa Tumbak – Belang – Desa Mangkit – Desa Basaan – Kota Ratatotok – Desa Lakban.

b) Jaringan sungai, danau, dan penyeberangan.

Jaringan sungai, danau dan penyeberangan, meliputi pelabuhan penyeberangan.

2) Sistem Jaringan Transportasi Laut

Sistem jaringan transportasi laut, meliputi : a) Tatanan Kepelabuhanan; dan

Tatanan kepelabuhanan di Kabupaten Minahasa Tenggara, terdiri atas :

(1) pelabuhan pengumpan lokal yaitu Pelabuhan Belang di Kecamatan Belang;

(2) pelabuhan khusus yaitu pelabuhan wisata di Kecamatan Ratatotok.

b) Alur Pelayaran.

Alur pelayaran, terdiri atas:

(1) Jalur pelayaran laut yaitu jaringan pelayanan transportasi pesisir:

Bitung-Kema-Belang-Nuangan-Pinolosian-Molibagu (Bitung,

Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bolaang Mongondow Timur, Bolaang Mongondow Selatan).

(2) Alur pelayaran khusus, meliputi:

 pengembangan alur pelayaran lintas Teluk Tomini ke wilayah

Sulawesi Tengah dan Gorontalo;

 pengembangan alur pelayaran untuk jaringan wisata bahari yang

terdiri atas: Bentenan Beach Resort – Pantai Hais – Pelabuhan Belang – Pulau Tulang – Pulau Hogow – Pulau-pulau lainnya di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara.

3) Sistem Jaringan Perkeretaapian; Sistem jaringan kereta api, terdiri atas :

a) Jaringan jalur kereta api umum, terdiri atas :

(1) jalur Manado – Bitung – Kema – Belang – Molibagu – Gorontalo dengan prioritas tinggi;

(2) jalur Manado – Tomohon – Tondano – Kawangkoan – Langowan – Ratahan dengan prioritas sedang; dan

(3) jalur perkotaan RATOMBELA yang meliputi Ratahan – Tombatu – Belang.

b) stasiun kereta api, terdapat di Belang dan Ratahan. 4) Sistem Jaringan Transportasi Udara.

Sistem jaringan transportasi udara, terdiri atas : a) Tatanan kebandarudaraan; dan

Tatanan kebandarudaraan di Kabupaten Minahasa Tenggara, berupa rencana pengembangan bandara udara baru di desa Minanga Kecamatan Pusomaen – di desa Tababo di Kecamatan Belang.

b) Ruang udara untuk penerbangan

Ruang udara untuk penerbangan diatur lebih lanjut dengan peraturan perundang-undangan.

c) Kawasan peluncuran satelit akan dikembangkan di wilayah Kecamatan Belang dan akan ditindaklanjuti dengan studi kelayakannya

c. Sistem Jaringan Prasarana lainnya.

Sistem jaringan prasarana lainnya, terdiri atas : 1) Sistem Jaringan Energi, meliputi:

a) Pembangkit Tenaga Listrik meliputi:

 rencana pembangunan dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga

Mikro Hidro (PLTMH) pada beberapa sungai besar yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara;

 rencana pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) baru

dibeberapa lokasi wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan hasil kajian; dan

 rencana pembangunan dan pengembangan sumber-sumber energi yang

ramah lingkungan lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Angin, dll. b) jaringan prasarana energi meliputi jaringan transmisi tenaga listrik, terdiri atas

:

 rencana pengembangan gardu induk, terdapat di Ratahan, Belang, dan

Tombatu;

 jaringan prasarana energi yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa

Tenggara terdiri atas Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) dan Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) di seluruh wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara, yang menghubungkan antara sumber-sumber energi

listrik dengan gardu induk, serta antara gardu induk dengan pusat-pusat aktivitas masyarakat; dan

 Jaringan energi yang menghubungkan antara sumber-sumber energi

dengan gardu-gardu induk yang ada di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara.

2) Sistem Jaringan Telekomunikasi, terdiri atas:

a) Sistem Jaringan Kabel;

Sistem jaringan kabel terdiri atas jaringan kabel yang menghubungkan seluruh wilayah di Kabupaten Minahasa Tenggara.

b) Sistem Jaringan Nirkabel;

Sistem jaringan nirkabel terdiri atas jaringan mikro digital di kawasan perkotaan Ratahan dan sekitarnya.

c) Sistem Jaringan Satelit.

Sistem jaringan satelit yang berupa sarana menara BTS, akan diatur lebih lanjut dalam peraturan daerah.

3) Sistem Jaringan Sumber Daya Air terdiri atas: a) Wilayah Sungai, terdiri atas:

(1) Wilayah Sungai (WS) Strategis Nasional Tondano – Likupang, yang diantaranya meliputi wilayah DAS Ratahan Pantai, terdiri atas: Sungai Kayuwatu, Sungai Kinamang, Sungai Molompar, dan Sub DAS Ratatotok, yang merupakan kewenangan pemerintah; dan (2) Wilayah Sungai (WS) Kabupaten, terdiri atas: DAS Sosoan, DAS

Ranoako, DAS Kayuuling, DAS Kalait, DAS Ranoyapo, DAS Suhuyon, DAS Sasano, DAS Lamangi, DAS Lowatag, DAS Surat Kedong, DAS Limbole, DAS Sue, DAS Bangasu, DAS Mamaya, DAS Kalewaha, DAS Limbale, DAS Tutua, DAS Tiwalako, DAS Malebu, DAS Yarorongan, DAS Katawae, DAS Pinamangkulan, DAS Lahaus, DAS Konga, DAS Waasu, DAS Pantuah, DAS Palaus, DAS Kawira, DAS Puta, DAS Makalu, DAS Konde, DAS Nipung, DAS Kosal, DAS Tawang, DAS Abuang, DAS Hais, DAS Nunuk, DAS Kawiwi, DAS Poniki, DAS Minanga, DAS Paderen, DAS Tuolunik, DAS Palaus, DAS Wawesen, DAS Kaanon, DAS Binuang, DAS Koker, DAS Tonsawang, DAS Totok, DAS Matuahtuah, DAS Koserangan, DAS Tembaga, DAS Limpoda,

DAS Ropada, DAS Lahendung, DAS Wongangaan, DAS Mongawo, DAS Wawesen II, DAS Mopsalkaw, DAS Mopsaleleng, DAS Basaan, dan DAS Morea.

b) Jaringan Irigasi, terdiri atas;

(1) bendungan yang berupa Bendungan Ranombolay di Minahasa Tenggara untuk pelayanan kurang lebih 1.157 ha;

(2) daerah irigasi (DI) yang terdiri atas:

 DI Buyat yang diantaranya meliputi wilayah Kecamatan

Ratatotok di Kabupaten Minahasa Tenggara;

 DI Belang di Kecamatan Belang;

 DI Touluaan di Kecamatan Touluaan;

 DI Ratahan di Kecamatan Ratahan;

 DI Pusomaen di Kecamatan Pusomaen; dan

 DI Tombatu di Kecamatan Tombatu.

 DI Kecamatan Tombatu Timur (Aliran sungai Nanauan)

 DI Silian di Kecamatan Silian Raya

 DI Tombatu di Kecamatan Tombatu Utara

 DI Poniki di Kecamatan Pasan

 DI Wioi di Kecamatan Ratahan Timur

 DI Kalait di Kecamatan Touluaan Selatan

(3) saluran irigasi primer yang meliputi Saluran Irigasi Ranombolay di Minahasa Tenggara, sepanjang kurang lebih 1,45 km, serta saluran irigasi sekunder yang meliputi Saluran Irigasi Ranombolay di Minahasa Tenggara sepanjang kurang lebih 19,08 km.

c) Prasarana Air Baku untuk Air Minum, berupa rencana pengembangan jaringan air minum, terdiri atas:

(1) rencana pengembangan Sumber Mata Air (SPMA) di Kalatin-Ratahan, dengan debit kurang lebih 60 l/dtk dan di Kecamatan Tombatu Timur, Kecamatan Tombatu Utara, Kecamatan Belang serta Kecamatan Ratatotok

(2) rencana pengembangan Sumber Air Sungai Dan Danau (SASD) di Sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dtk, dan Sungai Belang dengan debit kurang lebih 200 l/dtk.

(3) Rencana pengembangan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) di Sungai Makalu dengan debit kurang lebih 250 l/dt; dan Sungai Belang dengan debitkurang lebih 200 l/dt

d) Sistem Pengendalian Banjir, terdiri atas (4) perlindungan daerah tangkapan air; (5) normalisasi sungai;

(6) perbaikan drainase;

(7) pembangunan tanggul pada sungai yang rawan banjir; (8) pengamanan pantai; dan

(9) pembangunan, rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan bangunan-bangunan pengendali banjir dan pengamanan pantai. 4) Sistem Prasarana Pengelolaan Lingkungan, terdiri atas :

a) Sistem Jaringan Persampahan, terdiri atas;

(1) pengelolaan sistem persampahan di wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara yang tetap mengedepankan pada prisnsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycling);

(2) rencana pembangunan TPS di empat lokasi yang tersebar di Kecamatan Belang, Ratatotok, Tombatu, dan Touluaan; dan (3) rencana pembangunan TPA di Kecamatan Ratahan yang

dikembangkan dengan sistem sanitary landfill. b) Sistem Jaringan Air minum, terdiri atas;

(4) jaringan air minum Desa Wioi Kecamatan Ratahan Timur;

(5) rehabilitasi jaringan air minumDesa Pangu Kecamatan Ratahan Timur;

(6) jaringan air minumDesa Kalait Kecamatan Touluaan Selatan; (7) jaringan air minum Desa Tombatu II Kecamatan Tombatu Utara; (8) jaringan air minum Desa Kuyanga Kecamatan Tombatu Utara; (9) jaringan air minum Desa Bentenan Kecamatan Posumaen;

(10) jaringan air minum Desa Tambelang Kecamatan Touluaan Selatan; (11) jaringan air minum Desa Permukiman Trasmigrasi Tombatu

(12) jaringan air minum Desa Esandom Raya Kecamatan Tombatu Timur;

(13) jaringan air minum Desa Tonsawang Kecamatan Tombatu;

(14) jaringan air minum Desa Mundung dan Mundung I Kecamatan Tombatu Timur;

(15) jaringan air minum Desa Molompar Raya Kecamatan Tombatu Timur;

(16) jaringan air minum Desa Tolombukan Kecamatan Pasan; (17) jaringan air minum Desa Rasi Raya Kecamatan Ratahan; (18) jaringan air minum Desa Minanga Kecamatan Posumaen; (19) jaringan air minum Desa Wiau Kecamatan Ratahan Timur;

(20) jaringan air minum Desa Tababo, Desa Mangkit, Desa Buku Raya, Kecamatan Belang;

(21) jaringan air minum Desa Soyowan, Desa Basaan Kecamatan Ratatotok;

(22) jaringan air minum Desa Morea Kecamatan Ratatotok; (23) jaringan air minum di Silian dan Silian Raya;

(24) jaringan air minum IKK Ratatotok; (25) jaringan air minum IKK Belang;

(26) jaringan air minum Desa Tumbak Kecamatan Pusomaen (27) Jaringan Air Minum Molompar-Belang;

(28) jaringan air minum IKK Posumaen;dan

(29) jaringan air minum di Kecamatan Silian Raya ((Sungai Mamaya). (masuk Winorangian))

(30) Jaringan air minum desa Winorangian Kecamatan Tombatu Utara (Sungai Mamaya)

(31) Jaringan Air Minum di Desa Tombatu I Kecamatan Tombatu (32) Jaringan Air Minum di Desa Ranoketang Atas, Desa Toundanouw

Kecamatan Touluaan

(33) Dan Sistem jaringan air minum yang ada di Pesisir Pantai c) Sistem Jaringan Drainase, terdiri atas;

(1) rencana pembangunan jaringan drainase pada sepanjang sisi kiri dan kanan jaringan jalan, terutama pada kawasan perkotaan;

(2) rencana pengembangan jaringan sungai sebagai bagian dari pengembangan sistem drainase yang difungsikan sebagai jaringan drainase primer;

(3) rencana pengembangan kawasan cekungan sebagai kawasan resapan air; dan

(4) rencana pembangunan dan pengembangan sumur-sumur resapan dan lubang-lubang biopori serta upaya teknis lainnya untuk mempercepat proses peresapan air.

d) Jalur Evakuasi Bencana, terdiri atas:

(1) rencana pembangunan jalur evakuasi dan ruang evakuasi pada kawasan pesisir pantai yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ratatotok, Belang, dan Pusomaen;

(2) perlindungan dan pengendalian pembangunan pada kawasan yang rawan terhadap bahaya bencana Gunung Soputan, baik perlindungan terhadap lontaran material letusan gunung maupun terhadap bahaya aliran lahar gunung berapi; dan

(3) perlindungan dan pengendalian pembangunan pada kawasan yang rawan banjir dan tanah longsor.

(4) Pemasangan instalasi peringatan dini bencana. e) Sistem Prasarana Air limbah, terdiri atas:

(1) rencana pembangunan dan pengembanganInstalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) kabupaten akan dikembangkan secara terpadu yang berlokasi di wilayah Kecamatan Ratahan, Kecamatan Belang dan kecamatan lainnya sesuai dengan kebutuhan

(2) sistem pengolahan limbah pada IPAL dan IPLT dilakukan dengan sistem off site.