• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakterisasi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat A. Kabupaten Bangka, Bangka Belitung

Tujuan 3. Melakukan prioritasi wilayah berdasarkan parameter penentu pengembangan energi laut dan analisis keberlanjutan terhadap implementasi teknologi energi laut

3. Analisis Keberlanjutan

4.1. Karakterisasi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat A. Kabupaten Bangka, Bangka Belitung

Wilayah Kabupaten Bangka terletak di Pulau Bangka dengan luas ± 302.879,4 Ha atau 3.028,794 km2. Secara geografis, Kabupaten Bangka secara geografis terletak di antara 130’ - 370’ Lintang Selatan dan di antara 105 - 107 Bujur Timur. Secara administratif wilayah Kabupaten Bangka berbatasan langsung dengan daratan wilayah kabupaten/kota Belitung, yaitu wilayah Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka Tengah dan Kabupaten Bangka Barat. (BPS Kabupaten Bangka, 2012)

Bentuk Pulau Bangka memanjang dari Barat Laut ke Tenggara sepanjang kurang lebih 186 Km dengan luas wilayah darat 2.950,68 Km. Dibatasi oleh selat dan Laut, yaitu :

 Sebelah Utara : Laut Natuna

 Sebelah Timur: Laut Natuna dan Selat Gaspar

 Sebelah Selatan: Selat Bangka  Sebelah Barat: Laut Natuna dan Selat Bangka

Kabupaten Bangka merupakan daerah kepulauan yang memiliki wilayah pesisir yang panjang dan dikelilingi pulau-pulau kecil disekitarnya. Kabupaten Bangka memiliki perairan laut yang cukup luas sesuai dengan kewenangan daerah, memiliki luas 4 mil laut dan juga memiliki perairan air payau, perairan umum, dan perairan kolong (eks galian timah). Semuanya memiliki sejumlah potensi perikanan yang cukup besar dan prospektif apabila telah dimanfaatkan secara optimal.

Jumlah penduduk Kabupaten Bangka pada tahun 2011 sejumlah 297.091 jiwa atau meningkat 6,7% dibandingkan tahun 2010. Dengan demikian, kepadatan penduduknya adalah 101 orang/km2. Kepadatan penduduk pada tahun 2010 adalah 94 orang/km2. Jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan, yaitu 153.676 atau 51,7% dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan berjumlah 143.415 atau 48,3% dari seluruh penduduk Kabupaten Bangka. Pada tahun 2011, penduduk laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan penduduk perempuan. Penduduk laki-laki tercatat sebanyak 51,5% dari total penduduk, sedangkan penduduk perempuan sebanyak 48,3% (BPS Kabupaten Bangka, 2012).

Sumber:www.bangka.go.id, 2013 Gambar 4.1. Peta Kabupaten Bangka

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 24 Pada tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Bangka tercatat sebanyak 297.091 jiwa atau meningkat 12,35% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari keseluruhan penduduk tersebut yang bermata pencaharian sebagai nelayan/petani ikan berjumlah 4.994 jiwa atau 1.68% dari jumlah penduduk yang tersebar di 8 Kecamatan.

Tabel 4.1. Jumlah Penduduk dan Nelayan Per Kecamatan di Kabupaten Bangka Tahun 2011-2012

No. Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012 Jumlah Penduduk (orang) Jumlah Nelayan (orang) Jumlah Penduduk (orang) Jumlah Nelayan (orang) 1. Sungailiat 74.066 5.317 86.290 3.246 2. Belinyu 40.625 1.410 45.536 928 3. Merawang 24.962 153 28.930 83 4. Mendo Barat 43.052 462 48.032 421 5. Riau Silip 22.275 266 24.723 134 6. Pemali 23.786 - 28.017 - 7. Puding Besar 16.068 210 18.913 182 8. Bakam 15.561 - 16.650 - J U M L A H 260.395 7.818 297.091 4.994

Sumber: BPS Kabupaten Bangka, 2012

Penduduk dan tenaga kerja merupakan sumberdaya yang sangat berharga bagi suatu wilayah karena menjadi salah satu faktor positif yang memacu pertumbuhan ekonomi suatu kecamatan. Dengan jumlah penduduk dan tenaga kerja yang lebih besar, maka suatu wilayah memiliki pasar yang lebih besar pula, apalagi jika ditunjang oleh kualitas SDM yang memadai. Dengan kemampuan dan sumberdaya penduduk dan tenaga kerja yang baik, maka kemungkinan suatu wilayah kecamatan berkembang akan lebih baik jika dibandingkan dengan wilayah kecamatan yang berpenduduk lebih kecil dan sumberdaya manusia yang lebih rendah. Dari aspek lain, makin besar jumlah penduduk dan tenaga kerja di suatu wilayah dapat dinyatakan bahwa wilayah tersebut memiliki faktor penarik yang lebih besar.

Jumlah penduduk usia kerja Kabupaten Bangka pada tahun 2011 berjumlah 201.933 orang dengan tingkat partisipasi angkatan kerja sebesar 68,30% dan tingkat pengangguran terbuka sebesar 3,15%. Artinya, angkatan kerja yang tidak terserap oleh kesempatan kerja yang adalah sebanyak 3% atau sejumlah 4.341 orang, sedangkan sebagian besarnya yaitu sebanyak 97% atau 133.488 orang telah mengisi kesempatan kerja yang tersedia di Kabupaten Bangka.

Di Kabupaten Bangka, sektor pendidikan makin penting dengan ditetapkannya titik berat pembangunan pada bidang ekonomi yang diiringi dengan peningkatan sumber daya manusia.

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 25 Melalui pendidikan diharapkan lahir manusia yang berkualitas seperti yang dibutuhkan dalam membangun daerah. Pada tahun 2013, jumlah SD sebanyak 175 unit (164 unit SD negeri dan 11 unit SD swasta); MI berjumlah 3 unit; SDLB berjumlah 1 unit; SLTP berjumlah 37 unit (27 unit SLTP negeri dan 10 unit swasta); MTs berjumlah 4 unit; SMU berjumlah 15 Unit (Negeri 8 dan Swasta 7); SMK (STM) berjumlah 2 Swasta, SMK (SMEA) nerkumlah 7 unit (Negeri 4 dan Swasta 3 unit); MA berjumlah 1 unit; Perguruan Tinggi/Akademi berjumlah 6 unit (Negeri 3 dan Swasta 3 unit). Selain itu hasil kegiatan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) yang diselenggarakan Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Bangka menunjukkan jumlah peserta pada tahun 2011 sebanyak 226 orang yang jumlahnya menurun sebesar 77,77% jika dibandingkan dengan jumlah tahun lalu.

Untuk penyediaan sarana dan prasarana, penyelenggaraan sistem transportasi di Kabupaten Bangka mencakup transportasi udara, air (laut) dan darat. Sistem transportasi ini dikembangkan secara terpadu untuk mewujudkan sistem distribusi yang mantap dan mampu memberikan pelayanan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan masyarakat. Infrastruktur lain yang tidak kalah penting adalah ketersediaan listrik dan air minum. Di Kabupaten Bangka pengadaan listrik dikelola oleh PT. PLN (Persero) Cabang Bangka dan perusahaan/usaha listrik milik masyarakat (swasta). Sedangkan air minum dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Bangka. Tahun 2011, banyaknya pelanggan listrik PLN berjumlah 29.480 pelanggan yang terdiri dari: rumah tangga sebanyak 27.303 pelanggan, industri 17 pelanggan, Pemerintahan sebanyak 197 pelanggan, Badan Sosial sebanyak 525 pelanggan, Bisnis sebanyak 1.362 pelanggan, penerangan jalan sebanyak 76, dan untuk multiguna sebanyak nihil. Angka tersebut menunjukkan meningkatnya jumlah pengguna listrik PLN.

Jumlah air minum yang telah disalurkan PDAM Tirta Bangka selama tahun 2011 adalah sebanyak 1.680.443 m3 dengan jumlah pelanggan sebanyak 6.831 pelanggan yang meningkat sebanyak 12,5% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pelanggan ini terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu sosial umum sebanyak 19 pelanggan dengan banyaknya air 11.822 m3, sosial khusus sebanyak 42 pelanggan dengan banyaknya air 4.231 m3, rumah tangga A sebanyak 6.617 pelanggan dengan banyaknya air 1.516.421 m3, instansi pemerintah sebanyak 111 pelanggan dengan banyaknya air 132.274 m3, niaga kecil 37 pelanggan dengan banyaknya air 7.832 m3, dan niaga besar 5 pelanggan dengan banyaknya air 6.699 m3.

Potensi lestari sumber daya perikanan laut (MSY) tercatat sebesar 31.875 ton/tahun. Selain itu, ada juga potensi sumberdaya perikanan non ikan yang cukup potensial yaitu Wisata Bahari, benda berharga asal muatan Kapal yang tenggelam dan Penambangan Lepas Pantai. Potensi lahan Budidaya Air Payau (Tambak) yang tersedia dan dapat dikembangkan sampai seluas 31.902,64 Ha, sedangkan Potensi Budidaya Air Tawar (kolam dan kolong) diperkirakan seluas 4.330 Ha. Dari

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 26 potensi budidaya ikan air tawar tersebut terdapat potensi perikanan berupa kolong-kolong bekas galian timah yang jumlahnya mencapai 241 buah dengan luas total 380,23 Ha atau rata-rata  1,13 Ha per kolong.

Tabel 4.2. Potensi Perikanan Kabupaten Bangka

Jenis Potensi (Ton/ Ha) Potensi Realisasi Tahun 2012 Persentase

Ton Ha/Th (%)

Sumberdaya Perikanan Laut

(MSY) 31.875 Ton/Th 23.793,07 11,90 74.65

- Lahan Budidaya Air Payau 31.902,64 Ha 99 18 0,06

- Lahan Budidaya Air Laut 18.170 Ha -

- Lahan Budidaya Air Tawar

( Kolam, Kolong) Kolong 241 4.330 Ha Buah 198,37 13,6400 0,3150 Keterangan : Data produksi perikanan laut realisasi dari ikan yang didaratkan di Kabupaten Bangka. Tidak

termasuk Ikan yang ditangkap dan dijual ditengah laut, dibawa keluar; ikan yang ditangkap nelayan luar (tetangga) dan dibawa ke daerah asalnya; Ikan yang dicuri (illegal fishing).

Produksi perikanan Kabupaten Bangka pada tahun 2012 didominasi oleh penangkapan khususnya penangkapan di laut,yaitu sebesar 24.616.420 ton dengan nilai Rp. 454.460.247.000 Usaha penangkapan ini didukung oleh sarana dan alat tangkap dengan jumlah keseluruhan 4.994 buah terdiri dari : Kapal Motor (< 5 GT) 901 buah, (5 – 10 GT) 153 buah, ( > 10 GT) 4 buah, ( > 20 GT) 1 buah Motor Tempel 1.174 buah dan perahu tanpa motor 100 buah.

Tabel 4.3. Perkembangan Jumlah Nelayan dan Armada Tangkap Per Kecamatan di Kabupaten Bangka

No. Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012

Armada Nelayan Armada Nelayan

A. Sungailiat 1.179 3.246 1.180 3.250

1.

2. > 20 GT > 10 GT 4 - 12 - 1 4 20 8

3. 5 – 10 GT 149 447 149 596

4. < 5 GT 640 1.914 640 2240

5. Perahu Mesin Tempel 386 873 386 386

6. Perahu Tanpa Mesin (PTM) - - - -

B. Belinyu 644 928 644 928

1. > 10 GT - - - -

2. 5 – 10 GT 4 12 4 16

3. < 5 GT 136 272 136 408

4. Perahu Mesin Tempel 486 626 486 486

5. Perahu Tanpa Mesin (PTM) 18 18 18 18

C. Riau Silip 134 134 134 134

1. > 10 GT - - - -

2. 5 – 10 GT - - - -

3. < 5 GT - - - -

4. Perahu Mesin Tempel 114 114 114 114

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 27

No. Kecamatan Tahun 2011 Tahun 2012

Armada Nelayan Armada Nelayan

D. Merawang 77 83 77 83

1. > 10 GT - - - -

2. 5 – 10 GT - - - -

3. < 5 GT 3 9 3 9

4. Perahu Mesin Tempel 74 74 74 74

5. Perahu Tanpa Mesin (PTM) - - - -

E. Puding Besar 92 182 92 182

1. > 10 GT - - - -

2. 5 – 10 GT - - - -

3. < 5 GT 36 126 36 126

4. Perahu Mesin Tempel 56 56 56 56

. Perahu Tanpa Mesin (PTM) - - - -

F. Mendo Barat 206 421 206 150

1. > 10 GT - - - -

2. 5 – 10 GT - - - -

3. < 5 GT 86 258 86 30

4. Perahu Mesin Tempel 58 101 58 58

5. Perahu Tanpa Mesin (PTM) 62 62 62 62

JUMLAH 2.332 4.994 2.333 4.727

Sumber: BPS Kabupaten Bangka, 2012

Jumlah alat tangkap pada tahun 2012 adalah 2.799 unit dengan jenis dominan pancing sebesar 55%, bubu (12%), jaring insang tetap (10%) dan sisanya adalah pukat cincin, payang, bagan dan jermal. Ikan tangkapan yang dihasilkan sesuai dengan jenis alat tangkap yaitu Tongkol, Kembung, Tenggiri, Manyung, Selar, Sarden, bawal, pari, bambangan dan lainnya (BPS Kabupaten Bangka, 2012).

Produksi perikanan Kabupaten Bangka tahun 2012 sebanyak 24.616.420 ton diusahakan melalui penangkapan di laut dan perairan umum sebanyak 23.793.100. Total produksi tersebut belum termasuk asumsi jumlah ikan yang dikonsumsi nelayan/masyarakat secara langsung tanpa di jual ke pasar, jumlah ikan yang dijual langsung oleh nelayan/pengusaha ke luar daerah tanpa melalui lelang dahulu, termasuk penjualan ke penampungan di tengah laut. Sedangkan volume produksi ikan yang dilelang di TPI kurang dari 10% dari total produksi.

Tabel 4.4. Produksi Penangkapan Berdasarikan Komoditas Dominan di Kabupaten Bangka Tahun 2012

No. Jenis Ikan Volume (Kg) Nilai Jual (Rp. 000)

1. Pari Kembang 4.628,71 64.538.856 2. Bawal Hitam 1.037,48 25.543.131 3. Selar Kuning 1.837,03 31.635.159 4. Tetengkek 1.494,62 26.899.231 5. Tembang 1.716,09 9.224.144 6. Lemuru 1.634,02 17.865.437 7. Kembung 802,57 18.888.507

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 28

No. Jenis Ikan Volume (Kg) Nilai Jual (Rp. 000)

8. Kerapu Karang 985,11 25.709.742

9. Kurisi 1.373,98 31.341.361

10. Dellah 977,66 17.336.116

11. Lain-Lain 9.476,11 208.246.308

JUMLAH 24.616,420 454.460.247

Budidaya di Kabupaten Bangka terdiri dari budidaya air laut, payau dan air tawar. Produksi budidaya pada tahun 2012 sebanyak 90,4419 ton didominasi oleh budidaya air tawar (kolam/ keramba apung) dengan jumlah pembudidaya sebanyak 331 orang. Pemanfaatan lahan dari potensi air tawar sebesar 4.330 Ha, saat ini mencapai 13,6400 Ha atau 0,32%, dengan total produksi 90,4419 ton dan terdapat diantaranya di lokasi tersebar pada 8 kecamatan di Kabupaten Bangka berupa kolam, kerambah jaring apung di kolong ex galian timah.

Meskipun potensinya besar tetapi pemanfaatannya belum maksimal. Pemanfatan kolong bekas penambangan timah yang berjumlah sebanyak 241 buah dengan potensi seluas 380,23 Ha, hingga saat ini pemanfaatannya kurang lebih tercatat 11,90 Ha atau sekitar 0,04%. Adapun jenis yang umum dibudidayakan adalah Ikan Nila, Bawal, Patin, Lele, Gurami.

Budidaya air payau potensi sebanyak 31.902,64 Ha, pemanfaatannya sebanyak 18 Ha (0,06%). Potensi Budidaya air laut seluas 4 mil laut (sesuai dengan kewenangan daerah) guna menumbuhkan minat para petani ikan untuk mengabungkan budidaya perikanan baik air tawar, payau dan laut, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka terus berupaya semaksimal mungkin.

Tabel 4.5. Produksi dan Nilai Perikanan Budidaya Menurut Jenis di Kabupaten Bangka Tahun 2012

No. Jenis Budidaya Luas areal (Ha) Produksi/ tahun (Ton)

Nilai/ Tahun

(Rp. 000) Keterangan 1. Sungailiat 2,2813 15,1492 275.652,106 Nila, Lele, Bawal,

Patin, Gurami 2. Riau Silip 0,5691 3,9504 71.880,573 Nila, Lele, Bawal,

Patin, Gurami 3. Belinyu 2,6518 17,6136 320.495,033 Nila, Lele, Gurami,

Bawal, Patin 4. Merawang 1,6146 10,7276 195.198,621 Nila, Lele, Gurami,

Bawal, Patin 5. Puding Besar 0,6640 4,4124 80.288,622 Nila, Lele, Gurami,

Bawal, Patin 6. Bakam 0,3867 2,2379 40.721,334 Nila, Lele, Gurami,

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 29 No. Jenis Budidaya Luas areal (Ha) Produksi/ tahun

(Ton)

Nilai/ Tahun

(Rp. 000) Keterangan 7. Mendo Barat 2,3976 15,9284 289.830,385 Nila, Lele, Gurami,

Bawal, Patin 8. Pemali 3,0750 20,4224 371.602,780 Nila, Lele, Gurami,

Bawal, Patin

Jumlah 13,6400 90.4419 1.645.669,454

Sumber: BPS Kabupaten Bangka, 2012

Pengusaha pengumpul ikan di Kabupaten Bangka saat ini mencapai 135 orang dengan total volume pemasaran satu tahun sebesar 1.898,30 ton dengan jenis produksi yang dipasarkan berupa ikan, rajungan, udang, kepiting. Pemasaran hasil perikanan tersebut sebagian besar adalah untuk konsumsi lokal dengan konsentrasi pengusaha/ pengumpul di antaranya Sungailiat, Belinyu dan melalui TPI Sungailiat dan daerah lainnya namun di tahun 2011 tidak ada dan ekspor antar pulau juga tidak ada,

Pengusaha pengolahan saat ini baru mencapai 180 orang tersebar di 6 Kecamatan dengan total produksi 1,898.30 ton selama tahun 2012. Produksi yang dihasilkan meliputi produk khas olahan Kabupaten Bangka yaitu Kerupuk, Kemplang, Abon Ikan, Surimi, Daging Rajungan, Pengolahan Produk Segar, Otak-otak dan lain-lain. Produk tersebut merupakan produk jadi dengan pengemasan bisa dilakukan oleh pengolah sendiri atau dikirim ke Jakarta, Lampung. Pemasarannya selain untuk konsumsi lokal juga antar pulau dan ada yang diekspor dan lain sebagainya.

Tabel 4.6. Jumlah Pengolah Per Kecamatan di Kabupaten Bangka Tahun 2012

No. Kecamatan Pengolah Jumlah Tahun (Ton) Volume/ Pemasaran (Ton) Keterangan 1. Sungailiat 26 730,53 Sungailiat,

Pangkalpinang, Kelapa Kemplang, Kerupuk, Otak-otak 2. Belinyu 28 928,15 Belinyu, Sungailiat,

Pangkalpinang, Jebus, Mentok, Kelapa

Kemplang, Kerupuk, Abon Ikan, Surimi, Pengolahan Produk segar, otak-otak, siput gonggong

3. Merawang 14 33,87 Pangkalpinang,

Merawang Kemplang, Kerupuk, Surimi 4. Mendo Barat 25 108,81 Pangkalpinang, Medo

Barat, Jakarta, Medan Kemplang, Kerupuk, Daging Rajungan

5. Riau Silip 40 - - -

6. Pemali 87 96,94 Sungailiat, Pemali Kerupuk/ Kemplang, Surimi, Fermentasi

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 30 No. Kecamatan Pengolah Jumlah Tahun (Ton) Volume/ Pemasaran (Ton) Keterangan

7. Puding Besar - - Pangkalpinang, Puding

Besar Kerupuk, Kemplang

8. Bakam - - - -

JUMLAH 220 1.898,30

Sumber: BPS Kabupaten Bangka, 2012

Lembaga Pengelola Energi

Lembaga yang bertanggung jawab menangani energi di Kabupaten Bangka adalah PT.PLN (persero) Rayon Sungai Liat dengan cakupan wilayah kerja adalah Kabupaten Bangka (induk) dan sekitarnya. Sumber energi yang digunakan PLN adalah Solar (PLTD). Pada lokasi Kecamatan Belinyu masih ditemukan wilayah yang belum teraliri listrik. Masyarakatnya masih mengandalkan penggunaan genset dengan bahan bakar solar

Gambar 4.2. Pengelolaan listrik di Kabupaten Bangka

Penggunaan solarcell sebagian sudah mulaidikenalkan dan digunakan oleh masyarakat sebagai penerangan rumah pribadi. Program ini dilakukan antara propinsi dengan pusat. Hingga tahun 2010, sudah kenalkan penggunaan solarcell. Kendala yang didapati adalah listrik yang dihasilkan masih terbatas sekedar penerangan rumah, dan belum bisa menghasilkan listrik yang besar. Selain itu, tempat penyimpan listrik (aki) dirasakan menjadi masalah bagi masyarakat penerima bantuan, terutama pada saat aki megalami kerusakan.

Rasio elektrifikasi untuk desa sudah menjangkau 100%, namun untuk cakupan wilayah sudah mencapai 74%. PLN menggunakan berbagai sumber energi untuk menghasilkan listrik. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel berada di desa Merawang, PLTU berada di kecamatan Merawang dan solarcell di bagian bangka selatan diberikan kepada individu.

Masyarakat Bangka PLN Mandiri Masyarakat Diesel Diesel PLTU&G

Kajian Sosial Ekonomi Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan di Sektor KP 31 Tabel 4.7. Lokasi Pembangkit Listrik di Bangka

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Wilayah Daya Pembangkit

Merawang Kabupaten Bangka 59.000 kW

Mentok Kabuapeten Bangka Barat 9600 kW

Jebus Kabuapeten Bangka Barat 4500 kW

Koba Kabuapeten Bangka Tengah 8000 kW

Toboali Kabuapeten Bangka Selatan 8800 kW

PLTU Air Anyir Bangka 2 x 30 Mega

PLTU Tempilang Bangka Tengah swasta

Sumber: Data primer (diolah), 2013

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa pelanggan listrik tebesar adalah dari kalangan rumah tangga sebanyak 27.303 pelanggan (92,61%), diikuti bisnis 1.362 pelanggan (4,62%), badan sosial 525 pelanggan (1,78%), pemerintah sebanyak 197 pelanggan (0,67%) dan penerangan jalan sebanyak 76 unit (0,25%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan jika wilayah bangka bukanlah merupakan wilayah industri, namun merupakan wilayah rumah tangga.

Tabel 4.8. Jumlah Pelanggan Listrik di Bangka 2011 Klasifiaksi Badan

Sosial

Rumah tangga

Bisnis Industri Pemerintahan Penerangan jalan

Multiguna Jumlah

Pelanggan 525 27303 1362 17 197 76 0

Sumber: BPS Kabupaten Bangka, 2012