• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik individu merupakan faktor internal dari masing-masing individu buruh industri pabrik CV TKB yang dibagi ke dalam lima variabel, yaitu umur, status pernikahan, tingkat pendidikan, status kerja dan lama bekerja. Pada sub-bab ini diuraikan kelima variabel karakteristik individu buruh industri pabrik CV TKB.

Umur

Umur terendah responden pada penelitian ini adalah 16 tahun sedangkan umur tertinggi responden adalah 47 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa selang umur responden berkisar antara 16-47 tahun. Peneliti mengkategorikan umur responden berdasarkan selang umur anak, produktif muda, dan produktif tua, yaitu <18 tahun, 18-34 tahun, dan 35-47 tahun. Umur anak ditetapkan berdasarkan pasal 1 ayat (26) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Bahwa anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 (delapan belas) tahun. Adapun jumlah dan persentase sebaran responden menurut golongan umur produktif bekerja dan jenis kelamin tertera pada Tabel 3.

Tabel 3 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut golongan umur dan jenis kelamin di CV TKB, 2012 Umur Jenis Kelamin Total n (%) Laki-laki n (%) Perempuan n (%) <18 tahun 1 (3.3) 4 (13.3) 5 (8.3) 18-34 tahun 29 (96.7) 22 (73.3) 51 (85.0) 35-47 tahun 0 (0.0) 4 (13.3) 4 (6.7) Total n (%) 30 (100.0) 30 (100.0) 60 (100.0)

Sumber: Data primer (2012).

Buruh laki-laki maupun perempuan sebagian besar berada pada kategori umur produktif muda, yaitu sebesar 96.7 persen buruh laki-laki dan 73.3 persen buruh perempuan. Akan tetapi pada buruh perempuan dan laki-laki terdapat buruh dengan kategori umur anak, yaitu berumur <18 tahun sebesar 3.3 persen pada buruh laki-laki dan 13.3 persen pada buruh perempuan. Masih terdapatnya buruh anak mengindikasikan bahwa perlindungan terhadap buruh anak masih rendah. Pada kategori umur produktif tua, terdapat buruh perempuan yang masih bekerja sebesar 6.7 persen. Faktanya lebih banyak buruh perempuan berusia anak dan lanjut dibandingkan buruh laki-laki.

25

Status Pernikahan

Status pernikahan responden pada penelitian ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu belum menikah dan menikah lihat Tabel 4.

Tabel 4 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut status pernikahandan jenis kelamin di CV TKB, 2012 Status Pernikahan Jenis Kelamin Total n (%) Laki-laki n (%) Perempuan n (%) Belum Menikah 25 (83.3) 18 (60.0) 43 (71.7) Menikah 5 (16.7) 12 (40.0) 17 (28.3) Total n (%) 30 (100.0) 30 (100.0) 60 (100.0)

Sumber: Data primer (2012).

Mayoritas buruh laki-laki dan perempuan pada penelitian ini berstatus belum menikah. Akan tetapi, lebih banyak buruh perempuan yang berstatus menikah dari buruh laki-laki. Hal tersebut karena laki-laki yang telah menikah dianggap sebagai pencari nafkah utama bagi keluarga. Sedangkan perempuan, di dalam budaya dianggap sebagai pekerja yang hanya membantu perekonomian keluarga, bukan sebagai pekerja utama. Perempuan juga bersikap patuh dan tidak banyak protes atas apa yang diterimanya.

Mayoritas buruh yang dipekerjakan di CV TKB berstatus belum menikah. Manajer Personalia CV TKB menuturkan bahwa perusahaan lebih memilih buruh yang berstatus belum menikah karena beban tanggungan seseorang yang belum menikah masih lebih ringan dari yang telah menikah. Jika belum menikah maka tuntutan dari buruh belum banyak karena belum ada tanggungan keluarga. Selain itu, buruh yang belum menikah masih berumur produktif muda. Sehingga memiliki tenaga yang kuat untuk bekerja secara produktif.

Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tamat SD disebut tingkat pendidikan rendah, tamat SMP disebut tingkat pendidikan sedang, dan tamat SMA/SMK/STM digolongkan ke dalam tingkat pendidikan tinggi.

26

Tabel 5 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut tingkat pendidikan, dan jenis kelamin di CV TKB, 2012

Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin Total n (%) Laki-laki n (%) Perempuan n (%) Rendah (Tamat SD) 5 (16.7) 9 (30.0) 14 (23.3) Sedang (Tamat SMP) 21 (70.0) 18 (60.0) 39 (65.0) Tinggi (Tamat SMA/SMK/STM) 4 (13.3) 3 (10.0) 7 (11.7) Total n (%) 30 (100.0) 30 (100.0) 60 (100.0)

Sumber: Data primer (2012).

Sebagian besar pendidikan yang ditamatkan oleh buruh laki-laki dan perempuan adalah tamat SMP yaitu kategori tingkat pendidikan sedang. Akan tetapi jika dilihat dari tingkat pendidikan rendah, yaitu menamatkan SD, buruh perempuan lebih tinggi dari buruh laki-laki. Selain itu, pada tingkat pendidikan tinggi, lebih besar jumlah buruh laki-laki yang menamatkan SMA/SMK/STM dibandingkan perempuan. Hal tersebut menunjukkan bahwa buruh perempuan yang dipekerjakan tersebut cenderung berpendidikan lebih rendah.

Status Kerja

Status kerja seluruh buruh dari hasil penelitian adalah buruh harian tetap. Namun demikian, berdasarkan keterampilan, status kerja buruh pada penelitian ini dibagi ke dalam dua kategori, yaitu operator dan helper. Operator adalah orang yang bekerja sesuai dengan keterampilannya. Yang dikategorikan ke dalam operator adalah operator jahit, operator finishing, ekspedisi, cutting, dan quality control. Sedangkan helper adalah orang yang bekerja membantu operator.

Tabel 6 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut status kerja dan jenis kelamin di CV TKB, 2012 Status Kerja Jenis Kelamin Total n (%) Laki-laki n (%) Perempuan n (%) Helper 0 (0.0) 11 (36.7) 11 (18.3) Operator 30 (100.0) 19 (63.3) 49 (81.7) Total n (%) 30 (100.0) 30 (100.0) 60 (100.0)

Sumber: Data primer (2012).

Status kerja buruh laki-laki pada penelitian ini seluruhnya adalah operator. Sedangkan pada buruh perempuan terdapat 36.7 persen yang bekerja sebagai helper. Status kerja sebagai helper berkorelasi dengan tingkat pendidikan buruh

27 perempuan yang masih rendah. Sehingga buruh laki-laki berstatus kerja yang lebih baik dari buruh perempuan.

Lama Bekerja

Lama bekerja responden pada penelitian ini dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu kurang dari 6 bulan, 6 bulan – 2 tahun, dan lebih dari 2 tahun bekerja lihat Tabel 7.

Tabel 7 Jumlah dan persentase sebaran responden menurut lama bekerja dan jenis kelamin di CV TKB, 2012 Lama Bekerja Jenis Kelamin Total n (%) Laki-laki n (%) Perempuan n (%) <6 bulan 10 (33.3) 13 (43.3) 23 (38.3) 6 bulan - 2 tahun 18 (60.0) 9 (30.0) 27 (45.0) >2 tahun 2 (6.7) 8 (26.7) 10 (16.7) Total n (%) 30 (100.0) 30 (100.0) 60 (100.0)

Sumber: Data primer (2012).

Sebagian besar buruh laki-laki dalam penelitian ini telah bekerja selama 6 bulan – 2 tahun. Sedangkan sebagian besar buruh perempuan bekerja kurang dari 6 bulan. Akan tetapi, ternyata buruh perempuan lebih banyak dari buruh laki-laki pada lama bekerja lebih dari 2 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa buruh perempuan lebih tekun dan teliti serta memiliki loyalitas yang tinggi. Selain itu, masih terdapat bias bahwa pekerjaan menjahit adalah pekerjaan perempuan. Banyak buruh perempuan yang baru bekerja di CV TKB karena pabrik lebih banyak memilih perempuan untuk dipekerjakan. Terdapat steriotipe bahwa perempuan bersikap patuh, mudah diatur, dan tidak banyak menuntut. Sehingga pengusaha lebih menyukai buruh perempuan untuk dipekerjakan.

Ikhtisar

Buruh perempuan CV TKB memiliki karakteristik, yaitu: 1) berumur produktif muda, 2) berstatus pernikahan belum menikah, 3) berpendidikan sedang, 4) status kerja operator, 5) mayoritas lama bekerja <6 bulan. Buruh laki-laki CV TKB memiliki karakteristik, yaitu: 1) berumur produktif muda, 2) berstatus pernikahan belum menikah, 3) berpendidikan sedang, 4) status kerja operator, 5) mayoritas lama bekerja 6 bulan – 2 tahun. Masih terdapat buruh anak yang dipekerjakan di CV TKB mengindikasikan bahwa perlindungan pada buruh anak masih rendah. Buruh perempuan yang berstatus menikah lebih besar dari buruh laki-laki. Di dalam budaya, perempuan dianggap sebagai pekerja yang hanya membantu perekonomian keluarga, bukan sebagai pekerja utama. Selain itu, perempuan juga bersikap patuh dan tidak banyak protes atas apa yang diterimanya. Buruh perempuan yang berpendidikan rendah lebih besar dari buruh laki-laki. Hal

28

tersebut menunjukkan bahwa buruh perempuan yang dipekerjakan cenderung berpendidikan rendah.

Buruh perempuan yang bekerja >2 tahun lebih besar dari buruh laki-laki. Hal tersebut menunjukkan bahwa buruh perempuan lebih tekun dan teliti serta memiliki loyalitas yang tinggi. Banyak buruh perempuan yang baru bekerja di CV TKB karena pabrik lebih banyak memilih perempuan untuk dipekerjakan. Terdapat steriotipe bahwa perempuan bersikap patuh, mudah diatur, dan tidak banyak menuntut.