• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK FRESTEA, TEKITA DAN TEH SOSRO KEMASAN BOTOL

5.1. Frestea kemasan botol

Frestea merupakan salah satu produk minuman dalam kemasan botol yang dihasilkan oleh PT Coca-cola Bottling Indonesia, yang terletak di daerah Cibitung-Bekasi. Frestea merupakan produk teh dalam kemasan yang masih cukup baru dipasar, produk ini baru diluncurkan bulan Juni tahun 2002. Sebelum meluncurkan Frestea, PT CCBI sebelumnya sudah pernah memproduksi sebuah produk teh dalam kemasan botol dengan merek Hi-C. Akan tetapi pemasaran produk dinilai gagal dan dari segi rasa Hi-C mendapatkan penilaian sikap yang negatif dari konsumen. Menurut pandangan konsumen produk tersebut kurang memiliki cita rasa teh, mereka menilai Hi-C seperti air gula yang diberi sedikit aroma teh. Oleh karena kegagalan tersebut perusahaan, dalam hal ini PT CCBI melakukan riset pasar dan kemudian memunculkan suatu produk teh aroma melati yang diberi merek Frestea. Beberapa kelebihan yang coba di tonjolkan dari produk ini dibandingkan produk sejenis yang sudah ada dipasar antara lain, rasa teh dengan aroma melati yang sangat terasa, kemasan yang cukup unik dengan ukiran daun teh pada botol serta label merek Frestea yang diberi warna hijau agar lebih menarik.

Harga yang ditetapkan oleh perusahaan untuk di pasaran adalah 1200 rupiah. Pada awalnya di pengecer dan warung-warung tempat konsumen biasa membeli harga yang mereka terima sama dengan harga yang di tetapkan perusahaan. Namun kenyataannya para konsumen harus membeli Frestea kemasan

botol dengan harga yang lebih tinggi yaitu 1500 rupiah per botol, sama dengan produk lain seperti Teh Botol Sosro dan Tekita.

Untuk pendistribusian Frestea kemasan botol pada tahap awalnya memang difokuskan di daerah Jabotabek dan Jawa Barat. Hal ini di sebabkan karena pada pada tahap awal produksi produk tersebut baru dilakukan oleh pabrik PT CCBI yang ada di Cibitung, Bekasi. Untuk menunjang proses pendistribusiannya PT CCBI mendirikan Sales Center Coca-Cola Distribution Indonesia di beberapa kota besar seperti yang ada di Bogor tepatnya di daerah jalan raya Tajur. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah pendistribusian dan pemasaran produk-produk dari perusahaan, khususnya dalam hal ini Frestea kemasan botol. Sehubungan dengan meningkatnya penjualan Frestea kemasan botol produksi juga dilakukan oleh pabrik-pabrik PT CCBI lainnya seperti yang ada di Semarang.

Untuk meningkatkan pemasaran dan mengkomunikasikan pemunculan Frestea kemasan botol, perusahaan berusaha melakukan promosi dengan beberapa macam cara. Salah satunya dengan membagi-bagikan sampel produk di Jakarta dan Bandung selama tiga bulan pertama, yaitu bulan Juli sampai dengan Oktober 2002. Selain itu juga melalui iklan di televisi dan menurut Jeremy Cook, Country Manager CDS PT Coca-Cola Indonesia kata kunci iklannya yaitu “Santai Sejenak, Ada Teh Baru yang Lebih Enak”.

5.2 Teh Botol Sosro

Teh Botol Sosro yang merupakan produk pioner teh kemasan botol ini tetap eksis dan mampu menjadi market leader, dengan menguasai 75 persen pangsa pasar dalam industri teh kemasan botol di Indonesia( Republika online,

2004). Produk ini jika di lihat dari segi rasa hampir tidak memiliki perbedaan dengan rasa teh yang biasa di sedu di rumah tangga. Perusahaan memang berusaha memunculkan produk tersebut dengan menonjolkan ke khasan rasa teh asli (www.Sosro.com).

Saat ini dipasaran Teh Botol Sosro dijual dengan harga 1500 rupiah, harga tersebut relatif sama dengan beberapa produk sejenis. Penetapan harga dilakukan oleh PT Sinar Sosro yang ada di Jakarta, pihak yang berwenang dalam stategi harga ini adalah bagian pemasaranyang selanjutnya ditentukan oleh Diektur Operasi.harga yang ditetapkan lebih didasarkan atas perhitungan biaya produksi dan target keuntungan yang dinginkan dibandingkan atas dasar strategi menghadapi kompetitor.

Teh Botol Sosro sudah mulai diproduksi oleh PT Sinar Sosro pada tahun 1974 dengan pabriknya yang ada di Jakarta.Untuk memperlancar jalur distribusi pihak perusahaan dalam hal ini PT Sinar Sosro, mendirikan warehouse yang berfungsi sebagai gudang distribusi untuk membantu perusahaan menjangkau pasar sehinggan konsumen yang membutuhkan produk dalam jumlah besar dapat memperolehnya dengan mudah. Warehouse ini tersebar di beberapa wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.

PT Sinar Sosro tidak mengiklankan produknya secara terus menerus pada iklan unggulan. Oleh karena itu, promosi melalui dilakukan tidak hanya melalui media-media unggulan seperti televisi dan media cetak melainkan juga melalui sponsorship. Persaingan yang ketat dalam media lini atas tersebut, mengharuskan perusahaan mencari alternatif media lain seperti kegiatan pensponsoran

(sponsorship) tersebut Sponsorship dilakukan melalui event-event olahraga, pertunjukan musik dikampus dan sekolah dan lain sebagainya.

5.3 Tekita kemasan botol

Tekita merupakan salah satu produk teh kemasan botol yang sudah cukup lama ada di pasar. Produk ini di produksi oleh PT Pepsi-Cola Indobeverages, salah satu perusahaan besar yang juga memproduksi minuman berkarbonat dengan merek Pepsi Cola. Produk tersebut merupakan salah satu teh dalam kemasan yang sampai saat ini mampu bersaing di pasar, dengan menguasai sekitar 15 persen pangsa pasar teh kemasan botol di Indonesia (Swa 2002). Salah satu alat yang menjadi daya saing Tekita dengan produk teh merek lain adalah besarnya volume/isi dari produk tersebut. Konsumen menilai Tekita mampu memberikan solusi untuk memenuhi keinginan mereka dalam menghilangkan rasa dahaga, dikarenakan jumlah dari air teh per kemasan leih banyak dibandingakn merek produk lain dengan harga yang sama yaitu 1500 rupiah.

. Untuk proses pendistribusian Tekita sudah dilakukan dengan cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan sudah dapat dengan mudahnya produk ini dijumpai hampir di semua tempat dari mulai super market sampai dengan warung-warung kecil di pinggiran jalan. Sehinggan dalam segi distribusi Tekita sudah cukup mampu bersaing dengan produk Teh Sosro yang merupakan produk sejenis yang memimpin dalam pangsa pasar teh dalam kemasan. Untuk promosi yang dilakukan perusahaan memamng dirasakan cukup minim, hal tersebut dapat dilihat dari kurangnya muncul promosi atau iklan Tekita di media massa baik itu televisi, radio ataupun koran dan majalah. Perusahaan lebih banyak mengiklankan

produk Tekita melalui brosur atau papan reklame di pinggir jalan. Akan tetapi karena imagenya sebagai salah satu kemasan yang menawarkan keunggulan produk dalam hal ukuran dibanding produk lain yang sejenis, tanpa promosi yang besar Tekita sejauh ini sudah cukup mampu menjadi secondchoice product untuk merek teh kemasan botol.

BAB VI

Dokumen terkait