BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Informan
Wawancara dilaksanakan dengan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 4 orang narasumber yang dilakukan di Soroako, Sulawesi Selatan.
Narasumber yang berhasil diwawancarai secara intensif yaitu atas nama La Ode Muhammad Ichman, Nurul Fadjriah Achmad, Afif Muhammad, dan Ernawati.
Wawancara dengan Pak Ichman dan kak Afif yaitu pada hari Kamis, 09 September 2021. Kemudian wawancara dengan Kak Nurul pada hari Kamis, 09 September 2021 dan 04 Januari 2022. Sedangkan wawancara dengan Ibu Ernawati dilaksanakan pada hari Selasa, 07 September dan Rabu, 09 September 2021. Berikut ini profil singkat dari keempat narasumber yang telah terpilih:
1. La Ode Muhammad Ichman
Seorang Senior Coordinator Social Development Program selama 7 tahun, External Relation Coordinator selama 9 tahun, dan sempat menjadi bagian dari Community Relation and Community Development Officer selama 6 tahun.
Telah berkeluarga dan telah menginjak usia 43 tahun yang bertempat tinggal di Wawondula, kecamatan Towuti, kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Beliau sangat sering ke lapangan bertemu dengan masyarakat daripada di kantor. Disisi lain beliau kurang responsif jika tidak di datangi secara langsung.
Orang yang sangat pada intinya dalam menjawab, komunikatif ketika diajak bicara, dan tegas dalam mengambil keputusan.
2. Nurul Fadjriah Achmad
Salah satu karyawan muda 24 tahun yang lahir dan bertempat tinggal di Soroako. Bekerja di bagian Admin Social Development Program pada tahun 2020, baru saja masuk menjadi bagian seconded dari External Relation.
Lulusan S1 Teknik Informatika dan masih belum menikah atau berkeluarga.
Lebih sering menetap di kantor dan kadang bekerja dari rumah (Work from Home). Disisi lain karena dia berada di bagian admin, terkadang kurang responsif juga saat dimintai keterangan atau diminta untuk melakukan wawancara online, lebih ke wawancara langsung di tempat (langsung). Beliau
44 berkomunikasi dengan baik dan kadang terlihat awas saat berbicara karena takut menyinggung orang lain.
3. Afif Muhammad
Salah satu karyawan External Relation Officer bagian Social Development Program yang pada tahun 2021 telah resmi menjadi bagian dari PT Vale menggantikan karyawan yang telah resign dini. Bertempat tinggal di Soroako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Telah berusia di penghujung umur 20nya ia telah banyak berpengalaman bertemu dan bernegosiasi bersama dengan para stakeholder (pemegang saham), salah satunya dari Brazil. Bergabung dengan orang-orang bagian SDP yang ditugaskan untuk berkomunikasi dengan para stakeholder PTVI. Beliau juga sulit untuk dihubungi dan harus benar-benar dikunjungi secara langsung, kemungkinan dikarenakan padatnya acara dan kegiatan yang ia hadari saat telah resmi menjadi karyawan permanen PTVI.
4. Ernawati
Seorang ibu rumah tangga berusia 54 tahun yang lahir di Ketulungan, kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dan mempunyai 3 orang anak.
Beliau juga sekaligus seorang karyawan swasta yang telah mengabdi 32 tahun kepada PT Vale Indonesia. Dari mulai seorang perawat yang bekerja untuk perusahaan, karyawan pertambangan dan masyarakat hingga menjadi karyawan tambang di bidang geotechnical and lab soil (bagian lab pertambangan).
Ternyata gelar tenaga kesehatan pun juga bisa dimutasi ke bagian pekerjaan yang lain. Beliau adalah seorang ibu dan wanita karir yang kuat, baik, dan rendah hati pada orang-orang yang ada di lingkungannya. Beliau mengakui setelah lepas pekerjaan dari Rumah Sakit, beliau bisa melihat seperti apa kegiatan pertambangan di seluruh area pabrik.
Data yang tidak terungkap melalui wawancara, dilengkapi dengan data hasil observasi langsung secara partisipatif dengan menggunakan triangulasi data yang dilakukan rentang waktu pada bulan Mei 2021 sampai dengan Januari 2022. Untuk memperkuat substansi data hasil wawancara dan observasi, maka dilakukanlah penelusuran terhadap data dan dokumen secara online maupun offline dan dari arsip yang ada pada perusahaan.
45 4.2 Hasil Penelitian
Pada bab ini peneliti akan menguraikan serta menerangkan data dan hasil penelitian tentang permasalahan yang telah dirumuskan pada Bab I. Setelah ditemukan beberapa data yang di inginkan, baik dari hasil penelitian observasi, wawancara maupun dokumentasi, maka peneliti akan menganalisa temuan yang ada dan memodifikasi teori yang ada kemudian membangun teori yang baru serta menjelaskan tentang implikasi-implikasi dari hasil penelitian tentang implementasi dan tantangan PT Vale Indonesia saat melakukan CSRnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam teknik analisa data dalam penelitian, peneliti menggunakan analisa kualitatif deskriptif (pemaparan) dan data yang diperoleh peneliti melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dari pihak-pihak yang mengetahui tentang data-data yang dibutuhkan oleh peneliti (purposive sampling).
Berikut penjelasan mengenai pernyataan jalan dari hasil penelitian sebagai berikut:
4.2.1 Implementasi Program CSR PT Vale Indonesia Tbk Pada Masa Pandemi Covid-19
Dalam menumbuhkan citra perusahaan sebagai perusahaan tambang swasta yang bertanggung jawab, PT Vale Indonesia juga kerap menunjukkan potensi untuk mendapatkan kepercayaan dari masyarakat, pemerintah daerah, dan juga para stakeholders. Pada masa pandemi seperti ini adalah kesempatan yang besar untuk PTVI dalam menunjukkan citra dari perusahaannya, bahwa mereka peduli terhadap masyarakat sekitar dan menyebutkan bahwa salah satu caranya yaitu mereka memberikan bantuan sarana dan prasarana kemudian adanya beasiswa pendidikan.
4.2.1.1 Sarana
Menurut kak Nurul selaku karyawan seconded PTVI di bidang Social Development Program External Relations, perusahaan telah melakukan pemberian sarana penunjang untuk tenaga kesehatan di masa Pandemi ini.
“Kalau kesehatan ya ada APD, seperti sarung tangan, juga disinfectan, masker operasi, masker yang N95, pakaian operasi, hmm ada ventilator, ranjang medis, ruang khusus isolasi, terus tambahan dukungan tenaga perawat dan dokter.
Hmm dan ada juga alat rapid test dan ada tempat khususnya juga itu di fever clinic
46 sendiri, ada makanan sehat untuk petugas dan pasien, dan eehh ada di sewakan mobil ambulans khusus juga untuk rumah sakit. Terus ya ada vaksin sinopharm dari perusahaan sejak awal Mei kemarin dibuka sampai sekarang.”
Gambar 4.1 Mengikuti program Vaksin Sinopharm dari PTVI Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 14 Agustus 2021
Kemudian pak Ichman selaku senior koordinator mengatakan bahwa mereka juga memiliki beberapa fasilitas penunjang lainnya untuk menunjang kreatifitasan masyarakat sekitar.
“…kita fokusnya kan selalu pada PPM ya kita ciptakan dan tingkatkan lagi kita punya galeri UKM yang di dekat camp itu biar masyarakat yang selama di rumah saja karena pandemi dan memiliki kreatifitas seperti membuat anyaman atau buat kripik atau buat bumbu masakan kah, nah itu kita tampung di UKM Galeri kalau mereka mau...”
Gambar 4.2 UKM Galeri Soroako
Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 6 November 2021
47 4.2.1.2 Prasarana
Adapun keresahan setelah diberikannya fasilitas prasarana umum untuk masyarakat yang diungkapkan kak Nurul saat sedang wawancara.
“… Mereka sudah dibuatkan fasilitas sarana dan prasarana publik kan tapi kadang ada saja yang nakal. Tapi disisi lain mereka juga ada ji yang gunakan fasilitasnya dengan baik kok, tapi kadang orang yang nakal ini meresahkan jadi bikin orang lain yang mau pake fasilitas jadi tidak maksimal mi kesian karena sudah di rusak. Tapi tetap saja kita pantau itu tiap bulan sarana dan prasarana yang sudah kita kasih ke masyarakat seperti apa perkembangannya, begitu.”
Kak Nurul juga sempat menyebutkan adanya beberapa prasarana yang ada di daerah Soroako.
“Oh iya, ada taman bermain di lamoare, di magani park, fasilitas olahraga luar kek fitness itu ada di dekat jogging track nursery, terus halte sama lapangan futsal outdoor lamoare lagi di perbaiki.”
Gambar 4.3 Taman bermain lamoare dan lapangan futsal dalam masa renovasi Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 01 November 2021
Disisi lain Pak Ichman juga menambahkan bahwa adanya beberapa prasarana yang sedang dilaksanakan 2 tahun terakhir ini.
“…Ada juga lahan untuk pertanian ramah lingkungan. Kita juga lagi fokus ke PPM selama 2 tahun lebih terakhir ini kan jadi untuk program keberlanjutannya paling kebanyakan di PPM ya. Jadi menurut saya itu sudah signifikan sekali kita punya program itu. untuk masyarakat di masa depan kalau misalnya perusahaan sudah tidak ada lagi...”
48 Pada hasil observasi peneliti telah mengunjungi beberapa lokasi yang termasuk dari hasil kegiatan implementasi program External Relations. Pada beberapa tempat yang telah mendapatkan prasarana oleh perusahaan, ada beberapa yang sudah di tarik kembali, ada yang di renovasi, ada yang baru, dan ada yang masih terjaga.
Gambar 4.4 Taman bermain yang telah dikosongkan karena rusak Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 01 November 2021
Gambar 4.5 Taman bermain baru di Magani Park
Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 01 November 2021
4.2.1.3 Pendidikan
Pentingnya pendidikan bagi seluruh masyarakat dapat menaikkan nama baik perusahaan swasta menjadi lebih unggul di mata para stakeholders, terlebih lagi jika mereka mendirikan sekolah di daerah tersebut dari mulai Taman Kanak-kanan sampai Diploma 3 (D3) dan kemudian juga memberikan beasiswa dari semasa sekolah hingga ke jenjang dunia perkuliahan.
49 Gambar 4.6 Sekolah TK sampai SMA YPS yang di bentuk oleh perusahaan
Sumber: Dokumentasi peneliti 02 November 2021
Adapun pernyataan dari pak Ichman yang mengatakan tidak ada penghentian beasiswa di masa pandemi.
“Kalau di pendidikan juga kita ada beasiswa tiap tahun kan kita masih terapkan itu”
50 Gambar 4.7 Program Beasiswa Vale tahun 2021
Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 10 Juli 2021
Kemudian di benarkan oleh salah satu Ibu Rumah Tangga yang merangkap sekaligus menjadi karyawan PTVI.
“Iya alhamdulillah nak. Karena juga kan sejak dari TK sampai SMA ada sekolah swasta yang dari Vale ini yang kita tidak perlu keluarkan banyak duit untuk anak karyawan yang mau sekolah di Soroako, paling keluar duit buat bayar buku saja. Apalagi beasiswa untuk anak karyawan yang kuliah diluar Soroako juga masih berjalan ji, alhamdulillah. Itu kan beasiswanya dari SMA sampai S2 ya kalau tidak salah. Dan saya berharap itu tidak di hentikan, itu saja.”
Ibu Ernawati mengharapkan program beasiswa ini tetap berjalan dengan baik dan disisi lain, salah satu bidang yang mendapatkan perhatian khusus dalam konteks CSR adalah pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan dalam hal ini termasuk anak-anak karyawan PT Vale. Dalam rangka hal tersebut, PT Vale berinisiatif memberikan beasiswa kepada anak-anak karyawan yang berprestasi tinggi.
51 Gambar 4.8 Program terbaru Beasiswa Vale untuk S2 dan S3
Sumber: http://www.vale.com/Indonesia/BH/sustainability/socioeconomic-contribution/Pages/bekom-2021.aspx (diakses pada tanggal 11 Januari 2022)
4.2.2 Tantangan Saat Melaksanakan Program CSR PT Vale Indonesia Tbk Berlangsung Pada Masa Pandemi Covid-19
Perusahaan saat ini telah banyak melewati tantangan dari awal masa pandemi hingga saat ini. Tidak diketahui secara pasti kapan masa pandemi ini akan berakhir, hal ini masih menjadi tantangan pada perusahaan di Indonesia. Salah satunya PT Vale Indonesia Tbk, setelah di telusuri melalui External Relations PTVI banyak mendapatkan tantangan mulai dari tantangan sosial, ekonomi, dan bisnis.
“Kalau External tantangannya banyak, apalagi kita kan ya yang di bidang CSR ini itu sudah dari masyarakatnya di tekan adapun dari pihak luar juga seperti pemerintah daerah juga kadang meminta haknya. Tantangan sosial, ekonomi, dan bisnis tidak bisa kita hindari. Ya ehh kita External mempertahankan kepercayaan dari stakeholder juga masyarakat juga, itu yang utama. Jadi awal tahun 2020 yang kita prioritaskan biar operasi Vale terjaga dengan baik di mata pemda maupun di masyarakat itu kita melakukan penyelesaian divestasi saham dengan pemerintah Indonesia langsung ke pusatnya di Jakarta waktu itu tahun 2020 awal pandemi.
Karena kita Vale komitmen akan jadi perusahaan tambang yang unggul ya di tengah tantangan pandemi ini.”
52 4.2.2.1 Tantangan Sosial
External Relations tentunya berinteraksi dengan banyak kalangan sosial di luar dari perusahaan. Berbagai macam perbedaan individu dan kelompok membuat eksternal bagian CSR mesti sabar saat mendengar keluh kesah, pesan dan kesan yang akan disampaikan oleh masyarakat sekitarnya. Hal ini diungkapkan langsung oleh Pak Ichman selaku coordinator CSR yang sering turun langsung blusukan.
“Nah kemudian kita ke masyarakatnya, tantangan dari masyarakat pun banyak karena adanya program PPM yang kita luncurkan. Kemarin waktu KP juga Resty sempat lihat kan kalau perwakilan masyarakat yang jadi PJ PPM yang datang itu dari tiap kecamatan datang meminta dan merekomendasikan maunya daerahnya seperti ini seperti itu. Kita selalu tampung dulu, yang penting mereka diskusinya minta seperti apa kasih proposalnya ke kita nah nanti kita eksekusi apakah ini bisa atau mungkin tidak kita terima dulu karena masih rancu atau bisa saja tidak sesuai dengan syarat dan kebijakan dari kita. Kalau tantangan dari masyarakatnya itu-itu saja tidak ada yang memberatkan. Ya paling sering juga kita lihat Vale lagi di demo di pertigaan wawondula kan.”
Gambar 4.9 Rapat PKPM daerah di Malili, Luwu Timur Sumber: Dokumentasi peneliti pada tanggal 28 Mei 2021
Tantangan sosial yang dihadapi pak Ichman lebih banyak mengarah pada masyarakat perwakilan yang dipercayakan menyampaikan aspirasi masyarakat tiap kecamatan dalam lingkup pemberdayaan perusahaan PTVI. Kemudian Pak Ichman sempat memberikan solusi bagaimana cara mereka menanganinya.
“Ya itu tantangan masyarakat memang lebih banyak daripada stakeholder ya, karena yang kita hadapi masyarakat pemberdayaan pasti macam-macam kemauan orang kita dengar. Tapi kita tetap urus kok itu, tidak dibiarkan karena
53 memang itu sudah menjadi tugas kita, kita tentu bertanggung jawab toh.”
Gambar 4.10 Diskusi kecil bersama BKAD (Badan Kerjasama Antar Daerah) Kec.
Nuha
Sumber: dokumentasi peneliti pada tanggal 28 Mei 2021 4.2.2.2 Tantangan Ekonomi
Pada kasus ini, PT Vale Indonesia sebagai perusahaan tambang nikel sempat mengalami penurunan harga nikel pada awal pandemi dan menghambat pendapatan dari pelaku UMKM daerah dan pak Ichman sedikit menjelaskan hambatan dari UKM tersebut.
“…Kemudian ada hambatan dari UKM daerah, omsetnya para pelaku UKM binaan juga sempat mengalami penurunan yang drastis dan ada beberapa diantaranya malah tidak berproduksi sementara. Karena kalau sudah begini pelaksanaan kegiatannya dibatasi dengan adanya social distancing dan physical distancing jadi seluruh kegiatan yang sudah dijadwalkan secara tatap muka langsung berubah menjadi pertemuan kegiatan via online...”
Adapun tanggapan dari sisi kak Afif selaku orang yang biasanya datang dan memantau perkembangan UKM Galeri mengatakan bahwa mereka mempunyai banyak pelaku UMKM yang terkena dampak penurunan ekonomi pada masa pandemi.
“Kek misalnya saja ini ada 500an pelaku UMKM yang masuk di data kita tapi hanya 80an yang aktif. Kebanyakan kendalanya karena teknologi ya. Apalagi kan pelaku UMKM rata-rata itu orang-orang yang sudah pensiun atau lansia yang suka buat kerajinan begitu, sama ibu-ibu rumah tangga. Jadi kadang mereka tidak ada paket datanya dan wifi di rumah, soalnya kan kita online ini webinarnya jadi kebanyakan sih kendalanya disitu ya dek.”
54 Gambar 4.11 Salah satu pengurus dari UKM Galeri Soroako
Sumber: Dokumentasi peneliti pada tangal 6 November 2021 4.2.2.3 Tantangan Bisnis
Tiap perusahaan memiliki tantangan bisnis masing-masing, begitu juga dengan PT Vale Indonesia. Adapun tantangan yang di dapat saat ingin menerapkan kegiatan yang telah direncanakan dari pihak External Relations dalam menerapkan CSRnya seperti terhalang perizinan dari pemerintah daerah, tidak adanya dukungan dari pemegang saham, dan lain sebagainya.
“Terus juga ya ada beberapa kegiatan masih terkendala, seperti izin dan pengembangan program PPM berada dalam kawasan hutan serta beberapa kegiatan pelatihan tertunda karena isu COVID-19… “
Diketahui dari vale.com bahwa PPM ini adalah program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang melakukan kolaborasi melalui pendekatan Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM). Program PPM dan PKPM tersebut telah dilaksanakan sejak 2018 melalui sinergi kemitraan bersama Kemendes PDTT (Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi) dengan Pemprov (Pemerintah Provinsi) Sulawesi Selatan dan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Luwu Timur.
“Hmm ya contohnya seperti yang ada di Wasuponda, ada kawasan Agrowisatanya. Kemudian di Soroako kita ada penyediaan sarana ruangan hijau terbuka. Lalu dibangunkan Towuti Trade Center di Wawondula untuk industry olahan. Program PPM di kawasan Agrowisata di Kecamatan Wasuponda dan Pariwisata di Kecamatan Nuha dengan penyediaan sarana ruang terbuka hijau, Untuk mendukung pengembangan perdagangan dan industri olahan di Kecamatan Towuti dibangun Towuti Trade Center. Lalu ada kita buat juga BUMDESMA untuk ekonomi di kawasan desa-desa. Terus ya periode ini juga akan dilakukan koordinasi
55 persiapan dengan desa dan kelurahan di sekitar kawasan wisata disini dalam persiapan pengelolaan sampah melalui bank sampah. Ini termasuk peluang pemanfaatan nilai tambah sampah menjadi bahan bakar minyak nantinya. Dan masih banyak lagi lainnya ya. Itu program unggul saja yang mau kita realisasikan saat ini.”
Pak Ichman sempat berpikir dan menambahkan beberapa program implementasi dari program PPM yang ingin dibentuk saat masa pandemi Covid-19 dan yang dimaksud BUMDESMA adalah Badan Usaha Milik Desa Bersama.
“…Hmm yang hambatan utamanya saat lakukan CSR dari masyarakat sih ya hambatan dari pemerintah ya karena segala sesuatu kegiatan kita harus perlu izin dari mereka.”
Kemudian beliau menambahkan bahwa izin dari pemerintah adalah hambatan yang sebenarnya saat melaksanakan program CSR perusahaan. Izin ke pemerintahan adalah salah satu hal terpenting yang harus di dapatkan tiap perusahaan jika ingin menjalankan bisnisnya dan mendapatkan hak untuk berkegiatan. Maka dari itu, pak Ichman mengatakan hambatan utama dalam implementasinya yaitu izin dari pemerintahan, karena hal ini akan membentuk cause promotions atau wujud kontribusi CSR dalam sebuah perusahaan dan berpengaruh dalam membentuk citra dari organisasi tersebut.
4.3 Pembahasan
Berdasarkan dari hasil penelitian di atas, penulis akan menyajikan pembahasan CSR untuk mengetahui fakta secara mendalam tentang teori atau konsep dari hasil penelitian dan menjurus pada ISO 26000 yang menginterpretasikan CSR sebagai tanggung jawab suatu perusahaan terhadap efek dari keputusan dan aktivitas terhadap lingkungan dan masyarakat, dengan sikap yang etis dan terbuka. Maka, yang telah di dapat dari data primer dan sekunder sehingga diperoleh gambaran mengenai Tantangan Implementasi dari CSR PT Vale Indonesia Tbk selama masa pandemi Covid-19.
Pada data primer diketahui dari wawancara bahwa ada banyak program CSR yang telah perusahaan implementasikan seperti pada bidang sarana, prasarana, dan pendidikan yang pada akhirnya terhambat dikarenakan pandemi covid-19 yang tidak memperbolehkan adanya kerumunan orang di ruang tertutup maupun meminimalkan
56 terjadinya kumpul-kumpul di ruangan terbuka. Selain mendapatkan tantangan dari pandemi covid-19, perusahaan juga mendapat tantangan perizinan dari pemerintah setempat saat ingin melakukan atau mengimplementasikan program CSRnya. Lalu di perparah oleh tantangan terhadap perekonomian yang sedang tidak stabil dikarenakan pandemi yang menyebar dengan cepat. Implementasi bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan yang pada akhirnya mengharuskan untuk melakukan divestasi saham terhadap perusahaannya. Karena tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu dari strategi untuk melakukan pembauran terhadap kepedulian sosial untuk menjalankan usaha dan hubungan dengan para stakeholder dengan mengikuti asas dari kemitraan dan kesukarelaan.
Salah satunya sarana penunjang untuk tenaga kesehatan yang telah di berikan PT Vale Indonesia kepada masyarakat sekitar area pemberdayaan termasuk pemberian alat kesehatan kepada tenaga kesehatan Rumah Sakit. Kesehatan menjadi salah satu hal terpenting dan PTVI sadar dan fokus akan hal tersebut sehingga mereka membentuk citra positif perusahaan mereka besar-besaran melalui bantuan kesehatan dan kemanusiaan selama masa pandemi Covid-19. Hal ini menunjukkan bahwa adanya keterlibatan perusahaan secara langsung menjalankan programnya dengan menyelenggarakan aktivitas sosialnya dan menyerahkan donasi kepada masyarakat tanpa adanya perantara dari pemerintah.
Menurut Kakak Admin dari Social Development Program PT Vale Indonesia Tbk, perusahaan juga telah menambahkan dokter dan perawat profesional untuk tinggal selama pandemi berlangsung dalam membantu menangani pasien yang terkena covid maupun yang masih dalam gejala dan untuk membantu prosesnya vaksinisasi di Soroako. Vaksin yang diberikan oleh perusahaan adalah vaksin sinopharm pada dosis pertama dan dosis kedua. Kegiatan ini membentuk kepedulian dan kesadaran publik atas pandemi yang sedang terjadi dengan menyajikan fakta dan data statistik dari hasil kerjasama dengan pemerintahan, selain itu juga perusahaan berupaya untuk mengambil minat publik dalam mengenal permasalahan sosial yang ada lebih detail dan dapat di dapatkan melalui website, tool kit atau brosur lainnya.
Adanya program vaksinasi ini membentuk keterlibatan perusahaan secara langsung dalam menjalankan programnya.
Menurut Bapak Senior Koordinator SDP Eksternal PTVI, jika program diluar
57 dari konteks kesehatan, mereka memfokuskan pada program mereka yang telah terbentuk dari tahun 2018 yaitu program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Galeri, yang sebagai penunjang para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah, kreativitasan masyarakat daerah yang selama berada di rumah dapat membuat kerajinan atau masakan yang dapat dijual secara luas baik dalam daerah maupun luar daerah. Semua kembali pada
57 dari konteks kesehatan, mereka memfokuskan pada program mereka yang telah terbentuk dari tahun 2018 yaitu program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Galeri, yang sebagai penunjang para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) daerah untuk membantu meningkatkan perekonomian daerah, kreativitasan masyarakat daerah yang selama berada di rumah dapat membuat kerajinan atau masakan yang dapat dijual secara luas baik dalam daerah maupun luar daerah. Semua kembali pada