• Tidak ada hasil yang ditemukan

TANTANGAN IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT VALE INDONESIA TBK PADA MASA PANDEMI COVID-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TANTANGAN IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT VALE INDONESIA TBK PADA MASA PANDEMI COVID-19"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

i

TANTANGAN IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT VALE INDONESIA TBK

PADA MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Resty Amanda Erbhasan 1502180004

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(2)

ii HALAMAN PERSETUJUAN

TANTANGAN IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PT VALE INDONESIA TBK PADA MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi

Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh:

Resty Amanda Erbhasan 1502180004

Pembimbing

Dr. Lucy Pujasari Supratman, M.Si.

NIP: 14840075

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS

UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG

2022

(3)

iii

(4)

iv ABSTRAK

Penelitian ini membahas tentang Tantangan Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT Vale Indonesia Tbk pada masa pandemi COVID 19.

Bertujuan untuk mengetahui seperti apa tantangan yang di hadapi perusahaan dan setelah melakukan implementasi program CSRnya kepada masyarakat pemberdayaan selama masa pandemi COVID 19.

Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian post-positivisme. Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Penelitian menggunakan metode kualitatif-deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yaitu data penelitian dikumpulkan melalui observasi secara langsung, wawancara dengan pihak informan yang dipercaya dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini, dan mengumpulkan dan menganalisis dokumentasi atau catatan yang dimiliki perusahaan melalui sumber dan informan yang terpercaya. Informan yang dimaksud yaitu external relations PTVI, karyawan, dan masyarakat lokal sebagai pemberi respon terhadap kegiatan CSR perusahaan. Pendekatan studi kasus digunakan secara langsung dalam penelitian yang legal dan banyak dilakukan secara klinis.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di PT Vale Indonesia Tbk, maka kesimpulan yang peneliti ambil yaitu sebagian besar tantangan implementasi yang didapat selama menjalankan program CSR ini disebabkan oleh pandemi Covid- 19 yang menghalangi jalannya program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan terlambatnya persetujuan perizinan dari pemerintah setempat.

Secara umum, selama pandemi dan setelah adanya program PPM masyarakat telah mendapatkan banyak manfaat dari program tersebut.

Kata kunci: Corporate Social Responsibility, PT VALE INDONESIA, pandemi Covid-19.

(5)

v ABSTRACT

This study discusses the challenges of implementing PT Vale Indonesia Tbk's Corporate Social Responsibility (CSR) during the COVID 19 pandemic. The aim is to find out what challenges the company faces and after implementing its CSR program to empower communities during the COVID 19 pandemic.

This research uses post-positivism research paradigm. The relationship between the researcher and reality must be interactive. The research uses a qualitative-descriptive method with the type of case study research, namely research data collected through direct observation, interviews with informants who are believed to be able to provide information about this research, and collect and analyze documentation or records owned by the company through trusted sources and informants. The informants in question are PTVI external relations, employees, and local communities as responders to the company's CSR activities. The case study approach is used directly in legal research and much of it is done clinically.

Based on the results of research that has been carried out at PT Vale Indonesia Tbk, the conclusion that the researcher draws is that most of the implementation challenges encountered during carrying out this CSR program were caused by the Covid-19 pandemic which hindered the Community Development and Empowerment (PPM) program and delays in licensing approvals. from the local government. In general, during the pandemic and after the PPM program the community has benefited a lot from the program.

Keywords: Corporate Social Responsibility, PT VALE INDONESIA, Covid-19 pandemic.

(6)

vi KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas ridho dan hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Tantangan Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT Vale Indonesia Tbk Pada Masa Pandemi Covid-19”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Program Studi Ilmu Komunikasi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Universitas Telkom, khususnya Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis atas kesempatan dan

didikan yang diberikan selama ini. Tidak lupa penulis ucapakan terima kasih kepada kedua orang tua beserta keluarga penulis yang telah memberikan semangat dari awal kuliah hingga masa penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada semua pihak yang turut terlibat dalam penyusunan skripsi ini.

1. Dr. Lucy Pujasari Supratman, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah berkontribusi besar meluangkan waktu, pikiran dan perhatiannya untuk memberikan bimbingan, arahan dan saran bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Seluruh dosen pengajar program studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu, wawasan, pemahaman serta pengalamannya selama penulis mengikuti studi di Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom.

3. Seluruh staf administrasi program studi Ilmu Komunikasi atas kelancaran informasi dan dukungan administrasi selama mengikuti program pendidikan ini.

4. Seluruh rekan-rekan mahasiswa/i Ilmu Komunikasi Angkatan 2018 yang telah bekerjasama dengan baik selama kegiatan studi berlangsung.

5. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan maupun dukungan, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunianya kepada mereka semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, baik dalam

(7)

vii teknik penulisan, struktur bahasa, ataupun persepsi ilmiah. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Penulis juga berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi diri penulis sendiri, dan umumnya bagi mahasiswa/i Universitas Telkom.

Bandung, 31 Januari 2022

Resty Amanda Erbhasan

(8)

viii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Fokus Penelitian ... 8

1.3 Rumusan Masalah ... 8

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Manfaat Penelitian ... 8

1.5.1 Signifikasi Akademis ... 8

1.5.2 Signifikasi Praktis ... 8

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

1.6.1 Lokasi Penelitian ... 9

1.6.2 Waktu Penelitian ... 9

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN ... 11

2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian ... 11

2.1.1 Corporate Social Responsibility ... 11

2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

2.3 Kerangka Pemikiran ... 32

(9)

ix

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

3.1 Paradigma Penelitian ... 34

3.2 Subjek dan Objek Penelitian ... 35

3.2.1 Subjek Penelitian ... 35

3.2.2 Objek Penelitian ... 37

3.3 Lokasi Penelitian ... 37

3.4 Unit Analisis Penelitian ... 37

3.5 Informan Kunci ... 38

3.6 Pengumpulan Data Penelitian ... 39

3.7 Teknik Analisis Data ... 41

3.8 Teknik Keabsahan Data ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Karakteristik Informan ... 43

4.2 Hasil Penelitian ... 45

4.2.1 Implementasi Program CSR PT Vale Indonesia Tbk Pada Masa Pandemi Covid-19 ... 45

4.2.2 Tantangan Saat Melaksanakan Program CSR PT Vale Indonesia Tbk Berlangsung Pada Masa Pandemi Covid-19 ... 51

4.3Pembahasan ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 80

5.1 Kesimpulan ... 80

5.2 Saran... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 83

LAMPIRAN ... 88

(10)

x DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Waktu Penelitian ... 9

Tabel 2.1 Manfaat Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ... 21

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 24

Tabel 3.1 Unit Analisis Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Data Informan Penelitian ... 38

Tabel 4.1 Kontribusi PT Vale Indonesia Tbk dalam Penanganan Covid-19 ... 65

Tabel 4.2 Keluhan/Pengaduan Masyarakat Tahun 2020 dan Tindak Lanjutnya ... 68

(11)

xi DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 32

Gambar 3.1 Logo Perusahaan ... 36

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Vale Indonesia ... 36

Gambar 3.3 Struktur Organisasi External Relation PT Vale Indonesia ... 37

Gambar 4.1 Mengikuti program Vaksin Sinopharm dari PTVI ... 46

Gambar 4.2 UKM Galeri Soroako ... 46

Gambar 4.3 Taman bermain lamoare dan lapangan futsal dalam masa renovasi ... 47

Gambar 4.4 Taman bermain yang telah dikosongkan karena rusak ... 48

Gambar 4.5 Taman bermain baru di Magani Park ... 48

Gambar 4.6 Sekolah TK sampai SMA YPS yang di bentuk oleh perusahaan ... 49

Gambar 4.7 Program Beasiswa Vale tahun 2021... 50

Gambar 4.8 Program terbaru Beasiswa Vale untuk S2 dan S3 ... 51

Gambar 4.9 Rapat PKPM daerah di Malili, Luwu Timur ... 52

Gambar 4.10 Diskusi kecil bersama BKAD (Badan Kerjasama Antar Daerah) Kec. Nuha ... 53

Gambar 4.11 Salah satu pengurus dari UKM Galeri Soroako ... 54

Gambar 4.12 Realisasi pengembangan CSR, tantangan dan solusinya ... 62

Gambar 4.13 Kontribusi PT Vale dalam Pencegahan dan Penanganan COVID 19 .. 63

Gambar 4.14 Tahapan Pengembangan Kawasan Perdesaan Mandiri (PKPM) ... 78

(12)

xii DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Pertanyaan Wawancara ... 88

Lampiran 2: Transkrip Wawancara ... 89

Lampiran 3: Dokumentasi Selama Wawancara ... 121

Lampiran 4: Dokumentasi Selama Penelitian ... 123

Lampiran 5: Hasil Cek Ithenticate Skripsi………125

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Kehadiran perusahaan dalam masyarakat lokal membawa dampak yang besar terhadap kondisi perubahan sosial dan ekonomi. Keperluan masyarakat yang semakin hari makin meningkat membuat kebutuhan untuk penghasilan hidup dituntut untuk bertambah. Tetapi dibalik itu, desa yang dulunya menjadikan kondisi masyarakat swasembada pangan, menjadi desa dengan pemenuhan untuk kebutuhan ekonomi masyarakatnya yang dialihkan oleh hasil produksi pertambangan yang secara nyata lebih tinggi menghasilkan pendapatan. Dimana masyarakat dan perusahaan hidup berdampingan, saling menjaga dan membutuhkan.

Menurut Suhandari (2007) yang dimana pada perusahaan industri pertambangan, kegiatan seperti CSR tidak akan terpisahkan terhadap masyarakat di area sekitar pertambangan. Corporate Social Responsibility (CSR) diawali beroperasi sejak tahun 1970an sampai sampai kini tetap menjadi pembahasan yang hangat untuk dibahas. Dalam dunia bisnis, Corporate Social Responsibility (CSR) mengacu pada janji organisasi untuk membantu membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. Hal tersebut dengan mengamati CSR perusahaan dan memfokuskan kepada kesetaraan diantara pandangan kepada aspek sosial, lingkungan, dan ekonomi.

Seperti yang disebutkan Wahyudi (2008) dikutip dari Wahyuningrum (2014) tentang CSR atau tanggung jawab sosial yang merupakan kegiatan yang mengharuskan organisasi dalam menjalankan kewajibannya merujuk terhadap dasar keputusan dalam membentuk program. Melakukan aksi dengan memfokuskan kepentingan pemegang saham dan lingkungan yang mana organisasi tersebut menjalankan usahanya berdasarkan kepada ketetapan hukum yang ada. Menurut Freeman (1984) keberadaan tanggung jawab sosial perusahaan erat kaitannya secara permanen dengan manajemen organisasi. Kemudian dalam bidang aktivitas tanggung jawab sosial masih tetap pada pengawasan manajemen organisasi. Pada lingkungan usaha organisasi, masyarakat juga ialah unsur yang melekat dengan organisasi. Maka dari itu perlu diapresiasi yang dibentuk pada pembentukan meningkatkan jenjang kesejahteraan hidup di lingkungannya dengan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dijalankan dengan aktivitas CSR organisasi bersangkutan.

(14)

2 CSR di Indonesia kini diwajibkan oleh undang-undang, berkat berlakunya UU No.40 Tahun 2007 terkait Perseroan Terbatas (PT). Peraturan ini memperkokoh UU No.25/2007 terkait Penanaman Modal, berdasarkan penjabaran Pasal 15 huruf b UU 25/2007 tentang tanggung jawab yang erat pada tiap organisasi investasi dalam tetap mewujudkan kaitan yang seimbang, serasi, serta yang sejalan dengan norma, lingkungan, budaya, dan nilai masyarakat lokal. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang menetapkan kewajiban pemenuhan tanggung jawab sosial BUMN. Teruntuk lembaga yang beroperasi pada sektor bidang batu bara dan mineral, Undang-undang nomor 4 tahun 2009 yang menjadi paying hukum bagi perusahaan untuk wajib menjalankan program CSR.

Ada sebuah lembaga pertambangan nikel terletak di Soroako, berada pada kota di Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. PT Vale Indonesia Tbk adalah nama perusahaan untuk tambang nikel ini. PT Vale ialah bagian dari Vale company yang dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang multitambang yang berlokasi di negara Brazil. Dijabarkan pada vale.com, website perusahaan ini bahwa selama setengah abad perusahaan ini telah berjalan di Indonesia dan PT Vale Indonesia kini telah hidup menjadi sebuah perusahaan tambang mineral ternama yang telah memberikan produksi nickel matte 75.000-ton dalam satu tahun, dengan menyediakan 5% keperluan nikel di dunia. Perusahaan ini mempunyai komitmen jangka panjangnya yaitu untuk berkontribusi secara positif terhadap pembangungan Indonesia yang berkelanjutan. Vale memiliki salah satu pilar strategisnya yang dimana perusahaan ini mengikut sertakan keberlanjutan selaku unit yang tidak dapat dipisahkan dari usahanya dalam hal pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan, juga mitigasi efek dari pengoperasiannya. Vale telah berusaha untuk membentuk kaitan yang erat dengan pemegang kepentingan, melakukan investasi pada pengurangan efek dari aktivitas, ukuran etika yang tinggi disaat bekerja, mendahulukan manajemen yang terbuka dan tanggap kepada hal kontribusi dalam pelestarian lingkungan, pembangunan dan beragam aneka hayati.

Sejalan dengan visi dan misi perusahaan Vale, dengan adanya PT Vale wajib bermanfaat untuk pemegang kepentingan perusahaan. Termasuk masyarakat yang berada disekitar area operasi perusahaan PT Vale, masyarakat-masyarakat tersebut

(15)

3 menjadi sebuah pemegang kepentingan yang ikut serta membentuk citra lembaga.

Disamping itu, ada 85% persen tenaga kerja PT Vale yang berasal dari warga sekitar langsung. Dalam hal kegiatan pengoperasian perusahaan tidak dapat lepas dari beragam perubahan dengan publik, diantaranya dengan pertentangan atau konflik.

Maka dari itu, perusahaan terus berusaha untuk melakukan kerjasama dengan publik dalam mencari jalan keluar penuntasannya, terlebih bagi masyarakat adat setempat.

Sistem sosial PT Vale merujuk pada Social Management System (SMS) untuk pengelolaan relasi dengan publik. Terdiri dari salah satu forum dengan melibatkan tiga pihak yaitu, masyarakat, pemerintah dan PT Vale yang menjadi fasilitas berkomunikasi berkenaan dengan perubahaan diantara ketiganya. Forum ini juga menyertakan wakil dari, guru, pekerja kesehatan, perempuan dan wakil dari masyarakat yang lain. Lembaga juga telah membagi fungsi pemberdayaan dan hubungan masyarakat. Kejadian ini dijalankan untuk menyertakan fokus pada pengendalian perubahan terhadap publik juga guna mencegah kepentingan yang berkaitan dengan harapan publik kepada penerapan program kegiatan pemberdayaan yang dijalankan oleh lembaga.

Dalam beberapa bulan pertama tahun 2020 disebutkan dalam Sustainability Report PT Vale Indonesia Tbk tahun 2020 bahwa, Covid-19 memicu krisis global yang mempengaruhi semua institusi, termasuk PT Vale. Dalam menghadapi tantangan baru, PT Vale terbilang cepat dalam beradaptasi. Karena kesehatan dan kesejahteraan karyawan dan masyarakat di sekitar mereka adalah yang paling penting bagi perusahaan. Operasi PT Vale dilakukan sesuai dengan seperangkat pedoman yang ketat. Pemerintah provinsi dan daerah juga sangat diuntungkan dengan bantuan PT Vale dalam memerangi COVID-19. Keberadaan pandemi Covid- 19 ini terus berlangsung sampai menempuh awal tahun 2022 di Indonesia. Belum dapat diprediksi sampai saat ini kapan pandemi Covid-19 akan bisa berakhir.

Beberapa perusahaan yang mengalami penghambatan pada pendistribusian mereka dikarenakan ketidakstabilan perekonomian pandemi Covid-19, yang kini telah menggerogoti kehidupan masyarakatnya. Terlebih dari sisi ekonomi mendapat akibat buruk yang berujung pada bangsa Indonesia ke jurang resesi ekonomi. Mengingat wabah Covid-19 baru-baru ini, perusahaan perlu meninjau kembali tujuan CSR-nya.

Dikarenakan terdapat banyak faktor yang tidak terduga yang akan masuk pada perhitungan lembaga saat melakukan tanggung jawab sosialnya ketika pandemi

(16)

4 Covid-19.

Di tengah pandemi Covid-19 saat ini, banyak sektor yang lumpuh dan terdampak selama pandemi ini. Dilansir dari money.kompas.com, bahwa dampak dari pandemi Covid-19 terdapat dua juta tenaga kerja yang terkena PHK dan ada yang dirumahkan oleh perusahaan masing-masing. Sebanyak 2.084.593 karyawan di 116.370 instansi telah di-PHK atau dirumahkan per 20 April 2020, menurut data Kementerian Ketenagakerjaan. Sektor formal mempekerjakan 1.304.777 orang dari 43.690 lembaga yang berbeda. Setelah itu, 41.236 bisnis dirumahkan 241.431 orang.

Masyarakat sekitar menjadi bergantung pada peran penting perusahaan dalam pandemi Covid-19. Telah banyak terlihat diberitakan bahwa perusahaan yang berada di kota-kota besar sering di sorot karena telah melakukan aksi sosialnya untuk berperan penting memberikan bantuan terhadap perekonomian kota dan tetap mensejahterakan karyawannya pada masa pandemi dengan cara berdonasi berupa uang, sembako serta alat kesehatan untuk tenaga medis. Di sisi lain, kondisi ekonomi perusahaan ada yang sempat turun dan solusi dari mereka dengan melakukan pemecatan (PHK) terhadap beberapa karyawan sehingga membuat dampak negatif terhadap persepsi masyarakat.

Disebutkan dalam Annual Report PT Vale Indonesia Tbk pada tahun 2020, tantangan utama seperti pandemi Covid-19 ini membuat PT Vale untuk dituntut dengan cepat tanggap dalam menjalankan bermacam adaptasi penyesuaian.

Termasuk dengan rata-rata harga nikel yang sempat terjadi penurunan khususnya pada awal hingga bulan ketiga pada pandemi tahun 2020. Perusahaan secara berkelanjutan selalu membenah diri dengan melalui berbagai cara untuk memelihara kinerja operasional, lingkungan, sosial, keuangan yang optimal. Perusahaan PT Vale bisa dalam menjalankan upaya untuk menstabilkan kembali operasionalnya sehingga produksi pada pertengahan tahun 2020 menjadi terpelihara dengan optimal.

Penuntasan kewajiban divestasi saham atau pengurangan aset saham bersama Pemerintah Indonesia adalah suatu keunggulan strategis yang dipakai PT Vale selaku perusahaan pertambangan yang memiliki tanggung jawab terhadap negara.

Perusahaan tetap memfokuskan pembentukan dalam hal nilai-nilai yang menunjang pertambahan berkelanjutan di daerah yang telah dijadikan pijakan untuk menambang oleh PT Vale dan tetap memegang teguh kepada komitmennya yang inign menjadi perusahaan yang unggul diantara tantangan yang ada.

(17)

5 Cara untuk mewujudkan keseimbangan sosial dan perekonomian terhadap masyarakat pemberdayaan perusahaan adalah dengan melalui divisi eksternal perusahaan bagian Corporate Social Responsibility. Hal unik dari PT Vale adalah perusahaan tambang ini berdiri di desa kecil yang terpencil dan jauh dari kota provinsi tetapi tetap mampu menyeimbangkan ekonomi perusahaannya tanpa harus melakukan PHK terhadap karyawannya dalam masa pandemi ini. Bagian CSR tentunya telah melalui beberapa tantangan disaat mereka ingin merealisasikan kegiatan sosialnya kepada masyarakat sekitar dan dalam menyeimbangkan perekonomian perusahaan selama pandemi ini. Dampak Covid-19 terhadap karyawan PT Vale tidak mengakibatkan PHK, menurut e-book Annual Report 2020. Sesuai dengan protokol kesehatan yang ketat, perusahaan melanjutkan kegiatan operasi dan produksinya. Lalu adapun dampak Covid-19 terhadap program CSR dalam penerapan program-programnya yang menjadi tertunda, dengan contoh mahasiswa dilarang untuk melakukan Kerja Praktek (KP) di PTVI dikarenakan sedang pandemi dan mahasiswa yang terlanjur menjalani KP akan dialihkan secara online sampai pemberitahuan yang belum di tentukan dan adanya pemberlakuan prokes (Protokol Kesehatan) yang ketat ketika mengambil data di perusahaan. Kemudian peneliti ingin mengetahui lebih lanjut dan lebih banyak seperti apa saja program yang tertunda hingga menjadi tantangan untuk perusahaan.

Mempertahankan dan meningkatkan kerja sama yang telah terjalin baik secara internal maupun eksternal maupun dengan para pemangku kepentingan. Nilai inti Vale yaitu, bahwa hidup adalah hal yang paling penting dan pandemi Covid-19 berfungsi sebagai pengingat akan hal ini. Hal ini bisa dijadikan acuan untuk perusahaan lainnya yang mungkin saja sempat salah arah dalam menentukan keputusan sehingga terburu-buru dalam pengambilan pendapat dengan melakukan pemecatan terhadap karyawan yang semestinya masih berguna bagi perusahaan dan bisa jadi kurang adanya kegiatan sosial di perusahaan.

Eksternal CSR PT Vale bisa menjadi pertimbangan untuk dijadikan acuan perusahaan lain dikarenakan perusahaan ini membuat program unggul mereka sendiri dan khusus untuk masyarakatnya serta perusahaan jarang terlihat di berita luar Sulawesi. Namun perusahaan ini mampu bersaing dengan perusahaan lain dalam CSR perusahaan, terutama di masa pandemi Covid-19 ini. Dalam hal ini PTVI mampu mengembangkan program unggul mereka yaitu PKPM (Pengembangan

(18)

6 Kawasan Perdesaan Mandiri) yang menarik peneliti untuk mencari lebih lanjut tentang program ini. Krisis akibat Covid-19 menghadirkan tantangan dan peluang potensial bagi inisiatif CSR perusahaan. Pada umumnya program dengan pembuatan acara yang mengumpulkan masyarakat atau karyawan di area tertutup maupun terbuka menjadi hambatan dan berdampak pada pengimplementasian program CSR mereka. Dampak dari tidak terlaksananya program CSR membuat adanya pengunduran program PKPM dan program lainnya untuk dijadwalkan kembali di tahun berikutnya atau bisa saja akan lambat dan menjadi banyaknya perubahan timeline program CSR perusahaan. Tetapi di lain hal, adanya pandemi COVID-19 bisnis memiliki kesempatan unik untuk memfokuskan kembali upaya CSR mereka.

Perusahaan dapat memanfaatkan krisis saat ini untuk menunjukkan nilai inisiatif CSR mereka kepada masyarakat luas. Artinya perusahaan dapat melakukan perubahan dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini, seperti akses kesehatan dan pangan, jika hasil pelaksanaan CSR tidak sesuai. Apakah CSR ini juga telah dikenali oleh masyarakat sekitar wilayah perusahaan atau pada daerahnya sendiripun mereka tidak terbuka terhadap program yang telah mereka implementasikan.

Pada penelitian terdahulu, peneliti mendapatkan dalam Dewi Retno Budiastuti (2021) mengatakan bahwa CSR sebagai salah satu bentuk aktifitas perusahaan menjadi salah satu angin segar bagi masyarakat yang terdampak Covid 19. Pandemi Covid 19 yang bermula dari Wuhan Cina dan menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia, termasuk Indonesia. Kejadian luar biasa yang terjadi pada masa modern ini sudah berlangsung hampir satu tahun sejak Cina melaporkan kasus – kasus pneumonia yang tidak dikenal ke WHO pada tgl 31 Desember 2019. Pemberlakuan lockdown, jam malam, Pembatasan Sosial Berskala Besar dilakukan di sejumlah negara. Di Indonesia sendiri beberapa wilayah / daerah memberlakukan Pemberlakukan Sosial Berskala Besar. Tentu saja tindakan tersebut menimbulkan beberapa permasalahan, mengingat culture dan ekonomi masyarakat Indonesia yang dimana masih ada beberapa yang kesulitan dalam menerima dampak dari aturan tersebut. CSR sebagai salah satu bentuk aktifitas perusahaan, menjadi salah satu angin segar bagi masyarakat yang terdampak Covid 19.

Kemudian dalam Akbar, U. R., & Humaedi, S. (2020) menyebutkan pada saat situasi pandemi seperti ini, banyak pihak yang bergerak untuk menanggulangi

(19)

7 pandemi virus Covid-19 ini. Tidak terkecuali para perusahaan dengan CSR mereka, banyak perusahaan di Indonesia sedikit mengubah haluan tanggung jawab sosial perusahaan mereka untuk membantu mereka yang terdampak dan dalam upaya pencegahan pandemi virus Covid-19 ini. Dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial mereka, perusahaan harus tetap bisa melaksanakan tanggung jawab sosial yang sudah di rencanakan ditengah situasi tidak terkontrol di tengah pandemi seperti ini, karena penerima manfaat dari tanggung jawab sosial selama adanya situasi pandemi Covid- 19 ini menjadi semakin bertambah luas.

Maka, penulis berminat untuk menganalisis tantangan yang dihadapi CSR PT Vale Indonesia dalam mengimplementasikan program-programnya kepada masyarakat saat masa pandemi Covid-19. Michael Hopkins dalam Azheri (2010:26) membahas CSR sebagai kaitan antara perlakuan perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada pada internal maupun eksternal perusahaan, diantaranya dengan lingkungan yang memiliki tanggung jawab dalam memberikan perlakuan pemangku kepentingan dengan teknis yang dapat diterima. Penelitian juga dilakukan karena adanya ketertarikan terhadap perusahaan tambang PT Vale yang jarang ter- ekspos ke media jika dibandingkan dengan perusahaan tambang besar lainnya dan penelitian sebelumnya yang membahas CSR perusahaan khususnya untuk perusahaan pertambangan Indonesia yang selama pandemi Covid-19 ini masih kurang.

Kemudian, ada beberapa penghargaan yang didapatkan peneliti tentang CSR PT Vale pada website berita vale.com sebelum masa pandemi seperti, penghargaan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report), dan Program Pertanian SRI Organik PT Vale Indonesia Tbk menerima penghargaan di ajang Public Relation Indonesia Awards (PRIA) 2018. Pada kategori Kanal Digital, Perseroan menjadi pemenang tropi Gold dalam subkategori Swasta Tbk. Pada kategori Laporan Keberlanjutan, Sustainability Report PT Vale tahun 2017 juga memenangkan tropi Gold. Sementara dalam kategori Program CSR Community Based Development, PT Vale yang mengikutkan program pertanian ramah lingkungan SRI Organik, mendapatkan tropi Silver. Lalu, di tengah masa pandemi peneliti mendapat berita pada investor.id bahwa PTVI berhasil mendapat penghargaan Bronze (Perunggu) pada Mei 2021.

Pada Asian Sustainability Reporting Awards ke-6, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) meraih kategori Pelaporan Keberlanjutan Asia (Digital) Terbaik (ASRA). ASRA

(20)

8 merupakan penghargaan pelaporan internasional paling bergengsi.

1.2 Fokus Penelitian

a. Implementasi program CSR PT Vale Indonesia Tbk pada masa pandemi Covid- 19.

b. Tantangan saat pelaksanaan program CSR PT Vale Indonesia Tbk berlangsung pada masa pandemi Covid-19.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang penelitian diatas, maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan adalah,

“Bagaimana Tantangan Implementasi CSR PT Vale Indonesia Tbk pada masa pandemi Covid-19.”

1.4 Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui implementasi program CSR PT Vale Indonesia Tbk pada masa pandemi Covid-19.

b. Untuk mengetahui tantangan saat pelaksanaan program CSR PT Vale Indonesia Tbk berlangsung pada masa pandemi Covid-19.

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Signifikasi Akademis

a. Pada penelitian ini penulis secara mendalam ingin memperoleh data dan bukti empiris tentang Tantangan Implementasi dari program CSR Eksternal PT Vale.

b. Mendapatkan gambaran terhadap manfaat CSR kepada masyarakat.

c. Hasil riset ini memberi harapan menjadi rekomendasi untuk peneliti berikutnya.

1.5.2 Signifikasi Praktis

Sebagai hasil dari penelitian ini, perusahaan diharapkan dapat menggunakannya sebagai salah satu masukan dan ulasan untuk pelaksanaan CSR berikutnya.

(21)

9 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

Desa Soroako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, 92984 menjadi lokasi penelitian ini. Tempat riset ini ditentukan karena peneliti telah menetapkan untuk melakukan penelitian pada perusahaan tambang nikel yang ada di daerah ini.

1.6.2 Waktu Penelitian

Riset dijalankan bulan Maret 2021 hingga Februari 2022. Rincian waktu riset dapat ditinjau di tabel berikut:

Tabel 1.1 Waktu Penelitian No Tahapan

Kegiatan

Bulan dan Tahun Mar

’21

April

’21

May

’21

Juni

‘21

July

‘21

August 2021

Jan

‘22

Feb

‘22

Mar

’22 1. Penentuan topik

penelitian, penentuan masalah

penelitian, tujuan dan observasi penelitian.

2. Penyusunan seminar proposal BAB I sampai BAB III dan revisi BAB I sampai III

(22)

10 Sumber: Data Peneliti (2021)

3. Pendaftaran Desk Evaluation 4. Menyusun BAB

IV dan BAB V 5. Revisi BAB IV

dan BAB V 6. Pendaftaran dan

Sidang Skripsi

(23)

11

BAB II

STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian

Untuk memahami secara mendalam tentang rencana penelitian tantangan implementasi program CSR, penulis berupaya untuk melakukan studi kasus. Terutama untuk riset sosial untuk menyelidiki, meneliti, dan memahami hasil penelitian yang telah dikerjakan kepada program CSR sebelumnya yang sudah dibuat oleh organisasi dan para akademisi Perguruan Tinggi.

2.1.1 Corporate Social Responsibility

a. Definisi Corporate Social Responsibility

Tanggung jawab sosial perusahaan secara konseptual merupakan salah satu strategi yang mana organisasi melakukan integrasi terhadap kepedulian sosial dalam menjalankan usahanya dan hubungan perusahaan dengan para stakeholder dengan mengikuti asas dari kemitraan dan kesukarelaan. Tetapi kemudian, CSR secara empiris telah diterapkan oleh organisasi dengan wujud aktivitas yang dirujukkan dengan sukarela (voluntary). CSR dilaksanakan dengan dorongan yang bermacam-macam, bergantung kepada perspektif dan seperti apa mengartikan CSR tersebut. Saat ini PT Vale Indonesia sedang dalam situasi yang sama, terutama selama pandemi Covid-19 tahun ini, di mana mereka telah menerima berbagai dukungan sosial dan ekonomi dari bisnis lain dan masyarakat sekitar.

Merurut para ahli beberapa pengertian CSR, perusahaan internasional, dan bermacam definisi yang diperoleh pada literatur tentang CSR ialah seperti dibawah ini:

1. European Union mengungkapkan tanggung jawab sosial sebagai konsepsi dengan nama perusahaan yang mengintegrasikan fokus kepada lingkungan dan sosial pada usahanya. Pada interaksi dengan pemegang saham berdasar atas asas sukarela.

2. Mallen Baker mendefinisikan CSR selaku seperti apa organisasi

(24)

12 mengelola perekonomiannya pada upaya untuk memberikan efek positif yang komperhensif kepada publik. (Matias Siagian, 2010: 65).

3. The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yang merumuskan CSR selaku “dedikasi perusahaan yang tak tergoyahkan untuk menegakkan standar etika yang tinggi sementara juga mempromosikan pembangunan ekonomi, meningkatkan kualitas kehidupan tenaga kerja dan komunitas serta keluarganya dan publik untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.” (Busyra Azheri, 2010:21)

4. World Bank (Bank Dunia) berpendapat tentang definisi dari CSR sebagai salah satu persutujuan komitmen dari perusahaan upaya memberikan manfaat untuk perkembangan perekonomiann yang berkelanjutan, bekerja dengan wakil perusahaan, publik sekitar dan yang pada standar meluas dalam memberikan peningkatan mutu kehidupan. Sehingga, keberadaan perusahaan akan terlihat baik terhadap perusahaan maupun pembangunan. (Matias Siagian, 2010:66)

5. Michael Hopkins, membahas CSR sebagai kaitan antara perlakuan perusahaan kepada pemangku kepentingan yang ada pada internal ataupun eksternal perusahaan, diantaranya dengan lingkungan yang dengan memiliki tanggung jawab dalam memberikan perlakuan pemangku kepentingan dengan teknis yang dapat diterima. (Azheri, 2010:26).

b. Jenis-Jenis Program Corporate Social Responsibility

Kotler dan Lee dalam Solihin (2008) mengembangkan beberapa macam program yang dapat membantu menjelaskan beberapa tugas pokok CSR. Menurut mereka ada enam program alternatif dari CSR ini yang dapat dipilih perusahaan sebagai bahan pertimbangan tujuan perusahaan, keuntungan pontensial yang dapat diperoleh, tipe dari programnya, dan tahapan kegiatan perusahaan,

(25)

13 diantaranya:

1. Penyebab Promosi

2. Penyebab Pemasaran Terkait 3. Pemasaran Sosial Perusahaan 4. Filantropi Perusahaan

5. Sukarelawan Komunitas

6. Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab atas Sosial.

1. Cause Promotions (Penyebab Promosi)

Jenis program CSR Cause Promotions yang digunakan suatu perusahaan dalam menyelenggarakan sejumlah anggaran selaku wujud kontribusi CSR atau sumber daya lain dalam memberikan peningkatan pada kesadaran publik (awareness) kepada sebuah permasalahan sosial atau dalam menunjang penghimpunan dana, ikut serta dari masyarakat, atau pada upaya merekrut relawan (volunteer) pada penunjangan permasalahan sosial tersebut.

CSR Cause Promotions dipakai selaku perhatian pada pembentukan sasaran komunikasi organisasi seperti dibawah ini:

a. Building awareness and concern, organisasi berupaya membentuk kepedulian dan kesadaran publik dengan menyajikan fakta dan data statistik. Sebagai contoh PT Vale Indonesia dan pemerintah daerah Luwu Timur bekerja sama dalam menerbitkan dan memperbarui informasi tentang seberapa banyak kasus Covid-19 yang terjadi pada daerah Luwu Timur.

b. Persuading people to find out more, organisasi berupaya meraih minat publik dalam mengenal permasalahan sosial yang ada lebih detail melalui website, tool kit atau brosur lainnya. Seperti PT Vale yang telah mempunyai majalah Halo Vale, website, dan media sosial yang dapat dijangkau oleh banyak orang.

Peluang keuntungan yang didapat perusahaan dalam

(26)

14 menjalankan aktivitas cause promotion ialah untuk menguatkan brand positioning perusahaan dan peluang kepada tenaga kerja perusahaan, membentuk relasi diantara organisasi dengan pihak ketiga serta memberikan peningkatan terhadap citra perusahaan atau corporate image.

Proses aktivitas Cause Promotions ialah seperti dibawah ini:

a. Memilih aktivitas yang berkenaan dengan tujuan dan misi organisasi.

b. Memilih isu permasalahan sosial yang berkenaan dengan produk dan industri yang diproduksi oleh organisasi.

c. Memberikan kepastian adanya pemegang saham pada sosialisasi permasalahan sosial yang diangkat oleh organisasi.

d. Memberikan pengembangan sosialisasi dengan sifat berkelanjutan atau jangka panjang.

2. Cause Related Marketing (Penyebab Pemasaran Terkait) Orgniasasi yang menerapkan CSR dengan Tipe program Cause Related Marketing (CRM), mempunyai komitmen berkontribusi dalam penghasilannya dengan bentuk persentase pada sebuah aktivitas sosial menurut jumlah penjualan produk.

Misalnya, perusahaan PTVI melakukan kegiatan gathering bersama dengan pemangku kepentingan dengan bertujuan mempererat silaturahmi dan kerjasama antara perusahaan atau dengan melakukan kerjasama berupa pembelian produk berupa bahan baku nikel yang tersedia dan dapat berkelanjutan.

Proses pada penerapan program CRM seperti yang dikemukakan Kotler (2005:111-112), dimulai dengan menilai situasi, menetapkan tujuan, memilih audiens target, menentukan rencana pemasaran dan mengembangkan rencana anggaran, penerapan, dan evaluasi.

Program CSR CRM memiliki potensi untuk meningkatkan penjualan produk dan menciptakan citra merek yang positif di

(27)

15 benak konsumen dengan menerapkan CRM, menjangkau pelanggan baru, dan menargetkan ceruk pasar tertentu.

3. Corporate Social Marketing

Perusahaan pada program Corporate Social Marketing, melaksanakan dan melakukan pengembangan sosialisasi dalam mentransformasi tingkah laku publik dengan sasaran memberikan peningkatan kepada keselamatan dan kesehatan publik, memeliharan pelestarian lingkungan hidup, serta memberikan peningkatan kemakmuran publik. Sosialisasi CSM menekankan kepada upaya dalam meningkatkan transformasi tingkah laku yang berkenaan sebagian masalah yaitu masalah perlindungan kepada kerugian atau kecelakaan, kesehatan, keterlibatan masyarakat dan lingkungan (Kotler dalam Solihin:

2009).

Dari program CSR perusahaan dapat memiliki keuntungan, yaitu memberikan peningkatan kepada penguatan merek atau brand positioning di mata pelanggan dan menunjang terhadap peningkatan penjualan, menunjang antusiasme relasi perusahaan dalam menyokong program, serta berdampak kepada transformasi sosial. Dalam hal ini, PT Vale Indonesia Tbk telah melakukan vaksinasi dosis pertama dan kedua untuk masyarakat terkhusus karyawan perusahaannya.

4. Corporate Philanthropy

Dengan program corporate philanthropy perusahaan berkontribusi dengan cuma-cuma atau Charity berbentuk sumbangan hibah tunai atau lainnya seperti yang dijelaskan oleh Kotler (2005: 144), Corporate Philanthropy ialah suatu sikap organisasi dalam memberi kembali pada publik beberapa dari hartanya sebagai rasa terima kasih terhadap kontribusi publik tersebut. Dalam contohnya, PTVI membantu korban bencana alam, menawarkan beasiswa kepada anak-anak karyawan, dan

(28)

16 memproduksi vaksin dalam jumlah besar untuk kepentingan masyarakat.

Pada umumnya Corporate Philanthropy berkenaan dengan permasalahan sosial yang menjadi fokus utama organisasi, antara lain berbentuk seperti dibawah ini:

a) Menawarkan hibah, dalam bentuk bantuan hibah.

b) Memberikan sumbangan uang tunai, memberikan sumbangan berupa donasi uang tunai.

c) Donasi produk, pemberian donasi produk dari hasil produksi perusahaan.

d) Pemberian beasiswa, perusahaan memberikan bantuan beasiswa.

e) Menyediakan keahlian teknis dan menawarkan penggunaan peralatan, penggunaan teknisi ahli dan peralatan secara berlebihan oleh suatu organisasi.

f) Jasa donasi, pelayanan oleh organisasi misalnya pelayanan kesehatan.

5. Community Volunteering

Perusahaan dengan program Community Volunteering mendorong dan mendukung franchisee atau pemegang rekor agen ritel untuk merelakan waktunya untuk membantu organisasi di komunitas atau komunitas sekitar yang menjadi tujuan program.

Benefit yang didapatkan dengan aktivitas community volunteering oleh perusahaan ialah terbentuknya hubungan yang tulus di antara komunitas dengan perusahaan dan berkontribusi kepada sasaran perusahaan juga meningkatkan motivasi dan kepuasan tenaga kerja.

Dalam hal ini, CSR PTVI seringkali terjun ke lapangan untuk langsung berinteraksi dengan berdiskusi bersama masyarakat sekitar pemberdayaan untuk mengetahui persoalan apa saja yang telah dialami dan bantuan seperti apa yang

(29)

17 memungkinkan untuk membantu masalah tersebut.

6. Socially Responsible Business Practice (Community Development)

Perusahaan melakukan penanaman modal yang membantu penyelesaian suatu problematika sosial guna meningkatkan kesejahteraan komunitas serta melindungi lingkungan sekitarnya itu adalah Socially Responsible Business Practice (SRBP), berdasarkan Kotler (2005:208).

Socially Responsible Business Practice, ialah seperti:

a. Mendesain fasilitas, menciptakan fasilitas dengan standar keamanan yang telah diusulkan.

b. Mengembangkan perbaikan proses, mengembangkan aktivitas pengurangan sampah serta mengolahnya kembali.

c. Menghentikan penawaran produk, penghentian penawaran produk yang akan memberikan dampak negatif pada kesehatan manusia.

d. Bahan pembuatan dan pengemasan yang ramah lingkungan harus digunakan bila memungkinkan.

e. Program penghargaan kerja harus dikembangkan dan ditingkatkan.

SRBP yang telah diterpakan CSR PTVI adalah dengan menciptakan galeri UKM untuk menunjang UMKM masyarakat yang ada di area pemberdayaan dalam meningkatkan aktivitas dan kreativitas masyarakat setempat sekaligus memberikan kesempatan untuk masyarakat dapat mengembangkan potensi bisnis kreatifnya terlebih pada masa pandemi Covid-19 peminat UMKM makin banyak karena kebijakan #dirumahaja.

c. ISO 26000 Standar Global Pelaksanaan CSR

Sebuah setter standar internasional seperti ISO (International Organization for Standardization) melangkah pada bulan September

(30)

18 2004 untuk membentuk ISO ISO 26000: Guidance Standard on Social Responsibility., mengundang semua pihak yang berkepentingan untuk bergabung dengan tim mereka (working group). Pemberian aturan aktivitas ISO ada pada pandangan umum bahwa SR ialah suatu hal yang krusial untuk keberlangsungan suatu perusahaan. Pemahaman ini tergambar pada dua sidang yakni

“World Summit on Sustainable Development (WSSD) dan Rio Earth Summit on the Environment tahun 1992” tahun 2002 yang berlangsung di Afrika Selatan.

Dalam konteks ini, berbagai hal mulai dari Corporate Social Responsibility atau CSR hingga Social Responsibility atau SR semakin berkembang. Menurut komite bayangan dari Indonesia perubahan ini diakibatkan acuan ISO 26000 tidak hanya untuk perusahaan saja akan tetapi untuk seluruh wujud perusahaan baik publik ataupun swasta. ISO 26000 adalah standar sukarela referensi tentang tanggung jawab sosial institusional, yang mencakup semua sektor lembaga swasta dan publik di negara maju dan berkembang.

Apabila merujuk pada pandangan yang dipakai oleh para pakar yang menyusun ISO 26000 yang dengan konsisten melakukan pengembangan tanggung jawab sosial sehingga permasalahan sosial responsibility akan melingkupi tujuh masalah pokok yakni :

1. Konsumen Pengembangan Masyarakat

2. Organisasi Pemerintahan (Organizational Governance) 3. Lingkungan

4. Praktik Kegiatan Institusi yang Sehat 5. Hak asasi manusia

6. Ketenagakerjaan

Sesuai dengan ISO 26000, CSR didefinisikan sebagai tanggung jawab perusahaan atas dampak lingkungan dan sosial dari tindakannya secara etis dan terbuka, di mana:

1. Memperhatikan kepentingan dari para stakeholder.

(31)

19 2. Konsisten dengan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan

berkelanjutan;

3. Termasuk dalam setiap aspek operasi perusahaan, baik itu kegiatan, layanan, atau produk;

4. Mematuhi hukum yang berlaku dan norma-norma internasional.

Asas-asas jasa menjadi landasan untuk penerapan yang menjadi informasi dan menjiwai dalam perencanaan keputusan dan aktivitas CSR berdasarkan ISO 26000 melingkupi:

1. Menghormati instrumen/badan-badan internasional 2. Kepatuhan kepada hukum

3. Akuntabilitas 4. Transparansi

5. Menghormati stakeholders dan kepentingannya 6. Melakukan tindakan pencegahan

7. Menghormati dasar-dasar hak asasi manusia 8. Perilaku yang beretika

d. Faktor-Faktor Pelaksanaan Corporate Social Responsibility Ada beberapa aspek umum yang mendukung perusahaan pertambangan PT Vale Indonesia Tbk dalam menjalankan program CSRnya, terbagi menjadi faktor internal dan eksternal:

1. Faktor internal misalnya top manajemen pada suatu organisasi melihat sebagai peluang sumber memperoleh kompetitif unggul atau responsibility is opportunity.

Beberapa pengamat yang memiliki pendapat bahwa faktor internal selaku penunjang CSR akan banyak memiliki peran di masa yang akan datang.

2. Faktor eksternal, terutama organisasi masyarakat sipil, mengkritik kinerja sosial dan lingkungan perusahaan Seseorang dapat belajar banyak tentang hubungan publik- swasta dengan melihat masa lalu.

(32)

20 e. Implementasi Corporate Social Responsibility

1. Pola Implementasi Corporate Social Responsibility

Pada usaha untuk meraih efektivitas penerapan CSR pada perusahaan terdapat setidaknya ada 4 pola atau model yang umumnya di jalankan di Indonesia yakni (Abidin, 2004:64-65) : a) Dengan organisasi sosial atau Yayasan perusahaan. Perusahaan

membentuk sebuah yayasan yang dinaungi oleh grupnya atau perusahaannya. Model ini merupakan adaptasi dari model yang biasa diterapkan pada organisasi di negara maju.

b) Keterlibatan. Perusahaan secara langsung menjalankan program CSR dengan menyelenggarakan aktivitas sosialnya dan menyerahkan donasi kepada masyarakat tanpa adanya perantara.

c) Bergabung dan mendukung pada suatu konsorsium.

Perusahaan ikut serta menjadi anggota mendirikan dan mendukung sebuah organisasi sosial yang dibentuk dengan sasaran sosial tertentu. Penerapan CSR ini mempunyai aktivitas yang besar yang dapat diraih apabila perusahaan tidak lagi memiliki peran sebagai dermawan. Tindakan ini memiliki dampak negatif yakni terpeliharanya ketergantungan pada uang kontribusi. Pelaksana CSR perusahaan pada konteks ini seharusnya dapat membangun suatu kerjasama dalam bentuk relasi kerja di antara masyarakat dengan perusahaan supaya dapat meraih sasaran bersama.

d) Bekerjasama dengan pihak lain. Perusahaan melakukan kegiatan kemitraan dengan organisasi non pemerintahan atau organisasi sosial lembaga pemerintahan dan media massa atau universitas baik dalam pengolahan anggaran ataupun dalam penerapannya.

Dibawah ini tersaji tabel yang mendeskripsikan manfaat terlibatnya masyarakat di sekitar oleh perusahaan dalam penerapan program CSR (Matias Siagian, 2010:78-79).

(33)

21 Tabel 2.1

Manfaat Penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Masyarakat setempat pada perusahaan Perusahaan pada masyarakat setempat 1. Reputasi yang lebih baik

2. Izin untuk beroperasi secara sosial

3. Mampu menggunakan pengetahuan dan tenaga kerja lokal

4. Keamanan yang lebih terjamin 5. Infrastruktur dan lingkungan

sosial ekonomi yang lebih baik 6. Menjaga pribadi yang efisien dan memiliki komitmen yang tinggi

7. Menarik pekerja, pemasok, pemberi pelayanan dan konsumen setempat yang berkualitas

1. Peluang penciptaan kesempatan kerja, pengalaman kerja, dan program latihan 2. Pembagian penanaman modal

bagi masyarakat,

pengembangan rangka asas 3. Keterampilan perdagangan 4. Efisiensi teknik dan pribadi

pekerja yang terlibat

5. Keterwakilan ekonomi sebagai strategi promosi bagi prakarsa masyarakat setempat.

Sumber: Matias Siagman (2010:78-79)

Pada penerapan kegiatan CSR tidak terdapat praktek tertentu atau standar yang di duga paling baik pada tiap organisasi yang mempunyai situasi dan karakteristik unik yang berpengaruh kepada seperti apa mereka melihat CSR tersebut. Setiap perusahaan berada di tempat yang berbeda ketika menyadari masalah CSR dan berapa banyak pekerjaan yang telah dilakukan untuk menerapkan pendekatan CSR.

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Implementasi CSR

Dalam kata Dwi (2009: 54-55) Untuk melaksanakan CSR, ada

(34)

22 delapan indikator yang dapat digunakan, seperti:

a) Kepemimpinan (Leadership)

Inisiatif CSR perusahaan dianggap sukses jika mendapat dukungan dari tim eksekutif perusahaan dan kepemimpinan menunjukkan kesediaan untuk memberikan kembali kepada masyarakat.

b) Proporsi bantuan

Agar program CSR menjadi tingkat penyerapan maksimum yang wajar dalam skala besar, anggaran juga harus ditingkatkan. Maka tidak menjadi suatu tolak ukur apabila dana yang tinggi akan menghasilkan program yang baik.

c) Akuntabilitas dan Transparansi

- Memiliki mekanisme audit finansial dan sosial yang mana unit sosial berkenaan dengan uji coba sejauh mana program tersebut di rujukan untuk masyarakat secara benar perusahaan mendapatkan feedback dari masyarakat dengan melakukan wawancara dengan para penerima CSR tersebut.

- Terdapat laporan tahunan (seperti, Annual Report PT Vale dan Sustainability Report PT Vale)

d) Cakupan Area (coverage area)

Adanya identifikasi dari penerima donasi dengan rasional dan tertib menurut skala prioritas yang telah ditetapkan.

e) Mekanisme Monitoring dan evaluasi dan Perencanaan

Dalam rencana, harus dipastikan bahwa banyak pemangku kepentingan terlibat dalam setiap siklus pelaksanaan proyek.

- Adanya kesadaran guna memfokuskan pada faktor lokal ketika merencanakan adanya pemahaman kontribusi dan penerimaan terhadap kultur sekitar.

- Adanya blue print policy yang jadi asas penerapan

(35)

23 program.

f) Pelibatan Pemegang saham (stakeholder engagement)

Mekanisme koordinasi antara pemegang saham dan petani sangat penting, khususnya ada publik dan ada mekanisme memberikan jaminan ikut sertanya masyarakat dalam beberapa proyek.

g) Keberlanjutan (sustainability)

- Meningkatkan rasa keterlibatan masyarakat mereka untuk berkontribusi lebih baik pada pemeliharaan dan pemeliharaan program.

- Pilihan untuk memiliki hubungan program menjamin bahwa dengan tidak mengikuti program, program akan berjalan sampai menyelesaikan hubungan.

- Peran berpindah dari perusahaan ke masyarakat.

h) Hasil yang nyata (outcome)

- Bukti fisik, seperti dokumen yang menunjukkan penurunan penyakit dan kematian atau penurunan buta huruf, peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang pendidikan, dan tolok ukur lainnya di area CSR perusahaan.

- Mengubah cara orang berpikir.

- Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat yang terbuka atau aktif.

3. Teori Stakeholder

Menurut teori pemangku kepentingan, perusahaan tidak bisa hanya ada untuk kepentingannya sendiri; Ia juga harus menguntungkan para pemegang sahamnya. Pengertian stakeholder yang dikemukakan (Rhenald Kasali dalam Purnasiswi, 2011), ialah setiap golongan orang yang ada pada dalam maupun luar perusahaan memiliki peranan dalam menetapkan suatu keberhasilan perusahaan. Kehadiran pemangku kepentingan di perusahaan memiliki dampak signifikan pada kemampuan perekam untuk mendukung perusahaan (Fatoni dkk, 2016).

(36)

24 Tanggung jawab perusahaan pada dasarnya tidak hanya terbatas pada memaksimalkan profit untuk kepentingan stakeholder akan tetapi secara luas yaitu, untuk membentuk kesejahteraan stakeholder tersebut yakni seluruh pihak terkait dengan perusahaan. Manfaat tersebut dapat diperoleh dengan teknis mengimplementasikan CSR yang diharapkan dapat memberikan peningkatan bagi kesejahteraan tenaga kerja masyarakat lokal maupun pelanggan. Dengan demikian akan terjalin hubungan yang baik diantara lingkungan sekitar dengan perusahaan yang berjalan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pada proses riset ini, peneliti memakai berbagai referensi dari sebagai riset sebelumnya. Dibawah ini beberapa riset terdahulu tersebut:

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

Jurnal Nasional 1

Nama Peneliti Hasnati, Sandra Dewi, dan Andrew Shandy Utama Lokasi

Penelitian

Pekanbaru, Sumatera Barat

Variabel dan Indikator Penelitian

Pemberdayaan ekonomi masyarakat saat pandemi Covid- 19

Teknik Analisis Data

Kualitatif

Hasil Penelitian

PT Asia Forestama Raya diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pandemi Covid-19 ini.

Situasi keuangan PT Asia Forestama Raya yang genting menjadi salah satu hambatan pelaksanaan pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Limbungan. Jika PT Asia Forestama Raya gagal untuk menempatkan rencana CSR ke dalam tindakan, warga Kelurahan Limbungan dapat

(37)

25 membawa keluhan mereka ke Komite IV DPRD Kota Pekanbaru.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Jurnal Nasional 2 Nama Peneliti Jamaluddin dan Suhardi M. Anwar Lokasi

Penelitian

Soroako, Sulawesi Selatan

Variabel dan Indikator Penelitian

Dependen dan Independen bersifat statistik

Teknik Analisis Data

Regresi dengan tiga model

Hasil Penelitian

Namun, tanggung jawab sosial perusahaan PT Vale Indonesia Tbk berdampak signifikan terhadap tingkat pendidikan dan pendapatan kelompok tani di Kecamatan Nuha, namun tidak berdampak signifikan terhadap kesehatan masyarakat. Model 1 memiliki tingkat kontribusi 71,6% untuk sektor pendidikan, sedangkan model 3 memiliki tingkat kontribusi 93,7% untuk dana tanggung jawab sosial Nuha Road. Model 3 menunjukkan, di sisi lain, bahwa tanggung jawab sosial perusahaan, yang diukur dengan kesehatan, tidak memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan individu.

Perbedaan Penelitian tidak pada saat pandemi covid-19

Jurnal Nasional 3

Nama Peneliti Umar Rizqon Akbar dan Sahadi Humaedi Lokasi

Penelitian

Bandung, Jawa Barat

Variabel dan Program CSR mengatasi pandemi Covid-19

(38)

26 Indikator

Teknik Analisis Data

Studi literatur

Hasil Penelitian

Banyak pihak mengambil tindakan untuk memerangi pandemi virus Covid-19 dalam situasi seperti ini. Untuk membantu mereka yang terkena dampak pandemi virus Covid-19 dan mencegahnya, banyak perusahaan Indonesia dengan CSR mengubah strategi CSR mereka. Bisnis harus dapat memenuhi tanggung jawab sosial yang direncanakan dalam situasi yang tidak terkendali selama masa pandemi Covid-19, karena penerima manfaat tanggung jawab sosial menjadi lebih umum selama masa pandemi ini.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Jurnal Nasional 4 Nama Peneliti Dewi Retno Budiastuti Lokasi

Penelitian

Pekanbaru, Sumatera Barat

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR disaat pandemi Covid-19

Teknik Analisis Data

Studi literatur

Hasil Penelitian

Negara-negara di seluruh dunia telah memberlakukan dan menerapkan beberapa peraturan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas. Lockdown, jam malam, dan pembatasan sosial berskala besar telah diberlakukan di sejumlah negara. Beberapa kabupaten di Indonesia sudah mulai menggunakan penegakan sosial dalam skala besar.

Mengatur sesuatu di Indonesia sulit diterima oleh sebagian orang karena budaya dan ekonomi negara yang unik. Bagi

(39)

27 mereka yang terdampak Covid-19, corporate social responsibility (CSR) adalah angin segar.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Jurnal Internasional 1

Nama Peneliti Dr Debjani Palai dan Prof. Rabinarayan Subudhi Lokasi

Penelitian

Odisha, India

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR saat pandemi Covid-19

Teknik Analisis Data

Analytical

Hasil Penelitian

Pandemi telah memberikan pelajaran bagaimana mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan baik oleh organisasi maupun masyarakat dengan melakukan upaya terbaik mereka selama masa kesusahan. Dengan mempertimbangkan CSR sebagai senjata strategis perusahaan dapat mencapai pertumbuhan jangka panjang yang pada akhirnya mengarah pada kemakmuran masyarakat secara keseluruhan.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Jurnal Internasional 2

Nama Peneliti Luiz Henrique Vieira da Silva, Cibele Roberta Sugahara, dan Denise Helena Lombardo Ferreira

Lokasi Penelitian

São Paulo, Brasil

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR dalam mengatasi pandemi Covid-19

(40)

28 Teknik

Analisis Data

Deskriptif

Hasil Penelitian

Kekhawatiran yang diungkapkan oleh perusahaan- perusahaan ini telah memfasilitasi pemerintah dalam mengatasi pandemi COVID-19, karena negara harus mengambil tindakan drastis dalam menegakkan MCO untuk mengekang penyebaran penyakit secara bertahap.

Meskipun beberapa perusahaan juga terkena dampaknya, upaya mereka untuk mengalokasikan sejumlah besar pendapatan perusahaan untuk melaksanakan inisiatif CSR adalah bijaksana dan patut diperhatikan.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Jurnal Internasional 3

Nama Peneliti Naziatul Aziah Mohd Radzi, Khai Ern Lee, Hazzyati Hashim, Ahmad Fahme Mohd Ali, Normaizatul Akma Saidi, Hasif Rafidee Hasbollah

Lokasi Penelitian

Kelantan, Malaysia

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR dalam mengatasi masa pandemi Covid-19

Teknik Analisis Data

Deskriptif

Hasil Penelitian

Situasi yang dihadapi oleh pandemi menunjukkan bahwa perlu untuk berinvestasi lebih banyak di sektor kesehatan dan kesejahteraan manusia. Sebagian besar dari investasi ini dapat dicapai melalui perusahaan yang mempraktikkan CSR, yang terbukti dalam realitas krisis dan ketidakpastian. Selain itu, kerjasama perusahaan dalam penjabaran dan implementasi kebijakan publik terbukti

(41)

29 sangat mendasar dan masih sedikit dijajaki. Oleh karena itu, peran perusahaan, bersama dengan pemerintah dan masyarakat sipil, dalam mencari pembangunan berkelanjutan menjadi tantangan.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Jurnal Internasional 4

Nama Peneliti Andi Erwin Syarif and Tsuyoshi Hatori Lokasi

Penelitian

Soroako, Sulawesi Selatan

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR terhadap kepercayaan masyarakat

Teknik Analisis Data

Studi literatur

Hasil Penelitian

Kepercayaan adalah hal yang utama. Jika tidak ada kepercayaan antara perusahaan dan masyarakat lokal, tidak ada hal baik yang akan keluar. Dalam praktiknya, CSR harus menjadikan sumber daya yang terukur dalam

“kepercayaan” berdasarkan dampak program CSR, dan melakukan keadilan prosedural dalam program CSR.

Sebenarnya dampak positif dari program CSR adalah yang paling penting untuk mendapatkan “kepercayaan” dari masyarakat setempat.

Perbedaan Penelitian tidak dilakukan pada saat pandemi Covid-19

Skripsi/Tesis 1 Nama Peneliti Debora Anggi Nathania Lokasi

Penelitian

Tangerang, Banten

(42)

30 Variabel dan

Indikator Penelitian

Program CSR terhadap masyarakat di masa pandemi Covid-19

Teknik Analisis Data

Kualitatif

Hasil Penelitian

Adira Finance sendiri melalui CSR Sahabat Lokal ingin membentuk positioning bahwa perusahaan berkomitmen menjalankan program yang berkelanjutan untuk mensejahterakan UKM dan UMKM serta mampu menumbuhkan nilai bersama yang bisa membantu ekosistem tersebut mandiri dan sejahtera.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Skripsi/Tesis 2 Nama Peneliti Anasrul

Lokasi Penelitian

Soroako, Sulawesi Selatan

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR terhadap masyarakat

Teknik Analisis Data

Kualitatif, eksplanatori

Hasil Penelitian

Program CSR dalam rencana penyediaan fasilitas air bersih di wilayah Nouha, Towuti, dan Wasuponda berdampak signifikan terhadap peningkatan citra perusahaan.

Perbedaan Penelitian tidak dilakukan pada masa pandemi Covid-19

Skripsi/Tesis 3 Nama Peneliti Muhammad Naufal Suwaninda Lokasi Taman Sari, Jakarta Barat

(43)

31 Penelitian

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR terhadap masyarakat pada masa pandemi Covid-19

Teknik Analisis Data

Deskriptif

Hasil Penelitian

Adalah umum bagi perusahaan Indonesia untuk berkolaborasi dengan LSM, lembaga akademik, dan pihak ketiga lainnya dalam upaya CSR mereka. Selain itu, sejumlah korporasi telah bergabung dalam konsorsium dalam rangka melaksanakan CSR bersama. Bahkan jika tim dan proyek mereka tidak secara eksplisit melambaikan spanduk CSR, beberapa perusahaan terlibat dalam kegiatan seperti CSR. Asal-usul konsep tanggung jawab sosial perusahaan dapat ditelusuri kembali ke praktik yang mengabaikan kerusakan lingkungan, mengeksploitasi sumber daya alam, dan menindas pekerja.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda

Skripsi/Tesis 4 Nama Peneliti Dela Irma Syarifah

Lokasi Penelitian

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Variabel dan Indikator Penelitian

Program CSR mengatasi masa pandemi Covid-19

Teknik Analisis Data

Deskriptif kualitatif, analisis regresi linier berganda dan uji F

Hasil Implementasi komunikasi CSR yang Adira Finance

(44)

32 Penelitian lakukan selama masa pandemi COVID-19 adalah menyebarkan pesan melalui website perusahaan, karyawan perusahaan, media sosial perusahaan: Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook, whatsapp group, email blast, annual report, press release, pemberitaan dari Influencer atau Blogger lokal yang diundang selama rangkaian kegiatan CSR #BangkitBersamaSahabat berlangsung, pemberitaan dari media, word of mouth masyarakat, dan unggahan dari peserta dan komunitas yang terlibat kegiatan CSR.

Perbedaan Perusahaan yang diteliti berbeda Sumber: Olahan Penulis (2021)

2.3 Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Sumber: Olahan Penulis (2021)

Tantangan Implementasi

Program-Program Pemberdayaan Masyarakat

Corporate Social Responsibility PT Vale Indonesia

(45)

33 Perusahaan swasta seperti PT Vale Indonesia (PTVI) yang masih tetap berdiri di tengah-tengah masyarakat daerah ini telah menerapkan salah satu program dari divisi eksternalnya yaitu Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan) terhadap masyarakat pemberdayaan. Program-program pemberdayaan masyarakat dari CSR yang mampu membuat masyarakat percaya kepada perusahaan dan perusahaan juga bisa mendapat kepercayaan dari pemerintah, masyarakat, maupun pemegang saham untuk melakukan aktivitas industrinya.

Dibalik program pemberdayaan, ada implementasi program kegiatan yang harus dilakukan oleh section CSR untuk masyarakat atau kepada stakeholder perusahaan. Selain pandemi Covid-19 saat ini, ada tantangan lain yang harus dihadapi CSR PTVI. Jadi, dengan adanya tantangan CSR di masa pandemi ini penulis memiliki tujuan untuk mengetahui seperti apa implementasi yang telah dilakukan sebelum mengetahui apa saja tantangan yang telah di hadapi CSR PTVI pada masa pandemi Covid-19.

(46)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Menurut Mulyana (2003:9) bahwa paradigma adalah cara memahami kompleksitas yang ada di dunia ini, dan cara ini dipegang teguh oleh pengikut dan pelaku. Paradigma membuktikan tentang apa saja hal yang masuk akal, sah, dan penting. Disamping itu, paradigma bermakna tegas seperti menunjukkan apa saja hal yang harus dilaksanakan tanpa mempertimbangkan secara epistemologis yang panjang.

Penelitian ini menggunakan paradigma penelitian post-positivisme. Post- positivisme merupakan perbaikan positivisme yang dianggap memiliki kelemahan- kelemahan, dan dianggap hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Mengacu pada pandangan Guba (1990) dan Denzin &

Lincoln (1994) secara ontologis aliran post-positivisme bersifat critical realism dan menganggap bahwa realitas memang ada dan sesuai dengan kenyataan dan hukum alam tapi mustahil realitas tersebut dapat dilihat secara benar oleh peneliti. Satu sisi post-positivisme sependapat dengan positivisme bahwa realitas itu memang nyata sesuai hukum alam. Tetapi pada sisi lain post-positivisme berpendapat manusia tidak mungkin mendapatkan kebenaran dari realitas apabila peneliti membuat jarak dengan realitas atau tidak terlibat secara langsung dengan realitas. Hubungan antara peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif, maka dari itu peneliti perlu menggunakan prinsip triangulasi yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, data, dan lain-lain untuk mengetahui tantangan dan implementasi dari Corporate Social Responsibility (CSR) PT Vale Indonesia Tbk pada masa pandemi Covid-19.

Adapun penggunaan metode penelitian yang peneliti gunakan yaitu metode kualitatif-deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus, yaitu data penelitian dikumpulkan melalui observasi secara langsung, wawancara dengan pihak informan yang dipercaya dapat memberikan informasi mengenai penelitian ini, dan mengumpulkan dan menganalisis dokumentasi atau catatan yang dimiliki perusahaan melalui sumber dan informan yang terpercaya. Informan yang dimaksud yaitu

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil temuan data, Bank Mandiri mempresentasikan perusahaannya sebagai perusahaan yang bertanggungjawab dan berkontribusi dalam kehidupan masyarakat, menunjukkan

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab

Program Corporate Social Responsibility Djarum Beasiswa Plus berkontribusi positif terhadap reputasi PT Djarum di mahasiswa bidang kesehatan, hal ini

Sebagai komitmen terhadap masyarakat maka kegiatan CSR difokuskan kepada kelompok Lanjut Usia (Lansia) yang dianggap rentan dengan penyakit sehingga menjadi prioritas

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan

Program Corporate Social Responsibility ini merupakan usaha yang harus dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan untuk memberdayakan dan meningkatkan lingkungan

Lonsum tersebut dapat membuat masyarakat sekitar mendapat nilai tambah dalam perekonomiannya artinya masyarakat merasa diberdayakan oleh perusahaan lewat dengan kegiatan CSR Corporate

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan selama Pandemi Covid-19 Berdasarkan hasil pengujian mengenai pengaruh pengungkapan CSR