• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

5.2 Karakteristik Konsumen

Karakteristik konsumen merupakan sifat atau ciri konsumen yang sudah diberikan pertanyaan melalui kuesioner yang disajikan dari hasil survei. Karakteristik responden yang dijelaskan dan dibahas dalam penelitian ini meliputi variabel jenis kelamin, usia, status pernikahan, pekerjaan, pendidikan, pendapatan dan pengeluaran untuk makanan dan minuman.

5.2.1 Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin telah menjadi dasar segmentasi pasar yang digunakan pada berbagai produk karena pada setiap masyarakat umum penting untuk menentukan produk yang khusus dihubungkan dengan jenis kelamin tersebut. Sebaran responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jumlah Karakteristik Responden Orang Persentase (%) Laki-laki 34 34 Perempuan 66 66 Jumlah 100 100

Berdasarkan hasil penelitian, pada Tabel 4 karakteristik responden yang paling dominan adalah perempuan yaitu sebesar 66 persen sedangkan laki-laki sebesar 34 persen. Hal ini disebabkan perempuan lebih memperhatikan gaya hidup dan kesehatan sehingga hal ini akan berdampak pada apa yang akan dibeli.

5.2.2 Sebaran Responden Berdasarkan Umur

Usia sebagai karakteristik demografi yang dapat mempengaruhi preferensi seseorang dalam melakukan keputusan pembelian. Penelitian ini dilakukan berdasarkan usia terendah kurang dari 25 tahun dan usia tertinggi lebih dari 45 tahun. Sebaran responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Umur

Jumlah Karakteristik Responden

Orang Persentase (%)

Kurang dari 25 tahun 32 32

26 – 30 tahun 33 33

31 – 35 tahun 14 14

36 – 40 tahun 9 9

41 – 45 tahun 10 10

Lebih dari 45 tahun 2 2

Jumlah 100 100

Pada Tabel 5 terlihat bahwa usia yang paling dominan berada pada kisaran usia 26 sampai 30 tahun, yaitu sebesar 33 persen, dan sebesar 32 persen usia responden berada pada kisaran kurang dari 25 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas yang mengkonsumsi yoghurt Activia adalah responden yang berusia dibawah 30 tahun, karena pada usia tersebut kecenderungan konsumen untuk mencoba produk yang baru sangat besar mengingat yoghurt Activia merupakan produk yang baru beredar di pasaran. Hal ini juga didukung oleh gencarnya iklan di televisi yang mempromosikan yoghurt Activia.

5.2.3 Sebaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan

Status pernikahan memberikan pengaruh yang besar terhadap proses keputusan pembelian. Menurut Kotler (2005) keluarga adalah sebuah organisasi pembelian yang paling penting dalam masyarakat, dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh dalam keputusan pembelian. Sebaran responden berdasarkan status pernikahan dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Status Pernikahan Jumlah Karakteristik Responden Orang Persentase (%) Belum Menikah 60 60 Menikah 40 40 Pernah Menikah 0 0 Jumlah 100 100

Tabel 6 menjelaskan bahwa jumlah respoden yang paling dominan berdasarkan status pernikahan adalah responden yang belum menikah yaitu sebesar 80 persen sedangkan responden yang telah menikah adalah sebesar 40 persen. Responden yang belum menikah memiliki kecenderungan untuk lebih banyak mengkonsumsi produk, karena gaya hidup yang lebih diperhatikan.

5.2.4 Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pendidikan dan pekerjaan adalah dua hal yang saling berhubungan, dimana pendidikan akan mampu menentukan jenis pekerjaan konsumen, dan akan berimplikasi pada pendapatan yang akan diterimanya. Menurut Engel et al., (1994) Pekerjaan yang dilakukan oleh responden sangat mempengaruhi gaya hidup mereka dan merupakan basis terpenting untuk menyampaikan pretise, kehormatan dan respek.

Berdasarkan karakteristik jenis pekerjaan, hasil penelitian menunjukkan bahwa respoden terbesar adalah pegawai swasta sebesar 52 persen. Jenis pekerjaan mahasiswa dan pegawai negeri sipil menempati urutan kedua yaitu sebesar 17 persen. Berikut sebaran responden berdasarkan pekerjaan yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Sebaran Responden Berdasarkan Pekerjaan Jumlah Karakteristik Responden

Orang Persentase (%)

Tidak/Belum bekerja -

-Ibu Rumah Tangga 11 11

Pelajar/Mahasiswa 17 17

Wiraswasta 3 3

Pegawai Negeri Sipil 17 17

Pegawai Swasta 52 52

Jumlah 100 100

5.2.5 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan akan mempengaruhi proses keputusan pembelian dan pola konsumsi seseorang. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan responsif terhadap informasi yang akan diterimanya juga dalam hal menentukan pilihan terhadap suatu produk. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan dideskripsikan pada Tabel 8.

Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Jumlah Karakteristik Responden Orang Persentase (%) SD - -SMP - -SMU/SMK 33 33 Diploma 36 36 Sarjana 29 29 Pasca Sarjana 2 2 Jumlah 100 100

Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada Tabel 8, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan yang paling rendah adalah sekolah menengah umum atau sekolah menengah kejuruan, sedangkan yang paling tinggi adalah pasca sarjana. Pada tabel diatas terlihat bahwa mayoritas responden

berdasarkan tingkat pendidikannya adalah diploma sebesar 36 persen, sedangkan yang paling rendah adalah pasca sarjana sebesar dua persen.

5.2.6 Sebaran Responden Berdasarkan Pendapatan

Pendapatan sangat dipengaruhi oleh pendidikan dan pekerjaan. Sumarwan (2003), menyatakan bahwa jumlah pendapatan yang diperoleh akan menggambarkan daya beli dari konsumen. Berikut sebaran responden berdasarkan pendapatan yang dapat dilihat pada pada Tabel 9.

Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Jumlah Karakteristik Responden Orang Persentase (%) Kurang dari Rp 1.000.000 18 18 Rp 1.000.001 – 2.000.000 34 34 Rp 2.000.001 – 3.000.000 43 43 Rp 3.000.001 – 4.000.000 3 3 Rp 4.000.001 – 5.000.000 2 2 Lebih dari Rp 5.000.000 - -Jumlah 100 100

Pendapatan responden terbagi dalam beberapa kelompok pendapatan, dari tingkat pendapatan kurang dari Rp 1.000.000 hingga konsumen yang memiliki pendapatan diatas Rp 5.000.000. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa tingkat pendapatan responden beragam, hal ini juga berkaitan dengan jenis pekerjaan dari responden.

Dari Tabel 9 di atas menjelaskan bahwa persentase yang paling besar adalah responden yang berpendapatan berkisar antara Rp 2.000.001 sampai Rp 3.000.000. Tingkat pendapatan responden tertinggi kedua sebesar 34 persen yang berpendapatan antara Rp 1.000.001 sampai 2.000.000. Pada Tabel 10 juga

dapat dilihat bahwa pendapatan responden yang paling tinggi sebesar dua persen yaitu responden yang berpendapatan antara Rp 4.000.001 sampai 5.000.000.

5.2.7 Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran

Tingkat pengeluaran respoden diperlukan sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam memutuskan proses keputusan pembelian. Responden berdasarkan pendapatan yang dapat dilihat pada pada Tabel 10.

Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pengeluaran Jumlah Karakteristik Responden Orang Persentase (%) Kurang dari Rp 500.000 22 22 Rp 500.001 – 1.000.000 48 48 Rp 1.000.0001 – 2.000.000 28 28 Rp 2.000.0001 – 3.000.000 2 4 Rp3.000.0001 – 4.000.000 - -Lebih dari Rp 4.000.000 - -Jumlah 100 100

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki pengeluaran berkisar antara Rp 500.001 sampai Rp. 1.000.000 yaitu 48 persen, sedangkan jumlah pengeluaran terbanyak kedua berkisar antara Rp 1.000.001 sampai 2.000.000 sebesar 28 persen. Pengeluaran yang paling tinggi sebesar 2 persen, dimana pengeluaran responden berkisar antara Rp 2.000.0001 sampai 3.000.000.

Berdasarkan karakteristik konsumen yoghurt Activia pada penelitian ini, dapat dikatakan bahwa karakteristik konsumen sesuai dengan segmentasi difokuskan oleh PT Danone Indonesia yakni yoghurt Activia memang ditujukan untuk wanita aktif. Hasil penelitian karakteristik konsumen dapat dilihat bahwa sebagian konsumen yoghurt Activia adalah perempuan, yang berusia antara 20 sampai dengan 30 tahun, dimana sebagian besar adalah pekerja swasta dan belum

menikah. Hal ini dikarenakan bahwa wanita lebih mementingkan pola hidup mereka dan cepatnya informasi mengenai suatu produk yang mereka peroleh, selain itu adanya kemungkinan wanita lebih terpengaruh oleh informasi yang baru dibandingkan dengan laki-laki.