• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Barru

Kabupaten Barru adalah salah satu kabupaten yang berada pada pesisir barat provinsi Sulawesi-Selatan, terletak antara koordinat 40°5’49” – 40°47’35” lintang selatan dan 119°49’16” bujur timur dengan luas wilayah 1.174.72 km² berjarak lebih kurang 100 km sebelah utara Kota Makassar dan 50 km sebelah selatan kota Pare-pare dengan garis pantai sepanjang 78 km.

Kabupaten Barru berada pada jalur Trans Sulawesi dan merupakan daerah lintas wisata antara kota Makassar dengan Kabupaten Tana Toraja sebagai tujuan wisata serta berada dalam Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Pare-pare. Jumlah penduduknya berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2009 sebesar 162.985 jiwa dengan kepadatan rata-rata 138,74 jiwa/km². Pendapatan perkapita penduduk kabupaten Barru Tahun 2009 sebesar Rp. 9.705.963,-

Perjalanan dari makassar ke kabupaten Barru dapat ditempuh selama 1,5 jam dan dari kota Pare-pare ke kabupaten Barru selama 45 menit. Kabupaten Barru berbatasan dengan kota Pare-pare dan Kabupaten Sidrap di sebelah Utara, kabupaten Soppeng dan kabupaten Bone di sebelah Timur, kabupaten Pangkep di sebelah Selatan dan Selat Makassar di sebelah barat.

a. Letak Wilayah Kabupaten Barru terletak di pantai barat Sulawesi-Selatan, berjarak sekitar 100 km arah utara kota Makassar. Secara geografis terletak pada koordinat 4°05’49”LS - 4°47’35”LS dan 119°35’00”BT - 119°49’16”BT. Di sebelah Utara Kabupaten Barru berbatasan kota Pare-pare dan Kabupaten Sidrap, sebelah Timur berbatasan kabupaten Soppeng dan kabupaten Bone, sebelah selatan berbatasan kabupaten Pangkep dan sebelah Barat kabupaten Pangkep dan sebelah Barat berbatasan Selat Makassar.

b. Luas Wilayah, kabupaten Barru seluas 1.174,72 km², terbagi dalam 7 kecamatan yaitu: Kecamatan Tanete Riaja seluas 174,29 km², Kecamatan Tanete Rilau seluas 79,17 km², Kecamatan Barru seluas 199,32 km², Kecamatan Soppeng Riaja seluas 78,90 km², Kecamatan Mallusetasi seluas 216,58 km², Kecamatan Pujananting seluas 314,26 km², dan Kecamatan Balusu seluas 112,20 km². Selain daratan, terdapat juga wilayah laut teritorial seluas 4 mil dari pantai sepanjang 78 km.

c. Morfologi Wilayah, Berdasarkan kemiringan lereng, wilayah kabupaten Barru terbagi 4 kriteria morfologis yaitu: datar dengan kemiringan 0-2° seluas 26,64%, landai dengan kemiringan 2-15° seluas 7.043 ha atau 5,49%, miring dengan kemiringan 15-40° seluas 3,346 ha atau 28,31%, dan terjal dengan kemiringan >40° seluas 50.587 ha atau 43,06% yang tersebar pada semua kecamatan.

40

d. Ketinggian Wilayah, Berdasarkan ketinggian dari permukaan laut, kabupaten Barru dapat dibagi dalam enam kategori ketinggian yaitu: 0-25 meter dari permukaan laut (mdpl) seluas 26.319 ha (22,40%), tersebar diseluruh kecamatan kecuali kecamatan Pujananting; 25-100 mdpl seluas 12.543 ha (10,68%), tersebar di seluruh kecamatan; 100-500 mdpl seluas 52.782 ha (44,93%), tersebar di seluruh kecamatan; 500-1000 mdpl seluas 23.812 ha (20,27%), tersebar di seluruh kecamatan kecuali kecamatan Tanete Rilau; 1000-1500 mdpl seluas 1.941 ha (1,65%), tersebar di kecamatan Tanete Rilau, Barru, Soppeng Riaja dan Pujananting; dan kategori >1500 mdpl seluas 75 ha (0,06%), hanya terdapat di kecamatan Pujananting.

e. Komoditas Unggulan, Wilayahnya yang subur, menjadikan Kabupaten Barru memiliki potensi serta kekayaan alam yang melimpah, diantaranya adalah sektor industri, pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan, kerajinan, dan pariwisata. Salah satu sektor yang paling menonjol adalah sektor kelautan dan perikanan.

Garis pantainya yang membentang di wilayah barat menghadap ke Selat Makassar menjadikan Kabupaten Barru memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Seperti, budidaya keramba jaring apung yang menghasilkan banding dan nila merah di kecamatan Mallusetasi, kerang Mutiara di Pulau Panikiang. Sementara itu di kecamatan Tanete Rilau, Barru, Soppeng Riaja dan Mallusetasi dapat dikembangkan budidaya rumput laut, kepiting dan

teripang. Sedangkan bufidaya kerang-kerangan juga dikembangkan di kecamatan Balusu, Barru dan Mallusetasi.

f. Kondisi Geologi, Jenis tanah di Kabupaten Barru terdiri atas: Alluvial seluas 14.659 ha (12,48%) yang terdapat di Kecamatan Tanete Riaja; Litosol seluas 29.034 ha (24,72%) yang terdapat di Kecamatan Tanete Rilau dan Tanete Riaja; Regosol seluas 41.254 ha (38,20%) yang terdapat di seluruh kecamatan; dan jenis Mediteren seluas 32.516 (24,60%) yang terdapat diseluruh kecamatan kecuali kecamatan Tanete Rilau.

g. Jumlah penduduk,Penduduk Kabupaten Barru berdasarkan proyeksipenduduk tahun 2017 sebanyak 172.767 jiwa yang terdiri atas 83.082 jiwapenduduk laki-laki dan 89.685 jiwa penduduk perempuan. Dibandingkandengan proyeksi jumlah penduduk tahun 2016, penduduk Barru mengalami pertumbuhan sebesar 0,5persen dengan masing-masing persentase pertumbuhan penduduk laki-laki sebesar 0,56 persen dan penduduk perempuan sebesar 0,45 persen. Sementara itu besarnya angka rasio jenis kelamin tahun 2017. Kepadatan penduduk di Kabupaten Barru tahun 2017 mencapai 147 jiwa/km2 dengan rata-rata jumlah penduduk per rumah tangga 4 orang. Kepadatan Penduduk di 7 kecamatan cukup beragam dengan kepadatan penduduk tertinggi terletak di kecamatan Tanete Rilau dengan kepadatan sebesar 427 jiwa/km2 dan terendah di Kecamatan

42

Pujananting sebesar 42 jiwa/Km2. Sementara itu jumlah rumah tangga mengalami pertumbuhan sebesar 0,5 persen dari tahun 2016.

Tabel 4.1 Kependudukan

Kecamatan Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun

(%) 2010 2016 2017 2010-2017 2016-2017 Tanete Riaja 21 899 2234 22 739 0,54 0,46 Pujananting 12 785 13046 13 100 0,35 0,28 Tanete Rilau 32 763 33 652 33 773 0,43 0,36 Barru 38 300 40 705 41 078 1,01 0,92 Soppeng Riaja 17 595 17 869 17 899 0,25 0,17 Ballusu 17 575 18 488 18 629 0,84 0,76 Mallusetasi 25 030 25 494 25 549 0,29 0,22 Kabupaten Barru 16597 171 906 172767 0,58 0,50

(Sumber: Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Barru, 2017

g. Iklim dan cuaca

Tabel 4.2

Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan setiap Bulan di Kabupaten Barru Bulan Jumlah hari

Hujan Curah Hujan

Januari 21 488 Februari 16 395 Maret 20 409 April 11 298 Mei 15 211 Juni 14 168 Juli 9 101 Agustus 3 19 September 4 110 Oktober 13 164 November 20 290 Desember 19 739

(Sumber data: Jumlah Hari Hujan& Curah Hujan setiap Bulan di Kabupaten Barru, 2017)

h. Kesehatan, Pada tahun 2017 terdapat 1 Rumah Sakit di Barru yang terletak di Kecamatan Barru. Kemudian juga terdapat 12 Puskesmas, 247 Posyandu, 4 klinik, dan 15 Polindes yang tersebar di seluruh KabupatenBarru. Selain didukung dengan fasilitas tersebut, Barru memiliki tenaga kesehatan antara lain 40 Tenaga Medis, 252 Tenaga Keperawatan, 113 Tenaga Kebidanan, 30 Tenaga Kefarmasian, 264 Tenaga Kesehatan Lainnya, 14 Dokter Spesialis, 17 Dokter Umum dan 9 Dokter Gigi.Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, penyakit paling banyak terjadi pada tahun 2017 adalah ISPA dengan 10.290 penderita. Namun, selama 5 tahun terakhir jumlah bayi dengan gizi buruk menunjukan penurunan dengan hanya 9 bayi menderita gizi buruk pada tahun 2017.

i. Pendidikan, Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional Kor, Maret 2017, Angka Parisipasi Murni (APM) tertinggi berada pada jenjang SD/MI dengan APM mencapai 96,36 dan Angka Partisipasi Kasar (APK) tertinggi berada pada jenjang SD/MI dengan APK 105,01. Menurut Dinas Pendidikan Kabupaten Barru pada tahun 2017 terdapat 244 TK, 224 SD Sederajat, 52 SMP Sederajat, 29 SMA Sederajat, dan 6 Perguruan Tinggi.

j. Agama, Dari sisi agama, mayoritas penduduk Barru beragama Islam menurut catatan Kementrian Agama Kabupaten Barru dan juga terdapat 347 Protestan , 60 katolik, dan 13 penganut budha diBarru. jumlah tempat peribadatan yaitu total 275 Masjid,37 Mushola , 43 langgar dan 3 gereja.

44

k. Penduduk miskinpenduduk miskinadalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan Makanan (GKM)merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita per hari. Garis Kemiskinan Non-Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan kebutuhandasar, lainnya.

Tabel 4.3

Jumlah Desa, Kelurahan, Lingkungan, Dusun dan Rukun Tetangga Menurut Kecamatan di Kabupaten Barru 2017

Kecamatan Desa Kelurahan Lingkungan Dusun RT

TANETE RIAJA 6 1 4 31 106 PUJANANTING 6 1 4 40 91 TANETE RILAU 8 2 7 29 108 BARRU 5 5 23 19 137 SOPPENG RIAJA 5 2 4 17 55 BALUSU 5 1 4 23 77 MALLUSETASI 5 3 12 22 113 2017 40 15 58 181 687 2016 40 15 58 177 687 2015 40 15 58 177 687 2014 40 15 57 173 677 2013 40 15 53 177 666

(Sumber: Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Barru)

l. Visi dan Misi Kabupaten Barru Visi

Pemerintah daerah Kabupaten Barru 2015-2020 mengacu pada yang telah disampaikan oleh Bupati/Wakil Bupati terpilih hasil pemilihan kepala daerah tahun 2015 yaitu;

“Terwujudnya Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas, dan Bermartabat yang Bernafaskan Keagamaan”

Visi ini menjadi arah perjalanan pembangunan Kabupaten Barru selama tahun 2015-2020 dengan penjelasan makna visi sebagai berikut:

a. Lebih maju adalah kondisi dimana pada tahun 2020 Kabupaten Barru menjadi lebih baik dalam hal kualitas sumberdaya manusia yang meliputi angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka melek huruf dan daya beli masyarakat.

b. Sejahtera bermakna bahwa pembangunan Kabupaten Barru dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial seluruh masyarakat Barru.

c. Taat azas dimaksudkan bahwa pembangunan Kabupaten Barru yang dilakukan mengacu pada ketentuan hukum dan norma budaya/adat-istiadat serta kearifan lokal dalam rangka terpeliharanya kebersamaan antar berbagai unsur dalam tatanan daerah dan terjaminnya keberlanjutan pembangunan.

d. Bermartabat dimaksudkan bahwa pembangunan di Kabupaten Barru dilakukan dengan berlandaskan pada semangat menuju daya saing dan kemandirian daerah.

46

e. Bernafaskan keagamaan bermakna bahwa seluruh aktivitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan berlandaskan nilai-nilai keagamaan.

Misi

berdasarkan visi tersebut di atas, maka misi pembangunan jangka menengah daerah yang ditetapkan sebagai berikut: Meningkatkan kualitas manusia Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Menciptakan lingkungan yang kondusif Mengembangkan interkoneksitas wilayah. Mewujudkan tata kelola yang baik dan bersih Berdasarkan visi dan misi, maka tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah daerah yang akan dicapai sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas manusia

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: Meningkatnya angka partisipasi murni dan angka partisipasi kasar anak usia dini SD, SLTP, dan SLTA dan angka melanjutkan sekolah Menurunnya angka buta huruf secara signifikan Meningkatnya kualitas guru Meningkatnya sarana prasarana Meningkatnya proses belajar mengajar Meningkatnya luaran pendidikan SD, SLTP, SLTA Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan Meningkatnya PHBS masyarakat serta terwujudnya lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan Meningkatnya efektifitas pelayanan perawatan dan pengobatan

penyakit Meningkatnya status gizi masyarakat Menurunnya angka kematian bayi, balita dan ibu hamil/melahirkan Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi, obat-obatan, dokter dan paramedis Terpenuhinya kebutuhan sarana/prasarana kesehatan, tekhnologi kesehatan dan tenaga kesehatan sesuai bidangnya Terkendalikannya pertumbuhan penduduk Meningkatnya kemampuan tangkal atas penyakit menular dan penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, Flu Burung serta potensi penyakit/gangguan kesehatan akibat pemanasan global

2. Tercapainya Kesejahteraan Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : Berkurangnya jumlah penduduk miskin, kedalaman kemiskinan dan kerentanan untuk miskin Terjadinya transformasi struktur perekonomian yang berimbang antara sektor primer, sekunder dan tersier Terciptanya jaringan kerjasama dengan lembaga mitra lainnya Meningkatnya produksi dan produktivitas yang semakin berkualitas Meningkatnya populasi ternak besar yang bersinergi dengan intensifikasi tanaman pangan Meningkatnya produksi ternak unggas Meningkatnya produksi perikanan tangkap dan budidaya Meningkatnya sarana prasarana penangkapan Meningkatnya produksi dan penyerapan tenaga kerja industri,

48

UMKM Optimalnya eksploitasi sumber-sumber pertambangan bernilai ekonomis tinggi Meningkatnya kelestarian ekologi dan sumber daya alam Tertanganinya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial Berkembangnya kegiatan kepemudaan Berkembangnya kegiatan keolahragaan Meningkat dan meluasnya apresiasi seni daerah Teraktualisasikannya situs dan karya kebudayaan lokal asli Berkembangnya destinasi dan event wisata Berkembangnya partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah, lembaga ekonomi dan penyelenggaraan pembangunan Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak Berkembangnya koperasi sebagai bagian dari gerakan sosial masyarakat.

3. Terpeliharanya dan Semakin Meningkatnya Kebersamaan Antar Berbagai Unsur Dalam Tatanan Daerah

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah : Berkembang dan terpeliharanya saling kepercayaan, saling bantu serta kepatuhan kepada norma kebersamaan Teraktualisasikannya nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan lokal asli Berkembangnya kualitas tatanan pada tingkat lokalitas desa/kelurahan Tertanamkannya nilai-nilai kesadaraan berdemokrasi pada masyarakat dan pelaku politik.

4. Terjaminnya Kelestarian Lingkungan dan Keberlanjutan Sumber Daya Alam

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: Terlestarikannya sumber daya alam Terpeliharanya kualitas lingkungan yang baik Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien Terciptanya kesiapan dalam mitigasi dan adaptasi dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian, ketahanan pangan, gangguan kesehatan dan keragaman hayati Terjaganya keharmonisan dalam bentuk interaksi antar kelompok, golongan, lapisan dan pemangku kepentingan Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada hukum Terwujudnya kesadaran dan penghargaan terhadap hukum dan hak asasi manusia.

5. Meningkatnya Daya Saing Daerah

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: Terpenuhinya kebutuhan jalan-jembatan dan pelabuhan bagi angkutan dan perlintasan orang/barang Terpenuhinya kebutuhan infrastruktur angkutan darat Terpenuhinya fasilitas yang dapat mengakselerasi pertumbuhan dan transformasi perekonomian serta kemajuan/kemandirian wilayah Terpeliharanya keseimbangan antara kawasan lindung dengan kawasan budidaya Berkembangnya wilayah perkotaan/agropolitan, wilayah industri dan kawasan strategis Tertanganinya wilayah

50

banjir dan wilayah kekeringan Berkembangnya keadaan kondusif bagi penanaman modal dalam negeri dan asing Berkembangnya jaringan kerjasama antar daerah

6. Semakin Fungsionalnya Nilai dan Ajaran Agama Dalam Etos dan Budaya Kerja Dalam Tatanan Pemerintah dan Sosial Kemasyarakat

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: Semakin tingginya kualitas penghayatan dan pengamalan ajaran agama. 7. Terwujudnya Pelayanan Umum yang Efektif dan Efisien

dan Memuaskan Masyarakat

Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan ini adalah: Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang transparan, akuntabel dan partisipatif Meningkatnya kualitas fungsi legislasi, penganggaran dan pengawasan DPRD Meningkatnya kualitas pelayanan kemasyarakatan, pemerintahan dan pembangunan Tercapainya kapasitas yang bersesuaian dengan tuntutan perwujudan kepemerintahan yang baik dan saling memberdayakan dengan kelembagaan masyarakat Meningkatnya tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Terciptanya pelayanan publik yang prima Terciptanya pengelolaan kependudukan dan catatan sipil yang tertib Berkembangnya sistem pelayanan yang menjamin efektifitas, efisiensi dan kepuasan pelanggan

Berkembangnya organisasi dan kelembagaan pemerintah daerah yang efektif Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur.

2. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kantor Plasa Telkom Group Kabupaten Barru

Kantor Plasa Telkom Group Kabupaten Barru berlokasi tepatnya di Jalan Sultan Hasanuddin No.17 Coppo, Kec.Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan 90711, Indonesia.

PT. Telekomunikasi Indonesia adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Kantor Plasa Telkom Group Kabupaten Barru terdiri dari dua gedung yaitu STO dan Plasa Telkom Group.

Gedung STO diperuntukkan untuk menempatkan perangkat untuk pemasangan Indihome sedangkan gedung Plasa Telkom Group diperuntukkan untuk menangani pelanggan baik yang mau membayar maupun pasang baru Indihome dan gangguan.

Plasa Telkom Group ini bergerak dalam bidang pelayanan pengguna jasa internet dan Telephone.Kantor Pusat Plasa Telkom Group ada dua alamat yang pertama, beralamat di Jl. Kebon Sirih No.37 Jakarta Pusat Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan kemudian beralamat di Jl. Andi Isa No.7 Pare-pare.

52

1. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

Kantor Plasa Telkom Group Kabupaten Barru

Keterangan:

a. Korter : Koordinator Teritory

b. CSR : Customer Service Respresentative c. HK : House Keeping

d. PSB : Pasang baru e. SF : Sales Force

Nama dan Jabatan Pegawai Kantor Plasa Telkom Group Kabupaten Barru a. Korter : Supriadi

b. CSR : Riskitrianti Rusdi c. Satpam : 1. Hidayat

2. Dedy syamsu d. Koperasi : Mardiana

e. Tim Gangguan : 1. Jasruddin

2. Muh. Fadli f. HK : Hasdi Sultan g. PSB : 1. Ismail 2. Kaswandi 3. Nufahmi 4.Nurfahri h. SF : 1. Asdar 2. Jumiati B. HASIL PENELITIAN

Dokumen terkait