• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Responden

Dalam dokumen Public Relations Sebagai Tools Marketing (Halaman 64-71)

2. Sampling Kebetulan ( Accidental Sampling )

4.3. Analisis Tabel Tunggal

4.3.1. Karakteristik Responden

Tabel 4 Umur Responden No Keterangan F Persentase 1. <=17 tahun 1 1,0 2. 18-22 tahun 4 4,0 3. 23-27 tahun 14 14,0 4. 28-32 tahun 12 12,0 5. 33-40 tahun 21 21,0 6. 41-50 tahun 29 29,0 7. 51-56 tahun 12 12,0 8. >57 TAHUN 7 7,0 Total 100 100,0 Sumber : P.01/ Fc.04

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi ”Umur

sampel N= 100 orang dan diketahui yang memiliki umur rata-rata berkisar antara 41-50 tahun sejumlah 29 orang dengan persentase 29% dan yang berumur <= 17 tahun hanya berjumlah satu orang dengan persentase 1%.

Penelitian yang peneliti lakukan menggunakan teknik Accidental Sampling, yaitu teknik penarikan sample dengan mengambil siapa saja yang secara kebetulan di jumpai. Pada saat penyebaran kuesioner, responden yang berumur 41-50 tahun lebih banyak peneliti jumpai. Dan lebih sering datang untuk menginap di hotel dan mengadakan rapat di Hotel Inna Dharma Deli. Hal ini dikarenakan ketika penelitian responden yang datang lebih banyak yang mengadakan rapat dan acara di hotel tersebut dikarenakan kondisi dalam nuansa bulan ramadhan. Tabel 5 Suku Bangsa No Keterangan F Persentase 1. Angkola/Mandailing 33 33,0 2. Toba 13 13,0 3. Karo 7 7,0 4. Simalungun 5 5,0 5. Tionghoa 1 1,0 6. Minang 8 8,0 7. Jawa 21 21,0 8. Nias 2 2,0 9. Melayu 7 7,0 10 Lainnya 3 3,0 Total 100 100 Sumber : P.02/ Fc.05

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi ”Suku Bangsa” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 100 orang telah diketahui responden yang mempunyai suku Angkola/mandailing sebanyak 33 orang dengan persentase 33%. Responden yang bersuku bangsa Angkola/mandailing merupakan suku bangsa terbanyak yang menjadi responden

penelitian pada penelitian ini. Sedangkan untuk responden yang bersuku bangsa tionghoa hanya sebanyak 1 orang dengan persentase 1%.

Berdasarkan tabel diatas dapat kita lihat, bahwasannya yang menjadi responden terbanyak ketika peneliti menyebarkan kuesioner adalah suku bangsa angkola/mandailing, jawa, dan toba. Hal ini bisa terjadi karena ketika penyebaran keusioner suku bangsa mandaling dan jawa lebih mendominasi di Hotel Inna Dharma Deli. Yang artinya pengunjung Hotel lebih banyak orang angkola/mandailing dan jawa.

Tabel 6 Agama No Keterangan F Persentase 1. Islam 75 75,0 2. Protestan 20 20,0 3. Katolik 4 4,0 4. Hindu 0 0,0 5. Budha 1 1,0 6. Lainnya 0 0,0 Total 100 100,0 Sumber : P.03/Fc.06

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi “Agama” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 100 orang diketahui sebanyak 75 responden beragama islam dengan persentase 75%, 20 responden beragama kristen protestan dengan persentase 20%, 4 responden beragama kristen katolik dengan persentase 4%, tidak ada responden yang beragama hindu dan 1 responden beragama budha dengan persentase 1%.

Berdasarkan uraian diatas, dapat kita lihat pengunjung hotel yang menjadi responden dengan agama hindu dan budha menempati posisi paling rendah. Bahkan untuk agama hindu sendiri tidak ada yang dijadikan responden. Hal ini dapat diartikan bahwa sedikitnya masyarakat yang beragama hindu dan budha mempengaruhi tingkat partisipasi mereka dalam pemerintahan di kota Medan. Ini juga bisa disebabkan oleh kurangnya kedekatan emosional departemen marketing

dengan pengunjung yang beragama hindu dan budha sehingga sulit untuk dapat kepercayaan dari mereka. Sedikitnya responden yang menginap beragama hindu

dan budha bisa diakibatkan juga oleh minimnya jumlah karyawan atau pegawai yang memiliki kesamaan agama dengan mereka. Sehingga untuk pengunjung terbanyak ditempati oleh yang beragama islam sebanyak 75 orang dengan persentase 75%.

Tabel 7

Pendidikan Terakhir Responden

No Keterangan F Persentase

1. <= SD : Tidak tamat SD/sederajat ;

Tamat SD/sederajat 0 0,0

2. SLTP : Tidak Tamat SLTP/sederajat ;

Tamat SLTP/sederajat 0 0,0

3. SLTA :Tidak tamat SLTA/sederajat ;

Tamat SLTA/sederajat 11 11,0

4. KULIAH : Tidak tamat perguruan tinggi/ masih mahasiswa ; Tamat

D3/diploma ; Tamat S-1 atau lebih tinggi

89 89,0

Total 100 100,0

Sumber : P.04/Fc.07

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi “Pendidikan Terakhir” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 100 orang diketahui responden yang pendidikan SLTA sebanyak 11 orang dengan persentase 11% dan responden yang pendidikan kuliah sebanyak 89 orang dengan persentase 89%.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwa responden yang memiliki tingkat pendidikan terakhir kuliah lebih mendominasi dengan persentase 89%. Responden yang berpendidikan S-1 lebih banyak peneliti jumpai ketika membagikan kuesioner. Hal ini disebabkan karena ketika penelitian pengunjung hotel lebih banyak orang yang berpendidikan tinggi dan mempunyai pekerjaan sebagai pegawai di pemerintahan. Dengan data ini menunjukan bahwa pengunjung Hotel Inna Dharma Deli kecenderungannya orang-orang yang memiliki pendidikan kuliah dengan tamatan S-1 atau lebih tinggi. Sedangkan untuk tamatan SD dan SLTP yang menjadi responden pada penelitian ini tidak ada. Dapat diartikan bahwa responden penelitian di Hotel Inna Dharma Deli tidak ada yang memiliki pendidikan terakhir SD dan SLTP.

Tabel 8 Pekerjaan No Keterangan F Persentase 1. Petani/peternak/nelayan 0 0,0 2. Buruh kasar/supir/tukang 0 0,0 3. Pedagang/wiraswasta 17 17,0 4 Pegawai (Desa/Swasta/BUMN/PNS/Guru 58 58,0

5 Profesional (Dokter, pengacara, dosen) 5 5,0

6 Pelajar/Mahasiswa 2 2,0

7 Belum/tidak bekerja/ Ibu rumah tangga 1 1,0

8 Lainnya 17 17,0

Total 100 100,0

Sumber : P.05/ Fc.08

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi “Pekerjaan” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 100 orang diketahui yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai baik itu pegawai desa/swasta/BUMN/PNS/Guru sebanyak 58 orang dengan persentase 58%. Tidak ada responden yang mempunyai pekerjaan sebagai petani/peternak/nelayan/buruh kasar/supir/tukang dalam penelitian ini. sebanyak 17 orang menjawab lainnya dengan persentase 17%. Responden yang menjawab lainnya merupakan responden yang memiliki pekerjaan seperti surveyor, Konsultan, EO (Event Organizer), dan anggota DPRD.

Uraian diatas dapat dijelaskan bahwasannya pengunjung untuk Hotel Inna Dharma Deli lebih banyak yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai dengan persentase 58%. Kecenderungan untuk pegawai PNS lebih banyak peneliti jumpai ketika penyebaran kuesioner. Responden yang peneliti jumpai berasal dari PNS di luar kota Medan yang sedang mengadakan rapat dan kegiatan di Hotel Inna Dharma Deli serta menginap selama 3 hari.

Berdasarkan data diatas juga bisa dilihat bahwasanya Hotel Inna Dharma Deli lebih mengutamakan government sebagai pengunjung hotel dibandingkan dengan business walaupun pengunjung diluar pegawai juga menempati 42% yang

menjadi pengunjung di hotel ini. Dapat diartikan bahwasannya pengunjung Hotel Inna Dharma Deli merupakan pegawai baik itu Desa/Swasta/BUMN/PNS/Guru.

Tabel 9 Penghasilan No Keterangan F Persentase 1. < 1 Juta 0 0,0 2. 1 Juta - < 5 Juta 43 43,0 3 > 5 Juta 57 57,0 Total 100 100,0 Sumber : P.06/ Fc.09

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi “Fakultas” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 100 orang diketahui responden yang berpenghasilan 1 Juta - < 5 Juta sebanyak 43 orang dengan persentase 43% , responden yang berpenghasilan > 5 Juta sebanyak 57 orang dengan persentase 57%, dan tidak ada responden yang berpenghasilan < 1 Juta.

Dari uraian diatas, dapat kita lihat responden yang peneliti jumpai tidak ada yang mempunyai penghasilan/uang saku kurang dari 1 Juta Rupiah. Hal ini dikarenakan ketika pembagian kuesioner kecenderungan orang yang sudah memiliki pekerjaan yang peneliti jumpai sehingga responden dalam penelitian ini tidak ada yang berpenghasilan kurang dari 1 Juta Rupiah. Dapat diartikan bahwa pengunjung Hotel Inna Dharma Deli mempunyai penghasilan diatas 1 Juta Rupiah.

Tabel 10

Tingkat Keseringan Menginap

No Keterangan F Persentase 1. Tidak sering 0 0,0 2. Jarang 65 65,0 3. Sering 29 29,0 4. Sangat sering 6 6,0 Total 100 100,0 Sumber : P.07/ Fc.10

Berdasarkan “SPSS Statistic Viewer”, tabel frekuensi ”Tingkat keseringan menginap di Hotel Inna Dharma Deli” dapat diberikan analisis deskriptif sebagai berikut: dengan jumlah sampel N= 100 orang, telah diketahui sebanyak 65 orang jarang menginap di Hotel Inna Dharma Deli dengan persentase 65%, 29 orang sering menginap di Hotel Inna Dharma Deli dengan persentase 29%, dan 6 orang sangat sering menginap dengan persentase 6%.

Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat bahwasanya responden yang sangat sering menginap di Hotel Inna Dharma Deli hanya mempunyai persentase sebesar 6% dengan jumlah pengunjung sebanyak 6 orang. Dapat diartikan bahwa pengunjung yang datang dan peneliti jumpai lebih banyak yang jarang menginap di Hotel Inna Dharma Deli dan bukan pengunjung yang loyal terhadap Hotel. Hanya pengunjung yang menginap untuk keperluan bisnis. Hal ini terlihat dari persentase banyaknya pengunjung yang jarang menginap dengan persentase 65%.

Responden yang peneliti jumpai ketika membagikan kuesioner merupakan pengunjung yang berasal dari luar kota Medan dan datang ke Medan untuk pelatihan atau rapat yang diadakan oleh instansinya. Pengunjung yang datang pun merupakan pengunjung yang hanya ke Hotel Inna Dharma Deli untuk melakukan pelatihan atau rapat dari instansinya. Meskipun begitu, ada pengunjung yang sering menginap di Hotel Inna Dharma Deli sebanyak 35 orang dengan persentase 35%. Dan tidak ada responden yang tidak pernah menginap di Hotel Inna Dharma Deli.

4.3.2. Kegiatan Public Relations sebagai Tools Marketing di Hotel Inna

Dalam dokumen Public Relations Sebagai Tools Marketing (Halaman 64-71)

Dokumen terkait