• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

5.5 Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri atas masyarakat (non nelayan) dan nelayan yang paham dan mengetahui ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara. Jumlah responden sebanyak 50 masyarakat pesisir Kecamatan Bojonegara dan 25 nelayan Teluk Banten yang berdomisili di Kecamatan Bojonegara. Responden lainnya yaitu pihak stakeholder yang memahami keberadaan dan kondisi

ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara. Responden diminta untuk menjawab kuesioner mengenai persepsi mengenai fungsi serta kondisi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara. Khusus untuk responden nelayan ditambah pertanyaan mengenai perubahan produktivitas yang dirasakan setelah rusaknya ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara, Teluk Banten. Selanjutnya, responden stakeholder diminta untuk menjawab mengenai kebijakan

dan pengelolaan yang tepat untuk memulihkan ekosistem lamun yang telah rusak di Perairan Kecamatan Bojonegara. Kondisi ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara dapat dilihat pada Lampiran 6. Karakteristik dari responden merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan nelayan mengenai keberadaan ekosistem lamun. Karakteristik responden yang dibahas meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan, penghasilan per bulan, dan status kependudukan.

5.5.1 Jenis Kelamin

Responden pada penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu non nelayan dan nelayan. Responden non nelayan 14 orang (28%) laki-laki dan 36 orang (72%) perempuan, sedangkan responden nelayan 25 orang (100%) adalah laki- laki. Perbandingan persentase responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 5.1 sebagai berikut:

Sumber: Hasil Analisis Data (2015)

Gambar 5.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin 28% 100% 72% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Non Nelayan Nelayan

laki-laki perempuan

Gambar 5.1 menunjukkan jumlah responden non nelayan didominasi perempuan yang mengetahui dan/atau memanfaatkan ekosistem lamun, sedangkan responden nelayan didominasi oleh laki-laki. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa laki-laki di Kawasan Pesisir Kecamatan Bojonegara bekerja di laut atau sebagai nelayan, sehingga laki-laki lebih banyak mengetahui ekosistem lamun dan manfaat ekosistem lamun daripada perempuan di Kecamatan Bojonegara.

5.5.2 Usia

Usia menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pemahaman masyarakat mengenai ekosistem lamun. Distribusi kelompok usia dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.2.

Sumber: Hasil Analisis Data (2015)

Gambar 5.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Berdasarkan Gambar 5.2 menunjukkan responden yang paling banyak yaitu responden yang berusia 15-64 tahun atau usia produktif. Usia juga merupakan salah satu faktor responden mengetahui ekosistem lamun, karena tidak jarang responden akan menemui atau memanfaatkan ekosistem lamun dalam aktivitas pekerjaannya. Responden memanfaatkan ekosistem lamun sebagai tempat penangkapan udang, kerapu, belanak, kepiting, kakap, dan kerang sebagai mata pencaharian masyarakat pesisir.

5.5.3 Pendidikan

Tingkat pendidikan menunjukkan dari pendidikan formal yang ditempuh seseorang agar mengubah sikap dan mendewasakan pola pikir seseorang. Pendidikan seseorang berpengaruh terhadap jenis pekerjaan dan cara mengambil keputusan seseorang. Pengelompokan pendidikan responden pada penelitian ini

92% 96% 8% 4% 0% 20% 40% 60% 80% 100% 120%

Non nelayan nelayan

0-14 tahun 15-64 tahun 65 tahun (ke atas)

dibagi ke dalam 6 kelompok yaitu: tidak sekolah, tidak tamat SD, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT). Data responden berdasarkan pengelompokan tingkat pendidikan disajikan pada Gambar 5.3 berikut ini:

Sumber: Hasil Analisis Data (2015)

Gambar 5.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

Gambar 5.3 menunjukkan bahwa responden non nelayan tingkat pendidikan responden paling banyak yaitu 40% tidak sekolah, dan 36% SD. Tingkat pendidikan untuk responden nelayan paling banyak yaitu 44% SD, dan 20% SMP. Rendahnya tingkat pendidikan responden non nelayan karena responden didominasi perempuan, dimana perempuan di kawasan pesisir kesadarannya untuk pendidikan masih rendah. Secara umum, tingkat pendidikan responden masih tergolong sangat rendah, bahkan responden yang tingkat pendidikan terakhirnya perguruan tinggi hanya 2%. Rendahnya tingkat pendidikan responden, mampu mempengaruhi pengetahuan responden mengenai ekosistem lamun seperti manfaat ekonomi, ekologi, dan pengelolaan ekosistem lamun.

5.5.4 Penghasilan Responden

Tingkat penghasilan responden dikelompokkan pada 6 kelompok, dimana penghasilan responden berada pada kisaran  Rp 500.000 -  Rp 4.500.001 per bulan. Penghasilan responden per bulan menggambarkan tingkat kesejahteraan rumah tangga masyarakat pesisir. Pengelompokan responden berdasarkan tingkat penghasilan disajikan pada Gambar 5.4.

40% 8% 8% 12% 36% 44% 8% 20% 6% 16% 2% 0% 10% 20% 30% 40% 50%

Non nelayan Nelayan

tidak sekolah tidak tamat SD SD SMP SMA Perguruan tinggi

Sumber: Hasil Analisis Data (2015)

Gambar 5.4 Karakteristik responden berdasarkan tingkat penghasilan Berdasarkan Gambar 5.4 penghasilan responden non nelayan sebagian besar berpenghasilan sebesar Rp 500.001-1.500.000 per bulan dan responden nelayan sebesar Rp 2.500.001-3.500.000 per bulan. Rendahnya penghasilan responden per bulan salah satunya dipengaruhi oleh rusaknya ekosistem di Perairan Kecamatan Bojonegara. Faktor lain yaitu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakat yang masih rendah. Rusaknya ekosistem di Perairan Kecamatan Bojonegara menyebabkan jumlah biota laut menjadi berkurang, sehingga penghasilan responden berkurang. Dampak negatif tersebut terjadi karena menurunnya hasil tangkapan dan meningkatnya biaya yang dikeluarkan untuk penangkapan per tripnya. Kondisi ini menyebabkan sebagian dari penduduk di Desa Bojonegara, Desa Margagiri, dan Desa Karangkepuh beralih pekerjaan dari nelayan menjadi pedagang atau buruh pabrik, sedangkan melaut dijadikan sebagai pekerjaan sampingan. Selain itu, rendahnya tingkat pendidikan responden juga mempengaruhi tingkat penghasilan responden dimana responden sulit untuk beralih pekerjaan. Akibatnya, responden sulit untuk meningkatkan taraf kesejahteraannya.

5.5.5 Status Kependudukan

Status kependudukan dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu penduduk asli dan penduduk pendatang. Penduduk pendatang antara lain berasal dari Cirebon, Ciruas, Pulau Panjang, Lampung, Indramayu, dan Banten Lama. Karakteristik responden berdasarkan status kependudukan dapat dilihat pada Gambar 5.5. 26% 4% 38% 28% 8% 4% 14% 32% 2% 8% 12% 24% 0% 10% 20% 30% 40%

Non nelayan Nelayan

≤ 500.000 500.001- 1.500.000 1.500.001- 2.500.000 2.500.001- 3.500.000 3.500.001- 4.500.000

Sumber: Hasil Analisis Data (2015)

Gambar 5.5 Karakteristik responden berdasarkan status kependudukan Berdasarkan Gambar 5.5, sebesar 90% responden non nelayan dan 88% responden nelayan merupakan masyarakat asli dari Desa Bojonegara, Desa Margagiri, dan Desa Karangkepuh. Status kependudukan juga merupakan salah satu faktor responden untuk mengetahui keberadaan ekosistem lamun di Perairan Kecamatan Bojonegara, karena ekosistem lamun telah mengalami kerusakan kurang lebih 10 tahun lalu.

90% 88% 10% 12% 0% 20% 40% 60% 80% 100%

Non Nelayan Nelayan

asli pendatang

Dokumen terkait