• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Survey yang dilakukan mengambil sampel dari penduduk yang berada dalam kawasan terpilih. Dalam hal ini kawasan terpilih adalah Kelurahan Timbang Deli dan Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas. Untuk setiap lokasi dibagi lagi terhadap penduduk yang bermukim di kawasan utara dan kawasan selatan yang lahannya tumbuh secara terencana. Jumlah responden yang diambil sebanyak 107 orang. Dari hasil survey didapatlah karakteristik dari responden meliputi informasi responden dan keterkaitan dengan lahan yang dimiliki.

5.1.1. Jenis Kelamin dan Umur

Pemukiman penduduk yang disurvey dengan mengambil responden sebagai pemilik perumahan itu sendiri. Pada umumnya responden adalah laki-laki (85%), tetapi sebagian adalah perempuan (15%). Untuk karakteristik umur responden dibatasi dari umur kurang dari 30 tahun dan lebih dari 50 tahun. Dominasi umur responden adalah antara 40 – 50 tahun dengan jumlah 43 responden (43%). Kelompok umur yang kurang dari 30 tahun merupakan responden yang paling sedikit. 91 16 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 laki-laki Perempuan laki-laki Perempuan

Sumber: Data penelitian Lapangan, 2008

Gambar 5.1 Karakteristik responden menurut jenis kelamin

Melihat beragamnya responden ini dapat dijadikan acuan sebagai mewakili masyarakat yang diteliti sehingga diharapkan untuk kesimpulan akhirnya akan mendekati teori-teori yang telah ditetapkan.

2% 20% 31% 48% < 30 tahun 30-40 tahun 40-50 tahun > 50 tahun

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

Gambar 5.2. Karakteristik responden menurut kelompok umur

5.1.2. Pendidikan

Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi dari tamat SMP, tamat SMA maupun Akademi/Sarjana dan Pascasarjana. Umumnya responden yang tamat SMP merupakan penduduk dipemukiman konvensional baik di Kelurahan Timbang Deli maupun di Kelurahan Amplas, tetapi lebih didominasi pada Kelurahan Amplas. Kepemilikan rumah, rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi bangunan lainnya yang tersebar biasanya adalah karena warisan orang tua ataupun keluarga dengan bentuk rumah, rumah toko, perkantoran dan lahan pabrik. Dominasi tingkat pendidikan responden berupa tamat SD 7%, tamat SMP 7%, tamat SMA 49%, Akademi/Sarjana/Pasca Sarjana sebesar 44%.

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

Gambar 5.3. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan

5.1.3. Pekerjaan

Pekerjaan yang diuraikan dalam kuisioner berupa mulai dari Wiraswasta, Pegawai Negeri Sipil+Dokter, pegawai swasta, Guru/Dosen dan lain-lain. Hasil survey terdapat 64% merupakan kelompok Wiraswasta, PNS+Dokter sebanyak 18%, Pegawai Swasta 6%, Guru/Dosen 3%, dan pekerjaan lain-lain sebanyak 16%. Dominasi pekerjaan responden adalah Wiraswasta sebanyak 64%. Selanjutnya pekerjaan responden adalah wiraswasta. Pekerjaan pegawai swasta maupun pekerjaan wiraswasta umumnya berdomisili pada wilayah utara. Hasilnya dapat dilihat sebagai berikut:

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

Gambar 5.4. Karakteristik responden menurut pekerjaan

5.1.4. Pendapatan

Kita dapat melihat tingkat pendapatan responden yang diteliti sudah cukup tinggi tetapi bervariasi. Dari hasil survey penelitian bahwa tingkat pendapatan sebesar kurang dari Rp. 1.000.000,- sebanyak 10% dari jumlah responden. Ini cukup signifikan dibandingkan terhadap pekerjaan responden yang 78% merupakan wiraswasta dan pegawai swasta sebanyak 19 % responden.

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

5.1.5. Lama Bermukim

Waktu dan lamanya bermukim responden berdasarkan komposisi lamanya bermukim pada lokasi yang dimaksud umumnya sudah lebih dari 10 tahun terutama pada penduduk spontan baik di Kelurahan Timbang Deli maupun Kelurahan Amplas. Sedangkan untuk kawasan rumah, rumah toko, pabrik-pabrik, perkantoran dan fungsi bangunan lainnya yang tersebar secara terencana dan lamanya bermukim masih berkisar antara 10 tahun dan dapat juga ditemui sampai diatas 50 tahun. Responden yang bermukim antara 10 – 15 tahun yaitu berkisar 21%, yang bermukim antara 15- 25 tahun berkisar 22%, dan yang bermukim antara 25-50 tahun berkisar 25% serta penduduk yang sudah bermukim diatas 50 tahun sekitar 31%. Dari sumber yang didapat bahwa responden sudah mendiami wilayah studi termasuk dalam kategori cukup lama. 21% 25% 31% 22% 10-15 tahun 15-25 tahun 25-50 tahun >50 tahun

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

5.1.6. Agama

Agama yang dianut ternyata hampir didomasi agama muslim dan agama kristen, sedangkan agama Budha masuk dalam kategori minoritas. Dan dari data yang diperoleh, responden beragama Islam (48%) sedangkan untuk Kristen (44 %) dan agama Budha berkisar 8%, seperti dapat dilihat dari gambar yang ada dibawah ini : 48% 44% 0% 8% Islam Kristen Hindu Budha

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

Gambar 5.7. Karakteristik responden menurut agama yang dianut

5.1.7. Suku

Melihat diagram dibawah menunjukkan keberadaan suku Batak mendominasi di kawasan yang diangkat sekitar 32 orang. Sedangkan suku Jawa berada pada urutan ke dua dengan jumlah 28 orang, Suku Karo berada pada urutan ke tiga dengan jumlah 17 orang, suku Mandailing berjumlah 12 orang, suku Minang berjumlah 11orang, sedangkan suku Tionghoa menjadi minoritas dengan jumlah 7 orang dari jumlah responden. Suku – suku yang menjadi responden dan terdapat disekitar lokasi dapat dilihat dari diagram batang berikut ini:

Sumber: Data penelitian lapangan, 2008

Gambar 5.8. Karakteristik responden menurut suku

5.1.8. Klasifikasi Luas Tanah

Melihat uraian tabel diatas, mekanisme penanganan masalah terhadap luas tanah, responden yang memilih menyelesaikan masalahnya melalui jalur pengaduan yang luas tanahnya 0 - 342 m2 sebanyak 2 orang (1,9%), luas tanah 343 m2 - 684 m2 sebanyak 14 orang atau 13,1 % responden, luas tanah 685-1026 m2 sebanyak 9 orang atau 8,4 %, luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 2 orang atau 1,9 %, luas tanah 1369- 1701 m2 senbanyak 15 orang atau 14,0 %, luas tanah 1772-2050 m2 sebanyak 3 orang atau 2,8 %. Sedangkan responden yang memilih penanganan masalah melalui jalur musyawarah yang luas tanahnya 0 - 342 m2 sebanyak 27 orang (25,2%), luas tanah 343 m2-684 m2 sebanyak 25 orang atau 23,4% responden, luas tanah 685- 1026 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9% , luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9 %, luas tanah 1369-1701 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9 %, luas tanah 1772- 2050 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9 %, Sedangkan responden yang memilih penanganan masalah melalaui jalur pengadilan hanya yang luas tanahnya 343 m2-

684 m2 sebanyak 1 orang atau 0,9% responden, luas tanah 1027-1368 m2 sebanyak 5 orang atau 4,7 % dari seluruh responden.

Sumber. Data Penelitian Lapangan 2008

Gambar 5.9. Diagram Mekanisme penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah

Sumber. Data Penelitian Lapangan 2008

Gambar 5.10. Persentase penanganan masalah ganti rugi dengan luas tanah 5.1.9. Status Kepemilikan

jumlah 107 responden, dari jumlah pengaduan, cara atau mekanisme yang dijalankan, responden yang menyelesaikan masalahnya melalui jalur Pengaduan sebanyak 14 orang dengan status surat lahannya Hak Milik (SHM), dan sekitar 31 orang menyelesaikan masalahnya melalui jalur Pengaduan tetapi status kepemilikan surat lahan nya Hak Guna Bangunan (HGB) atau sekitar 29,0%, dari uraian diatas sekitar 45 orang (42,1%) menyelesaikan kasusnya melalui jalur Pengaduan. Akan tetapi responden menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah sebanyak 56 orang atau sektar 52.3 %, dimana status kepemilikan surat hak milik (SHM) 31 orang atau sekitar 29.0% menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah tetapi status kepemilikan lahan nya masih hak guna bangunan (HGB), ini berarti sekitar 25 orang (23.4%) menyelesaikan masalahnya melalui jalur musyawarah. Sedangkan yang melalui jalur penelitian tidak terdata atau 0 %, ini berarti para responden tidak menggunakan cara penelitian, begitu juga dengan pencegahan mutasi hanya 0%. Tetapi melalui jalur Pengadilan responden sebanyak 6 orang ( 5.6%) dimana status kepemilikan lahan Sertifikat Hak Milik (SHM)sebanyak 3 orang (2.8%) dan status kepemilikan lahan Hak Guna Bangunan (HGB) menyelesaikan masalah pembebasan lahan nya melalui jalur pengadilan sebanyak 2 orang (1.9%) menyelesaikan masalahnya melalui jalur pengadilan tetapi status kepemilikan lahan nya masih surat keterangan camat (SK) atau responden yang menyelesaikan masalahnya melalui jalur pengadilan sebanyak 1 orang atau sekitar 0.9% dari 107 orang responden.

Sumber. Data Penelitian Lapangan, 2008

Gambar 5.11. Hasil Analisa Penanganan Masalah Berdasarkan Status Kepemilikan

Sumber. Data Penelitian Lapangan 2008

Gambar 5.12. Persentase Mekanisme Penanganan Masalah dengan status lahan

Dokumen terkait