• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

mengetahui ada tidaknya perbedaan karakteristik yang signifikan tiap kelompok.

Jika tidak memenuhi syarat uji Chi-Square yaitu nilai sel expected yang kurang

dari 5 tidak boleh lebih dari 20% dari jumlah sel (Dahlan, 2008) maka digunakan

uji alternatifnya yaitu uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mengetahui adanya

perubahan pengetahuan, sikap, dan tindakan responden yang signifikan tiap

30

paired t-test jika data berdistribusi normal dan Wilcoxon jika data tidak

berdistribusi normal. Sedangkan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan

perilaku yang signifikan antara masing-masing kelompok untuk setiap variabel

dilakukan uji One Way Anova jika data berdistribusi normal dan memiliki varians

yang sama dan uji Kruskal Wallis jika data tidak berdistribusi normal. Apabila

hasil signifikasi uji One Way Anova maupun uji Kruskal Wallis kurang dari 0,05

maka dilanjutkan dengan analisis Post Hoc (Dahlan, 2008). Taraf kepercayaan

yang digunakan pada penelitian ini adalah 95%.

I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian

1. Kesulitan untuk memperoleh responden untuk kelompok perlakuan leaflet

dan kelompok kontrol dikarenakan pemberian pretest dilakukan dengan

mendatangi rumah satu persatu sedangkan data mengenai alamat responden

yang memiliki anak usia 2-12 tahun tidak tersedia. Upaya yang dilakukan

untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengambil sampel dari 2

pedukuhan yang tersisa serta bertanya kepada masyarakat setempat.

2. Kesulitan untuk memperoleh data posttest dikarenakan peneliti mengalami

kesulitan dalam mencari alamat responden serta reponden saat posttest tidak

berada ditempat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah

dengan bertanya kepada masyarakat setempat serta membuat janji terlebih

dahulu untuk datang.

3. Waktu pelaksanaan ceramah yang terlambat dimulai karena belum

4. Kesulitan mencari tempat pelaksanaan kegiatan ceramah karena kantor

kelurahan terletak jauh dari pedukuhan kelompok perlakuan. Upaya yang

dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan melakukan koordinasi

kepada masyarakat setempat dan mencari lokasi yang bersedia dijadikan

tempat untuk ceramah.

5. Tidak dilakukannya edukasi mengenai perbedaan antara flu dan pilek kepada

ibu-ibu sehingga menyebabkan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam

32

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Produk obat batuk untuk anak baik berupa zat tunggal maupun kombinasi

yang beredar saat ini sangat beragam. Tersedianya begitu banyak pilihan produk

obat batuk membuat pengetahuan orang tua menjadi faktor penting dalam

pengobatan mandiri (swamedikasi) terutama dalam pemilihan dan penggunaan

obat batuk yang ditujukan untuk anak-anak. Anak belum memiliki kesadaran dan

tanggung jawab terhadap kesehatannya sendiri, sehingga anak sangat tergantung

pada orang tua dalam hal kesehatannya. Dengan demikian, peran orang tua sangat

penting, sebagai orang terdekat yaitu ibu memiliki pengaruh yang besar terhadap

swamedikasi batuk pada anak. Dalam pemilihan dan penggunaan obat batuk untuk

anak-anak, seorang ibu harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai

definisi batuk, pengenalan tanda, gejala, penyebab, dan tipe batuk yang umumnya

menyerang anak-anak, pertimbangan efek terapi dan keamanan obat yang paling

tepat dengan kondisi anak.

A. Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia, tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan responden. Perbedaan

karakteristik yang tidak signifikan antara masing-masing kelompok, yaitu

kelompok yang mendapat intervensi ceramah, leaflet, ceramah yang dilanjutkan

dengan pemberian leaflet, dan kelompok yang tidak mendapat intervensi

yang meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan merupakan akibat dari adanya

intervensi (perlakuan) yang diberikan.

Responden dalam penelitian ini berusia mulai dari 21-46 tahun. Dalam

penelitian ini, pengelompokan usia responden dilakukan dengan penyusunan

distribusi frekuensi data berkelompok. Tahap pertama dengan menggunakan

kaidah empiris Sturgess, yaitu : k = 1+ 3,3 log n, k adalah banyak kelas, dan n

adalah ukuran kumpulan data yaitu jumlah responden penelitian pada

masing-masing kelompok (30 orang). Berdasarkan perhitungan tersebut, diperoleh banyak

kelas baik untuk kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol adalah 6 kelas.

Untuk melakukan pengelompokan usia juga diperlukan interval kelas yang dapat

dihitung dengan rumus : (nilai maksimum-nilai minimum) dibagi dengan banyak

kelas (k).

Dalam penelitian ini, untuk kelompok perlakuan leaflet usia responden

termuda adalah 26 tahun dan tertua 42 tahun, kelompok perlakuan ceramah usia

responden termuda adalah 24 tahun dan tertua 46 tahun kelompok perlakuan

ceramah+leaflet usia responden termuda adalah 22 tahun dan tertua 44 tahun,

sedangkan untuk kelompok kontrol usia responden termuda adalah 21 tahun dan

tertua 44 tahun. Berdasarkan perhitungan, diperoleh interval kelas untuk

responden perlakuan leaflet = 3, sedangkan responden perlakuan ceramah,

ceramah+leaflet, dan responden kontrol = 4. Berdasarkan nilai jumlah dan

34

Tabel II. Karakteristik usia responden

Kelompok kontrol Kelompok leaflet Kelompok ceramah Kelompok ceramah+leaflet Rentang usia (tahun) Fre-kuensi Rentang usia (tahun) Fre-kuensi Rentang usia (tahun) Fre-kuensi Rentang usia (tahun) Frekuensi 21-24 2 26-28 7 24-27 6 22-25 5 25-28 5 29-31 10 28-31 9 26-29 8 29-32 3 32-34 6 32-35 3 30-33 7 33-36 9 35-37 3 36-39 5 34-37 4 37-40 5 38-40 1 40-43 7 38-41 6 41-44 6 41-43 3 44-47 - 42-45 -

Total 30 Total 30 Total 30 Total 30

Berdasarkan tabel II, distribusi frekuensi usia responden tidak merata,

oleh sebab itu dilakukan kategorisasi. Menurut teori Erik H, Erikson membagi

usia menjadi 3, yaitu dewasa awal (antara usia 18 sampai 30-an tahun), dewasa

tengah (antara usia 35 sampai 65 tahun) dan dewasa akhir (usia diatas 65 tahun)

(Santrock, 2002). Karena usia responden dalam penelitian ini 21 sampai 46 tahun,

maka dikategorikan menjadi 2 yaitu dewasa awal (< 35 tahun) dan dewasa tengah

(> 35 tahun).

Tabel III. Karakteristik usia reponden

Rentang usia (tahun) Kelompok kontrol Kelompok leaflet Kelompok ceramah Kelompok ceramah+leaflet < 35 14 23 18 20 >35 16 7 12 10

Menurut Holt and Hall, (1990) usia dalam hubungannya dengan

swamedikasi berpengaruh terhadap banyaknya pengalaman seseorang dalam

melakukan pengobatan. Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Square,

diperoleh nilai signifikasi 0,108, nilai tersebut lebih dari 0,05 yang menunjukkan

kelompok. Tidak terdapatnya perbedaan usia yang signifikan antara

masing-masing kelompok, menunjukkan bahwa adanya setiap perubahan variabel perilaku

bukan disebabkan karena perbedaan usia responden antara masing-masing

kelompok, melainkan dari intervensi yang telah diberikan.

Tingkat pendidikan mempengaruhi seseorang dalam menentukan

pengambilan keputusan swamedikasi (Schwartz dan Hoopes, 1990). Berdasarkan

tingkat pendidikan, responden dikelompokkan dalam 5 kategori, yaitu SD, SMP,

SMA, D3/ Diploma, dan sarjana.

Tabel IV. Karakteristik tingkat pendidikan responden

Pada masing-masing kelompok didominasi oleh responden yang

memiliki tingkat pendidikan SMA, kemudian SMP, D3/Diploma, SD, dan

selanjutnya sarjana. Berdasarkan uji statistik menggunakan Kolmogorov-Smirnov

terhadap tingkat pendidikan pada masing-masing kelompok, diperoleh nilai

signifikansi 1,000. Nilai signifikansi tersebut lebih dari 0,05 yang menunjukkan

bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat pendidikan yang signifikan antara masing

-masing kelompok. Tidak terdapatnya perbedaan tingkat pendidikan yang

signifikan antara masing-masing kelompok, menunjukkan bahwa adanya setiap

perubahan variabel perilaku bukan disebabkan karena perbedaan tingkat

Tingkat pendidikan

Responden

p Kontrol Leaflet Ceramah Ceramah

+leaflet SD 2 1 3 2 1,000 SMP 7 4 5 7 SMA 16 21 18 15 D3/Diploma 3 2 3 5 Sarjana 2 2 1 1 Total 30 30 30 30

36

pendidikan antara masing-masing kelompok, melainkan dari intervensi yang telah

diberikan.

Menurut Holt and Hall (1990), jenis pekerjaan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi perilaku responden dalam swamedikasi.

Individu-individu yang memiliki perbedaan tingkat pendidikan mempunyai kecenderungan

yang tidak sama dalam mengerti dan bereaksi terhadap kesehatan mereka

(Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan jenis pekerjaan, reponden dikelompokkan

menjadi 4 kategori yaitu pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, petani/buruh,

PNS/TNI/Polri, dan pedagang/wiraswasta.

Tabel V. Karakteristik jenis pekerjaan responden

Pekerjaan sebagai ibu rumah tangga mendominasi masing-masing

kelompok. Pada tabel V terlihat bahwa responden pada masing-masing kelompok

yang memiliki pekerjaan sebagai petani/buruh, PNS/POLRI/TNI, dan

pedagang/wiraswasta memiliki persentase yang rendah yaitu antara 3,333%

sampai 30%. Berdasarkan uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh nilai

signifikansi 0,945. Nilai tersebut lebih dari 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak

terdapat perbedaan jenis pekerjaan yang signifikan antara masing-masing

kelompok. Hal ini berarti bahwa perubahan variabel perilaku yang terjadi bukan

Jenis pekerjaan

Responden

p Kontrol Leaflet Ceramah Ceramah

+leaflet

Ibu Rumah Tangga 16 15 18 16

0,945

Petani/buruh 2 1 4 3

PNS/TNI/Polri 5 5 5 6

Pedagang/wiraswata 7 9 3 5

disebabkan adanya perbedaan jenis pekerjaan antara masing-masing kelompok,

melainkan dari intervensi yang telah diberikan.

Tingkat pendapatan dapat mempengaruhi upaya seseorang untuk

mewujudkan kesehatan yang lebih baik bagi keluarga. Menurut Covington, (2000)

faktor ekonomi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku

swamedikasi. Bagi masyarakat dengan tingkat pendapatan yang rendah, biaya

pengobatan menjadi pertimbangan utama dalam mencari pengobatan (Hendarwan,

2003). Berdasarkan data pengembangan sistem informasi profil daerah Kabupaten

Kendal tahun anggaran 2009, rata-rata upah minimum regional Kabupaten Kendal

adalah Rp. 730.000,00. Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan pendapatan

adalah pendapatan total dalam satu keluarga yaitu suami dan istri.

Tabel VI. Karakteristik tingkat pendapatan responden per bulan

Responden Tingkat pendapatan (juta rupiah)

p < 0,5 0,5-1 1-1,5 >1,5 Kontrol 2 9 9 10 0,697 Leaflet 3 10 8 9 Ceramah 4 12 8 6 Ceramah + leaflet 3 11 9 7 Total 12 42 34 32

Pada tabel VI terlihat bahwa tingkat pendapatan keluarga responden per

bulan pada masing-masing kelompok yang kurang dari Rp. 500.000,00 per bulan

memiliki persentase terendah, yaitu antara 6,667 % sampai 13,333%. Berdasarkan

uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh nilai signifikasi 0,697. Nilai

tersebut lebih dari 0,05 yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat

pendapatan yang signifikan antara masing-masing kelompok. Hal ini berarti

38

perbedaan tingkat pendapatan antara masing-masing kelompok, melainkan dari

intervensi yang telah diberikan.

Dokumen terkait