• Tidak ada hasil yang ditemukan

Responden dalam penelitian ini adalah petani padi sehat yang bergabung dalam gapoktan disetiap desanya. Petani responden termasuk kedalam Gapoktan Sawargi (Desa Kebon Pedes), Gapoktan Bina Tani (Desa Bojong Sawah), Gapoktan Genta (Desa Sasagaran), dan Gapoktan Mekar Tani (Desa Jambenenggang). Responden terdiri dari petani mitra sebanyak 26 orang dan petani non mitra sebanyak 30 orang. Karakteristik sosial ekonomi petani responden dijelaskan berdasarkan umur dan jenis kelamin, status dalam keluarga dan jumlah tanggungan keluarga, tingkat pendidikan, pengalaman usahatani padi sehat, penguasaan lahan dan status penguasaan lahan, pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan, serta pendapatan non usahatani dan pendapatan usahatani non padi sehat. Karakteristik petani responden ini secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.

5.2.1. Umur dan Jenis Kelamin

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, 80,35 persen petani responden adalah laki-laki dan 19,65 persen adalah perempuan. Bila dibedakan berdasarkan kemitraan, persentase petani mitra yang laki-laki lebih banyak dibandingkan petani non mitra. Sedangkan persentase petani mitra yang perempuan lebih rendah yang petani mitra dibandingkan petani non mitra. Rata-rata umur petani mitra adalah 49 tahun dan Rata-rata-Rata-rata umur petani non mitra adalah 51 tahun. Petani mitra lebih banyak dalam usia produktif (25 – 54 tahun) dibandingkan petani non mitra dengan selisih 5,55 persen. Persentase petani responden berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Persentase Petani Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin di

Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012 Kelompok Umur

(tahun)

Jumlah Petani Mitra (persen) Jumlah Petani Non Mitra (persen) Jenis kelamin L P L P 25 – 34 3,8 - 3,3 - 35 – 44 30,8 - 13,3 10,0 45 – 54 30,8 7,7 16,7 13,3 55 – 64 15,4 3,8 30,0 - ≥ 65 3,8 3,8 13,3 - Jumlah 84,6 15,4 76,7 23,3 100 100

5.2.2. Status dalam Rumah Tangga dan Jumlah Tanggungan Keluarga Berdasarkan Tabel 11, bila dilihat dari status dalam rumah tangga, baik petani mitra maupun non mitra sebagian besar adalah kepala keluarga (KK). Hal ini berarti petani responden mempunyai tanggung jawab yang besar dalam keluarga. Hanya lima orang petani responden (sembilan persen) adalah seorang ibu atau istri yang membantu kepala keluarga dalam usahatani padi sehat.

Bila dilihat dari jumlah tanggungan keluarga. Petani responden mempunyai jumlah tanggungan keluarga yang berbeda-beda, mulai dari satu hingga sembilan orang. Jumlah tanggungan keluarga pada petani mitra maupun non mitra paling banyak berada diantara 4 – 6 orang. Rata-rata jumlah tanggungan keluarga petani mitra sebanyak lima orang dan petani non mitra sebanyak empat

orang. Berarti jumlah tanggungan keluarga petani mitra lebih banyak dibandingkan petani non mitra.

Tabel 11. Persentase Petani Responden Berdasarkan Status dalam Rumah Tangga dan Jumlah Tanggungan Keluarga di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Jumlah tanggungan keluarga (orang)

Jumlah Petani Mitra (persen) Jumlah Petani Non Mitra (persen)

Status dalam Rumah Tangga

KK Ibu/Istri KK Ibu/Istri 1 – 3 15,4 3,8 30,0 3,3 4 – 6 69,2 - 46,7 10,0 7 – 9 11,5 - 10,0 - Jumlah 96,2 3,8 86,7 13,3 100 100

5.2.3. Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan terakhir responden bervariasi, mulai dari SD hingga perguruan tinggi. Petani mitra dan non mitra paling banyak yang pendidikan terakhirnya SD. Namun persentase petani non mitra yang pendidikan terakhirnya SD lebih banyak dibandingkan petani mitra. Petani non mitra pun lebih banyak yang tidak tamat SD dibandingkan petani mitra.

Tingkat pendidikan petani mitra lebih tinggi dibandingkan petani non mitra dengan variasi pendidikan yaitu SD, SMP, SMA, D3, dan S1. Sedangkan pendidikan petani non mitra hanya SD, SMP, dan satu orang S1. Tidak ada petani non mitra yang berpendidikan SMA. Persentase petani non mitra pun lebih banyak yang tidak tamat sekolah dibandingkan petani mitra.

Berarti petani mitra lebih berpendidikan dibandingkan petani non mitra karena persentase petani mitra yang pendidikan terakhirnya sama dengan atau lebih besar SMA (≥SMA) lebih banyak dibandingkan petani non mitra. Persentase petani responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Persentase Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Pendidikan terakhir

Jumlah Petani Mitra (persen) Jumlah Petani Non Mitra (persen)

Tamat Tidak

Tamat

Tamat Tidak Tamat

SD/Sederajat 30,8 3,8 56,7 20,0 SMP/Sederajat 23,1 3,8 16,7 3,3 SMA/Sederajat 23,1 3,8 - - D3 3,8 - - - S1 7,7 - 3,3 - Jumlah 88,5 11,5 76,7 23,3 100 100

5.2.4. Pengalaman Usahatani Padi Sehat

Pengalaman dalam usahatani padi sehat bervariasi, dari satu musim hingga 21 musim. Pengalaman responden dalam usahatani padi sehat lebih lama dilakukan oleh petani mitra, dengan lama mengusahakan padi sehat lebih bervariasi, mulai dari satu hingga 21 musim. Sedangkan petani non mitra variasi lama mengusahakan padi sehat berada pada satu hingga enam musim, dan hanya satu orang yang sudah berpengalaman 21 musim. Rata-rata lama pengalaman mengusahakan padi sehat petani mitra sebanyak enam musim sedangkan petani non mitra sebanyak tiga musim. Persentase petani responden berdasarkan pengalaman mengusahakan padi sehat dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Persentase Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Usahatani Padi Sehat di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Lama mengusahakan padi sehat (musim) Jumlah Petani mitra (orang)

Persentase Jumlah Petani non mitra (orang) Persentase 1 – 3 15 57,7 28 93,3 4 – 6 3 11,5 1 3,3 7 – 9 1 3,8 - - 10 – 12 4 15,4 - - 13 – 15 2 7,7 - - 16 – 18 - - - - 19 – 21 1 3,8 1 3,3 Jumlah 26 100 30 100

5.2.5. Luas dan Status Penguasaan lahan

Berdasarkan total lahan (sawah maupun bukan) yang dikuasai petani responden, rata-rata total lahan petani mitra lebih besar 23 persen dari total lahan yang dikuasai petani non mitra. rata-rata total lahan petani mitra sebesar 0,71 ha, sedangkan petani non mitra sebesar 0,54 ha. Total lahan yang dikuasai petani responden, terdiri dari lahan basah (sawah), lahan kering (biasanya ditanam sayuran), dan/atau kolam ikan konsumsi (ikan mas, nila, dan lainnya).

Bila dilihat dari penguasaan lahan basah saja (sawah), luas penguasaan sawah responden berada dikisaran kurang dari 0,2 ha hingga lebih dari 1 ha. Luas penguasaan sawah petani mitra dan non mitra tidak terlalu berbeda dengan penguasaan sawah yang paling banyak berada diantara 0,2 – 0,4 ha. Rata-rata luas sawah yang dikuasi oleh petani mitra sebanyak 0,51 ha dan petani non mitra sebanyak 0,47 ha. Jumlah petani responden berdasarkan luas penguasaan sawah dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Jumlah Petani Responden Berdasarkan Luas Penguasaan Sawah di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Luas Penguasaan sawah (ha)

Jumlah Petani mitra (orang)

Persentase Jumlah Petani non mitra (orang) Persentase < 0,2 6 23,1 10 33,3 0,2 – 0,4 10 38,5 10 33,3 0,41 – 0,6 3 11,5 4 13,3 0,61 – 0,8 2 7,7 1 3,3 0,81 – 1 2 7,7 2 6,7 > 1 3 11,5 3 10,0 Jumlah 26 100,0 30 100,0

Berdasarkan status penguasaan sawah, responden mempunyai status penguasaan sawah yang bervariasi. Petani mitra paling banyak status penguasaan sawahnya adalah milik dan sewa. Walaupun petani mitra sudah mempunyai lahan sendiri, namun untuk meningkatkan luas lahan yang dikuasai petani juga melakukan sewa lahan. Hal ini dikarenakan luas lahan yang dikuasai petani responden masih banyak yang berada dibawah 0,5 ha. Sedangkan petani non mitra, status penguasaan lahan yang paling banyak adalah sewa. Berarti petani non mitra dalam mengusahakan padi sehat hanya tergantung luas sawah yang

disewa karena tidak mempunyai sawah sendiri. Jumlah petani responden berdasarkan status penguasaan sawah dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Jumlah Petani Responden Berdasarkan Status Penguasaan Sawah di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Status Penguasaan sawah Jumlah Petani mitra (orang) Persentase Jumlah Petani non mitra (orang) Persentase Milik 6 23,1 8 26,7 Sewa 8 30,8 10 33,3 Numpang - - 2 6,7

Milik dan Sewa 11 42,3 9 30,0

Milik dan Numpang

1 3,8 - -

Milik dan Gadai - - 1 3,3

Jumlah 26 100,0 30 100,0

5.2.6. Pekerjaan Utama dan Sampingan

Lebih dari 80 persen, petani mitra maupun petani non mitra pekerjaan utamanya (berdasarkan curahan waktu yang paling banyak) adalah petani. Berarti sebagian besar waktu petani responden setiap harinya dihabiskan untuk bekerja sebagai petani. Petani disini tidak hanya bekerja pada lahan sendiri, namun petani responden juga banyak yang bekerja di lahan orang lain. Bila pada lahan sendiri sudah tidak ada kerjaan, biasanya petani bekerja di lahan orang lain untuk berbagai kegiatan, seperti menanam bibit (nandur) bagi petani perempuan dan mengolah lahan bagi petani laki-laki. Itu pun bila ada petani lain yang membutuhkan jasa mereka. Petani responden juga tidak hanya bekerja di sawah namun juga di lahan kering yang biasanya ditanami sayuran, pada lahan sendiri maupun orang lain. Setiap harinya petani disibukkan oleh pekerjaan di lahan, biasanya petani hanya beristirahat pada saat solat dzhuhur dan kembali ke lahan setelah jam satu siang, lalu pulang ke rumah pada saat solat ashar. Bahkan ada petani yang beristirahat dan solat di saung, baru pulang ke rumah ketika hari mulai senja karena jauhnya jarak lahan dengan rumah. Selain petani, pekerjaan utama petani responden yang lainnya dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Jumlah Petani Responden Berdasarkan Pekerjaan Utama di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Pekerjaan Utama

Jumlah Petani mitra (orang)

Persentase Jumlah Petani non mitra (orang) Persentase Petani 22 84,6 28 93,3 Guru 2 7,7 1 3,3 Aparatur Desa 1 3,8 - - Ibu Rumah Tangga 1 3,8 1 3,3 Jumlah 26 100,0 30 100,0

Petani responden mempunyai beberapa pekerjaan yang dilakukan setiap hari selain bertani dan pekerjaan utama lainnya. Peternak dijadikan pekerjaan sampingan yang paling banyak dilakukan oleh petani mitra maupun non mitra. Pekerjaan sampingan yang paling banyak dipilih setelah berternak adalah wirausaha. Namun, petani non mitra paling banyak tidak mempunyai pekerjaan sampingan. Berarti petani non mitra yang sebagian besar pekerjaan utamanya adalah petani, hanya menggantungkan hidup dari hasil pertanian saja.

Petani yang pekerjaan utamanya sebagai peternak, sebagian besar memelihara ayam, domba, dan sapi pedaging. Namun juga ada yang berternak itik dan ikan. Petani yang memelihara domba atau sapi, biasanya ketika selesai pekerjaan di lahan (sawah maupun lainnya) maka petani lalu mencari rumput untuk pakan ternak. Pekerjaan ini dilakukan ketika siang atau sore hari. Kandang ternak ini biasanya ditempatkan di sawah bila dekat dengan rumah atau di sebelah rumah. Petani yang memelihara hewan ternak (domba dan sapi pedaging) yang berkelompok maka penempatan ternak tersebut berada pada lokasi kandang yang sama. Dimana penjagaannya dilakukan secara bergantian. Kotoran yang dihasilkan pun dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk organik dalam jumlah yang banyak. Sedangkan petani yang pekerjaan sampingannya sebagai wirausahaan, sebagian besar membuka warung di rumah atau berjualan barang secara kredit. Pekerjaan sampingan lainnya yang dilakukan petani responden dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Jumlah Petani Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Pekerjaan Sampingan

Jumlah Petani mitra (orang)

Persentase Jumlah Petani non mitra (orang) Persentase Petani 4 15,4 2 6,7 Buruh Tani 3 11,5 2 6,7 Peternak 8 30,8 9 30,0 Guru 1 3,8 - - Wiraswasta 4 15,4 5 16,7 Swasta 2 7,7 - - Aparatur Desa 1 3,8 1 3,3

Ibu Rumah Tangga - - 1 3,3

Tidak Punya Pekerjaan Sampingan

3 11,5 10 33,3

Jumlah 26 100,0 30 100,0

5.2.7. Pendapatan Non Usahatani dan Pendapatan Usahatani Non Padi Sehat

Petani yang mempunyai pekerjaan sampingan diluar usahatani padi sehat maka akan menghasilkan pendapatan non usahatani dan/atau pendapatan usahatani non padi sehat yang dapat dilihat persentase. Rata-rata pendapatan non usahatani petani mitra sebesar Rp 1,8 juta per bulan dan sebarannya pun paling banyak berada pada Rp 1 jt – 2 jt per bulan. Sedangkan petani non mitra rata-rata pendapatan non usahataninya sebesar Rp 2 juta per bulan, namun sebaranya paling banyak yang berada dibawah Rp 1 jt per bulan.

Rata-rata pendapatan usahatani non padi sehat petani mitra sebesar Rp 1,2 juta per bulan, sedangkan petani non mitra sebesar Rp 1 juta per bulan. Walaupun rata-rata pendapatan usahatani non padi sehat petani mitra maupun non mitra lebih dari Rp 1 jt per bulan, namun sebarannya paling banyak berada kurang dari Rp 1 juta per bulan. Rata-rata pendapatan non usahatani petani mitra dan non mitra lebih besar dibandingkan rata-rata pendapatan usahatani non padi sehat. Hal ini karena pendapatan non usahatani yang dihitung tidak hanya yang dihasilkan oleh petani responden itu sendiri, namun juga dijumlahkan dengan pendapatan non usahatani anggota keluarga lainnya, suami atau istri, dan anak. Begitu pula perhitungan pada pendapatan usahatani non padi sehat. Namun, karena sebagian

besar anggota keluarga tidak bekerja dalam bidang pertanian, sehingga pendapatan usahatani non padi sehat petani responden lebih kecil dibandingkan pendapatan non usahatani. Persentase petani responden berdasarkan pendapatan non usahatani dan pendapatan usahatani non padi sehat dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Persentase Petani Responden Berdasarkan Pendapatan Non Usahatani dan Pendapatan Usahatani Non Padi Sehat di Kecamatan Kebon Pedes Tahun 2012

Jumlah Pendapatan

(Rp juta/bulan)

Jumlah Petani Mitra (persen) Jumlah Petani Non Mitra (persen)

PNU PUNPS PNU PUNPS

0 11,5 19,3 16,7 3,3 < 1 26,9 50,0 26,7 70,0 1 – 2 30,8 19,2 23,3 3,3 2,01 – 3 7,7 - 10,0 13,3 3,01 – 4 7,7 - 6,7 3,3 4,01 – 5 3,8 3,8 3,3 3,3 > 5 11,5 7,7 13,3 3,3 Jumlah 100,0 100,0 100,0 100,0

VI PELAKSANAAN KEMITRAAN PT. MEDCO INTIDINAMIKA DENGAN PETANI PADI SEHAT