• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

A. Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pemberian simvastatin terhadap kadar Tissue Factor (TF) dan Plasminogen Activator Inhibitor-1 (PAI-1) pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Subyek penelitian berjumlah 24 orang dibagi dalam dua kelompok sampel yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dimana masing-masing berjumlah 12 orang. Kelompok perlakuan mendapatkan perlakuan dengan pemberian simvastatin, sedangkan kelompok kontrol diberikan plasebo.

Sebelum melakukan analisis lebih lanjut, lebih dahulu dijelaskan karakteristik subyek penelitian untuk masing-masing kelompok sampel. Selain deskripsi singkat tentang karakteristik subyek penelitian, sekaligus dilihat sejauh mana tingkat homogenitas karakteristik subyek penelitian itu berdasarkan kelompok sampel. Karakteristik penelitian yang berupa variabel-variabel kuantitatif, uji homogenitas dilakukan menggunakan uji beda 2 mean sampel independent dimana jenis ujinya didasarkan pada distribusi data variabel karakteristik itu. Jika distribusi data variabel bersifat normal, maka uji beda 2 mean menggunakan jenis analisis statistik parametrik yaitu uji t untuk beda 2 mean sampel independent. Namun apabila distribusi data bersifat tidak normal, maka uji beda 2 mean menggunakan jenis analisis statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney.

Pengujian normalitas atas data-data variabel penelitian itu baik variabel karakteristik demografis dan klinis maupun variabel utama yang menjadi fokus penelitian dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Kemudian untuk karakteristik penelitian yang berupa variabel-variabel kualitatif, uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat.

Variabel karakteristik demografis dan klinis subyek penelitian ini yang bersifat kuantitatif meliputi umur responden, GDP pre, GDP post, delta GDP, HbA1C dan BMI, dimana semua variabel-variabel itu berdistribusi normal, sehingga pengujian homogenitas atas variabel-variabel dimaksud menggunakan uji beda 2 mean uji t sampel independent. Uraian pengujian homogenitas masing-masing variabel kuantitatif itu adalah:

1. Umur Responden

Umur responden penelitian rata-rata 53,75 tahun untuk kelompok kontrol dengan standar deviasi 6,31 tahun dan sebesar 55,50 tahun untuk kelompok perlakuan dengan standar deviasi sebesar 4,64 tahun. Hasil analisis uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar -0,77 dengan probabilitas 0,45(p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik umur bersifat homogen.

2. GDP pre

Nilai GDP pre rata-rata mencapai 199,17 untuk kelompok kontrol dengan standar deviasi sebesar 106,19 dan untuk kelompok perlakuan rata-rata sebesar 194,50 dengan standar deviasi sebesar 72,00. Hasil analisis uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar -1,37 dengan probabilitas 0,18(p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata GDP post antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik GDP pre bersifat homogen.

3. GDP post

Nilai GDP post rata-rata untuk kelompok kontrol mencapai 157,50 dengan standar deviasi 6,31 dan sebesar 55,50 untuk kelompok perlakuan dengan standar deviasi sebesar 4,64. Hasil analisis uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar -0,77 dengan probabilitas 0,45 (p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik GDP post bersifat homogen.

4. Delta GDP

Nilai perubahan GDP atau delta GDP pada kelompok kontrol memiliki nilai rata-rata sebesar 41,67 dengan standar deviasi sebesar 62,03 dan pada kelompok perlakuan rata-rata sebesar 39,82 dengan standar deviasi sebesar 46,76. Hasil analisis

uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar 0,08 dengan probabilitas 0,94 (p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik perubahan GDP (delta GDP) bersifat homogen.

5. HbA1c

Nilai HbA1c pada kelompok kontrol rata-rata adalah sebesar 9,14 dengan standar deviasi sebesar 3,19 dan pada kelompok perlakuan rata-rata adalah sebesar 10,42 untuk kelompok perlakuan dengan standar deviasi sebesar 2,95. Hasil analisis uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar - 1,02 dengan probabilitas 0,32 (p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik HbA1c bersifat homogen.

6. BMI

Nilai BMI rata-rata untuk kelompok kontrol mencapai 25,77dengan standar deviasi 4,52 dan untuk kelompok perlakuan rata-rata sebesar 25,10 dengan standar deviasi sebesar 2,82. Hasil analisis uji beda 2 mean sampel independent menggunakan uji t mendapatkan nilai t sebesar 0,43dengan probabilitas 0,67(p > 0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 mean yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa rata-rata umur antar kedua kelompok

sampel itu tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik BMI bersifat homogen.

Berdasarkan uji homogenitas tersebut di atas nampak bahwa semua variable karakteristik yang bersifat kuantitatif ternyata homogen.

Tabel 5.1. Perbandingan Variabel Karakteristik Umur, GDP pre, GDP post, delta GDP, HbA1c dan BMI Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Variabel Kontrol Perlakuan Uji t Beda 2 Mean

Rata-rata Std Deviasi Rata-rata Std Deviasi Nilai t P value

Umur (tahun) 53,75 6,31 55,50 4,64 -0,77 0,45 GDP pre 199,17 109,19 234,33 74,76 -0,94 0,36 GDP post 157,50 59,59 194,50 72,00 -1,37 0,18 Delta GDP 41,67 62,03 39,83 46,76 0,08 0,94 HbA1c 9,14 3,19 10,42 2,95 -1,02 0,32 BMI 25,77 4,52 25,10 2,82 0,43 0,67 GDP (mg/dl); HbA1C (%); BMI (kg/m2)

Variabel-variabel karakteristik yang bersifat kualitatif dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, lama sakit, olahraga, insulin, OAD, hipertensi dan dislipidemia. Hasil uji homogenitas variabel karakteristik kualitatif tersebut adalah sebagai berikut:

1. Jenis Kelamin

Subyek penelitian laki-laki pada kelompok kontrol mencakup 41,7 persen sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 58,3 persen. Sedangkan pada kelompok perlakuan, proporsi obyek dengan jenis kelamin laki-laki sebesar 33,3

persen dan yang perempuan adalah 66,7 persen. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 0,18 dengan probabilitas 0,67 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi jenis kelamin laki-laki maupun perempuan antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik jenis kelamin bersifat homogen.

2. Lama Sakit

Variabel lama sakit dikelompokkan menjadi dua, yaitu: (i) 5 – 10 tahun, dan (ii) > 10 tahun. Proporsi subyek penelitian yang lama sakitnya 5 – 10 tahun dan > 10 tahun pada kelompok kontrol sama besar yaitu masing-masing 50,00 persen. Pada kelompok perlakuan, proporsi subyek penelitian yang lama sakitnya 5 – 10 tahun mencapai 58,3 persen dan yang memiliki lama sakit > 10 tahun adalah 41,72 persen. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 0,17 dengan probabilitas 0,68 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi lama sakit 5 – 10 tahun maupun > 10 tahun antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik lama sakit bersifat homogen.

3. Olahraga

Variabel olahraga dalam penelitian ini dikategorikan: (i) rutin olahraga, dan (ii) tidak rutin olahraga. Proporsi subyek penelitian yang menyatakan olahraga rutin

pada kelompok kontrol meliputi 75,0 persen sedangkan proporsi yang tidak berolah raga rutin sebesar 25,0 persen. Sedangkan pada kelompok perlakuan, proporsi subyek penelitian yang menyatakan olahraga rutin adalah sebesar 91,7 persen dan yang tidak berolah raga rutin hanya 8,3 persen saja. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 1,20 dengan probabilitas 0,27 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi rutin olahraga dan tidak rutin olahraga antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik olahraga bersifat homogen. 4. Insulin

Variabel insulin dalam penelitian ini dikategorikan dua, yaitu: (i) ya (diberi insulin), dan (ii) tidak (tidak diberi insulin). Proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya (diberi insulin) pada kelompok kontrol meliputi 33,3 persen sedangkan proporsi yang tidak (tidak diberi insulin) sebesar 66,7 persen. Sedangkan pada kelompok perlakuan, proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya (diberi insulin) adalah sebesar 33,3 persen juga dan yang tidak (tidak diberi insulin) juga 66,7 persen. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 0,00 dengan probabilitas 1,00 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi ya atau tidak (diberi insulin) antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik insulin bersifat homogen.

5. OAD

Variabel OAD dalam penelitian ini dikategorikan dua, yaitu: (i) ya, dan (ii) tidak. Proporsi obyek penelitian yang menyatakan ya pada kelompok kontrol meliputi 91,7 persen sedangkan proporsi yang tidak sebesar 8,3 persen. Pada kelompok perlakuan, proporsi obyek penelitian yang menyatakan ya adalah sebesar 83,3 persen dan yang tidak sebesar 16,7 persen. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 0,38 dengan probabilitas 0,54 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi ya atau tidak pada OAD antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik OAD bersifat homogen.

6. Hipertensi

Variabel hipertensi dalam penelitian ini dikategorikan dua, yaitu: (i) ya (mengalami hipertensi), dan (ii) tidak (tidak mengalami hipertensi). Proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya pada kelompok kontrol meliputi 33,3 persen sedangkan proporsi yang tidak sebesar 66,7 persen. Sedangkan pada kelompok perlakuan, proporsi obyek penelitian yang menyatakan ya adalah sebesar 25,00 persen dan yang tidak sebesar 75,0 persen. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 0,20 dengan probabilitas 0,65 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi ya atau tidak (mengalami hipertensi) antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak

berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik hipertensi bersifat homogen.

7. Dislipidemia

Variabel dislipidemia dalam penelitian ini dikategorikan tiga, yaitu: (i) ya, (ii) tidak, dan (iii) tidak diketahui. Proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya pada kelompok kontrol meliputi 75,0 persen, dan yang tidak sebesar 16,7 persen, serta sisanya sebesar 8,3 persen termasuk tidak diketahui. Adapun pada kelompok perlakuan, proporsi subyek penelitian yang menyatakan ya adalah sebesar 58,3 persen dan yang tidak sebesar 16,7 persen, serta sisanya sebesar 25,0 persen tidak diketahui. Hasil analisis uji beda dua proporsi dengan menggunakan uji chi kuadrat mendapatkan nilai χ2 sebesar 1,25 dengan probabilitas 0,54 (p>0,05). Hasil itu menunjukkan uji beda 2 proporsi yang tidak signifikan pada derajat signifikansi 5 persen, yang berarti bahwa proporsi ya, tidak, dan tidak diketahui antar kedua kelompok sampel itu dapat dianggap tidak berbeda secara meyakinkan atau dengan kata lain variabel karakteristik dislipidemia bersifat homogen.

Tabel 5.2. Perbandingan Karakteristik Jenis Kelamin, Lama Sakit, Olahraga, Insulin, OAD, Hipertensi dan Dislipidemia pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Perlakuan

Variabel Karakteristik Kontrol Perlakuan Uji Chi Square

n % n % Χ2 P value

Jenis Kelamin Laki-laki 5 41,7 4 33,3 0,18 0,67 Perempuan 7 58,3 8 66,7

Lama Sakit 5 – 10 tahun 6 50,0 7 58,3 0,17 0,68 >10 tahun 6 50,0 5 41,7 Olahraga Rutin OR 9 75,0 11 91,7 1,20 0,17 Tdk Rutin OR 3 25,0 1 8,3 Insulin Ya 4 33,3 4 33,3 0,00 1,00 Tidak 8 67,7 8 67,7 OAD YA 11 91,7 10 83,3 0,38 0,54 Tidak 1 8,3 2 16,7 Hipertensi Ya 4 33,3 3 25,0 0,20 0,65 Tidak 8 66,7 9 75,0 Dislipidemia Ya 9 75,0 7 58,3 1,25 0,54 Tidak 2 16,7 2 16,7 Tidak Diketahui 1 8,3 3 25,0

Berdasarkan hasil analisis di atas maka nampak bahwa semua variabel karakteristik yang kualitas bersifat homogen. Sehingga secara keseluruhan variabel karakteristik demografis maupun klinis dalam penelitian ini bersifat homogen, sehingga dapat dilanjutkan dengan pengujian variabel-variabel utama penelitian.

Dokumen terkait