• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBERADAAN AGROINDUSTRI PT SAUNG MIRWAN

Kotak 01. Kasus responden DDK (35 Tahun)

DDK merupakan salah satu responden yang sudah bertempat tinggal di Desa Sukamanah sejak ia dilahirkan. Ia saat ini bekerja sebagai pengajar suatu pondok pesantren yang berada di Desa Sukamanah, selain itu ia juga seringkali mengisi acara islami sebagai pendakwah. PT Saung Mirwan sudah ada sejak ia kecil. Keberadaan PT Saung Mirwan ini sudah dirasakan manfaatnya sejak ia kecil. Pada sekitar tahun 1992/1993 yakni pada saat ia masih pada tingkat sekolah dasar PT Saung Mirwan sudah memberikan bantuan kepanya. Industri ini membagikan bantuan berupa sembako dan uang sebagai tunjangan hari raya (THR) pada anak-anak usia sekolah dan DDK ini sebagai salah satu orang yang diberikan bantuan oleh industri ini. PT Saung Mirwan tidak hanya memberikan bantuan kepada anak-anak saja, melainkan para janda juga diberikan bantuan oleh industri tersebut. Setiap anak-anak dan janda yang dianggap memerlukan bantuan oleh industri ini diminta untuk mengunjungi industri untuk kemudian diberikan bantuan. DDK mengatakan bahwa PT Saung Mirwan sangat berkontribusi dalam pembangunan Desa Sukamanah, selain itu ia juga mengatakan bahwa cikal bakal dari industri yang bergerak di bidang agroindustri adalah PT Saung Mirwan. Sumbangsih yang diberikan oleh industri ini sangat besar, tidak hanya bagi pihak yang kurang mampu saja melainkan masyarakat sekitar industri juga merasakan manfaatnya. Kontribusi industri ini tidak hanya sampai di situ saja, industri ini juga memberikan bantuan terhadap fasilitas-fasilitas umum yang berada di Desa Sukamanah seperti pembangunan mesjid, pemakaman, akses jalan, dan lain-lain.

masyarakat setempat. Pembangunan industri PT Saung Mirwan juga tidak mendapatkan pengecualian dalam hal ini.

“Desa ini tentu saja sangat terbuka dalam hal pembangunan yang salah satunya adalah didirikannya industri. Pada saat pemilik PT Saung Mirwan mengurus masalah peizinan untuk membangun tempat usahanya di sini tentu saja kami izinkan dengan catatn memenuhi prasyarat yang sudah diatur. Salah satu prasarat mendirikan suatu usaha atau industri di desa ini adalah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa ini, dan Saung Mirwan menyetujui prasyarat tersebut. Bahkan hingga saat ini terbukti bahwa industri ini memang menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa ini” (Lurah Desa Sukamanah)

Hingga saat ini tercatat sebanyak 83 warga Desa Sukamanah yang bekerja di industri tersebut. PT Saung Mirwan tidak mengenyampingkan prasyarat yang diberikan oleh pemerintahan Desa Sukamanah, bahkan industri ini justru memberikan nilai lebih dari sekedar membuka lapangan kerja bagi masyarakat setempat saja.

Dampak Keberadaan Agroindustri

Bab ini akan menjelaskan mengenai dampak yang dirasakan oleh warga Desa Sukamanah RW 01 dan para pekerja industri PT Saung Mirwan. Dalam bab ini, data yang didapat berdasarkan dua jenis responden yakni responden bukan pekerja industri dan responden pekerja industri.

Harapan dari berdirinya suatu industri di daerah pedesaan tentu saja memberikan dampak yang positif. Dampak positif yang diberikan oleh industri bisa terjadi ketika industri tersebut berada dalam tingkat keberhasilan yang baik. Dampak yang diharapkan dapat berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi. Beberapa dampak yang diharapkan dalam bidang ekonomi adalah terbukanya peluang bekerja, terbukanya peluang bermitra dan terbukanya peluang berusaha.

Terbukanya Lapangan Pekerjaan

Keberadaan suatu industri di Desa Sukamanah tentu saja harapannya mampu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di industri tersebut. Terbukanya lapangan pekerjaan disini maksudnya adalah seberapa besar penyediaan lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat yang diberikan oleh PT Saung Mirwan, selain itu penyediaan lapangan pekerjaan yang diberikan oleh PT Saung Mirwan apakah dengan mudah diketahui oleh masyarakat Desa

Sukamanah RW 01 atau tidak. Berdasarkan informasi dari responden, mayoritas mata pencaharian desa ini sebelum didirikannya industri PT Saung Mirwan adalah petani.

“Saung Mirwan mah kan udah lama ya neng berdiri di sini, kalau tidak salah mah dari tahun 80-an. Itu juga saya masih kecil pas Saung Mirwan berdiri teh. Waktu sebelum Saung Mirwan berdiri mah banyak yang kerja jadi petani neng. Salah satunya tuh orang tua saya, dulu ayah saya kerjanya sebagai buruh tani neng terus pas Saung Mirwan berdiri langsung berhenti jadi buruh tani dan langsung kerja disana. Ayah saya pindah ke Saung Mirwan karena Saung Mirwan masih di bidang pertanian juga dan pendapatannya lebih banyak juga daripada sekedar jadi buruh tani mah neng” (MSH 48 tahun)

Berdasarkan pernyataan dari salah satu responden tersebut (MSH 48 tahun) terlihat bahwa kehadiran PT Saung Mirwan cukup membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat. Informasi mengenai pembukaan lapangan kerja oleh industri ini juga dengan mudah didapatkan oleh responden. Beberapa responden yang bukan merupakan pekerja SM bahkan memiliki pendapat yang sama mengenai informasi pembukaan lapangan pekerjaan di industri ini.

“ Mudah sekali neng informasi tentang pembukaan lapangan kerja di Saung Mirwan mah. Saya mengetahui informasi mengenai pembukaan lapangan kerja palingan dari mulut ke mulut gitu. Atau ngga ada tetangga yang kerja di situ ngomong langsung neng kalo Saung Mirwan lagi butuh pekerja” (JMH 44 tahun)

“Kalau secara tertulis atau seperti pengumuman resmi saya kurang tahu neng, paling juga dapat informasinya dari tetangga atau saudara yang kerja di Saung Mirwan” (YYN 40 tahun)

Pendapat dari kedua responden tersebut dapat memberikan kesimpulan bahwa industri ini cukup membuka lapangan pekerjaan pada masyarakat setempat, walaupun kedua responden tersebut bukan merupakan pekerja di industri PT Saung Mirwan. Salah satu responden bahkan ada yang telah mengetahui bahwa industri ini membuka lapangan pekerjaan, namun responden tersebut tidak memiliki keinginan untuk bekerja di industri tersebut.

“Saya memang tidak kerja di Saung Mirwan neng, tetapi saya pernah mendapatkan tawaran untuk kerja di sana. Selain karena memang saya kurang tertarik untuk kerja disana, saya juga sudah memiliki pekerjaan tetap neng”(EDG 43 tahun)

Warga Desa Sukamanah yang saat ini bekerja di PT Saung Mirwan tentu saja merasakan manfaatnya dalam hal terbukanya lapangan pekerjaan. Terdapat beberapa responden mengatakan bahwa sebelum bekerja di PT Saung Mirwan mereka tidak memiliki lapangan pekerjaan.

“Sebelum saya bekerja di PT Saung Mirwan pekerjaan saya hanya sebagai ibu rumah tangga saja neng. Sebenarnya sudah lama PT Saung Mirwan membuka lapangan pekerjaan, tetapi karena tuntutan kebutuhan ekonomi saya baru bekerja di industri itu neng. Soalnya harga makanan udah naik terus, anak-anak saya juga perlu biaya untuk sekolah jadi saya bekerja di sana untuk membantu suami saya mencukupi kebutuhan hidup neng” (OTN 40 tahun)

“Saya sebenarnya dulu bekerja sebagai buruh bangunan neng, hanya saja karena pekerjaan itu kadang ada dan kadang tidak sehingga tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya jadi berhenti jadi buruh banghunan neng. Terus mau nyari kerjaan baru sedikit susah karena saya tidak memiliki ijazah sekolah neng. Ketika saya tahu bahwa PT Saung Mirwan tidak memberikan persyaratan seperti ijazah dan semacamnya saya langsung aja mencoba kerja disini neng. Alhamdulillah pendapatannya tetap jadi bisa mencukupi kehidupan keluarga saya” (DSP 47 tahun)

Kedua responden yang merupakan pekerja industri yakni OTN dan DSP dapat memberikan gambaran mengenai lapangan pekerjaan yang disediakan oleh PT Saung Mirwan. Mereka berpendapat bahwa keberadaan PT Saung Mirwan sangat membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup mereka. Responden yang sebelumnya tidak memiliki pekerjaan merasa terbantu dengan penyediaan lapangan pekerjaan oleh industri ini.

Hal ini juga ditunjukkan oleh persentase mengenai jawaban responden pada pertanyaan “apakah anda dan anggota rumah tangga anda mengetahui informasi pada saat PT saung Mirwan membuka lapangan pekerjaan” sebesar 61.6 persen dari responden yang bukan merupakan pekerjaan industri menjawab „Ya‟. Perbedaan tentu saja terjadi pada responden yang merupakan pekerja industri tersebut, sebesar 98.3 persen responden yang merupakan pekerja industri menjawab „Ya‟ pada pertanyaan tersebut. Berikut adalah tabel mengena persentase responden yang mengenai pertanyaan terbukanya lapangan pekerjaan. Tabel 4 Persentase jawaban responden mengenai pertanyaan pada variabel

terbukanya lapangan pekerjaan.

No. Variabel

Pekerja Industri Bukan Pekerja Industri Ya Tidak Ya Tidak 1. Terbukanya lapangan pekerjaan 98.3 % 1.7 % 61.6 % 38.4 %

Terbukanya Peluang Bermitra

PT Saung Mirwan merupakan industri yang bergerak dalam bidang agroindustri, dimana industri ini menyediakan sayuran-sayuran segar untuk dipasarkan kembali ke beberapa lokasi. Sayuran yang didapat oleh industri ini bukanlah merupakan sayuran dari hasil yang ditanam sendiri melainkan mendapatkan dari beberapa mitra tani.hal ini juga mereka lakukan untuk membantu petani setempat dalam menjual hasil pertaniannya. Menurut Sawitri (2008), salah satu strategi pengembangan industri untuk mendukung pengembangan ekonomi lokal adalah melalui kemitraan usaha sebagai salah satu salah satu upaya untuk menumbuhkan lokalitas dengan memadukan, mengorganisasi dan mentransformasi seluruh potensi lokal yang ada terutama aspek pemasaran dan pendanaan sehingga dapat menciptakan sinergi pembangunan.

Informasi yang didapat dari pihak industri PT Saung Mirwan menjelaskan bahwa industri ini membuka peluang bagi masyarakat dalam hal bermitra. Hal tersebut juga dijelaskan dalam profil PT Saung Mirwan yang menjelaskan bahwa industri ini memiliki mitra tani di daerah Bogor dimana Desa Sukamanah termasuk sebagai salah satunya dan Garut. Lain hal dengan masyarakat Desa Sukamanah yang merupakan responden bukan pekerja industri, terdapat beberapa responden mengatakan bahwa industri ini tidak memberikan peluang untuk bermitra.

“Saya kurang tahu neng kalo PT saung Mirwan ngajak kerjasama atau semacamnya gitu, paling juga yang saya tahu industri itu mah buka lapangan kerja aja neng”(MKN 24 tahun)

“Kalau Saung Mirwan mah ga pernah nawarin buat kerjasama gitu neng. Palingan juga kita beli sayurannya buat kebutuhan rumah sehari-hari neng” (SFK 53 tahun)

“Boro-boro ngasih modal atau ngajakin kerjasama neng,yang ada juga malah ngasih bantuan aja tanpa ngajak kerjasama gitu-gitu neng ke saya mah. Palingan yang saya tahu ada yang masok bahan baku buat Saung Mirwan neng dan itu udah lama juga mereka kerjasamanya. Itu yang mintanya langsung dari pihak Saung Mirwan neng, tapi bukan ke seluruh masyarakat sini neng, pihak industri mintanya juga ke masyarakat yang memang udah punya sawah atau perkebunan milik sendiri jadi bisa masok bahan bakunya langsung neng, jadi sebagai mitra tani gitu kalo tidak salah mah” (NPS 49 tahun)

Pendapat yang diberikan oleh ketiga responden yang bukan pekerja industri tersebut memberikan gambaran bahwa PT saung Mirwan tidak secara bebas membuka peluang bermitra kepada masyarakat Desa Sukamanah. Peluang bermitra yang disediakan oleh industri ini hanya diberikan kepada masyarakat yang memiliki lahan pertanian sendiri saja. Pendapat yang tidak jauh berbeda juga dilontarkan oleh masyarakat yang merupakan pekerja di industri tersebut.

“Wah kalau kaya kerjasama sama industri ini mah saya kurang tahu menahu teh, yang saya tahu mah paling industri ini sudah memiliki mitra tani yang terdaftar teh. Lagipula saya kerja di sini hanya baru tiga tahun teh jadi belum tahu banyak juga mungkin yaa” (NIA 25 tahun)

“Saya mah di sini hanya sebagai pekerja saja teh, tidak pernah diajak untuk kerjasama masalah bahan baku juga. Paling yang saya tahu bahan baku yang didapat untuk produk Saung Mirwan sebagian berasar dari mitra tani yang udah terdaftar teh” (NRA 35)

Pendapat yang dilontarkan oleh responden pekerja industri ini dapat menunjukkan bahwa industri ini belum membuka peluang bermitra dengan pekerja industri tersebut. Pembukaan peluang untuk bermitra dengan industri ini masih terbilang terbatas hanya pada mitra tani yang sudah terdaftar saja. Pihak industri juga menjelaskan bahwa industri ini memang membuka peluang bagi siapa saja untu bermitra, namun peluang yang diberikan masih dibatasi atau tidak terlalu besar. Pihak industri beralasan bahwa jika peluang bermitra dibuka secara bebas bagi masyarakat Desa Sukamanah bisa terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kelebihan pasokan bahan baku yang bisa membuat kerugian bagi pihak industri.

Hal ini juga ditunjukkan oleh persentase mengenai jawaban responden pada pertanyaan „ apakah anda dan anggota rumah tangga anda memberikan menerima modal berupa bahan baku oleh PT Saung Mirwan?‟ seluruh responden atau sebesar 100 persen baik yang merupakan pekerja industri maupun yang merupakan pekerja industri menjawab „Tidak‟. Berikut ini adalah tabel mengena persentase responden yang mengenai pertanyaan terbukanya peluang bermitra. Tabel 5 Persentase jawaban responden mengenai pertanyaan pada variabel

terbukanya lapangan pekerjaan.

No. Pertanyaan

Pekerja Industri Bukan Pekerja Industri Ya Tidak Ya Tidak 1. Terbukanya peluang bermitra 0 % 100% 0 % 100 %

Peningkatan Pendapatan

Lokasi industri PT Saung Mirwan berada di Desa Sukamanah, desa yang merupakan desa berprestasi tingkat provinsi. Warga desa di sini tidak hanya bermatapencaharian di bidang pertanian, bahkan beberapa di antaranya ada yang bekerja sebagai buruh pabrik, berdagang dan lain-lain. Berdirinya PT Saung Mirwan diharapkan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Adanya industri ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, salah satu di antaranya adalah peningkatan pendapatan bagi masyarakat Desa Sukamanah.

Industri PT Saung Mirwan mayoritas pekerjanya adalah masyarakat Desa Sukamanah. Industri ini tentu saja memiliki harapan mampu berkontribusi dalam peningkatan penghasilan penduduk Desa Sukamanah. Salah satu kontribusinya adalah dengan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat, dengan begitu industri ini mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan pendapatan masyrarakat setempat.

Beberapa dari masyarakat Desa Sukamanah merasakan terdapat peningkatan pendapatan dalam kehidupan mereka dengan adanya PT Saung Mirwan di Desa Sukamanah. Peningkatan pendapatan yang dirasakan ini ada yang secara langsung dan ada juga yang tidak langsung. Peningkatan pendapatan secara langsung tentu saja bisa dirasakan oleh para pekerja industri tersebut karena mereka mendapatkan upah atau penghasilan dari bekerja di industri tersebut. Berikut adalah penjelasan dari salah satu responden yang merasakan peningkatan pendapatannya secara tidak langsung.

Kotak 02. memberikan gambaran mengenai kontribusi PT Saung Mirwan yang dirasakan oleh keluarganya dalam hal peningkatan pendapatannya. Berdasarkan kasus responden ENG, terlihat bahwa PT Saung Mirwan merupakan salah satu pihak yang berperan dalam peningkatan pendapatan keluarganya secara tidak langsung karena ENG bukan merupakan pekerja dari industri tersebut namun masih tinggal satu rumah dengan pekerja industri tersebut (Ibu dari ENG)

Dokumen terkait