• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Relevan

2.2.2 Kategori dan Fungsi Kalimat

Dalam ilmu bahasa, kata dikelompokkan berdasarkan bentuk serta perilakunya. Kata yang mempunyai bentuk dan perilaku yang sama, atau mirip dimasukkan ke dalam kelompok kata yang sama atau sesamanya, tetapi berbeda kelompok yang pertama, dimasukkan ke dalam kelompok kata yang lain. Dengan kata lain, kata itu termasuk dalam kategori kata yang berbeda-beda.

Dalam bahasa Indonesia kita memiliki empat kategori utama (1) verba atau kata kerja (2) nomina atau kata benda, (3) adjektiva atau kata sifat, (4) adverbia. Di samping itu, ada satu kelompok lain yang dinamakan kata preposisi (atau kata depan), konjungsi (atau kata sambung), dan partikel (Tata Bahasa Baku, 1988:30).

Pada umumnya kata yang masuk dalam kategori kata tertentu, dan tidak sekaligus masuk ke kategori kata yang lain. Kata meja,agam,dan kertas, misalnya, termasuk kategori nomina. Kata lain seperti pergi, tidur dan datang termasuk kategori verba. Akan tetapi, ada pula kata yang memiliki keangotaan rangkap kata seperti jalan dan telepon misalnya, dapat masuk ke dalam nomina (di jalan itu,

tidak mempunyai telepon) dan verba (Mesin ini tidak jaan,Telepom dia sekarang).

Nomina,verba, dan adjektiva sering dikembangkan dengan tambahan pembatasan tertebtu. Nomina, misalnya dapat dikembangkan dengan nomina lain, dengan adjektiva, atau dengan kategori lain (gedung gedung sekolah,

gedung bagus, gedung yang bagus itu). Verba dapat dikembangkan, antara lain

dengan adverbia seperti telah (makan telah makan), dan adjektiva dapat dikembangkan dengan adverbia seperti sangat (manis sangat manis ). Pada tataran sintaksis, nomina dan perkembangannya disebut frasa nominal, verba dan perkembangannya disebut frasa verbal, serta adjektiva dan perkembangannya disebut frasa adjektival. Preposisi yang diikuti kata atau frasa lain menghasilkan frasa preposisional (Tata Bahasa Baku, 1988:30).

Setiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Fungsi itu bersifat sintaksis, artinya berkaitan dengan urutan kata atau frasa dalam kalimat. Fungsi sintaksis utama dalam bahasa adalah subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Di samping itu ada fungsi lain seperti atributif (yang menerangkan), koordinatif (yang menggabungkan secara setara) dan subordinatif (yang menggabungkan secara bertingkat) (Tata Bahasa Baku, 1988:30-31).

a) Subjek

Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat.Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat menga–burkan makna kalimat. Keberadaan subjek dalam kalimat berfungsi; (1) mem–bentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal, kalimat majemuk, (2) Memperjelas makna, (3) Menjadi pokok pikiran, (4) Menegaskan (memfokuskan)

makna, (5) memperjelas pikiran ungkapan, dan (6) membentuk kesatuan pikiran. Subjek yang bukan nominal terlihat pada contoh yang berikut.

1. Membangun gedung makan biaya 2. Berhitung tidak mudah

3. Merah adalah warna dasar

Adapun ciri–ciri subjek yakni jawaban apa atau siapa, didahului kata bahwa, berupa kata atau frasa benda/nomina, disertai kata ini,atau itu, disertai pewatas yang, kata sifat didahului kata si atau sang contohnya si cantik, si kecil,

sang perkasa, dan tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi,untuk, dari menurut, berdasarkan dan sebagainya,tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dengan kata bukan. Serta subjek kalimat dapat berupa kata dan dapat

pula berupa frasa. Berupa kata contohnya Saya sudah mulai mengantuk, malam sudah sangat larut dan orang–orang sudah tertidur lelap. Adapun berupa frasa, contohnya: air sungai kecil itu terus menerus menggericik, pada tepi sungai itu terempas krikil–krikil tajam dan seekor kelinci tiba–tiba keluar dari segerombolan tanaman dekat rel kereta api (Ahmad Bahtiar,2014: 2).

b) Predikat

Predikat dalam bahasa Indonesia dapat berwujud frasa verbal, adjektival, nominal, dan preposisional. Berikut ini adalah beberapa contoh predikat.

4. Ibu sedang makan di dapur 5. Kita tidak harus pergi sekarang

6. Masalah koperasi sudah ditelaah oleh Pemerintah 7. Gempa minggu lalu keras sekali

Di samping predikat, kalimat umumnya mempunyai pula subjek. Dalam bahasa Indonesia subjek biasanya terletak di muka predikat. Subjek dapat berwujud nomina, tetapi pada keadaan tertentu kategori kata lain juga dapat menduduki fungsi subjek. Dari contoh di atas tampaklah bahwa subjek untuk kalimat adalah ibu, kita ,masalah koperasi, untuk kalimat gempa minggu lalu,

harga makanan.

Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi (1) membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk, (2) menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat, (3) menegaskan makna, (4) membentuk kesatuan pikiran, dan (5) sebagai sebutan. ciri–cirri predikat seperti di bawah ini yakni jawaban mengapa, bagaimana, dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan, dan didahului keterangan aspek akan, sudah, sedang, selalu hampir, didahului keterangan modalitas sebaiknya, seharusnya, seyogyamesti, selayaknya, dan lain– lain, tidak didahului kata yang, jika didahului kata yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek. Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni, Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja , kata sifat atau bilangan. Predikat dapat berupa kata, dan dapat pula berupa frasa. Berupa kata contohnya adalah pengusaha sukses itu menemuklan peluang, bisnis barunya, bisninya berkembang. Adapun berupa frasa contohnya seperti “pengusaha itu sudah mendapatkan peluang pengembangan bisninya (Ahmad Bahtiar,2014: 2).

c. Objek

Subjek dan predikat cendrung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun objek tidaklah demikian halnya. Kehadiran objek dalam kalimat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat bersifat transitif mempunyai objek. Biasanya predikat ini berupa kata kerja berkonfiks me–kan, atau me–i, misalnya mengambilkan, mengumpulkan,

me–i misalnya mengambilli, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek

berfungsi (1) membentuk kalimat dasar pada kalimat predikat transitif, (2) memperjelas makna kalimat, dan (3) membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

Ada juga kaimat yang mempunyai objek. Pada umumnya objek yang berupa frasa nominal berada di belakang predikat yang berupa frasa verbal transitif aktif, objek itu berfungsi sebagai subjek jika kalimat tersebut diubah menjadi kalimat pasif.

8. Diego memanggil orang itu. 9. Hal ini merupakan masalah besar.

Orang itu adalah objek karena nomina itu berdiri di belakang predikat

verbal, dan dapat menjadi subjek bila kalimat (1) diubah menjadi kalimat pasif seperti terlihat pada seperti ini orang itu dipanggil oleh Diego. Ciri–ciri objek adalah berupa kata benda, tidak didahului dengan kata depan, mengikuti secara lansung di belakang predikat transitif, jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif, dan dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu dipasif–kan (Ahmad Bahtiar,2014: 4)

d. Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Ciri–ciri pelengkap seperti berikut ini.

1. Bukan unsur utama, tetapi tanpa pelengkap kalimat itu tidak jelas dan tidak lengkap informasinya mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat.

2. Terletak di belakang predikat yang buka kata kerja trasitif, misalnya melengkapi struktur dan mengkhususkan objek seperti berikut ini.

Negara Republik Indonesia / Berdasarkan /Pancasila. S P Pel

Ibu / membawa / saya / oleh–oleh. S P O Pel e. Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan–pesan kalimat.Tanpa keterangan, informasi menjadi titik jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan sebagainya.

Ciri–ciri keterangan dapat dilihat berikut ini.

1. Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan, pesan menjadi tidak jelas, dan tidak lengkap, misalnya: surat undangan, tanpa keterangan tidak komunikatif.

3. Dapat berupa keterangan waktu,tujuan tempat, sebab,akibat dan cara.

Keterangan juga menerangkan hak tentang bagian kalimat yang lainnya. Unsur keterangan menerangkan S,P,O,K dan bersifat mana suka, yang artinya posisinya bisa saja di awal,di tengah, di akhir kalimat (Ahmad Bahtiar,2014: 5). 2.2.3 Struktur Pola Kalimat

Kalimat yang jumlah dan ragamnya begitu banyak,pada hakikatnya disusun berdasarkan pola–pola tertentu yang yang amat sedikit jumlahnya. Penguasaan pola kalimat akan memudahkan pemakai bahasa dalam membuat kalimat yang benar secara gramatikal. Selain itu, pola kalimat dapat menyederhanakan kalimat sehingga mudah dipahami oleh orang lain.

Kemudian itu dapat dirasakan oleh pemakai bahasa dalam mengekspresikan ide–idenya dan dalam memahami informasi yang diungkapkan oleh orang lain sehingga dapat memperkecil kesalah pahaman dalam berkomunikasi (Widjono, 2007: 156). Berdasarkan pola dasarnya, Badudu (1990:32) dalam (Nugrehi, 2017: 82) mengungkapkan pola seperti berikut ini.

1. S–P

Contoh pola S-P dapat dilihat dalam kalimat (1 ).

(1) Nisa tidur. Frasa Nisa tergolong ke dalam pola subjek dan frasa tidur tergolong ke dalam pola predikat.

2. S–P–O

(2) Tesa makan bakmi goreng. Frasa Tesa tergolong ke dalam pola kalimat subjek, frasa makan tergolong ke dalam pola kalimat predikat dan frasa bakmi tergolong ke dalam pola kalimat objek.

3. S–P–Pel

Contoh kalimat S-P-Pel dapat dilihat dalam kalimat (3).

(3) Cincinya bertakhtakan berlian. Frasa cicinnya tergolong ke dalam pola subjek, frasa bertakhtakan tergolong ke dalam pola predikat sedangkan berlian tergolong ke dalam pola pelengkap.

4. S–P–K

Contoh kalimat S-P-K dapat dilihat dalam kalimat (4 ).

(4) Syahrini konser di Tokyo. Frasa Syahrini tergolong ke dalam pola subjek, frasa konser tergolong ke dalam pola predikat dan frasa di Tokyo tergolong ke dalam pola keterangan (tempat).

5. S–P–O–Pel

Contoh kalimat S-P-O-Pel dapat dilihat dalam kalimat (5).

(5) Saya sedang mencarikan adik saya pekerjaan. Frasa saya tergolong ke dalam pola subjek, frasa sedang mencarikan tergolong ke dalam pola predikat, sementara adik saya menduduki pola objek dan frasa pekerjaan menduduki pola pelengkap.

6. S–P–O–Pel–K

Contoh kalimat S-P-O-Pel-K dapat dilihat dalam kalimat (6).

(6) Saya mengirimi ibu uang setiap bulan. Frasa saya tergolong ke dalam pola subjek, frasa mengirimi tergolong ke dalam pola predikat, ibu

tergolong ke dalam pola objek dan frasa uang menduduki pola pelengkap sedangkan frasa setiap bulan menduduki pola keterangan.

7. S–P–O–K

Contoh kalimat S-P-O-K dapat dilihat dalam kalimat (7 ).

(7) adik minum susu kedelai setiap hari. Frasa adik menduduki pola subjek, minum menduduki pola predikat, frasa susu kedelai menduduki pola objek dan frasa setiap hari menduduki pola keterangan.

8. S–P–Pel–K

Contoh kaliamat S-P-Pel-K dalam kalimat (8).

(8) ia menangis tersedu–sedu ketika mendengarkan berita itu. Frasa ia menduduki pola subjek, frasa menangis menduduki pola perdikat, frasa tersedu-sedu menduduki pola pelengkap, kalimat ketika mendengar berita itu menduduki pola keterangan (waktu).

Berdasarkan fungsi dan peran gramatikalnya, ada delapan tipe kalimat yang dapat dijadikan sebagai model pola kalimat dasar dalam bahasa Indonesia. Kedelapan tipe kalimat yang dimaksud seperti yang tergambar dalam Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Pemetaan Fungsi dan Peran Gramatikal

TIPE FUNGSI

Subjek Predikat Objek Pelengkap Keterangan S–P Orang itu Saya Gambar itu Sedang makan Dosen Bagus S–P–O Ayahnya Raihana Mereka Membeli Mendapat Sedang menulis Buku Hadiah Makalah S–P– Pel Adi Bahasa Menjadi Merupakan Ketua kelas Alat komunikasi

S–P– K Kami Tinggal Di Bali

S–P–O– Pel Dia Arif Mengirimi Mengambilkan Adiknya Kakaknya Makanan Minuman C

S–P–O– Pel–K Dia Mengirimi Ibunya Uang Setiap bulan S– P– O–K Ahmad Beliau Menyimpan Memperlakukan Uang Kami

Di bank Dengan baik S– P –Pel–K Wali Band Bermain Musik Di studio

Dokumen terkait